Assalamualaikum Reader ku tersayang alhamdulillah bisa up lagi ya
Selamat membaca.
Khansa terkekeh mendengar jawaban Alek yang kebingungan.
“Ia mas, lama-lama dekat mas aku takut beku! mas kan dingin kayak es balok!” ucap Khansa
“Sayang awas kamu ya, nanti malam bakalan ku hukum sampai pagi,” kata Alek sambil berjalan ke arah istrinya yang di dapur.
Khansa hanya terkekeh geli melihat suaminya langsung mendatanginya,tak lama Alek langsung memeluk Khansa dengan lembut, sambil menimpakan dagunya ke bahu Khansa.
“Mas awas lepas aku mau mandi ini udah sore sayang.” kata Khansa
Alek diam tak menjawab ,tapi Alek makin erat memeluk Khansa, seakan Khansa mau lepas
Setelah Khansa pergi ke kamar untuk bersih-bersih Alek duduk di meja makan sambil melamun, semoga keputusanku tepat. Alek menghela nafas panjang.aku harus jelasin ke Khansa .
Tak lama Alek melangkah menuju ke kamarnya, Alek membuka pintu kamar pelan-pelan di lihatnya istrinya sedang menyisir rambutnya yang panjang sepinggang. Khansa tersenyum menatap suaminya dari cermin.
“Sayang mandi lah sudah sore,“ kata Khansa dengan lembut.
Alek menatap istrinya, ada perasaan takut, kalau Khansa akan meninggalkan dirinya Alek yang sudah sangat mencintai Khansa, Khansa merasa heran melihat suaminya yang melamun sambil menatapnya, tak lama Khansa membalikkan badan, mendekati Alek yang masih bengong.
“Tuan Alek, pak Alek silahkan mandi dulu,” Khansa sambil mencium pipi Alek
Alek terkejut langsung menarik hidung istrinya yang berani mengodanya terlebih dahulu ,Alek langsung mengambil handuk yang sudah disiapkan Khansa.
Khansa yang sudah melihat Alek masuk kamar mandi langsung menyiapkan pakaian santai Alek, Setelah siap menyiapkan keperluan Khansa langsung keluar kamar, Khansa yang sedang di dapur menyiapkan makan malam untuk suaminya, Sebaiknya bikin ayam goreng saja sama tumis kangkung. Setelah Khansa berjibun dengan peralatan masaknya akhirnya siap, Khansa langsung menyiapkan makan malam di meja makan.
Tak lama Alek datang langsung menghampiri istrinya. Seperti biasa Khansa melayani suaminya dari ambil nasi serta lauk pauk buat Alek, Setelah siap makan Alek dan Khansa duduk di ruang tengah.
“Mas..?kata Khansa dengan lembut
“Ia sayang, ada apa?”Alek menatap istrinya.
“Ini tentang mbak Sarah?”Khansa menghela nafas panjang.
“Ada apa dengan Sarah sayang?”Alek terkejut, kenapa Khansa menanyakan wanita masa lalunya itu.
“Mas, aku kasihan sama mbak Sarah?" Khansa menatap suaminya dengan intens.Alek menarik nafas panjang, dibelainya rambut Khansa dengan lembut.
“Sayang lihat aku, Sarah hanya masa lalu ku, dan kamu masa depanku,” kata Alek sambil mengecup kening Khansa dengan lembut.
“Mbak Sarah hanya korban mas, aku rasa mbak Sarah masih berharap padamu.” Khansa sambil menggenggam tangan Alek .
“Apa kamu cemburu sayang ?” goda Alek
“Siapa yang cemburu Mas, Khansa hanya ingin memastikan saja nggak lebih kok," Khansa kesal dengan godaan Alek padanya.
“Sayang jangan cemberut gitu, Mas jadi gemes dan ingin memakan mu.” kata Alek sambil tertawa terbahak.
“Mas pikir aku makanan apa!” kata Khansa dengan kesal.
“Ia kamu makanan yang memabukkan sayang,” Alek langsung mengecup pipi Khansa.Khansa makin kesal atas godaan Alek padanya.
...******...
Sementara itu Sarah yang sudah sampai rumah orang tuanya, langsung menekan bel rumah Papinya, Tak lama pintu rumah terbuka.
