Aku masih menyadarkan pandanganku melihat siapa yang datang malam ini, yang tak kusangka sangka dia akan datang kesini dengan tatapan yang sangat sulit kuartikan.
"Tuan...." ucapku yang terkejut melihat kedatangan nya .
"Kenapa kau tidak pulang?" tanya nya Dingin.
"Aku-aku ingin menginap disini" jawabku gugup.
"Apa aku mengijinkanmu menginap ?" tanya Alex lagi masih dengan tatapan dingin.
"Tidak, namun bukankah kau tak peduli?'' aku memberanikan diri menatap mata nya itu walaupun sebenarnya aku takut.
"Pulang sekarang denganku!" kata Alex dingin.
"Tidak! Aku ingin menginap disini , lagi pula ini sudah malam"
"Kau memang wanita pembangkang!" desis Tuan Alex dengan mata meerah marah.
"Kau tak suka dengan wanita pembangkang bukan?''
Tuan Alex hanya mengeryit heran dengan apa yang baru saja kutanyakan.
"Jika kau memang tak suka dengan wanita pembangkang mengapa tak kau ceraikan saja aku" ucapku santai.
Alex memegang dagu ku semakin lama semakin erat hingga membuatku menahan sakit, dia yang tadinya marah mendengar apa yang baru saja ku ucapkan sekarang malah tertawa terbahak didepanku.
"Kau sudah jadi milik ku jadi jangan pernah berfikir untuk pergi karena aku tak akan membiarkan itu terjadi" ucapnya setelah itu Alex melepaskan cengkramnya.
Kurasakan daguku sedikit perih karena cengkeraman nya Tuan Alex , mungkin karena tergores kuku jari Tuan Alex.
Aku menunduk takut tak berani menatap Tuan Alex ,
"Aku hanya ingin menginap disini semalam saja " ucapku lirih.
"Tidak kau harus pulang!" ucapnya tegas .
"Sekali ini saja, hanya malam ini " ucapku memohon.
Kudengar suara desahan dari Tuan Alex
"Hanya sekali ini saja, kau harus pulang besok pagi" ucap nya lembut sambil mengelus rambutku membuatku sedikit terkejut dengan perlakuan Tuan Alex yang berubah.
"Ya baiklah Tuan.." ucapku tersenyum.
Kulihat dia juga tersenyum padaku sebelum pergi meninggalkan ku, senyum yang belum pernah kulihat saat bersama Tuan Alex.
Aku kembali memasuki kamarku dan berbaring diranjangku. Tak berapa lama kudengar suara hujan turun sangat deras.
Apa Tuan Alex baik baik saja menyetir mobil dalam keadaan hujan? batinku sedikit khawatir namun segera ku enyahkah, untuk apa pula aku harus khawatir.
Baru ingin memejamkan mata, pintu rumahku kembali diketuk oleh seseorang namun kali ini tidak sekeras tadi, dengan malas aku bangkit dan membuka kan pintu ternyata Tuan Alex kembali.
"Aku sebenarnya ingin pulang tapi hujan sangat deras." ucap Tuan Alex.
"Masuklah Tuan , akan kubuatkan kopi hangat" ucapku dan Siapa sangka Tuan Alex ikut masuk .
"Kau sendirian?" tanya Tuan Alex saat ia mulai memasuki rumahku.
"Ya... tentu saja..." ucapku samar.
"Aku pikir ada sanak saudaramu"
"Ohhh.. pakde sudah tidak akan kesini, ia tak tahu jika aku kesini" ucapku sambil memasak air untuk menyeduh kopi.
segelas kopi panas ku letakan dimeja , kulihat Alex masih melihat lihat dalaman rumahku, aku tak tau harus mengatakan apa saat seperti ini karena kupikir aku tidak seakrab itu dengan tuan Alex.
"Rumah ini bagus juga " gumam nya yang hanya ku angguki.
"Mengapa kau tak menjual rumahmu saat ingin melunasi hutangmu waktu itu??" tanya Tuan Alex.
"Aku sempat ingin menjual rumah ini namun tak ada satu pun yang ingin membeli rumah ini lagipula Disini banyak kenangan dengan Ayah, ini satu satunya warisan yang Ayah tinggalkan untuk ku" ucapku dan kulihat Alex hanya mengangguk.
"Apa kau punya sesuatu untuk dimakan ??" tanya Alex.
"Tuan belum makan ??" Tanyaku dan ia hanya mengangguk.
