Bab 20 (Kamu tahu Bara itu siapa?)

Keesokan harinya, Syafira kembali memulai aktivitasnya seperti biasa. Ia tak ingin berlarut-larut memikirkan pernikahan yang sebenarnya belum sama sekali terlintas dalam pikirannya.

Ia masih ingin kuliah, memikirkan kesembuhan adiknya walaupun harapan itu sedikit dan mungkin hanya bisa pasrah kepada mukjizat Allah. Selain itu ia juga masih memiliki mimpi untuk mengembangkan toko kuenya.

Masih banyak hal yang ingin ia lakukan dan gapai yang tentu saja lebih menyita pikirannya daripada memikirkan pernikahan. Bahkan dalam kamusnya, menikah adalah hal terakhir dalam list.

Namun, takdir berkata lain. Mau tidak mau ia harus memikirkan apa yang bukan prioritasnya selama ini yaitu pernikahan.

"Semangat Fira, semua sudah di atur yang di atas, kamu tinggal menjalaninya tanpa harus mengeluh. Tidak buruk juga kan menjadi bundanya si kembar?" Syafira menyemangati dirinya sendiri.

Sementara itu, Bara menepati janjinya untuk membiayai seluruh biaya perawatan Adelia, adik Syafira. Ia datang secara langsung ke rumah sakit tempat Adelia di rawat tanpa sepengetahuan Syafira.

Setelah urusan administrasi perawatan Adel selesai, Bara menemui dokter Rendra yang tak lain adalah sahabatnya sejak SMA. Bara masuk ke ruangan yang di pintunya bertuliskan Direktur tersebut.

"Tumben pak bos datang kemari? Apa tidak percaya kalau sahabatmu ini bisa mengurus rumah sakit dengan baik, makanya kamu sidak kemari?" canda Dokter Rendra.

"Ck.dasar!" Bara hanya mencebik mendengar sambutan dari sahabatnya tersebut. Ia kemudian duduk di sofa seraya melepaskan kancing jas yang ia kenakan.

"Katakan, kenapa kemari?" tanya Dokter Rendra, ia tahu jika sahabatnya sedang dalam keadaan tidak baik terlihat dari raut wajahnya.

"Aku mau nikah," jawab Bara lirih.

"Tapi ekspresi kamu tidak menunjukkan seperti orang mau nikah," sahut dokter Rendra santai.

"Terus aku harus berekspresi seperti apa, dasar!" ucap Bara seraya melempar remote AC kepada dokter Rendra.

"Serius?" tanya dokter Rendra, raut wajahnya berubah serius. Ia duduk dan menunggu jawaban dari Bara.

"Menurutmu?" jawab Bara tak kalah serius dari tatapan dokter Rendra.

"Hahahaha akhirnya," kelakar dokter Rendra.

"Siapa? Siapa wanita yang berhasil membangunkan Bara junior? Ku kira kau akan selamanya menyandang status duda," lanjut dokter Rendra.

"Sialan! aku akan menikah demi si kembar dan juga ibu mertuaku yang terus mendesak ku untuk menikah lagi," jelas Bara.

"Hem, bisa di mengerti. Memang sudah saatnya kau membuka lembaran baru, move on dari masa lalu dan menata kembali hidupmu yang berantakan, si kembar juga membutuhkan sosok ibu pastinya,"

"Sok benar kalau ngomong, kau sendiri bagaimana? Di usiamu sekarang masih belum juga menemukan pendamping hidup?"

"Ya, mau bagaimana lagi. Cinta pertamaku gagal, dia lebih memilih sahabatku," ucap dokter Rendra.

Raut wajah Bara menjadi serius mendengar ucapan dokter Rendra.

"Hahaha biasa aja kali mukanya," ucap dokter Rendra.

"Semua sudah berlalu Rend, apa kau masih menyimpan rasa untuk Olivia?" tanya Bara.

"Tentu saja tidak kawan, sejak saat dia memilihmu aku sudah mengikhlaskannya. Dan sekarang sudah ada seseorang yang mampu mencuri hatiku lagi," ucap dokter Rendra tersenyum, mengingat sosok Syafira.

"O ya, siapa gadis yang beruntung itu? Bisa meluluhkan hati seorang Rendra Aditama," tanya Bara.

"Belum saatnya kau tahu, hubungan kami masih dalam titik terendah. Kau tahu, orang tuaku menjadi penghalang utamanya," dokter Rendra mendesah kecewa.

"Belum berubah?" Bara menyayangkan sikap orang tua dokter Rendra yang selalu memaksakan kehendak mereka, sementara dokter Rendra bukanlah sosok yang akan menentang kedua orang tuanya.

"Ya begitulah," sahut dokter Rendra mengangkat kedua bahunya.

Kemudian, dokter Rendra melihat jam yang melingkar di tangan kirinya.

"Sebentar lagi aku harus mengecek pasienku, kau mau tetap di sini atau bagiamana?" tanya dokter Rendra.

