POV ELLA..
Sinar matahari dipagi ini menembus melalui celah celah gorden kamarku, aku masih setia meringkuk setelah melewati malam yang sangat panjang.
Ya sangat panjang bersama Tuan Alex tentunya.
Aku mencoba bangun dari sakitnya tubuhku yang enggan diajak untuk bangun, mengingat bagaimana pertempuran dengan Tuan Alex semalam yang benar benar menguras tenagaku dan juga dibawah sana yang masih terasa sakit bahkan hanya untuk berjalan saja.
Aku meringgis kala mencoba melangkahkan kaki ku untuk memasuki kamar mandi, Aku harus segera membersihkan tubuhku dan berpakaian rapi sebelum salah satu Maid memasuki kamarku dan terkejut melihat keadaaan ku yang sangat mengenaskan ini.
Aku melihat tubuhku yang tak mengenakan sehelai benangpun didalam cermin dan melihat betapa banyaknya bekas memerah yang tertinggal dikulit putihku, bekas bibir , bekas ciuman milik Tuan Alex.
Kuakui ini pertama kalinya aku merasakan ini meskipun awalnya aku dipaksa namun pada akhirnya aku menikmati , ya menikmati rasanya yang seperti candu untuk ku.
Tubuhku ingin lagi lagi dan lagi namun sayangnya batinku menolak, iya batinku menolak keras untuk menikmati setiap sentuhan Tuan Alex yang sudah memiliki Hanna , ya bagaimana bisa ia menerima Tuan Alex jika Tuan Alex saja hanya menginginkan Hanna nya.
Hannaku... itulah yang Tuan Alex ucapkan sewaktu marah malam itu yang masih kuingat hingga sekarang.
Aku segera membersihkan tubuhku dari derasnya air yang mengalir dishower. Selesai membersihkan tubuhku , aku segera mengenakan pakaianku. aku menyisir rambutku dan benar saja salah satu Maid datang kekamarku.
"Nona... Anda sudah ditunggu untuk sarapan " ucap Maid itu.
"Aku ingin sarapanku dibawa kesini saja "
"Tapi Nona.. -"
"Pergilah dan bawakan sarapanku kesini" ucapku masih menyisir rambutku.
"Baiklah Nona.."
Aku menghela nafasku , Bagaimana aku bisa berhadapan dengan Alex setelah apa yang terjadi semalam dan Bagaimana bisa aku melihat Alex bermesraan denagn Hanna didepanku , aku yakin setelah kejadian semalam tentu aku tak akan sanggup melihat itu.
Mungkinkah aku jatuh cinta? tidak , aku terlalu naif untuk mengatakan itu cinta, aku hanya ingin melindungi hatiku agar tak terluka, itu saja.
Tak berapa lama, Maid yang tadi mengantarkan 2potong roti bakar dan segelas susu hangat. Aku langsung menyantap makanan yang ada didepanku itu karena aku memang sangat lapar sekali pagi ini.
Aku menyelesaikan makananku dan aku melihat dari tirai jendela jika mobil Alex sudah melaju. Aku segera menganti pakaian ku dengan pakaian yang sedikit tertutup karena aku tak ingin ada yang melihat bercak merah dileherku.
Aku turun dan lagi lagi Hanna mencegatku didepan pintu.
"Bukankah aku sudah meminta ijin pada Alex ???" Tanyaku pelan karena jujur aku benar benar malas berdebat dengan Hanna.
"Aku hanya ingin mengingatkan mu , Alex akan marah jika kau pulang terlambat" ucap Hanna tersenyum padaku, aku tau senyuman nya itu palsu, dasar wanita ular itu.
"Baiklah, aku akan pulang sebelum Alex pulang" ucapku masih mengalah .
"Tentu, kau bisa naik mobil manapun yang kau mau " ucap Hanna lagi.
"Tidak perlu, aku sudah memesan taksi" ucapku langsung pergi begitu saja tanpa menghiraukan Hanna lagi.
Aku keluar tepat dengan taksi yang ku pesan sudah sampai didepan gerbang. Segera aku menaiki taksi itu .
Kini aku sudah berada didepan makam Ayah, aku menangis dimakam Ayah. Aku meratapi nasib yang sepertinya tak berpihak padaku.
Aku ingin menikah dengan orang yang kucintai dan mencintai aku, aku ingin menikah dengan orang yang menginginkanku tapi kenyataanya aku harus menjadi istri kedua hanya karena hutang yang belum bisa kubayar.
