Menjelang malam Khansa tidak bisa tidur, masih terngiang kata-kata Alek kepadanya. Kenapa pak Alek ingin dia menjadi ibu dari anak- anaknya? ah, ini pasti hanya sandiwara pak Alek saja.
Khansa hanya membayangkan semua kejadian tadi siang seperti mimpi, tapi kok nyata.
Khansa bangkit dari ranjang, Sebaiknya aku ambil minum dingin dibawah, rasanya kering banget ini tenggorokan ku. Ehm, sepertinya pak Alek sudah tidur, karena lampu ruang kerjanya sudah mati. Khansa langsung buka kulkas dan mengambil minuman dingin.
“Hem, …sayang aku lapar.” Alek dengan wajah ngantuk berjalan mendekati Khansa.
Khansa langsung menoleh kebelakang, dilihatnya wajah Alek yang memelas Karena lapar.
“Pak Alek ada apa?” tanya Khansa merasa heran dengan bosnya.
“Sayang, apa ada makanan aku laper sekali?’ tanya Alek.
Khansa membulatkan matanya, karena kaget Alek memanggilnya sayang.
Alek hanya tersenyum melihat raut wajah Khansa, lalu ia mendekati kekasihnya itu.
Gadis itu merasa gugup saat melihat pria itu mendekatinya berlahan dia memundurkan badannya.
“Pak Alek mau apa?" tanyanya sambil gugup karena Alek sangat dekat dengan wajahnya.
“Sayang, buatkan aku nasi goreng seafood ya!“ perintah Alek sambil duduk menunggu dekat meja makan.
“Baik pak,” jawab Khansa segera berlalu ke arah dapur membuat nasi goreng pesanan Alek.
Huff,….Khansa menghela nafas, kenapa pak Alek selalu membuat jantungku seakan mau copot.
Nasi goreng sudah siap, Khansa segera menyiapkan dimeja makan dan menghidangkan didepan Alek. Pria itu memandangi nasi goreng yang dibuat Khansa, dilihatnya Khansa hanya berdiri disamping meja makan hanya menatap heran.
“Kemari duduklah,” kata Alek menepuk kursi di sampingnya.
“Tapi pak, saya enggak makan, saya mau istirahat," kata Khansa yang bingung hanya menggelengkan kepalanya.
“Duduk temani aku makan,“ jawab Alek.
Khansa hanya mengikuti apa kata bosnya itu, tak lama Khansa duduk disamping Alek. di perhatikannya pria galaknya disampingnya dengan intens.
“Pak Alek boleh Khansa tanya sesuatu?" yanyanya.
“Ehm,” jawab Alek sambil memakan nasi gorengnya.
“Apa pak Alek yakin akan menikahi saya? sedangkan saya hanya anak kampung sedangkan pak Alek bagai langit dan bumi bila dibandingkan denganku,” kata Khansa memberanikan diri menatap Alek saat mengatakan isi hatinya.
“Khansa dari awal kita bertemu, aku sudah nyaman dan lama-lama aku sudah mulai suka sama kamu. Jadi jangan memikirkan yang aneh-aneh oke, sekarang kamu pikir yang positif saja,”ujar Alek sambil menggenggam tangan Khansa.
“Tapi pak Alek,” lirih Khansa
Alek mendekatkan wajahnya ke Khansa, dielusnya punggung tangan Khansa dengan lembut.
“Percaya padaku semua akan baik-baik saja, dan besok Papa sama Mama akan berkunjung ke rumah orang tuamu, sekalian menjemput ibu sama Ayah," ucapnya sambil tersenyum.
“Pak Alek, apa ini tidak terlalu cepat?" tanya Khansa sambil menundukkan kepalanya.
“Tidak sayang, semua sudah diatur sama Arif," jawab Alek.
Jleb…wajah Khansa memerah malu karena Alek memanggilnya sayang.Deg-deg jantung Khansa berdetak sangat kencang, malu bercampur bahagia diperlakukan Alek dengan lembut.
