"Apa yang kau lakukan pada Hanna ku?" tanya Alex dengan suara marah.
"Apa maksudmu, aku tak melakukan apapun!" balasku tak terima.
"Kau bilang kau tak melakukan apapun dan aku melihat matanya bengkak, selama ini dia baik baik saja tapi kau yang baru saja datang kemarin sudah membuat Hanna ku menangis!" bentak Alex masih dengan nada kasar.
"Brengsekkkk, apa katanya tadi , aku membuat Hanna menangis. aku hanya menanyakan alasan dia menyetujui Alex menikahiku, hanya itu tapi sekarang Alex mengamuk padaku, dimana salahku!" batinku kesal.
"Aku menikahimu bukan berarti kau bisa berbuat seenakmu disini, kau hanya cukup diam dan nikmati fasilitas disini tanpa perlu banyak tanya, jika kau berani mengusik Hanna lagi, aku pastikan aku akan membuatmu menderita!" kata Alex sambil menunjuk ku kemudian dia keluar setelah selesai bicara.
"Aku juga tak ingin disini, aku juga tak ingin menikah dengan mu." aku berteriak dan mungkin masih didengar oleh Alex karena setelah ucapanku itu Alex membanting pintu kamar ku kasar hingga menimbulkan suara yang keras.
"Brengsek, sialan. memangnya siapa juga yang mau menikah dengan nya, aku bahkan lebih senang jika harus membayar cicilan setiap bulan nya , lagi pula, bukankah dia yang memaksa ku untuk menikahinya! dasar pria brengsek." aku mengerutu sambil menangis karena ini pertama kalinya untuk ku ada seorang pria yang membentak ku seperti itu.
"Dan sebenarnya ada apa dengan Hanna, mengapa matanya bengkak, apa ia menangis karena aku menanyakan alasan ia mengijinkan Alex menikah lagi, hanya pertanyaan seperti itu dan bukan kah jika memang ia tak mau menjawab mengapa juga harus menangis." batinku lagi kesal.
Aku sudah tak bisa memejamkan mataku lagi karena sedari tadi aku menangis dan membuatku tak bisa tidur, barulah saat subuh tiba aku mulai merasakan kantuk dan bisa memejamkan mataku.
"Nona, bangun Nona..." suara itu benar benar menganggu tidurku yang baru berapa jam yang lalu.
"Jam berapa?" tanyaku pada Maid yang membangunkan ku.
"Sudah pukul 8 Nona, dan Nona ditunggu untuk sarapan bersama." kata Maid itu yang membuatku ingin tertawa Gila, bisa bisanya Pasangan suami istri Gila itu mengajak ku sarapan bersama setelah apa yang mereka lakukan padaku.
"Katakan pada mereka untuk tak menungguku, kepalaku pusing dan aku masih ingin istirahat." jawabKu malas.
"Tapi Nona.." terlihat maid itu takut jika harus mengatakan itu pada Tuan dan Nyonya nya.
"Kepalaku sungguh sakit, apa kau tak kasian padaku!" keluhku.
"Baiklah Nona, akan saya katakan pada Tuan dan nyonya." kata Maid itu dan aku pun mengangguk lalu melanjutkan tidurku karena kepala ku memang benar benar sangat pusing.
..
Aku terbangun lagi pukul 11 siang dan pusing kepala ku sudah mulai hilang. Aku melihat dimeja sudah tersedia sarapan, entah siapa yang meletakan nya , aku berniat untuk mandi dulu sebelum menghabiskan sarapan ku.
Selesai mandi aku menghabiskan sarapanku , Nasi goreng yang diatasnya ada telur mata sapi dan roti bakat serta segelas susu yang semuanya sudah dingin namun tetap kuhabiskan karena memang perutku rasanya lapar sekali.
Disela sela sarapan ku, ponsel ku berdering. aku bangkit dan berjalan mengambil ponsel yang tergeletak dimeja samping ranjang.
Kulihat Mas Dedi memanggilku, segera kutekan tombol hijau untuk menerima panggilan.
"Halo mas."
"Bagaimana kabarmu Ella ? apa suami ku memperlakukan mu dengan baik?" Tanya Mas Dedi.
"Tentu saja Mas." jawabku Ragu namun aku tak ingin masalah rumah tanggaku diketahui orang lain meskipun itu dengan mas Dedi sekalipun.
