Pagi hari itu Khansa bangun langsung bersih-bersih rumah, tidak lupa menyiapkan sarapan buat Arif, Khansa masak nasi goreng dan telur mata sapi.
Tidak lama Arif sudah siap dan rapi dengan pakaian kerjanya.
“Pagi mas Arif, mari sarapan.” Arif tersenyum ramah menuju meja makan
“Khansa.” Arif menatap Khansa.
“Ia Mas ada apa?” Khansa menatap Arif, yang duduk di meja makan.
“Kamu siapin lamaran kerja, nanti jam 10 kamu antar ke alamat ini, naik ojek online saja." kata Arif.
Khansa diam sesaat diambilnya kertas yang diberikan Arif.
“Mas aku hanya lulusan sma, apa pantas aku kerja di perusahaan ini?" tanya Khansa
“Kamu antar aja lamaran itu, boss ku lagi perlu art di rumahnya.” jawab Arif
“Baik Mas," enggak papa kerja apa aja yang penting halal, batin Khansa.
Jam menunjukan jam 9 Khansa sudah siap-siap untuk pergi ke perusahaan xx, segera pesan ojek online, sampai Khansa di perusahaan xx langsung masuk ke lobby.
“Maaf ada yang bisa dibantu?“ kata resepsionis
“Maaf mbak saya mau bertemu mas Arif." ucap Khansa
"Apa ibu udah ada janji sama pak Arif?
“Ia Mbak saya suruh ke sini tadi." jawab Khansa
“Baik sebentar ya," kata resepsionis
“Maaf Bu tadi siapa namanya?” Kata resepsionis lagi.
“Khansa Mbak.” jawab Khansa sambil tersenyum ramah.
Tak lama resepsionis itu menelpon Arif, Arif adalah wakil direktur perusahaan xx yang terkenal ramah, berbanding terbalik dengan direktur perusahaan yang acuh dan dingin.
“Pagi pak Arif, maaf pak ada ibu Khansa ingin bertemu.” kata resepsionis yang namanya Tika.
“Oh ia suruh tunggu di lobby saya akan segera turun.” jawab Arif
“Baik pak” Tak lama Arif turun
“Pagi mas Arif,” kata Khansa.
“Pagi Khansa, apa kamu udah siap.” jelas Arif
“Ia Mas.” jawab Khansa dengan senang.
“Ayo ikut aku," Arif mengajak Khansa keluar dari perusahaan dan naik mobil menuju apartemen Alex
“Mas kita mau kemana?" tanya Khansa
“Kita mau ke apartemen Khansa, jadi kerja kamu bersih-bersih dan menyiapkan keperluan pak Alex, selama kamu kerja sama pak Alex jangan pernah mencoba untuk merayu ya!" kata Arif sambil tersenyum.
“Maksud mas Arif?" Khansa merasa bingung.
" Pak Alex tidak suka dengan wanita genit Tapi, Mas yakin kamu tidak seperti itu.” kata Arif.
“Baik Mas Khansa mengerti,“ mobil pun sampai di parkiran apartemen Alex, Arif dan Khansa langsung masuk lift, Arif menekan lantai 17, tin lift terbuka dan Arif menuju kamar milik Alex.
Tok- tok- tok Arif mengetuk pintu, tak lama pintu terbuka.
“Kenapa lama sekali?” masih dengan nada dingin Alex menatap Arif dan Khansa dingin.
“Maaf tadi kena macet, pak Alex ini Khansa yang saya ceritakan kemarin," kata Arif.
Tak lama Khansa mengulurkan tangannya hendak bersalaman dengan Alex tapi, Alex acuh bahkan tidak membalas salam tangan Khansa.
Khansa hanya tersenyum, ya ampun ini orang dari kutub mana ya kok dingin banget kayak balok es.
“Arif apa dia sudah tau apa tugas-tugasnya selama disini?" tanya Alek tanpa melihat Arif.
“Sudah pak," jawab arif
“Ok kamu sudah boleh pergi," kata Alek.
Tak lama Khansa hanya diam dan menunduk, menunggu Alex yang masih diam.
“Kamu boleh istirahat dulu, itu kamar kamu disebelah dapur," kata Alek sambil menunjukkan kamar Khansa.
“Baik pak," jawab Khansa tak lama Khansa membawa tasnya masuk kamar mulai membereskan baju-bajunya dalam lemari pakaian.
Hah, akhirnya dapat kerjaan, walau boss kayak balok es, batin Khansa sambil tertawa kecil Khansa mulai membereskan barang-barangnya yang tidak banyak .
Khansa berpikir apa aku hari ini hanya malas malasan saja ha-ha makan gaji buta dong Khansa terkekeh.