“Pak Alek jangan begini, tolong lepas, Pak," kata Khansa mencoba melepaskan pelukan dari Alek.
“Maaf sayang,” kata Alek sambil tersenyum melepas pelukannya.
“Sayang, jangan panggil aku Pak lagi ya, aku kan bukan Bapakmu, oke," kata Alek sambil mengedipkan matanya ke arah Khansa.
“Tapi pak Alek, kan boss Khansa,”kata Khansa enggak mau kalah dengan Alek yang suka main peluk dan cium tanpa seizinnya.
“Sayang, mulailah belajar memanggilku yang mesra, aku ini calon suamimu," kata Alek dengan lembut.
Khansa mulai jengah dengan gaya Alek yang seakan akan mempunyai hak mengatur dirinya, pada hal menikah saja belum.
“Cukup Pak! kita belum sah jadi pak Alek masih boss saya,” jawab Khansa sambil mencibirkan bibirnya karena merasa kesal dengan boss dinginnya yang terkadang sekarang menjadi mesum.
Alek menatap Khansa dengan gemes, melihat Khansa yang mencibirkan bibirnya. Alek ingin sekali merasakan bibir sexy Khansa itu.
“Tapi kamu harus membiasakan diri, jangan panggil saya Pak," kata Alek.
Khansa hanya geleng-geleng melihat tingkah bosnya, yang harus mengikuti semua kemauannya.
“Pak bagaimana kalau saya panggil Mas aja, mas Alek gitu?" tanya Khansa sambil senyum-senyum malu.
“Enggak mau!" jawab Alek sambil cemberut.
“Kenapa Pak? dipanggil Mas jugakan bagus," jawab Khansa.
“Bagaimana kalau panggil yank aja, lebih romantis," kata Alek sambil mengedipkan matanya sebelah sambil menggoda Khansa.
“Tapi pak Alek bukan anak sma lagi, masa dipanggil yank kayak anak sma pacaran aja,” kata Khansa sambil tertawa geli membayangkan dirinya memanggil yank ke Alek, yang sebenarnya pantas dipanggil om, karena berbedaan umur yang jauh.
“Apa salahnya panggil yank, lagian aku enggak tua-tua banget, aku masih terlihat tampan," jawab Alek dengan melipat tangannya di dada sambil menatap Khansa.
“Em....gemana kalau dipanggil babang aja," kata Khansa membayangkan cogan (cowok ganteng ) yang biasa dilihat di drama korea favorit nya.
“East….panggilan apa itu! kamu pikir itu aku abang-abang bakso," kata Alek sambil mendengus sebel ke arah Khansa. Khansa terkekeh mendengar jawaban Alek.
“Baiklah pak, Khansa akan mencoba panggil yank, sesuai permintaan pak Alek, tapi yank babang biar kayak di drama korea babang-babang ganteng," ujar Khansa sambil tersenyum senang .
“Terserah kamu aja sayang, asal jangan panggil aku Pak lagi ya," jawab Alek yang sudah mulai lelah, Alek hanya bisa geleng-geleng melihat Khansa yang senyum-senyum membayangkan laki-laki di drama yang biasa ditontonnya.
“Pak Alek udah ngantuk ya, istirahat aja lagian udah larut," kata Khansa
“Ia yank, lelah banget aku istirahat dulu ya, ingat kamu juga istirahat juga, jangan terlalu lelah," jawab Alek.
“Ia Pak terimakasih,” kata Khansa.
Tak lama Alek masuk ke kamarnya, begitu juga Khansa yang mulai menguap.
...++++++++++++++++...
Khansa bangun, dasar anak gadis setiap subuh harus Ibu yang bangunin! Khansa ayo bangun sholat subuh, itulah suara ibu saat membangunkan Khansa, yang sempat Khansa rekam dan dijadikan nada alarm Khansa.
