Bab 12 (Tak semudah itu)

"Dokter Rendra," sapa Syafira kepada laki-laki yang tengah duduk di depan tokonya.

Dokter Rendra berdiri dan membalas sapaan Syafira sambil tersenyum.

"Syafira, habis dari mana?" tanya dokter Rendra, ia sekilas melihat mobil Bara yang melaju meninggalkan toko.

"Eh itu, saya habis dari rumah pelanggan mengantar kue. Anaknya ulang tahun dan kebetulan saya diundang juga," jawab Syafira.

"Itu mobil sepertinya tidak asing? " Batin dokter Rendra.

"Oh itu mobil pelanggan kamu?" selidik Dokter Rendra.

"Iya," jawab Syafira singkat. Ia merasa tak perlu menjelaskan secara detail, toh dokter Rendra juga tidak kenal mereka pikir Syafira.

"O iya, dokter ke sini..."

"Oh, saya ke sini buat beli kue, kebetulan nanti malam ada acara di rumah. Mama menyuruh saya buat beli kue sekalian pulang dari rumah sakit," ucap dokter Rendra.

"Oh begitu, terus kuenya apa sudah pesan?" tanya Syafira.

"Sudah, sedang di bungkus sama Rani. Fir, ada yang ingin saya tanyakan sama kamu,"

Syafira menarik kursi dan duduk berhadapan dengan dokter Rendra.

"Soal?" tanya Syafira.

"Hutang ayah kamu kepada tuan Aji," jawab dokter Rendra.

"Pasti mia ember deh," batin Syafira.

Melihat Syafira terdiam, dokter Rendra melanjutkan bicaranya.

"Apa tidak bisa aku membantumu buat melunasi hutang ayahmu itu?" dokter Rendra mencoba menawarkan bantuan kepada Syafira.

"Tidak dokter, itu jumlahnya tidak sedikit dan dokter sudah banyak membantu saya. Biaya rumah sakit Adel saja, saya belum sanggup membayarnya. Saya tidak ingin menambah hutang lagi kepada dokter. Bagaimana saya akan membayarnya nanti," Syafira menolak tawaran dokter Rendra. Dokter Rendra sudah banyak membantu Syafira dan keluarganya. Semasa ayah Syafira masih hidup pun dokter Rendra sering membantu, bahkan karena kebaikannya, ayah Syafira berharap dokter tampan tersebut bisa menjadi menantunya.

"Kamu tidak usah memikirkan untuk mengembalikannya. Saya hanya ingin membantu kamu Fir, tidak perlu kamu kembalikan," tegas dokter Rendra.

"Dengan begitu, berati akan menambah masalah lagi buat saya dokter, tuduhan orang tua dokter kepada saya akan menjadi benar adanya, kalau saya hanya menginginkan harta Anda. Terima kasih dokter sudah mau membantu saya, tapi kali ini bukan masalah uang sedikit. Biarkan saya berusaha sendiri, dokter sudah banyak membantu saya," ucap Syafira panjang lebar.

"Saya ikhlas bantu kaku Fir,"

"Saya tahu dan bisa merasakannya, kalau dokter ikhlas membantu saya, tapi orang lain akan memandang saya semakin rendah," Dokter Rendra paham yang di bicarakan Syafira, yaitu lagi-lagi orang tuanya.

"Tapi bagaimana kamu akan membayarnya Fir? dengan memberikan rumah dan juga toko satu-satunya peninggalan ayah kamu begitu saja, atau dengan menjadi istri tuan Aji? Saya tidak mau kamu menderita Fir jika kamu sampai menikah dengan laki-laki itu,"

Mendengar ucapan dokter Rendra, Fira terdiam sejenak. Dia tidak ingin menyerahkan rumah maupun tokonya. Dia tahu betul bagaimana usaha ayahnya membangun toko tersebut. Bahkan ia ingin sekali mewujudkan cita-cita almarhum ayahnya untuk membuat toko kue tersebut menjadi besar dan terkenal.

Dan pilihan lainnya adalah, ia harus menjadi istri keempat rentenir itu. Syafira benar-benar pusing di buatnya.

"Saya tidak akan memberikan apa yang menjadi hasil kerja keras ayah begitu saja," jawab Syafira.

"Lalu?"

"Biar nanti saya pikirkan caranya, dokter tidak perlu menghawatirkan saya," ucap Syafira.

Sebenarnya Syafira butuh tempat berkeluh kesah, tempat bersandar di kala ia sedang merasa tidak tahu harus bagaimana menghadapi dunia yang kadang terasa kejam untuknya. Dan saat ini, Laki-laki yabg sedang duduk di depannya itu sedang menawarkan hal yang Syafira butuhkan tersebut. Akan tetapi, semua tak semudah itu ia lakukan. Kesenjangan sosial di antara mereka yang sangat jauh berbeda, membuat Syafira tak berani melangkah menatap masa depan bersama Dokter Rendra.