"Disini hanya ada mie instan ,jika mau akan kubuatkan " ucapku dan dia sedikit berfikir.
"Tidak, aku alergi makanan instan" ucapnya.
"Ya sudah jika Tuan lapar lebih baik segera pulang karena disini tak ada makanan yang bisa dimakan, lagipula di mansion Tuan pasti banyak makanan" ucap ku
"Kau mengusirku?"tanya nya sedikit marah .
"Tidak aku hanya memberi tahu Tuan jika lapar lebih baik pulang" ucap ku lagi dan entah kemana rasa takut itu mendadak hilang.
"Aku ingin memakan mu saja "
Mataku melotot seketika saat Tuan Alex mengatakan itu, entah mengapa perasaanku jadi tak enak apalagi sekarang Tuan Alex menarik tanganku dan membawaku kepangkuanya dan entah mengapa aku begitu menurut sekali hingga tak sadar aku sudah duduk di paha Tuan Alex.
"Kau tau... kau seharian ini benar benar mengacaukan pikiranku " ucap Tuan Alex dan tangannya mulai meraba nakal disetiap lekuk tubuhku membuat jantungku berdetak kencang.
Aku hanya diam, sejujurnya aku ingin menolak tapi aku harus sadar jika inilah salah satu kewajibanku sebagai istri.
"Apakah kau juga menginginkanku hmm?" ucapnya serak.
"Tuan... aku..." ucapku lirih.
"Aku tau kau pasti akan menolak , wanita pembangkang!" ucap Tuan Alex membuat hatiku berdenyut nyeri .
Jika saja hanya aku satu satunya milik Tuan Alex, jika saja hanya aku yang dicintai Tuan Alex mungkin aku akan menyerahkan segalanya untuk Tuan alex namun pada kenyaatanya aku istri keduanya yang mungkin bisa saja suatu hati nanti aku akan dicampakan oleh Tuan Alex dan dia akan kembali pada Hanna nya.
Tuan Alex terus saja menyentuhku meskipun aku sudah menolaknya. Hingga akhirnya aku pasrah saja dengan apa yang dilakukan Tuan Alex padaku.
Kami melakukan di kursi ruang tamuku, meskipun kursi ku sudah tua dan reyot hingga menimbulkan bunyi namun kami berdua tidak memperdulikan itu.
Alex terus saja memasuki ku , membuatku tak bisa untuk tak mendesah , hingga dua kali pelepasan kami di kursi itu.
Alex kemudian mengendongku dan membawaku ke ranjang kamarku, aku pikir Alex akan membiarkan ku tidur namun nyatanya tidak, ia masih saja ingin melakukan itu lagi lagi dan lagi hingga tubuhku benar benar lemas, barulah ia berhenti.
Aku masih sadar kala Alex mengecup keningku sebelum mataku memejam karena sudah tak mampu lagi untuk terbuka.
...
Paginya aku terbangun , dan seperti ada sesuatu yang menopang tubuhku, setelah kulihat ternyata tangan besar Alex yang memeluk tubuhku.
Aku ingat betapa kerasnya percintaan kami semalam, ku akui ini kedua kalinya untuk ku dan rasanya benar benar nikmat. pantas saja jika Mas Dedi Dan Mbak Ani hingga melakukan ini digudang rumahku , karena ini memang benar benar nikmat.
Aku juga tak menyangka jika Alex akan tidur disini, kupikir ia akan pergi setelah melakukan semalam namun nyatanya Alex masih disini dengan ku, lalu bagaimana jika Hanna sampai tau, apakah dia tidak marah?.
Aku menghela nafas , sungguh rasanya tak enak berada diposisi ku yang hanya menjadi istri kedua.
"Apa yang kau pikirkan?" Suara serak Alex mengejutkan lamuanan ku.
"Tidak , hanya saja mengapa kau tak pulang"?
"Karena aku ingin!"
"Apa Hanna tak akan mencarimu ???'
"Tentu saja dia pasti mencariku" ucapan Alex yang seketika membuat jantungku berdenyut nyeri.
BERSAMBUNG...
JANGAN LUPA LIKE VOTE DAN KOMEN...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments
Borahe 🍉🧡
kecantol daun muda si Alex
2023-11-16
0
Alexander Bai
Alex Alex kuat banget ya kamu😂😂😂
2022-03-28
0
Mirna Papau Papau
best jln cerita aku suka
2021-12-15
0