Bab 5

Syafira kembali menunjuk mukanya sendiri untuk memastikan.

"Adik manggil kakak?" tanya Syafira yang masih kebingungan, karena tidak ada angin, tidak ada hujan tiba-tiba ia di panggil mommy oleh seorang gadis kecil.

"Hehem, mommy!" Nala mengangguk-anggukkan kepalanya, terlihat sangat menggemaskan bagi Syafira.

"Hahahaha adik bercanda ini, mana ada kakak ini mommy adik. Menikah saja belum masa udah punya anak secantik kamu gini. Hem tapi enggak apa-apa sih kalau tiba-tiba punya anak secantik dan semanis ini," Syafira mencubit gemas pipi Nala.

Tiba-tiba Nala memasang wajah sedihnya, sambil memegangi pipinya, membuat Syafira merasa bersalah.

"Astaga, sakit ya dek? Kakak kekencangan ya nyubitnya, maaf ya. Habisnya kakak gemes sama kamu," ucap syafira yang kini berjongkok di depan Nala sambil mengusap-usap usap lembut pipi gadis kecil tersebut.

"Enggak sakit mommy syantik, Nala cuma sedih aja," ucap Nala dengan masih memasang wajah sedihnya untuk menarik perhatian Syafira. Sementara Nathan dan Om jhon hanya memperhatikan dari jarak beberapa meter saja.

"Hem nama kamu Nala? Nala sedih kenapa, anak syantik enggak boleh sedih, ntar syantiknya ilang loh," timpal Syafira menirukan gaya bicara Nala.

"Lusa Nala dan Athan ulang tahun, tapi kita enggak bisa rayain sama mommy Olivia,"

Dari ucapan Nala, Syafira menyimpulkan kalau mommy yang sebenarnya dari anak manis ini bernama Olivia.

"Memangnya mommy Olivianya kemana sayang?" tanya Syafira.

"Mommy udah kembali ke sisi Tuhan mommy syantik, kata daddy Tuhan lebih sayang sama mommy jadi mommy di panggil duluan, itu makam mommy!" Nala menunjuk makam Olivia, dan Syafira melihat mengikuti arah yang Nala tunjukkan. Di lihatnya, Bara masih setia berjongkok di samping makam Olivia.

" Itu daddy aku mommy syantik," sambung Nala.

" Hem, Nala enggak boleh sedih ya, kan masih ada daddy, kasihan daddynya nanti kalau Nala sedih. Nala beruntung masih punya daddy dan siapa tadi?"

"Athan, mommy syantik. Dia saudara kembar Nala, ayuk Nala kenalin," Nala menarik tangan Syafira untuk mendekati Nathan dan Om jhoni.

"Halo adik, nama kamu Athan ya?" ucap Syafira ramah kepada Nathan.

"Bukan, namaku Nathan, Nala saja yang sok imut manggil Athan, kayak bocah!" sahut Nathan dingin.

Syafira terkejut dengan jawaban Nathan yang jutek dan dingin.

"Eh buset! Mak jleb bener ucapan nih bocah," batin Syafira.

"Nala. Emang imut Athan," protes Nala.

"Dan syantik," sambungnya.

"Itu katamu sendiri Nala," bantah Nathan.

"Enggak, daddy juga bilang begitu athan, ih!" Nala menekuk wajahnya cemberut dengan kedua tangannya ia silangkan di dadanya.

"Daddy bohong," ucap Nathan, membuat Nala semakin cemberut dan air matanya hampir keluar.

"Sudah,sudah jangan cemberut, tambah jelek tahu. Iya kamu imut dan syantik, tapi kalau enggak cemberut dan enggak nangis," ucap Nathan, bagaimanapun juga ia sangat menyayangi kembarannya tersebut. Meskipun ia suka mencibir atau menjahili Nala, yang tidak jarang menimbulkan pertengkaran khas anak kecil diantara keduanya, namun mereka saling menyayangi.

Syafira hanya mampu menahan tawanya, melihat tingkah kedua anak tersebut.

"Maafkan tuan dan nona muda kecil nona..." ucap Jhoni menggantung.