"Syukurlah, kapan kau kesini? Emmm maksud ku kapan kau ke makam Ayah?" tanya Mas Dedi yang membuatku menjadi rindu Ayah.
''Entahlah Mas, aku juga ingin kesana." balasku.
"Jika kau butuh jemputan , aku akan menjemputmu." tawar Mas Dedi.
"Tak perlu repot mas." kataku sungkan, Sejak mengetahui hubungan Mas Dedi dan Mbak Ani, Aku sedikit tak nyaman jika harus sedekat dulu dengan Mas Dedi. Aku juga harus menjaga perasaan Mbak Ani bukan.
"Wahh Iya, Mas lupa .. suami mu kan kaya raya yaa, mana mungkin kamu masih mau naik motor buntut Mas." celetuk Mas Dedi terdengar bercanda.
"Bukan gitu Mas, aku cuma nggak enak aja selama ini udah sering ngrepotin Mas Dedi, sekarang mau lebih mandiri aja." aku mencari alasan tak enak , Mas Dedi salah paham dengan maksudku.
"Iya, Mas paham, ya sudah Mas mau kerja dulu yaa." Pamit Mas Dedi.
"Iyaa mas.." ucapku kemudian memutuskan panggilan telepon nya.
Aku menghela nafas lelah, Aku benar benar ingin ke makam Ayah dan Setelah menghabiskan sarapanku aku berniat untuk ke makam ayah, lagi pula Aku jenuh disini hanya berbaring saja, terasa membosankan.
...
Setelah memakai Dress motif flaminggo warna pink, aku melihat diriku didepan cermin yang sungguh sangat cocok sekali aku mengenakan nya.
Aku menata rambutku sebentar setelah itu segera aku menyambar tasku dan keluar kamar.
"Ella." panggil suara wanita yang kini sedang tak disukai oleh Ella, suara Hanna.
"Hmmm?''
"Kau mau kemana? dan mengapa kau tadi tak ikut sarapan bersama?" tanya Hanna membuat Ella malas.
"Ahh maafkan aku, aku tadi sedikit kesiangan karena semalam tak bisa tidur." ucapku malas.
"Dan sekarang kau mau kemana?" tanya Hanna lagi membuatku sebal , untuk apa wanita ini harus sekepo itu padanya jika nanti akhirnya hanya menangis dan mengadukan nya pada Alex, bukan kah itu sedikit menyebalkan.
"Aku hanya ingin ke makam ayahku, apakah tidak boleh?" tanya ku .
"Tentu boleh, tapi apa kau sudah ijin dengan Alex?" tanya Hanna.
"Aku akan bilang padanya nanti setelah pulang , lagi pula sekarang Alex tak dirumah bukan?" ucapku santai.
''Hmm kau harus ijin Alex dulu , dan baru boleh pergi." kata Hanna lirih .
Aku kesal dengan Hanna yang sepertinya orang itu bukan orang baik baik, dia sedikit licik ya mengingat kejadian kemarin saat ia menangis membuat aku dimarahi oleh Alex padahal aku hanya menanyakan sesuatu yang tak menyakiti nya lalu mengapa Ia harus menangis dan mengadukan pada Alex. memang benar benar menyebalkan jika di ingat ingat.
" Ya sudah aku minta nomer telepon nya dan aku akan menelepon nya." kataku memberanikan diri.
"Kau tau, Alex paling tidak suka dengan orang yang menganggunya saat ia sedang sibuk bekerja." jelas Hanna yang membuatku kesal, sebenarnya apa maunya sih .
"Lalu aku harus bagaimana?" tanya Ku kesal.
"Kembali lah kekamar dan jangan kemana mana." ucap Hanna dengan santainya.
"Tidak, aku bosan disini, aku hanya ingin ke makam ayah ku. apa salah nya." kataku tegas.
"Kau tidak menuruti ku?" tanya Hanna matanya memerah seolah akan tumpah lagi tangisnya.
Ohh astaga... kenapa lagi dengan perempuan ini, apa dia Gilaaaa batinku kesal.
BERSAMBUNG...
JANGAN LUPA LIKE VOTE DAN KOMEN...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments
Yand YheAnd
hanna aneh... ella sdkt songong jg.. dt kere msk mansion
2022-07-25
2
Anak Agung Antarini
Wow..
top thor aq sukaaaa..
.
2021-12-28
0
Eva Suryana
licik banget Alex, hi.... hi...
2021-12-24
0