"Pasien spesial? Hingga kau turun tangan sendiri untuk memantaunya, biasanya kau menangani kasus yang berat,"

"Semua aku pantau Bara, tapi yang ini spesial. Dia adik dari gadis itu,"

Bara ber-oh-ria mengerti.

"Aku balik, masih ada kerjaan di kantor," ucap Bara sambil berdiri.

"Aku antar ke depan," ucap Rendra.

Sepanjang jalan menuju ke parkiran, setiap orang yang berpapasan dengan Bara pasti menunduk memberi hormat kepada pemilik rumah sakit tersebut.

"Dokter, biaya perawatan pasien di kamar 311 sudah lunas di bayar bahkan hingga ia sembuh nanti, semua biaya di tanggung oleh tuan Bara," ucap petugas administrasi saat dokter Rendra kembali dari mengantar Bara.

Dokter Rendra sedikit terkejut. Itu adalah kamar rawat Adelia. Petugas itu tak biasanya memberitahu soal administrasi kepada direktur rumah sakit tersebut karena sudah ada bagiannya sendiri, Namun karena selama ini dokter Rendra yang menanggung biaya perawatan Adelia, maka petugas tersebut memberitahunya.

"Tuan Bara yang membiayainya dokter," ucap petugas itu lagi saat melihat raut wajah dokter Rendra yang tampak terkejut.

"Oh, baiklah saya mengerti," ucap dokter Bara, ia tidak menaruh curiga karena memang Bara sering membantu para pasien yang kurang mampu dengan membebaskan mereka dari biaya rumah sakit. Hanya saja kali ini dokter Rendra sedikit heran, kenapa Bara datang sendiri, biasanya hanya perwakilannya yang akan ke sana.

"Ah mungkin karena sekalian memberitahuku soal pernikahannya," gumam dokter Bara. Ia terus berjalan menuju ke ruang perawatan Adelia.

🌼🌼🌼

Siang harinya di kampus...

"Kalian tahu siapa itu Barata ken Osmaro?" tanya Syafira kepada dua sahabatnya yang sedang asyik menyantap bakso di kantin.

"Kayak pernah dengar," ucap Shinta.

"Iya, aku kenal dengan dia. Kenapa dengan kak Bara?" tanya Mia cuek, dia tidak begitu menyimak ucapan Syafira karena asyik menikmati bakso idolanya.

"Aku akan menikah dengannya,"

"Uhuk!" bakso yang sudah dalam perjalanan menuju ke perut Mia tersembur keluar, Mia terkejut dengan ucapan Syafira.

"Ya allah Mi, pelan-pelan kalau makan, minum dulu," Shinta menyodorkan minum kepada Mia. Dengan cepat Mia menyedot minumannya untuk mengurangi rasa pedas di tenggorokannya akibat tersedak bakso yang level pedasnya mengalahkan omongan tetangga tersebut.

"Bagus tu Fir, menikah muda sepertinya asyik," ucap Shinta membayangkan.

"Serius kamu mau nikah sama kak Bara Fir? Yakin?" tanya Mia setelah tenggorokannya dirasa aman.

"Iya, aku yakin Mi, Shin," jawab Syafira.

"Tapi dia..."

"Duda?" Syafira memotong ucapan Mia.

"Kamu tahu dia duda? Bagaimana kamu bisa mengenal dia Fir? Kenapa enggak pernah cerita sama kita-kita kalau kamu menjalin hubungan dengan dia?"

"Siapa tadi namanya?" tanya Shinta yang sudah siap-siap membuka aplikasi mbah google.

"Barata Ken Osmaro," jawab Syafira.

"Ceritanya panjang Mi, yang jelas ini sudah keputusanku," Syafira menjawab pertanyaan Mia.

"Sumpah demi apa? Duren sawit ini mah!" seru Shinta ketika sudah berhasil menemukan pencariannya.

"Eh tapi duda Fir, duda cerai atau meninggal?" tanya Shinta menyela pembicaraan serius antara Syafira dan Mia.

"Meninggal saat melahirkan anaknya Shint," jawab Syafira.

"Enggak papa kalau karena meninggal mah, kalau cerai horor jadinya kalau mantan istrinya tiba-tiba datang lagi, perang deh bisa-bisa," ucap Shinta.

"Mbul diam dulu!" perintah Mia, gembul adalah panggilan Syafira dan Mia kepada Shinta karena badannya yang bukan semok lagi, tapi sudah melampaui batas tersebut.

Shintapun langsung terdiam. Ia tahu, apa yang ada di pikiran Mia.

Mia tampak kecewa, jika Syafira menikah dengan Bara, itu artinya...

"Kamu tahu kak Bara itu siapa?" tanya Mia.

"Ya, dia seorang duda yang memiliki anak kembar bernama Nathan dan Nala. Juga ibu mertua bernama ibu Lidya yang sangat baik dan seorang adik ipar bernama Varel, baru itu yang aku tahu," jelas Syafira.

"Kak Bara adalah sahabat kak Rendra!" ucap Mia dengan jelas.