"Syafira pak, panggil saja Fira," Syafira langsung menyahut ucapan om Jhoni.

"Oh iya, maafkan tuan dan nona muda kecil, nona Syafira," om Jhoni mengulangi ucapannya.

"Tidak apa-apa pak, saya malah senang, jadi hiburan tersendiri, mereka lucu sekali. Menggemaskan. Pengen bawa pulang rasanya, biar rumah jadi ramai," balas Syafira.

Mendengar ucapan Syafira , om jhon hanya tersenyum.

"Eh, kalian lusa ulang tahun kan? Kebetulan kakak punya toko kue di dekat sini, mau kakak kasih hadiah kue macaroon?" tanya Syafira.

"Wahhh, macaroon! Mau mau mau!" seru Nala. Ia langsung melihat ke arah Nathan meminta pendapatnya.

"Baiklah," ucap Nathan.

"Tapi tuan muda dan nona kecil harus minta ijin dulu sama daddy," ucap om Jhon.

"Baiklah,. Mommy syantik kita boleh nunggu daddy dulu enggak?" tanya Nala.

"Em, baiklah, tidak masalah," sahut Syafira tersenyum ramah.

Mereka menunggu Bara sambil terus mengobrol dan bercanda.

"Nona ini baik sekali, baru bertemu dengan si kembar sudah seakrab ini," ucap om Jhon dalam hati.

🌼 🌼 🌼

Beberapa saat kemudian...

"Sayang, aku pulang dulu, anak-anak sudah menunggu. I love you, besok aku ke sini lagi," ucap Bara sambil mengusap nissan bertuliskan nama almarhumah sang istri, Olivia.

Saat Bara berdiri, ia melihat kedua anaknya tengah asyik bercanda ria dengan Syafira.

"Sedang bicara dengan siapa mereka? tidak biasanya anak-anak bisa akrab sama orang asing, terutama Nathan," gumam Bara. Ia hanya diam memperhatikan sejenak akhirnya ia berjalan ke arah mereka.

"Om Jhon, kenapa tidak membawa anak-anak ke mobil?" tanya Bara dingin.

"Maaf tuan muda, tadi mereka tidak sengaja bertemu dengan nona Syafira, dan nona Syafira menemani mereka ngobrol sambil menunggu tuan muda," jawab om Jhon sekenanya.

"Lain kali jangan biarkan anak-anak bicara dengan orang asing," Bara memperingatkan.

"Baik tuan muda, saya minta maaf,"

Karena asyik bercanda, baik Nala, Nathan maupun Syafira tidak menyadari keberadaan Bara. Hinga suara bariton Bara membuat ketiganya menoleh.

"Nathan, Nala, ayo pulang!"

"Daddy!" seru Nala, ia langsung menghambur ke dalam gendongan ayahnya.

"Masya allah, gantengnya. Mirip Mik Thongraya, aktor kesayangan aku?" batin Syafira saat menoleh dan melihat Bara yang berdiri di belakangnya. Ia langsung berdiri dan menatap Bara tanpa berkedip. Hingga Bara meniup matanya dan membuat Syafira langsung tersadar dari lamunanya.

"Daddy, kenalin ini mommy syantik," ucap Nala.

"Eh maksudnya kakak syantik daddy, namanya kak Syafira. Cuantik kan daddy?" Nala langsung meralat ucapannya, karena ia tahu ayahnya pasti tidak suka jika ada wanita lain di panggil mommy oleh anak-anaknya.

"Nathan, ajak adik kamu pulang. Lain kali jangan sembarangan bicara dengan orang yang tidak kenal," ucap Bara tegas dan penuh penekanan.

Nathan tak bergeming, ia melirik ke arah Nala seperti memberikan sebuah kode kepadanya.

"Daddy jangan marah, ini kakak syantik baik kok. Lusa kan Nala sama Athan ulang tahun, kakak syantik mau ngasih hadiah ke Nala, Ayuk kita ke tokonya dulu daddy, sebentar saja, enggak jauh kok, iya kan kakak syantik?"