"Jika saja kedua orang tuaku tak mempermasalahkan status sosial kita, jika orang tuaku menyetujui kita memiliki hubungan, apakah kamu akan memiliki perasaan yang sama terhadapku Fir?" tanya dokter Rendra.

Namun, sebelum Syafira menjawab, Rani keluar dengan membawa pesanan dokter Rendra.

"Ini dok kue-kuenya sudah saya packing," Rani menyodorkan dua box berisi kue.

"Terima kasih," ucap dokter Rendra sambil menerimanya.

"Sama-sama dokter," sahut Rani.

Dokter Rendra dan Syafira saling memandang sejenak, kemudian dokter Rendra pamit.

"Baiklah kalau begitu saya permisi dulu," pamit dokter Rendra.

"Kenapa buru-buru dok, baru juga ketemu mbak Fira," tanya Rani dengan polosnya. Pasalnya ia tahu dokter Rendra sejak tadi menunggu Syafira datang.

"Iya, saya masih ada urusan setelah ini," jawab dokter Rendra.

"Kalau kamu berubah pikiran tentang tawaran saya tadi, jangan sungkan buat menghubungi saya," dokter Rendra menatap Syafira. Terlihat keseriusan dari raut wajahnya. Ia ingin sekali membantu Syafira.

Syafira mengangguk sambil tersenyum

"Baiklah kalau begitu, kamu saya permisi, assalamu'alaikum," pamit dokter Rendra lagi.

"Wa'alaikumsalam," jawab Syafira dan Rani serempak.

"Mungkin ceritanya akan berbeda jika kedua orang tua dokter menyukai saya," ucap Syafira dalam hati sambil menatap punggung dokter Rendra yang berjalan menuju mobilnya.

"Dokter Rendra baik ya mbak, ganteng lagi," ucap Rani.

Syafira menanggapi omongan Rani dengan tersenyum tipis. Ia berjalan masuk ke dalam toko dan diikuti oleh Rani.

"Dokter Rendra kelihatannya sangat menyukai mbak Fira ya?" celoteh Rani.

"Sok tahu kamu Ran," elak Syafira.

"Kelihatan jelas kali mbak, dari cara di menatap mbak Fira selama ini. Kenapa mbak Fira tidak menerima tawaran dokter Rendra saja tadi?" ucap Rani keceplosan. Ia langsung menutup mulutnya.

"Kamu nguping ya tadi?" Syafira menghentikan langkahnya, dan menatap tajam ke arah Rani.

"Sedikit mbak, lebih tepatnya enggak sengaja dengar sih. Kebetulan tadi saya mau keluar eh mbak Fira sama dokter lagi ngobrol serius, jadi saya diem-diem bae di balik pintu," jujur Rani.

"Saya keluar di saat yang tepat kan mbak tadi?" lanjut Rani. Ia tahu, tadi Syafira kebingungan mau menjawab apa atas pertanyaan dokter Rendra. Ia juga pernah melihat orang tua dokter Rendra datang ke toko dan melabrak Syafira, karena dokter Rendra mengatakan kepada orang tuanya bahwa ia menyukai Syafira ketika ia akan di jodohkan dengan anak teman orang tuanya.

"Iya, makasih ya," Syafira tersenyum.

Mereka sampai di dapur, Syafira menyuruh Rani menyiapkan bahan-bahan untuk membuat kue pesanan pelanggannya yang harus ia antar malam nanti.

"Kenapa mbak Fira enggak terima saja dokter Rendra. Sekuat-kuatnya mbak Fira juga pasti butuh sandaran kan," Rani bicara ragu-ragu, takut akan membuat Syafira marah.

"Ada hal yang tak bisa di jelaskan soal cinta Ran. Tak semudah dan sesederhana itu, dia cinta aku, aku cinta dia. Tidak sesimpel itu. Masih ada hal lain sebagai pertimbangan untuk menjalin sebuah hubungan. Aku tak ingin membuat dokter Rendra menentang keluarganya hanya demi aku," jelas Syafira.

"Tapi kan bisa berjuang bersama buat minta Restu mbak?"

"Standar kedua orang tuanya terlalu tinggi Ran, dan kalau soal materi aku tidak bisa masuk dari segi manapun. Terkadang cinta memang harus egois, tapi ada kalanya cinta harus mengalah," Syafira sadar, terkadang cinta hanya memilik satu pilihan yaitu merelakan cinta itu untuk tidak ia miliki.

"Mbak Fira yang sabar ya," Rani bisa melihat jika Syafira juga memiliki rasa yang lebih terhadap dokter Rendra.

"I'm fine," Syafira tersenyum ke arahnya.

Rani menatap kagum kepada bosnya tersebut, dia bisa membuat semua baik-baik saja seolah tidak ada yang terjadi. Dia selalu berhasil menyembunyikan rasa sakit di hatinya dan menggantinya dengan senyum ceria dari bibirnya. Tak ada yang tahu betapa keras dan penuh lika-likunya hidup seorang Syafira.

