POV ALEX...
Aku terkejut, sangat terkejut melihat gadis yang baru saja ku gagahi secara paksa adalah seorang perawan.
Ya dia memang masih perawan , dan inilah pertama kalinya aku merasakan seorang wanita perawan karena selama ini semua wanita yang kutiduri bukanlah wanita perawan termasuk istri pertamaku Hanna.
Namun berbeda dengan istri kedua yang ayah pilihkan untuk ku, aku tak menyangka jika Ella Istri kedua ku adalah seorang perawan.
Aku tau Ella hanyalah gadis kampung bodoh yang terpaksa menyetujui permintaan Ayah untuk menebus hutang nya namun mengapa juga ia harus mau seharusnya ia memilih mati dari pada menikahi Ayahku yang sudah Tua bangka.
Tepat sebelum Ayahku meninggal, Ayah meminta ku untuk mengantikan posisi nya untuk menikahi Ella, awalnya aku tak mau dan tak berminat karena bagiku Hanna saja sudah cukup untuk menemani hari hari ku ya walaupun sudah 5 tahun pernikahan namun Hanna juga belum bisa memberikanku keturunan karena ia tak kunjung hamil padahal aku sudah memeriksakan kesehatanku dan Hanna yang dinyatakan sehat namun sampai sekarang kami masih belum memiliki Anak.
Aku menolak permintaan Ayah namun akhirnya aku menyerah karena itu permintaan terakhir Ayah sebelum meninggal dan aku akhirnya menyetujui permintaan Ayah yang sulit menurutku.
Aku menikahi Gadis itu tepat saat Ayah meninggal dan malam harinya aku kembali ke mansion ku dimana ada Hanna disana yang selalu setia menunggu pulang.
Aku tau berat rasanya mengatakan pada Hanna namun aku tak bisa membohonginya , akhirnya aku mengatakan pada Hanna dan jawaban Hanna benar benar membuatku sangat terkejut.
Tentu saja aku mengijinkan sayang, lagipula bukankaah permintaan terakhir seorang ayah adalah wasiat yang harus kita penuhi ucap Hanna malam itu
Sungguh aku sangat mengaggumi sifat Hanna yang penyabar dan rela melakukan apa saja untukku, termasuk ikhlas melihatku menikah lagi karena jarang sekali aku mengetahui seoarng istri yang membiarkan suaminya menikah lagi ya meskipun selama ini aku suka bermain wanita dibelakang Hanna tanpa sepengetahuan Hanna namun hanya Hanna lah yang selalu ada dihatiku dan akan selama nya seperti itu.
Berbeda dengan malam ini saat kulihat wanita itu, Ella namanya meringkuk disofa sambil sesekali masih terisak dari tangisnya mencoba menutupi tubuh telanjangnya dengan baju yang sudah ku sobek. Aku mendekat namun ia malah berbalik arah seolah tak ingin melihat wajahku.
Aku memegang lengan nya dan entah mengapa aku menginginkannya lagi dan lagi.
"Kembalilah ke kamarmu " ucapku.
"Pergilah saja tak perlu kau hiraukan aku, bukankah kau sudah mendapatkan apa yang kau mau " ucap Ella sinis padaku.
"Ya dan sekarang kembali kekamarmu sebelum aku kembali melakukan itu padamu lagi" ucapku mengancam berharap Ella akan menuruti ucapanku dan segera pergi karena aku tak bisa membayangkan jika Ella tak segera pergi entah apa yang akan ku lakukan lagi melihat aku sangat menginginkan Ella ahh bukan hanya tubunya.
"Terserah dengan apa yang akan kau lakukan !!! Bukankah kau juga sudah mengambilnya dengan paksa!'' ucap Ella masih sinis namun sudah tak terdengar lagi suara tangisnya.
"Baiklah jika memang seperti itu, jangan salahkan aku"
Aku mengatakan itu dan setelahnya aku kembali mencumbunya dan kali ini lebih panas dari yang pertama kulakukan tadi karena aku merasakan dia juga sudah menikmati permainan ini .
Yah untuk malam ini aku akan menikmatinya dengan puas dan sejenak melupakan Hanna yang sudah tertidur diranjang kami.
Setelah puas mecumbunya berkali kali hingga ia kelelahan dan tertidur, aku mengendong tubuhnya dan membawanya ke kamarnya , kutidurkan dia diranjang nya tak lupa kuselimuti tubuh putih miliknya yang sudah penuh dengan jejak percintaan kami.
Aku memandang wajahnya sebentar sebelum kucium dahinya dan pergi keluar kamarnya .
