Aku kembali ke kamarku dan menutup pintu nya keras , yaa sekeras mungkin . aku memang sengaja Agar Hanna sialan itu mendengar jika aku sedang meluapkan kesalku.
Sebenarnya apa sih maunya Hanna itu, mengapa dia harus mengaturku dan bodohnya aku menurut saja.
Bukan karena aku takut, aku hanya malas berdebat dengan Hanna kalau pada akhirnya akan membuat Hanna menangis dan Alex akan memarahiku. sungguh wanita ular itu sangat menyebalkan.
Pada akhirnya aku hanya kembali mendekam dikamar sambil membaca novel yang belum selesai kubaca. Aku harus sedikit bersabar dan menunggu Alex pulang agar aku bisa meminta ijin padanya untuk ke makam Ayah besok pagi .
Malam pun tiba, seorang Maid memasuki kamarku dan menyuruhku turun untuk makan malam, aku dengan semangat langsung turun dan disana sudah ada Alex dan Hanna yang tengah bersenda gurau , sungguh aku juga tak ingin menghancurkan kebahagiaan pasangan itu.
Dengan langkah berat, aku duduk didepan mereka, terlihat Hanna sumringah menyambutku, dasar wanita ular itu memang bermuka dua.
" Aku senang kau ikut makan malam dengan kami Ella.." ucap Hanna.
"Ya ..." jawabku malas tak peduli dengan Alex yang menatapku tajam, aku benar benar tak peduli karena Alex tak tau saja bagaimana sikap istrinya itu jika dia tak ada dirumah, sangat menyebalkan.
Aku mengambil makanan dan mulai menikmati makananku tanpa peduli dengan Alex dan Hanna yang masih saja bermesraan didepan nya tanpa memperdulikan aku disana ,memang sungguh sial batinku kesal.
"Tuan Alex , bolehkah saya besok pagi pergi ke makam ayah saya ??"tanya Ku pelan.
"Terserah apa yang kau lakukan , aku tak peduli " ucap Alex acuh membuat ku melonggo tak percaya dengan jawaban Alex sedangkan Hanna hanya tersenyum mengejek.
sialan ... Hanna mengerjaiku ternyata batinku kesal.
"Baiklah jika begitu, makanan ku sudah habis jadi lebih baik aku naik keatas lagi " ucapku yang sama sekali tak digubris oleh kedua orang didepanku dan masih asyik memperhatikan satu sama lain.
Aku berjalan menaiki tangga dan memasuki kamarku, kesal... itu lah yang saat ini kurasakan.
Bagaimana tidak? jika saja aku tidak menuruti Hanna mungkin aku sudah bersenang senang dikampung halamanku tadi. Memang benar benar sialan Hanna itu.
Hingga larut malam aku tak bisa memejamkan mataku, entahlah mungkin perasaan jengkel yang membuatku tidak bisa tidur, akhirnya aku memutuskan keluar membawa semua novel yang sudah kubaca u untuk kukembalikan dan mengambil yang baru untuk ku baca lagi agar aku bisa segera tidur.
Aku memasuki ruangan yang penuh dengan buku itu dan sedikit terkejut karena didalam ada Alex , yaa Alex terlihat duduk disebuah kursi dan membaca sebuah buku. Aku pun heran dengan apa yang di lakukan Alex larut malam begini. bukankah seharusnya dia berada dikamar bersama Hanna lalu untuk apa dia disini batinku.
Aku mencoba tak mengubris keberadaan Alex dan mengembalikan buku serta mengambil yang baru, setelah itu aku akan keluar dari sini.
"Apa yang kau lakukan? lancang sekali kau memasuki ruangan ini!" Itulah suara yang kudengar saat Aku hendak keluar dari ruangan ini.
"Maafkan aku Tuan,.. aku sudah meminta ijin Nyonya Hanna untuk meminjam buku disini jadi apa masalahnya!" ucap Ku berani, aku tak peduli apa yang akan dilakukan oleh Alex jika aku berani dengan nya, aku bahkan tidak peduli jika Alex sampai mengusirku, bahkan aku akan sangat senang, tentu saja senang karena aku tak lagi harus berada ditempat sialan ini.