“Non Sarah, ya Allah non sudah lama sekali bibik nggak lihat non, non makin cantik.” kata bik Marin yang mengasuh Sarah dari bayi.
“Ia bik, Sarah kangen sama bibik,” Sarah memeluk wanita paruh baya itu dengan erat.
“Bik kok sepi, Papi sama Mami kemana?" tanya Sarah ke pada bik Marin yang membawa koper Sarah masuk.
“Nyonya dan tuan sedang pergi ke bali non, katanya ada urusan bisnis,” Sarah hanya menganggukkan kepala.
“Ya udah bik, Sarah naik dulu ya mau istirahat.” ucap Sarah.
“Ia non,” jawab bik Sarah, Tak lama bik Marin berlari kecil mengejar Sarah.
“Non tunggu?” Sarah menghentikan jalannya pas di depan pintu kamar.
“Ia bik, ada apa?’ kata Sarah.
“Anu non, bik Marin mau Tanya?” kata bik Marin dengan gugup.
“Ia bik, mau Tanya apa ?” Sarah tersenyum melihat bik Marin yang kebingungan.
“Den Gio kenapa nggak ikut non?” kata bik Marin
“Bik-bik, kirain mau Tanya apaan?” kata Sarah
“Maaf non, kan kalau den Gio ikut, bibik bisa lihat opa-opa korea gitu, soalnya den Gio itu ganteng banget, sayang bibik sudah tua, kalau bibik masih muda pasti den Gio pilih bibik.” ucap bik Marin.
Sarah karena tak tahan menahan tawanya, langsung terbahak-bahak sampai keluar air mata, melihat bik Marin yang masih geresek walau umur yang tak muda lagi.
“Bik nanti Sarah suruh mas Gio, kemari biar bibik bisa lebih dekat dengan mas Gio yang kayak opa-opa korea.” Sarah masih tertawa sambil membuka pintu kamarnya.
“Serius non,” kata bik Marin
"Ia bibik sayang," ucap Sarah
“Ya sudah non istirahat ya, nanti kalau makan malam sudah siap bibik panggil.” kata bibik
“Ia bibik ku sayang,” jawab Sarah sambil tersenyum.
Tak lama bibik keluar dari kamar Sarah dan langsung pergi ke dapur sambil menyiapkan makan malam.
...\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=...
Di kota Batam
Sementara Gio yang ada Di kota Batam, masih sibuk dengan proyeknya yang akan segera dibangun. Gio menatap berkas-berkas yang di atas mejanya, tak lama handphone Gio berdering, Gio hanya melihat nama si penelpon di layar segi empatnya, Gio mendesah sambil mengambil handponenya.
“Halo.” kata Gio.
“Hai bro apa kabar?” kata orang yang ada di seberang sana.
“Ada apa lo telpon gue?" kata Gio dengan cueknya.
“Dasar lo bukannya jawab pertanyaan gue, malah ganti bertanya.” kesal Reno sama sahabatnya itu.
“Bro kata boss gue kapan lo ke Jakarta, katanya mau ngomongin masalah kerja sama pembangunan rumah singgah.” kata Reno.
“Minggu ini gue kesana Ren.” jawab Gio
“Bro jangan lupa bawak bini lo ya sekalian kita reuni, nanti sekalian gue bilang sama Alek, bawak bininya juga,” kata Reno dengan semangat.
“Ren lo suruh gue sama Alek bawak bini, lo sendiri jomblo,” jawab Gio sambil tertawa, Gio paling suka menggoda sahabatnya itu.
“Buset lo! suka banget ngeledekin gue, gue bukannya nggak mau cari bini bro, gue kasihan sama Arif kalau nggak ada yang ngawanin kwkwkw,” tawa Reno pecah seketika.
“Cih, lo sama aja sama Arif jomblo akut kwkwkwkkw.” Gio tak kalah tertawa .
“Setidaknya gue nggak sendirian,” kata Reno dengan pede nya.
“Jomblo kok sombong,” kata Gio tak mau kalah.
“Anjir lo, suka banget ngeledekin gue….!”kata Reno kesal.
bersambung ya, paling suka dengan Perdebatan gio dan Reno
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 461 Episodes
Comments
Iema Umix Ashima
waduh gmn ya klo mereka bertemu..😱
2022-05-23
0