Bab 17

Bu Lidya yang panik langsung menghubungi Varel. Anak laki-lakinya tersebut baru saja berangkat ke luar negeri beberapa jam yang lalu.

"Rel, cepat kembali si kembar hilang," ucap bu Lidya sambil terisak.

"Hilang bagaimana?" tanya Varel kaget.

"Ya hilang, kok hilang bagaimana, mana mama tahu. Cepetan balik," jawab bu Lidya.

"Astaga ada-ada saja. Varel baru saja sampai ma. Belum juga buka pintu, apalagi istirahat masa harus balik, kalau punya pintu kemana saja doraemon mah iya aja, lha ini Varel harus terbang ma," keluh Varel.

"Pokoknya balik, keponakan kamu hilang rell, hilang!" kekeh bu Lidya yang sedang kalang kabut.

"Bentar ma, Varel rehat dulu bentar. Biar kata naik Jet juga pegel ma, mama yang tenang jangan panik. Astaga ada-ada saja, kakak punya bodyguard kenapa bisa kecolongan sih, sampai si kembar hilang," ujar Varel.

🌼🌼🌼

Sementara Bara masih kebingungan mencari si kembar.

"Kemana kalian Nak, jangan bikin daddy khawatir," gumamnya sambil terus melajukan mobil. Tiba-tiba ia ingat sesuatu. Bara menghubungi om Jhon, ia meminta om Jhon untuk melacak seluruh taksi yang mangkal di Mall tadi untuk menemukan taksi mana yang di tumpangi oleh si kembar.

Sangking paniknya, Bara sampai lupa jika bisa melakukan pelacakan terhadap taksi yang di tumpangi si kembar. Bahkan ia juga lupa akan kemarahannya terhadap Sonya. Yang terpenting sekarang buat Bara adalah, kedua anaknya segera ketemu dalam keadaan baik-baik saja.

Tak berselang lama, Bara dapat kabar jika taksi yang di tumpangi si kembar mengarah ke toko kue Syafira. Ia langsung putar arah begitu menerima pesan dan menyuruh bodyguardnya untuk menuju ke toko Syafira juga.

🌼🌼🌼

Di toko kue Syafira...

Syafira dan si kembar telah selesai membuat kue. Kemudian ia memandikan si kembar karena mereka kotor akibat mainan tepung dan bahan kue lainnya.

"Nathan mandi sendiri saja, kakak mandiin Nala," ucap Nathan. Meskipun masih kecil ia malu jika di mandiin Syafira yang seorang perempuan.

"Baiklah, tapi yakin bisa bersih mandi sendiri?" tanya Syafira.

"Nanti lihat saja hasilnya!" ketus Nathan.

Beruntung di dalam tas ransel masing-masing ada baju ganti si kembar yang memang selalu di sediakan jika mereka pergi-pergi. Sehingga Syafira tak perlu kebingungan soal baju ganti si kembar karena baju mereka tidak mungkin di pakai lagi.

"Wah Nathan pintar ya, udah bisa mandi sendiri, pakai baju sendiri," puji Syafira seraya membalurkan minyak kayu putih ke badan Nala.

"Aku laki-laki, harus kuat dan mandiri kata daddy," sahut Nathan.

"Bagus juga didikan om duda," batin Syafira.

"Nala juga bisa sendiri, tapi kapan lagi Nala di mandiin dan di pakaikan baju sama kakak syantik. Iya kan," Ucap Nala tersenyum.

"Iya sayang," jawab Syafira. Ia mengambil baju dalam tas Nala dan memakaikannya.

"Udah selesai! habis ini kakak antar kalian pulang ya, pasti daddy kalian khawatir, nyariin kalian. Sekalian kakak mau kuliah," ucap Syafira setelah selesai menguncir rambut Nala dan kembali memakaikan bandonya.

"Rani mana sih, cuma mengantar kue ke rumah bu Ratna saja lama," batin Syafira.

"Kakak Syantik, Nala mau minum susu," ucap Nala.

"Disini enggak ada susu sayang, Nala biasa minum susu apa?" tanya Syafira.

"Ada kakak syantik, di ransel yang belakang ada susu Nala," Nala menunjuk ke arah tasnya.

Syafira membuka ransel Nala, dan mengambil susunya.

"Astaga, kakak lupa. Air hangatnya tidak ada buat susu. Sebentar kakak rebus dulu airnya ya," ucap Syafira kepada Nala. Nala mengangguk.

"Nathan, jangan bobok ya. Sebentar lagi kakak antar pulang," ucap Syafira setelah meletakkan teko berisi air di atas kompor gas yang sudah ia nyalakan. Nathan tampak mengantuk, matanya sudah hampir terpejam.

