Happy reading
“Jadi kita langsung aja ya tuan Rian ,untuk membicarakan perjodohan Gio dengan anak tuan Rian Sarah.” kata Dhanil
"Apa perjodohan ?????” Sarah menatap Papi dan Maminya.
Rian menatap Sarah dengan tajam, Sarah yang mengerti tatapan Papinya hanya menundukkan kepala.
“Kalau saya maunya secepatnya tuan Daniel, bukannya lebih cepat lebih baik.” ucap Rian.
"Hahahhaha ..benar tuan Rian saya juga udah enggak sabar ingin segera menimang cucu.” jawab Daniel.
Gio hanya diam dari tadi, sudah pasrah dengan perjodohan yang diatur orang tuanya. Setelah siap makan malam mereka lalu pulang ke rumah masing-masing. Sarah langsung masuk ke kamar dan menangis, tak lama pintu kamar Sarah terbuka.
"Sayang ...dengarin penjelasan Mami nak, terpaksa Mami dan Papi melakukan perjodohan ini ,karena usaha papi lagi goyah nak.” kata Mami .
"Mami kan tau, Sarah sudah sama Alek mi, kenapa Mami dan Papi tega mengorbankan Sarah," ucap Sarah kesal dengan keputusan ke dua orang tuanya. Sarah makin terisak menangis...sambil menatap wajah Maminya, Sarah enggak mengerti kenapa jadi begini!
"Sayang, ..Mami minta maaf, ini demi kebaikan kamu nak, setelah menikah kamu akan ikut nak Gio ke kota Batam, sekarang istirahat lah nak.” kata Mami Sarah.
Habis itu mami Sarah langsung keluar dari kamar. Sarah bingung harus bilang apa sama Alek, sedangkan hari pernikahannya satu minggu lagi, sebenarnya Sarah sangat mencintai Alek tapi kalau Sarah menolak perjodohannya dengan Gio pasti Papinya akan marah.
Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba dimana Sarah dan Gio mengucapkan janji suci tepat jam 9.00 ijab kabul dilaksanakan. ucapan sah dari para saksi menandakan kalau Sarah dan Gio resmi menjadi suami istri, Gio dan Sarah bertukar cincin, dan menerima ucapan selamat dari para undangan, acara resepsi juga sudah siap digelar. Acara pernikahan Sarah dan Gio diselenggarakan di kota Batam, setelah acaranya selesai pak Rian dan istrinya langsung pamit pada keluarga Gio.
"Tuan Daniel maaf saya harus langsung pulang karena banyak kerjaan.” ucap Papi Sarah.
"Ia tidak apa-apa besan, pada hal saya rencana ingin mengajak tuan Riang dan istri untuk jalan-jalan di kota ini." jawab Papa Gio
"Maaf lain kali aja besan,” Rian sambil memeluk Daniel sebagai tanda perpisahan.Tak lama Rian mendatangi Sarah dan Gio.
"Nak Gio saya titip anak saya Sarah tolong bimbing Sarah dan tegur Sarah bila dia salah.” ucap Papi Sarah.
"Baik Papi, Sarah sekarang tanggung jawab Gio, papi nggak usah kuatir.” jawab Gio
"Sarah .... Papi pamit nak, ingat pesan Papi dan Mami hormati suamimu.” kata Pap Sarah.
"Ia pi,” Sarah memeluk Papi dan bergantian memeluk Maminya.
Setelah kepergian Rian dan istrinya, Gio pamit kepada orang tuanya, untuk istirahat di kamar hotel yang sudah disiapkan.
“Sarah ayo kita istirahat, aku tau kamu sangat lelah,” kata Gio dengan dingin.
Sarah hanya mengagukan kepala, sampai di kamar Sarah dan Gio membersihkan diri lalu berbaring di ranjang, Gio menatap Sarah dengan intens.
"Sarah, mulai sekarang kita mulai mengenal ya, kita jalani saja takdir ini,” sebenarnya Gio juga tidak menginginkan perjodohan ini, Gio terpaksa ikuti kata orang tuanya. Sarah hanya diam, tak lama Sarah menangis, tentu saja Gio terkejut, dipegangnya tangan Sarah.
"Ada apa Sarah, apa aku menyakiti hatimu?” tanya Gio sambil menatap Sarah.