Ada-ada aja si Khansa author aja geleng-geleng di bikinnya.🤣
Khansa masih memejamkan mata, tapi tangannya meraba raba-raba kasur untuk mematikan alarm di handphonenya. Setelah dapat handphonenya langsung Khansa mematikannya.
Ukhuwah... masih ngantuk, Khansa menguap dengan lebar.
kalau ada cicak lewat langsung itu keisap .enggak kebayang author lagi nguap cicak masuk ke mulut.😀😀😀
Khansa segera bangun dari membersihkan diri di kamar mandi, setelah siap Khansa langsung melaksanakan sholat subuh. Selesai sholat Khansa keluar kamar menuju dapur, untuk membuat sarapan buat Alek.
Setelah siap Khansa menyusun makanan di meja makan, Khansa hendak membangunkan boss yang nyebelin itu.
Belum sampai Khansa depan kamar Alek, bel apartemen berbunyi, kok pagi-pagi sudah ada tamu ya? batin Khansa.
Khansa mengurungkan niatnya untuk membangunkan Alek, ia melihat siapa yang datang. Khansa mengintip lewat lubang pintu, dia melihat wajah tampan Arif langsung membukakan pintu. Pintu terbuka muncul wajah Arif di depan pintu.
“Assalamualaikum Khansa,” sapa Arif sambil tersenyum manis.
“Waalaikumsalam Mas, ayuk masuk,“ ajak Khansa sambil tersenyum memberikan jalan untuk Arif supaya masuk.
“Alek belum bangun, Sa?”tanya Arif sambil masuk, ia duduk di ruang tamu, tak lama ada suara datar, siapa lagi kalau bukan Alek.
“Siapa bilang gue belum bangun!" kata Alek sambil jalan ke arah Arif dan duduk di sampingnya.
“Ada apa? pagi-pagi lo sudah sampai rumah gue?" tanya Alek
“Hari ini gue pergi sama om Amran ke rumah orang tua Khansa, sekalian jemput Ibu dan Ayahnya,” jawab Arif
“Em….”kata Alek
“Ya Allah hanya em…jawabnya , Al lo yang mau nikah kenapa gue yang harus pergi melamar ke orang tuanya!" kesal Arif sambil menatap boss sekaligus sahabatnya itu.
Alek hanya diam sambil memainkan handphonenya.Tak lama Khansa datang memanggil Alek dan Arif untuk sarapan.
“Pak, mas Arif ayuk sarapan dulu sudah siap," tawar Khansa
Arif dan Alek hanya menganggukkan kepala, sama-sama berjalan menuju meja makan yang sudah tersedia nasi goreng. Khansa menyiapkan kopi hitam untuk dua orang pria tampan yang sudah duduk di depan meja makan. Alek menarik tangan Khansa, menyuruhnya duduk.
“Yank sekalian kita sarapan bersama,“ ajak Alek sambil memandang Khansa yang masih berdiri disamping Alek .
Wajah Khansa sudah memerah karena malu, Alek memanggilnya yank di depan Arif. Arif yang kaget sampai tersedak, bukannya minum air putih malah salah ambil kopi panas yang baru di bikin Khansa,(lonyot dah mulut arif maaf in author ya reff)Arif langsung menyemburkan kopi panas itu .
“Panas-panas,“ kata Arif sambil mengeluarkan lidahnya .
Kasihan to Arif lidahnya matang ha- ha
Jangan lupa dukung terus karya
ku ya ..biar semangat update nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 461 Episodes
Comments
ayu nuraini maulina
jgn baper dulu Khansa entr sakit lg
2021-10-20
0
ᥫ᭡ིྀℜ𝔦𝔫𝔦 𝔤𝔢𝔪𝔦𝔫𝔦 ིྀও•∘
🤣🤣🤣
tega lor thor...tp puas😆
2021-07-05
0
ᥫ᭡ིྀℜ𝔦𝔫𝔦 𝔤𝔢𝔪𝔦𝔫𝔦 ིྀও•∘
🤣🤣🤣
tega lor thor...
2021-07-05
0