"Hem," jawab Nathan berusaha untuk tidak memejamkan matanya.

"Mbak, mbak Fira!" panggil Rani setengah berteriak.

"Apa sih Ran, baru balik udah teriak-teriak," ucap Syafira.

Sambil mengatur napas, Rani bicara.

"Itu mbak, di depan baru saja ada beberapa mobil yang bawa orangnya berotot semua mbak. Tapi ada daddy mereka juga," Rani menunjuk ke arah si kembar.

Syafira pun keluar karena penasaran, di ikuti oleh si kembar dan juga Rani. Sampai di depan toko Syafira terkejut, Bara datang bersama dengan beberapa bodyguardnya.

"Daddy!" si kembar berlari ke dalam pelukan Bara. Kedua tangan Bara memeluk si kembar kanan dan kiri. Ia begitu lega melihat si kembar baik-baik saja tanpa ada luka sedikitpun.

Syafira dan Rani masih tertegun, bahkan tokonya kini menjadi pusat perhatian banyak orang karena Bara dan orang-orangnya.

"Ada apa ini om? Kenapa om membawa pasukan ke sini?" tanya Syafira.

"Ada apa kamu tanya? Kamu sadar atau tidak sudah menyembunyikan anak-anak saya, saya bisa melaporkan ini sebagai tindak penculikan," ucap Bara.

"Eh tunggu om, apa om bilang barusan? Saya menculik? Ya udah ayo kita ke kantor polisi! Saya juga mau buat laporan, pencemaran nama baik! Seenaknya saja menuduh. Tanya dulu anaknya om, jangan asal tuduh. Mereka sampai di sini juga gara-gara om asyik berkencan kan?"

"Kamu...!" Bara kesal, secara tidak langsung Syafira menuduhnya menelantarkan si kembar.

"Saya kenapa om?!" Syafira mendekatkan wajahnya ke wajah Bara, sehingga Bara bisa melihat dengan sangat jelas wajah Syafira. Bara membuang pandangannya ke sembarang arah supaya tidak terlalu dekat dengan wajah Syafira.

"Kalau tidak tahu apa-apa jangan asal bicara!" Ucap Bara.

"Nah, persis! Itu yang mau saya katakan om, jangan asal bicara. Oke saya minta maaf karena tidak langsung mengantar si kembar pulang karena saya sangat sibuk. Ini rencana juga baru mau saya antar pulang mereka setelah pekerjaan saya selesai," Syafira mencoba menjelaskan.

Para bodyguard diam-diam menahan tawa, baru kali ini ada yang berani melawan ucapan Bara.

"Stop daddy! Jangan marah sama kakak syantik, tadi Nala dan Athan yang datang ke sini, bukan kakak syantik menculik," Nala membela Syafira.

"Aku yang salah, aku yabg mengajak Nala kemari. Tadi Nala nangis gara-gara tante Sonya, makanya aku ajak ke sini," ucap Nathan.

"Sudahlah, yang penting kalian selamat. Daddy khawatir, bisa gila daddy kalau kalian kenapa-kenapa. Maafkan daddy tadi udah ninggalin kalian," Bara memeluk kedua anaknya lagi.

"Ayo sekarang kita pulang!" ajak Bara.

"Tunggu daddy, Nala mau minum susu dulu. Kakak Syantik lagi merebus airnya,"

"Astaga, sampai lupa kan kalau sedang rebus air," Syafira cepat-cepat masuk ke dapur.

Nala dan Nathan menarik tangan Bara untuk masuk mengikuti Syafira.

"Kalian bisa pergi sekarang," ucap Bara saat menoleh ke arah para bodyguardnya.

"Daddy duduk dulu, daddy pasti khawatir ya nyari Nala dan Athan?" tanya Nala sambil duduk lalu wajahnya bertumpu pada dua tangannya.

"Tentu saja sayang, kenapa kalian pulang? Apa tidak suak jalan-jalan sama daddy dan tante Sonya?"

"Tante Sonya yang menyuruh kami pulang!" Bukan Nala yang menjawab, melainkan Nathan.

"Sonya..!" Gumam Bara menggerutu dalam hati.

"Apa masih lama?" tanya bara kepada Syafira yang sedang menuangkan susu ke dalam gelas.

"Sabar napa om, semua butuh proses, tidak bisa langsung kun fayakun gitu aja," jawab Syafira. Entah kenapa setiap kata yang Syafira keluarkan membuat Bara kesal.

