Assalamualaikum kakak-kakak yang baik jangan lupa ya tinggalkan like dan komen nya, jangan lupa beri kan masukkan tentang novel perdana ku ini.Selamat membaca ya, semoga menghibur.
Tanpa terasa usia pernikahan Gio memasuki yang ke 3 tahun, Gio menatap keluar dari blankon kamarnya. sudah hampir 3 tahun pernikahanku dengan Sarah, sampai sekarang Sarah belum hamil, pada hal aku pengin banget punya anak, Mama juga sudah menyuruh ku untuk mengajak Sarah ikut program ibu hamil, tapi Sarah selalu bilang yang sabar berarti belum diberi kepercayaan kepada Allah SWT.
Sebaiknya aku besok pergi konsultasi lagi, tapi percuma aja kalau aku aja yang konsultasi sedangkan Sarah tidak mau.Tak lama terdengar ketukan pintu. tok-tok-tok, author anggap itu ketukan pintu yak.
"Masuk ," jawab Gio
"Mas, apa boleh Sarah izin ke kota Jakarta," ucap Sarah sambil menatap Gio yang masih berdiri di dekat jendela kamarnya.
"Apa harus pergi sayang?" jawab Gio, Gio membalikkan badan dan menghampiri Sarah yang sedang duduk di depan meja rias.
"Mas apa boleh aku cerita tentang masa lalu ku?" kata Sarah sambil menggigit bibirnya.
"ceritakan sayang aku siap mendengarkan apapun itu." Gio menghela nafas sambil memegang tangan Sarah .
Tak lama Sarah meneteskan air matanya, selama ini Sarah merasa bersalah sama suaminya yang sangat mencintainya, sedangkan hati Sarah masih terisi satu nama Alek. Sarah sudah mencoba untuk melupakan Alek tapi masih belum bisa.
flashback Sarah .
Sarah terbangun dari tidurnya, dilihatnya samping tidak ada suaminya. Sarah yang merasa haus berniat untuk keluar kamar pergi ke dapur. Setelah menuruni tangga Sarah berhenti di tangga terakhir, Sarah mendengar suara yang merdu, tapi suara lagunya sangat menyayat hati Sarah. Sarah menangis, lalu Sarah langsung naik kembali ke atas untuk masuk ke kamarnya.
Sebenarnya Sarah mendengar saat Gio menyanyi kan lagu di ruang piano, Sarah makin merasa bersalah, selama ini Gio bisa memiliki raganya tapi tidak dengan hati Sarah. Dada Sarah merasa sesak, lalu berfikir apa sebaiknya aku cerita sama mas Gio. Iya aku harus cerita sama mas Gio tentang hubunganku dengan Alek.
Apapun keputusan mas Gio aku akan terima.
flashback of
Sarah menghela nafas, lalu Sarah menceritakan tentang hubungannya dengan mantan pacarnya yang ditinggal begitu saja tanpa ada kata-kata berpisah, Sarah jujur ke Gio kalau selama ini Sarah masih mencintai kekasihnya. Dada Gio amat sangat sesak, kenyataannya Sarah masih tidak bisa mencintainya, selama membina rumah tangga selama 3 tahun ini.
Sarah masih menangis sambil menundukkan kepalanya, Sarah tak berani menatap mata Gio yang duduk menghadap padanya. Sunyi tidak ada yang bersuara hanya isak tangisan Sarah yang terdengar.Tak lama Sarah mulai memecahkan kesunyian.
"Mas, maafkan aku selama ini, bukannya aku tak mau punya anak dari mu, maafkan aku yang menggunakan PiL kontrasepsi." ucap Sarah
Gio terkejut mendengar pengakuan Sarah, jadi selama ini Sarah tidak menginginkan anak darinya.
"Kenapa kamu melakukan ini Sarah!!!," suara Gio bergetar menahan emosi, selama 3 tahun hanya terbuang sia-sia selama membina hubungan dengan Sarah.
Sarah bangun dari duduknya langsung sujud di kaki Gio mohon maaf.Gio tak bergeming dengan tindakan istrinya.
"Kenapa baru sekarang, Sarah? kenapa?" Gio membuang muka ke arah lain saat Sarah mantap wajahnya lewat bawah, karena posisi Sarah masih berlutut di depan kaki Gio.