Entahlah aku merasakan ada yang aneh dengan diriku. aku sudah biasa bercumbu dengan banyak wanita selain Hanna namun dengan Ella aku merasa sedikit berbeda, aku ingin melakukan lagi , lagi dan lagi.
Entahlah perasaan apa yang aku miliki ini namun aku benar benar menginginkan Ella.
"Kau baru kembali?" tanya Hanna yang masih berbaring diranjang kami membuat aku terkejut karena Hanna belum tidur.
Semoga Hanna tak tahu jika ia habis bercinta dengan Ella karena Aku sudah berjanji pada Hanna hanya akan menikahi saja tanpa menyentuhnya.
"Kenapa kau bangun sayang? maaf aku tidak bisa memejamkan mataku jadi aku membaca buku diruang buku" ucapKu.
"Ya aku tau, bukankah memang itu kebiasaanmu sayang " ucap Hanna sambil tersenyum padaku. sungguh melihat senyum Hanna membuatku sedikit merasa bersalah, ya hanya sedikit.
"Ya sudah kembalilah tidur, aku akan menemanimu" ucapku sambil mengecup kening Hanna.
Hanna menurut semua ucapanku, ia segera memejamkan matanya setelah aku memeluknya , itulah yang kusukai dari Hanna, ia begitu penurut dengan semua yang kukatakan membuat ku merasakan dihargai.
Aku ikut memejamkan mataku ,entahlah percintaan panas dengan Ella membuatku sedikit lelah dan mengantuk.
...
Pagi hari seperti biasa rutinitasku dengan Hanna adalah sarapan bersama dimeja makan. namun setengah jam aku dan Hanna menunggu gadis itu tak kunjung Datang juga, apa ia masih tidur batinku.
Aku menyuruh seorang maid untuk pergi kekamarnya dan membangunkanya namun tak berapa lama Maid itu datang dan mengatakan jika ia akan sarapan diatas saja, bukankah itu menjengkelkan? aku Dan Hanna sudah menunggunya hampir satu jam dan dia malah tak turun untuk saraapn bersama kami.
Hingga selesai sarapan Ella benar benar tak keluar, sejujurnya aku ingin pergi kekamarnya dan menanyakan itu pada Ella namun aku tak ingin jika Hannaku mencurigai ku , akhirnya aku memutuskan langsung berangkat saja dengan masih memikirkan gadis itu.
Aku benar benar sudah gila sekarang karena berani memikirkan gadis selain Hanna ku.
"Tuan .. apakah ada masalah?'' tanya sopir sekaligus orang kepercayaanku yang sedari tadi memandangku hanya melamun.
"Tidakk! Entahlah.. ada sesuatu yang mengajal pikiranku" ucapku .
"Saya akan mendengarkan jika Anda berkenan menceritakan nya Tuan" ucap Sopirku dan aku hanya mengelengkan kepalaku.
"Entahlah , aku hanya ingin menyimpanya sendiri" ucapku yang diangguki paham oleh sopirku itu .
Hari ini semua pekerjaanku berantakan karena ulah seseorang, siapa lagi jika bukan ulah Ella yang sedari tadi menganggu pikiran ku membuatku benar benar tak bisa konsentrasi dengan pekerjaanku.
Rasanya aku ingin segera pulang dan menemui gadis itu, entahlah aku benar benar ingin melihat wajahnya itu dan yah aku menginginkan tubuhnya.
Apa aku sudah mulai menyukai gadis itu? sialan omong kosong apa itu, aku hanya menginginkan tubuhnya , ya hanya tubuhnya saja.
Aku segera menyuruh sopirku untuk mengantarkan pulang karena percuma saja aku bekerja namun pikiranku melayang kemana mana.
Sesampainya dirumah aku disambut heran oleh para Maid ku yang menatapku heran, ya tentu saja mereka semua heran melihatku sudah pulang padahal diluar masih siang .
"Tuan.. apa ada yang tertinggal ?'' tanya maid ku.
"Ahhh tidakk..dimana Hanna ?'' tanya ku.
"Nyonya sedang tidur dikamarnya Tuan.."
"Lalu gadis itu?" tanya ku yang lansung dimengerti oleh Maid ku itu.
"Emm Nona Ella pergi sejak tadi pagi Tuan..."
"Apa!"
BERSAMBUNG...
JANGAN LUPA LIKE VOTE DAN KOMEN
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments
Juan Sastra
nah setuju ella pergi saja bukankah alex bilang terserah apa saja yg mau kau lakukan..artinya ada atau tidaknya dirimu sama saja..kenapa kau marah alex munak
2023-07-08
0
Cha Cha
rupanya alex seberengsek itu🙄
2023-06-28
1
Resa Dwi
🤮🤮🤮🤮🤮🤮🤮🤮
2023-03-21
0