Selesai minum susu, Bara benar-benar mengajak si kembar pulang.

"Om tunggu ini tas si kembar!" Seru Syafira sambil berlari kecil mendekat ke arah Bara yang baru saja membuka pintu mobilnya. Karena buru-buru, kaki syafira keseleo membuat dia kehilangan keseimbangan. Dengan cepat Bara menahan tubuh Syafira supaya tidak jatuh.

"Belum jadi bundanya anak-anak sudah nyusahin," gumam Bara dengan dinginnya.

"Eh dia ngomong apa? apa maksudnya? di lihat-lihat ganteng memang, tapi sayang dingin," batin Syafira masih dalam dekapan Bara.

"Sini!" Bara melepaskan Syafira dan mengambil tas si kembar yang Syafira bawa.

"Eh iya, Ini baju kotor si kembar tadi sudah saya cuci sekalian dan saya masukin ke paper bag anti air om. Nathan sudah makan tadi, tapi Nala belum mau makan, dia hanya makan macaroon satu," ucap Syafira menjelaskan.

"Hem," sahut Bara.

"Kalau boleh saya kasih saran om, sebaiknya pilih yang benar-benar tulus menyayangi si kembar jika ingin menikah lagi. Maaf bukannya saya mau mencampuri urusan om, saya hanya peduli sama si kembar," Ucap Syafira.

"Kamu tidak perlu mengajari saya," sahut Bara dingin. Ia langsung masuk ke dalam mobil menyusul s kembar yang sudah dari tadi berada di dalam mobil.

"Terima kasih," ucap Bara sedikit kaku sebelum akhirnya mobilnya melaju meninggalkan Syafira.

"Bisa juga bilang terima kasih," gumam Syafira seraya menatap mobil Bara yang semakin menjauh.

Syafira masuk ke dalam toko untuk mengambil tas dan bukunya.

"Ran, itu pesanan bu Winda kamu antar ya, aku ada kuliah soalnya. Ini mau berangkat," ucap Syafira.

"Iya mbak beres," sahut Rani.

🌼🌼🌼

Dalam perjalanan pulang, Bara menghubungi bu Lidya untuk memberi tahu jika si kembar sudah ketemu dan sekarang dalam perjalanan pulang.

Bu Lidya merasa sangat lega mendengarnya. Ia langsung menghubungi Varel dan menyuruhnya untuk tidak jadi balik.

"Astaga ma, Varel sudah sampai di pesawat ini, tinggal duduk manis dan berangkat," ucap Varel yang baru saja masuk ke jet pribadi.

"Si kembar sudah ketemu, buat apa juga kamu balik? Nanti yang ada kena semprot kakakmu, sudah sana lanjut kerja yang bener," ucap bu Lidya dengan santainya tanpa merasa bersalah.

"Allahu akbar, kalau bukan mama udah Varel..."

"Varel apa...? Mau masuk dalam perut mama lagi kamu?"

"Udah Varel ajak ke KUA maksudnya ma, habis gemesin sih pengen nabok," canda Varel.

"Astaga, ini anak,"

"Hehe, jadi Varel gak jadi pulang nih?"

"Enggak bawel,"

"Idih, mama yang bawel,"

"Omaaaaaa!" teriak si kembar begitu masuk ke dalam rumah dan melihat bu Lidya yang sedang menelepon Varel.

"Cucu-cucu omaa," bu Lidya tak kalah hebohnya dengan si kembar. Ia langsung memeluk mereka dengan ponsel masih menempel di telinga.

"Tuh, suara ponakan Varel, masih bisa teriak kan, berati baik-baik saja. Awas kalau heboh gak beralasan lagi, apa-apa itu pastiin dulu. Di sini Varel kerja bukan tamasya, main suruh pulang aja,"

"Iya, iya anak mama yang paling ganteng, i'm sorry, jangan bilang kakakmu kalau mama tadi telepon nyuruh kamu pulang ya, bisa habis mama kalau Bara tahu,"

"Hem," sahut Varel.

Varel langsung mematikan telepon, lalu tersenyum. Ia yang sejak tadi khawatir juga merasa lega karena kedua keponakan tersayangnya baik-baik saja.