'Sebaiknya aku mulai berbenah, Khansa pun keluar kamar, matanya melihat sekeliling ruangan keriuk-keriuk, aids ini cacing udah demo, sebaiknya aku masak saja,' Khansa bicara sendiri.
Khansa menuju dapur dan membuka kulkas melihat kulkas hanya ada telur dan kentang, Khansa pun kepikiran untuk buat perkedel kentang, setengah jam kemudian,sudah siap.
Khansa menyiapkan masakannya di meja makan, sebaiknya aku mandi sore dulu baru makan, udah gerah banget. Khansa pun masuk kamar dan bersih-bersih. waktu menunjukkan jam 6 sore.
Alex sudah sampai depan pintu apartemennya langsung buka pintu diperhatikannya ruang tamu dan sekitarnya. emmm udah bersih, kerja bagus gadis kecil, batin Alek sambil senyum-senyum tipis. Alex langsung masuk kamar dan bersih-bersih.
Khansa yang sudah siap mandi segera keluar, Karna sudah sangat lapar, Khansa tidak tau kalau Alex sudah pulang.Tiba-tiba terdengar orang berdehem
" Hemmm," Khansa yang terkejut langsung spontan bilang.
“Balok es," Khansa langsung menutup mulutnya dengan tangan.
Alex yang mendengar langsung menatap tajam ke Khansa.
“Maaf kapan pak Alex sampai?” sambil gugup Khansa langsung berdiri dari duduknya.
“Hai gadis bodoh, apa aku harus laporan kapan aku pulang!" jawab Alek ketus.
“Maaf pak, maaf saya salah." jawab Khansa ketakutan karena Alek membentaknya.
Alex langsung duduk di kursi mau makan.
“Pak Alex?” Khansa agak ragu mau bicara sama Alek.
“Ehmm," jawab Alek singkat.
“Di kulkas hanya ada telur dan kentang jadi menunya hanya berkedal kentang, semoga pak Alex suka, silahkan makan.” kata Khansa dengan gugup.
“Baiklah ini sudah cukup, ambilkan aku nasi dan lauknya,” kata Alex dingin.
“Baik pak," aduh ini boss gini banget ya makan pun minta diambilin udah kayak sultan saja.
“Silahkan dinikmati pak," Khansa meletakan piring di depan Alex.
“Ia terimakasih," Alex menjawab dengan cueknya.Alex berpaling ke arah Khansa.
“Apa kamu sudah makan gadis bodoh,“ Khansa yang terkejut langsung lihat ke belakangnya kosong enggak ada orang apa dia memanggil ku tadi gadis bodoh huff ....sabar Khansa sabar...sambil menggusap-usap dadanya.
“Apa pak Alex panggil saya?” kata Khansa.
“Ia lah, siapa lagi!” sambil cuak dan mulai makan kembali.
“Pak nama saya Khansa bukan bodoh," sambil menatap tajam kepada Alex. Alex tetap cuek sambil mengulangi kata-katanya tadi.
“Apa kamu sudah makan," ucap Alex lagi.
"Sudah pak saya sudah kenyang." kata Khansa
Tak lama bunyi keriuk-keriuk Khansa langsung memegang perutnya, wah ini perut nggak bisa diajak kerja sama, Batin Khansa. Alex yang mendengar hanya tertawa.
“Kamu yakin sudah kenyang? Ayo duduklah makan bersama, nanti kamu sakit kalau enggak makan." ajak Alek ke Khansa.
Khansa ikut duduk ambil nasi dan lauk perkedel yang di masak tadi, setelah makan siap Khansa langsung membereskan piring kotor, sedangkan Alex langsung masuk ruang kerja nya yang tak jauh dari ruang makan. Setelah Khansa siap bersih-bersih, langsung masuk kamar dan istirahat. Kalau ibu tau aku tinggal satu atap dengan laki-laki lajang enggak kebayang omelannya huff pasti langsung Khansa pulang!!!
Khansa geleng-geleng membayangkan Ibunya saat tau dirinya tinggal sama bos yang lajang.
Khansa senyum-senyum sendiri membayangkan
wajah Alek, punya bos ganteng kaya tapi kok orangnya dingin lama-lama takut beku juga dekat-dekat bos dingin, untung ganteng, Khansa hanya senyum-senyum sambil bolak balik ke kanan ke kiri sambil peluk-peluk guling.
Ibu Khansa kangen, semoga Khansa betah kerjasama bos dingin ini, semoga Ayah dan Ibu selalu sehat, tak lama Khansa masuk ke alam mimpi.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 461 Episodes
Comments
bank sha one
kayaknya rame
2021-03-03
1
Ikhe Parlina
bru mmpir
2021-01-11
1