Selesai membacakan yasin dan berdoa untuk Ayah, aku kembali kerumah yang selama 18tahun kutinggali itu, dimana dirumah ini ada banyak kenangan bersama Ayahku.
Aku meringkuk diranjangku yang tak semewah ranjang dimansion milik Alex tapi disini aku merasakan benar benar damai.
"Ella ... kaukah itu?" dan aku tau itu suara mas Dedi.
"Mas ngapain disini? " tanyaku dan aku langsung bangun dan menghampiri mas Dedi yang tengah bersama mbak Ani, iya mas Dedi yang tengah menggengam erat tangan mbak Ani.
"Emm.. aku mampir soalnya tadi kulihat sandalmu didepan rumah" ucap Mas Dedi sedikit gugup padahal aku tidak mengenakan sandal tapi aku mengenakan Flatshoes yang kubawa masuk kedalam rumah.
Apa jangan jangan Mas Dedi dan Mbak Ani selama ini melakukan hubungan dirumah ini selama aku tak ada, jika benar memang begitu sungguh keterlaluan sekali Mas Dedi.
"Ohh aku pikir Mas Dedi dan Mbak Ani memang sengaja kesini" sindirku , aku tak peduli lagi karena aku juga kesal seandainya memang benar mereka melakukan dirumahku akan kuadukan pada pakde ku.
"Tidaklah .. untuk apa Kami kesini jika tidak ada kamu, ya sudah Mas sama mbak pulang dulu, cuma mastikan kalau kamu baik baik saja" ucap Mas Dedi masih gugup.
Kutatap mata mas Dedi yang sedari tadi enggan menatapku membuatku curiga apalagi melihat Mbak Ani yang diam seribu bahasa tak mengatakan apapun sudah kupastikan memang benar mereka sering melakukan dirumah ini, rumah peninggalan Ayah.
"Ahh iya mas, aku lupa mau tanya .. , apa mas Dedi bawa kunci rumah ini? kan kayaknya pakde nitipin sama mas Dedi ya?" tanyaku yang seketika membuat wajah keduanya tambah pucat.
"Iy-Iya emang Pakde kamu nitip ke aku tapi dirumah " ucap Mas Dedi dengan suara gugupnya yang kuketahui telah berbohong.
"Ya sudah nanti kalau aku pulang biar aku ambil dirumah mas Dedi" ucap Ku .
"Ya.. kita balik dulu yaa.." ucap Mas Dedi buru buru mengajak mbak Ani pergi dari rumahku.
Mereka berbohong...
Ya mereka membohongiku...
Kunci rumah ini ada 2 , yang satu kubawa dan satunya dibawa pakde ,dan Pakde sudah menghubungiku jika kunci rumah dititipkan mas Dedi . setelah aku memasuki rumah aku mengunci pintu dari dalam , dan Mas Dedi bisa memasuki rumahku tanpa mengetuk pintu. sudah dipastikan jika mas Dedi berbohong padaku.
Mungkin saat Mas Dedi menghubungi waktu itu juga untuk memastikan jika aku tak pulang jadi mas Dedi bisa menggunakan rumah ini untuk pelampiasan hasrat nya dengan mbak Ani.
Sungguh keterlaluan Mas Dedi dan Mbak Ani, aku kesal sendiri memikirkan dua orang yang pernah berjasa dihidupku itu.
Aku kembali ke ranjang ku dan berbaring lagi disana hingga tak sadar aku tertidur.
Aku bangun dan cukup terkejut mendengar seseorang yang mengetuk pintu rumahku begitu keras.
Kulihat jam dinding dikamarku sudah pukul 9 malam, siapa yang bertamu kesini selarut ini batinku kesal.
Aku dengan mata yang masih mengantuk akhirnya bangkit dan berjalan keluar .
Kubuka pintu dan sedikit terkejut melihat dia datang..
Bersambung...
Jangan lupa like vote dan komen...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments
gak modal banget ini si Dedi sama Ani mau bikin adonan ditempat orang gak mampu bayar hotel apa gimane iih Gedeg 😤
2021-11-18
1
Qhuyangki Nighaphuag
alex udah jatuh cinta sama Ella
2021-11-11
0
Asmi Aditya
Like, coment dan hadiah meluncur Thor
2021-11-10
0