🌼🌼🌼

💠Selamat membaca para kesayangan author...jangan lupa like, komen dan votenya..terima kasih 🙏🙏🙏

Salam hangat author 🤗🤗❤️❤️💠

Terpopuler

Comments

Abi Angelin

Abi Angelin

knp bawa bawa bawang nih kak

2023-10-27

0

Praised94

Praised94

Terima Kasih

2023-10-24

1

susi 2020

susi 2020

🙄🙄🙄😔😔

2023-09-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 BAB 8
9 Bab 9 (Kado istimewa si kembar)
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12 (Tak semudah itu)
13 Bab 13 (Demi si kembar, Aku akan mencoba)
14 Bab 14
15 Bab 15 ( Si kembar menghilang)
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18 (Datang di saat yang tepat)
19 Bab 19 (Bukan tanpa syarat)
20 Bab 20 (Kamu tahu Bara itu siapa?)
21 Bab 21 (Mengukur baju pengantin)
22 Bab 22 ( Melepas dengan ikhlas)
23 Bab 23 (Meminta restu)
24 Bab 24
25 Bab 25 (Lamaran dadakan 1)
26 Bab 36 (lamaran dadakan 2)
27 Bab 27 ( Otw menjadi nyonya Osmaro)
28 Bab 28 ( Sah menyandang status nyonya Osmaro)
29 Bab 29 (Pesta pernikahan)
30 Bab 30 (Malam pertama...?)
31 Bab 31 ( Nyonya baru)
32 Bab 32 ( Baru awal, perjalanan masih panjang)"
33 Bab 33 (Bukan tidak cinta, tapi belum!)
34 Episode 34 (Kikuk?)
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42 (Pura-pura bahagia tuh butuh tenaga)
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45 (Dedek bayi)
46 Bab 46
47 Bab 47 (Sayang atau Cinta?)
48 Bab 48 (Sisi manja Syafira)
49 Bab 49 (Dedek bayi lagi)
50 Bab 50 ( Masih dedek bayi)
51 Bab 51 (Shock Theraphy)
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59 (Oma pulang)
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Episode 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113 (Puncak kecewa)
114 Bab 114 (Dua hati satu luka)
115 Bab 115 (Side story)
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bb 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bb 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146 (End)
147 Extra part
148 Extra part 1
149 Extra part 2
150 Extra part 3
151 Extra part 4
152 Extra part 5
153 Extra part 6
154 Extra part 7
155 Extra part 8
156 Extra part 9
157 Extra part 10
158 Extra part 11
159 Extra part 12
160 Extra part 13
161 Extra part 14
162 Extra part 15 (End)
163 Novel baru
164 Promo Novel Rega dan Gisel
165 Novel Sebatas Ibu Pengganti
166 One night mistake with calon ipar
167 Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
BAB 8
9
Bab 9 (Kado istimewa si kembar)
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12 (Tak semudah itu)
13
Bab 13 (Demi si kembar, Aku akan mencoba)
14
Bab 14
15
Bab 15 ( Si kembar menghilang)
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18 (Datang di saat yang tepat)
19
Bab 19 (Bukan tanpa syarat)
20
Bab 20 (Kamu tahu Bara itu siapa?)
21
Bab 21 (Mengukur baju pengantin)
22
Bab 22 ( Melepas dengan ikhlas)
23
Bab 23 (Meminta restu)
24
Bab 24
25
Bab 25 (Lamaran dadakan 1)
26
Bab 36 (lamaran dadakan 2)
27
Bab 27 ( Otw menjadi nyonya Osmaro)
28
Bab 28 ( Sah menyandang status nyonya Osmaro)
29
Bab 29 (Pesta pernikahan)
30
Bab 30 (Malam pertama...?)
31
Bab 31 ( Nyonya baru)
32
Bab 32 ( Baru awal, perjalanan masih panjang)"
33
Bab 33 (Bukan tidak cinta, tapi belum!)
34
Episode 34 (Kikuk?)
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42 (Pura-pura bahagia tuh butuh tenaga)
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45 (Dedek bayi)
46
Bab 46
47
Bab 47 (Sayang atau Cinta?)
48
Bab 48 (Sisi manja Syafira)
49
Bab 49 (Dedek bayi lagi)
50
Bab 50 ( Masih dedek bayi)
51
Bab 51 (Shock Theraphy)
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59 (Oma pulang)
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Episode 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113 (Puncak kecewa)
114
Bab 114 (Dua hati satu luka)
115
Bab 115 (Side story)
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bb 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bb 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146 (End)
147
Extra part
148
Extra part 1
149
Extra part 2
150
Extra part 3
151
Extra part 4
152
Extra part 5
153
Extra part 6
154
Extra part 7
155
Extra part 8
156
Extra part 9
157
Extra part 10
158
Extra part 11
159
Extra part 12
160
Extra part 13
161
Extra part 14
162
Extra part 15 (End)
163
Novel baru
164
Promo Novel Rega dan Gisel
165
Novel Sebatas Ibu Pengganti
166
One night mistake with calon ipar
167
Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!