"Aku yakin kau datang kesini untuk memancingku karena sejak menikah kau sama sekali tak kusentuh " ucap Alex dingin membuat ku melotot tak percaya. Sungguh dia keterlaluan mengatakan itu padaku karena aku sama sekali tak berniat untuk menggodanya .
"Anda terlalu percaya diri Tuan... saya hanya ingin mengembalikan buku dan mengambil yang baru , maaf membuat Anda kecewa tapi bukan itu tujuan saya memasuki ruangan ini" ucap ku santai dan terlihat kilatan amarah dimata Alex.
Alex berdiri dan mendekati, sungguh aku merasa sangat takut sekali, namun aku mencoba untuk terlihat biasa.
"Benarkah? bukankah kau datang kesini untuk memancing ku? ahh mulutmu bisa berkata tidak tapi jika kulihat dari bajumu, sepertinya kau tak bisa berbohong" ucap Alex yang mengelus lengan ku dan bodohnya aku karena aku berjalan kemari hanya mengenakan dreesss satin tipis yang memperlihatkan lekuk tubuhku meskipun aku sudah memakai dalaman.
"Maafkan aku Tuan... tapi memang aku kesini untuk mengembalikan buku" ucapku menjauh dari Alex yang menyentuhku.
"Kau terlalu jual mahal padahal kau itu wanita rendahaan yang melemparkan tubuhmu hanya demi uang " ucap Alex yang membuatku ingin menampar mulut busuk nya itu.
"Maaf sekali lagi Tuan, saya pikir Anda salah orang ... permisii" ucapku ingin segera meninggalkan tempat itu namun sayang sekali tanganku ditahan oleh Alex.
"Aku tidak salah! tidak pernah salah! jika kau bukan wanita murahan mungkin saja kau tak akan mau menikah dengan tua bangka itu" ucap Alex yang membuatku paham mengapa Alex mengatakan itu padaku.
"Aku memang tidak ingin, tapi ayahmu yang memaksa dan sekarang aku pun tidak ingin menikah dengan mu namun kau juga memaksa" ucap ku geram.
"Karena kau tak bisa membayar jadi kau harus membayar dengan tubuhmu ,tapi melihat caramu berpakaian aku sudah yakin kau bukanlah wanita baik baik " ucap Alex dengan santainya membuatku benar benar geram.
"Anggap saja begitu, apa kau menyesal? ceraikan saja aku dan semuanya selesai " ucapku yang membuat Alex memegang tangganku dengan keras membuatku meringgis kesakitan.
"Kau tidak bisa mengaturku!" ucap Alex marah .
"Aku tidak mengatur , aku hanya memberi saran saja, sekarang lepaskan aku bukankah kau bilang aku ini wanita murahan... kau tidak akan tertarik dengan wanita murahan sepertiku kan?" tanya ku meremehkan dan tak kusangka aku pikir jika kau mengatakan itu Alex akan melepaskan ku tapi aku salah Alex malah melemparkan tubuhku di sofa panjang yang ada di ruangan itu.
"Apa yang kau lakukan!" bentak ku marah , sungguh kekasaran Alex membuat badanku sakit.
"Kau tak cukup mengenalku... bahkan aku sangat menyukai tubuh wanita murahan " ucapnya tertawa menyerigai.
"Tidak... kumohon jangan lakukan itu Tuan..." ucapku takut karena kulihat dia mendekatiku dan membuka semua kancing bajunya.
"Apa kau takut sayang? dimana keberanian mu tadi? apa begini caramu melayani para pelangganmu?'' tanya Alex membuat dadaku berdenyut perih, apa dia pikir aku pelacur? .
Aku menangis hanya itu yang bisa kulakukan saat Alex mendekatiku dan mengambil mahkota ku secara paksa , ya mahkota yang memang seharusnya untuk Alex , pria yang statusnya adalah suamiku.
Ruangan ini yang menjadi saksi tangisan .. jeritan... dan desahan ku kala Alex meminta haknya padaku.
BERSAMBUNG...
JANGAN LUPA LIKE VOTE DAN KOMEN...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments
Borahe 🍉🧡
hmmmmm
2023-11-16
0
Putri Sera
iya seperti tubuh hanna
2022-11-17
0
Rinjani
nih cerita buat absur badmood haha tp penasaran
2021-12-19
0