🌼🌼🌼

💠 Selamat membaca...Jangan lupa Like da komennya...terima kasih 🙏🙏

Salam hangat author 🤗❤️❤️💠

Terpopuler

Comments

Defina Triani

Defina Triani

lucu banget varel wkwkw

2024-01-11

0

Praised94

Praised94

Nitip lapak dulu

2023-10-24

0

AR Althafunisa

AR Althafunisa

Varel lucu 😂😂😂

2023-10-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 BAB 8
9 Bab 9 (Kado istimewa si kembar)
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12 (Tak semudah itu)
13 Bab 13 (Demi si kembar, Aku akan mencoba)
14 Bab 14
15 Bab 15 ( Si kembar menghilang)
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18 (Datang di saat yang tepat)
19 Bab 19 (Bukan tanpa syarat)
20 Bab 20 (Kamu tahu Bara itu siapa?)
21 Bab 21 (Mengukur baju pengantin)
22 Bab 22 ( Melepas dengan ikhlas)
23 Bab 23 (Meminta restu)
24 Bab 24
25 Bab 25 (Lamaran dadakan 1)
26 Bab 36 (lamaran dadakan 2)
27 Bab 27 ( Otw menjadi nyonya Osmaro)
28 Bab 28 ( Sah menyandang status nyonya Osmaro)
29 Bab 29 (Pesta pernikahan)
30 Bab 30 (Malam pertama...?)
31 Bab 31 ( Nyonya baru)
32 Bab 32 ( Baru awal, perjalanan masih panjang)"
33 Bab 33 (Bukan tidak cinta, tapi belum!)
34 Episode 34 (Kikuk?)
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42 (Pura-pura bahagia tuh butuh tenaga)
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45 (Dedek bayi)
46 Bab 46
47 Bab 47 (Sayang atau Cinta?)
48 Bab 48 (Sisi manja Syafira)
49 Bab 49 (Dedek bayi lagi)
50 Bab 50 ( Masih dedek bayi)
51 Bab 51 (Shock Theraphy)
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59 (Oma pulang)
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Episode 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113 (Puncak kecewa)
114 Bab 114 (Dua hati satu luka)
115 Bab 115 (Side story)
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bb 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bb 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146 (End)
147 Extra part
148 Extra part 1
149 Extra part 2
150 Extra part 3
151 Extra part 4
152 Extra part 5
153 Extra part 6
154 Extra part 7
155 Extra part 8
156 Extra part 9
157 Extra part 10
158 Extra part 11
159 Extra part 12
160 Extra part 13
161 Extra part 14
162 Extra part 15 (End)
163 Novel baru
164 Promo Novel Rega dan Gisel
165 Novel Sebatas Ibu Pengganti
166 One night mistake with calon ipar
167 Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
BAB 8
9
Bab 9 (Kado istimewa si kembar)
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12 (Tak semudah itu)
13
Bab 13 (Demi si kembar, Aku akan mencoba)
14
Bab 14
15
Bab 15 ( Si kembar menghilang)
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18 (Datang di saat yang tepat)
19
Bab 19 (Bukan tanpa syarat)
20
Bab 20 (Kamu tahu Bara itu siapa?)
21
Bab 21 (Mengukur baju pengantin)
22
Bab 22 ( Melepas dengan ikhlas)
23
Bab 23 (Meminta restu)
24
Bab 24
25
Bab 25 (Lamaran dadakan 1)
26
Bab 36 (lamaran dadakan 2)
27
Bab 27 ( Otw menjadi nyonya Osmaro)
28
Bab 28 ( Sah menyandang status nyonya Osmaro)
29
Bab 29 (Pesta pernikahan)
30
Bab 30 (Malam pertama...?)
31
Bab 31 ( Nyonya baru)
32
Bab 32 ( Baru awal, perjalanan masih panjang)"
33
Bab 33 (Bukan tidak cinta, tapi belum!)
34
Episode 34 (Kikuk?)
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42 (Pura-pura bahagia tuh butuh tenaga)
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45 (Dedek bayi)
46
Bab 46
47
Bab 47 (Sayang atau Cinta?)
48
Bab 48 (Sisi manja Syafira)
49
Bab 49 (Dedek bayi lagi)
50
Bab 50 ( Masih dedek bayi)
51
Bab 51 (Shock Theraphy)
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59 (Oma pulang)
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Episode 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113 (Puncak kecewa)
114
Bab 114 (Dua hati satu luka)
115
Bab 115 (Side story)
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bb 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bb 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146 (End)
147
Extra part
148
Extra part 1
149
Extra part 2
150
Extra part 3
151
Extra part 4
152
Extra part 5
153
Extra part 6
154
Extra part 7
155
Extra part 8
156
Extra part 9
157
Extra part 10
158
Extra part 11
159
Extra part 12
160
Extra part 13
161
Extra part 14
162
Extra part 15 (End)
163
Novel baru
164
Promo Novel Rega dan Gisel
165
Novel Sebatas Ibu Pengganti
166
One night mistake with calon ipar
167
Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!