"Kenapa mas Gio enggak menolak perjodohan ini?” ungkap Sarah sambil menangis.
"Ini ku lakukan untuk kebahagiaan Mama dan Papa Sarah, mereka ingin cucu Penerus keluarga,” jawab Gio lemah.
"Sarah enggak tau mas, Sarah bingung, semua terjadi begitu cepat." ucap Sarah .
"Sarah apa sebelumnya kamu punya kekasih?” pertanyaan Gio membuat Sarah terkejut, kenapa setelah menikah Gio baru menanyakan apa dia punya kekasih?
"Mas apa gunanya menanyakan hal itu, kalau kita sudah menikah, kenapa mas Gio tidak menanyakan sebelumnya?” Sarah menatap Gio.
"Kalau aku tanya sebelumnya, apa kamu akan membatalkan perjodohan ini.” kata Gio
"Aku punya pacar, bahkan saat makan malam itu, sebenarnya kami janjian akan bertemu tapi, semuanya harus berakhir bahkan tidak ada kesempatan ku untuk mengakhirinya hubungan yang sudah kami jalani selama lima tahun ini,” Sarah sambil menangis dan membelakangi Gio yang sedang berbaring di sampingnya.
Gio yang merasa dirinya hanya orang ketiga bagi Sarah dan pacarnya hanya ada rasa bersalah.
"Sarah cobalah untuk pelan-pelan melupakannya.” kata Gio
"Itu tidak mudah Mas, 5 tahun kami menjalin berhubungan,” Jawab Sarah.
Gio bangun dari baringnya langsung duduk menghadap ke Sarah yang masih membelakanginya.
"Sarah tapi aku harus bagaimana? pernikahan ini keinginan kedua orang tua kita, pernikahan bukan mainan Sarah, mau tidak mau kamu harus melupakan ke kasihmu, cobalah berlahan-lahan, aku akan menunggu mu sampai kamu
bisa melupakannya.” ucap Gio dengan tegas.
Sarah bangun dari tidurnya dan duduk menyadarkan badannya di dipan ranjang, ditatapnya pria tampan yang sekarang sudah menjadi suaminya.
“Apa mas Gio mau membantuku untuk melupakannya," Sarah sambil mengusap air matanya yang mengalir keluar lagi.
Gio mengagukan kepalanya sambil menarik Sarah ke dalam pelukannya, dan malam pertama yang seharusnya malam yang ditunggu-tunggu bagi sepasang pengantin baru untuk memadu kasih. Beda dengan pasangan Gio dan Sarah mereka habiskan untuk saling mengenal satu dengan yang lainnya, tak lama Sarah melepas pelukannya.
"Mas apa aku boleh bertanya, apa kau punya kekasih?” Sarah menatap mata Gio.
"Tidak," jawab Gio.
“what?, jadi mas belum pernah pacaran?” Sarah yang terkejut
"Aku kuliah dan belajar, setelah lulus sibuk dengan kerjaan tapi, waktu aku kemarin ke kota Jakarta, waktu ingin merayakan ulang tahun mu dan makan bersama, sebelumnya aku bertemu gadis kecil, seperti nya anak itu masih sma,” kata Gio sambil tersenyum membayangkan wajah Khansa.
"Mas anak sma kamu bilang, itu cocok nya jadi adik atau keponakan mu.” kata Sarah sambil tertawa.
"Ia, aku tau dia masih anak-anak, tapi wajahnya sangat imut, entah kenapa aku sangat senang dan nyaman waktu aku dekat dengan nya, waktu sebelum kembali ke kota Batam, aku datang lagi ke minimarket itu, berharap akan berjumpa lagi tapi, sayang dia enggak ada! sampai aku pergi ke apartemen tempat saudaranya dia bilang sedang berlibur, Gio menghela nafas panjang, sampai sekarang aku enggak tau Gemana kabar anak itu, mungkin dia sudah kembali lagi ke kota asalnya, karena dia bilang ke kota j hanya berlibur.” kata Gio
"Siapa tau dia dari kota ini mas,” kata Sarah.
"Sekarang kita jalani aja dulu, sekarang istirahatlah, aku juga sangat lelah.” ucap Gio
Tak lama Sarah dan Gio masuk ke alam mimpi masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 461 Episodes
Comments