"Maafkan aku Mas, aku sudah tidak sanggup untuk pura-pura mencintai mu lagi, maafkan aku Mas," Sarah makin terisak sampai matanya merah karena sedari tadi menangis.
Gio memegang bahu Sarah dan memapah supaya Sarah kembali duduk di ranjang samping Gio."Jadi sekarang apa maumu Sarah!" suara Gio datar dan dingin."
Sarah merasakan perubahan dari Gio, Sarah mulai memberanikan diri menatap mata indah Gio tapi hanya ada amarah yang ada di dalam mata indah Gio.
"Maaf Mas, Sarah ingin mengakhiri semua ini," suara Sarah terdengar gemetar, karena ada rasa takut.
Gio memejamkan matanya, sambil menarik nafas dalam-dalam.
"Sarah apa kamu tidak bahagia selama ini, selama 3 tahun kita bersama?" Gio menggenggam tangan Sarah, memberikan ketenangan ke Sarah, karena Gio melihat badan Sarah bergetar.
"Maafkan aku Mas, selama ini mas Gio terlalu baik padaku, makanya aku merasa tidak pantas jadi pendamping mu,selama ini, karena sampai sekarang aku masih mencintainya." ucap Sarah.
"Kamu istirahatlah Sarah, besok setelah kamu tenang kita bicarakan lagi." Gio hanya tersenyum masam mendengar jawaban Sarah, Gio bangkit dari duduknya tanpa menoleh ke Sarah.
Setelah itu Gio melangkah keluar kamar, tapi belum sampai menutup pintu Sarah menghentikan langkahnya.
"Mas Gio mau kemana? apa mas Gio tidak istirahat, bukannya mas Gio juga lelah." kata Sarah.
"Kamu duluan aja, aku masih ada kerjaan buat besok." jawab Gio
Tak lama Gio menutup pintu dan Gio melangkah ke ruang kerjanya. Gio duduk di kursi kerja menyandarkan kepala menatap langit-langit ruang kerja, tak lama Gio mengambil handponenya. Gio menelpon sahabatnya yang tak lain Alek.
"Halo," suara dari seberang sana.
"hem, apa aku mengganggu?" ucap Gio
Alek yang baru siap mengerjakan laporan kerjanya merasa heran sahabatnya yang selama ini tidak pernah menghubunginya tiba-tiba telpon di malam yang sudah larut.
"Gue sibuk, tapi ini udah siap, ada apa? gue kira lo udah mati selama ini enggak ada kabar sama sekali.” ucap Alek.
"Ia gue hampir mati sekarang, gue selama ini sibuk dengan urusan perusahaan papa yang ada di kota Batam," jawab Gio.
"Terus lo ngapain telpon gue malam-malam gini, kenapa bini lo nggak kasih jatah." Alek terkekeh sambil membayangkan wajah Gio di seberang sana.
"Bini gue mengajak pisah al," jawab Gio sendu.
"Elu serius? lo nggak bercanda kan gi? gi lo ngigau ya, ini masih malam gi, jangan ngomong yang tidak-tidak," kata Alek
"Gue serius Al ternyata 3 tahun pernikahan gue nggak menjamin." jawab Gio datar.
"Apa masalahnya sampai bini lo minta pisah? apa lo selingkuh atau lo kdrt?" kata Alek.
"Al lo gila ya! mana ada gue selingkuh, apa lagi kdrt, gue gini-gini sayang sama bini gue, tapi sayang bini gue sampai sekarang nggak cinta sama gue, Elo tau Al bini gue sampai sekarang masih cinta sama kekasihnya yang dulu pernah ditinggalin." ucap Gio.
"Terus sekarang rencana lo apa gi? apa keluarga lo udah tau?" kata Alek.
"Belum Al, pasti Papa dan Mama sedih nanti, tapi percuma dipertahankan Al, kalau bini gue sudah nggak ada cinta sedikit pun buat gue, selama 3 tahun gue kira bini gue bisa jatuh cinta sama gue, eh malah gue yang cintanya bertepuk sebelah tangan." ucap Gio dengan bernada sedih.
hai hai hai....kira kira jadi nggak
ya Gio pisah sama Sarah ditunggu part berikutnya ya.
author nyesek ngebayangin kalau,
author itu Gio 😭😭😭😭**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 461 Episodes
Comments