🌼🌼🌼

Terpopuler

Comments

Liiee

Liiee

wah bara,, sampe 2 kali nih,

2024-03-03

0

La Rahman

La Rahman

kasihan sekali kamu Rendra. sad boy terus

2023-10-08

0

Dewi Nurlela

Dewi Nurlela

bakal kecewa LG Surendra dua kali naksir cewek eh malah nikannya sama bara dua" nya

2023-10-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 BAB 8
9 Bab 9 (Kado istimewa si kembar)
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12 (Tak semudah itu)
13 Bab 13 (Demi si kembar, Aku akan mencoba)
14 Bab 14
15 Bab 15 ( Si kembar menghilang)
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18 (Datang di saat yang tepat)
19 Bab 19 (Bukan tanpa syarat)
20 Bab 20 (Kamu tahu Bara itu siapa?)
21 Bab 21 (Mengukur baju pengantin)
22 Bab 22 ( Melepas dengan ikhlas)
23 Bab 23 (Meminta restu)
24 Bab 24
25 Bab 25 (Lamaran dadakan 1)
26 Bab 36 (lamaran dadakan 2)
27 Bab 27 ( Otw menjadi nyonya Osmaro)
28 Bab 28 ( Sah menyandang status nyonya Osmaro)
29 Bab 29 (Pesta pernikahan)
30 Bab 30 (Malam pertama...?)
31 Bab 31 ( Nyonya baru)
32 Bab 32 ( Baru awal, perjalanan masih panjang)"
33 Bab 33 (Bukan tidak cinta, tapi belum!)
34 Episode 34 (Kikuk?)
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42 (Pura-pura bahagia tuh butuh tenaga)
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45 (Dedek bayi)
46 Bab 46
47 Bab 47 (Sayang atau Cinta?)
48 Bab 48 (Sisi manja Syafira)
49 Bab 49 (Dedek bayi lagi)
50 Bab 50 ( Masih dedek bayi)
51 Bab 51 (Shock Theraphy)
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59 (Oma pulang)
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Episode 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113 (Puncak kecewa)
114 Bab 114 (Dua hati satu luka)
115 Bab 115 (Side story)
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bb 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bb 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146 (End)
147 Extra part
148 Extra part 1
149 Extra part 2
150 Extra part 3
151 Extra part 4
152 Extra part 5
153 Extra part 6
154 Extra part 7
155 Extra part 8
156 Extra part 9
157 Extra part 10
158 Extra part 11
159 Extra part 12
160 Extra part 13
161 Extra part 14
162 Extra part 15 (End)
163 Novel baru
164 Promo Novel Rega dan Gisel
165 Novel Sebatas Ibu Pengganti
166 One night mistake with calon ipar
167 Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
BAB 8
9
Bab 9 (Kado istimewa si kembar)
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12 (Tak semudah itu)
13
Bab 13 (Demi si kembar, Aku akan mencoba)
14
Bab 14
15
Bab 15 ( Si kembar menghilang)
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18 (Datang di saat yang tepat)
19
Bab 19 (Bukan tanpa syarat)
20
Bab 20 (Kamu tahu Bara itu siapa?)
21
Bab 21 (Mengukur baju pengantin)
22
Bab 22 ( Melepas dengan ikhlas)
23
Bab 23 (Meminta restu)
24
Bab 24
25
Bab 25 (Lamaran dadakan 1)
26
Bab 36 (lamaran dadakan 2)
27
Bab 27 ( Otw menjadi nyonya Osmaro)
28
Bab 28 ( Sah menyandang status nyonya Osmaro)
29
Bab 29 (Pesta pernikahan)
30
Bab 30 (Malam pertama...?)
31
Bab 31 ( Nyonya baru)
32
Bab 32 ( Baru awal, perjalanan masih panjang)"
33
Bab 33 (Bukan tidak cinta, tapi belum!)
34
Episode 34 (Kikuk?)
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42 (Pura-pura bahagia tuh butuh tenaga)
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45 (Dedek bayi)
46
Bab 46
47
Bab 47 (Sayang atau Cinta?)
48
Bab 48 (Sisi manja Syafira)
49
Bab 49 (Dedek bayi lagi)
50
Bab 50 ( Masih dedek bayi)
51
Bab 51 (Shock Theraphy)
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59 (Oma pulang)
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Episode 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113 (Puncak kecewa)
114
Bab 114 (Dua hati satu luka)
115
Bab 115 (Side story)
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bb 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bb 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146 (End)
147
Extra part
148
Extra part 1
149
Extra part 2
150
Extra part 3
151
Extra part 4
152
Extra part 5
153
Extra part 6
154
Extra part 7
155
Extra part 8
156
Extra part 9
157
Extra part 10
158
Extra part 11
159
Extra part 12
160
Extra part 13
161
Extra part 14
162
Extra part 15 (End)
163
Novel baru
164
Promo Novel Rega dan Gisel
165
Novel Sebatas Ibu Pengganti
166
One night mistake with calon ipar
167
Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!