Syafira hanya mengangguk dan tersenyum. Ia merasa seperti todak asing dengan wajah Bara, namun ia lupa apakah mereka pernah bertemu sebelumnya.

"Daddy bisa membelikan mu macaroon nanti princess, tidak perlu meminta dari kakaknya," jawab Bara acuh.

"Tidak mau daddy, Nala maunya macaroon kakak syantik. Ayolah daddy, please?" Mohon Nala.

Bara tetap menolak dengan alasan mereka tidak mengenal Syafira. Bagaimana bisa anak-anaknya tergoda hanya karena kue macaroon yang belum tentu enaknya, pikir Bara.

"Tidak, jangan membantah," ucap Bara.

"Ayolah daddy, please,please!" Nala mengedip-ngedipkan matanya seimut mungkin untuk merayu ayahnya.

"Tidak ada nego princess, jadi hentikan mata genit mu itu," kekeh Bara.

Syafira merasa kesal, karena laki-laki di depannya begitu keras kepala.

"Maaf om," Bara langsung mengernyit begitu mendengar Syafira memanggilnya om.

"Sebelumnya saya minta maaf.Tapi di sini saya hanya ingin memberikan kue kepada Nathan dan Nala, karena mereka anak yang baik dan lucu. Saya tidak ada maksud lain, saya jamin kue macaroon buatan saya tidak beracun, dan tidak akan membahayakan anak-anak," lanjut Syafira.

Bara hanya diam tak menanggapi ucapan Syafira.Ia hanya menganggapnya seperti angin angin yang lewat.

"Astaga, di kacangin! Dingin banget nih om duda, serasa di kutub jadinya," batin Syafira.

Sementara Nathan tak kehabisan akal, ia membisikkan sesuatu kepada Nala dan Nala pun langsung mengeluarkan jurus terakhirnya, yang menurutnya selalu ampuh untuk melunakkan hati sang ayah.

"Daddy, hiks Nala rindu sama mommy, hiks hiks. Nala mau ikut mommy saja, daddy enggak sayang sama Nala, hiks hiks," ucap Nala pura-pura sedih.

"No drama princess!"

"Huwaaa daddy beneran jahat huwaaa!" Tangis Nala semakin kencang.

"Om, kasihan anaknya ini, cuma mau makan macaroon sampai nangis begitu.Tega amat, kalau nggak mau gratisan, bayar deh nanti," ucap Syafira.

"Saya bukan om kamu!"

"Gimana menurut kamu boy?" Bara bertanya kepada Nathan.

"Turuti saja dad, tahu sendiri kan Nala kalau udah nangis, nanti banjir nih makam," jawab Nathan.

Dan dengan terpaksa, akhirnya Bara menuruti kemauan Nala untuk pergi ke toko kue milik Syafira yang letaknya tidak terlalu jauh dari makam tersebut.

Syafira mengajak mereka berjalan kaki untuk menuju ke tokonya.

"Daddy!" panggil Nala yang kini berada dalam gendongan Bara dalam perjalanan ke toko. Syafira mengajak mereka berjalan kaki untuk menuju ke tokonya. Sementara Natha tetap berjalan, ia tak semanja Nala. Ia menolak ketika om Jhon menawarinya untuk naik ke atas punggungnya, intuk di gendong, "Aku tak selemah itu opa," tolaknya.

"Ya princess, ada apa?" tanya Bara.

"Daddy baik deh!" puji Nala.

Bara hanya tersenyum menanggapinya.

"Daddy tampan!" puji Nala lagi. Ia senang karena ayahnya mau menurutinya, mengapresiasinya dengan memuji sang ayah.

"Daddy tahu!" sahut Bara.

"Ih narsis!" desis Syafira yang berjalan di belakang Bara, menggandeng tangan Nathan. Sementara om Jhon berjalan paling belakang.

"Iya kan mom,, eh kakak syantik, daddy Nala ganteng kan?"

"Eh, iya sayang," sahut Syafira dengan senyum terpaksa.

"Ganteng, tapi juteknya masya allah, luar biasa," gumam Syafira.

"Saya tidak memiliki alasan harus ramah sama kamu," ujar Bara yang ternyata mendengar gumaman Syafira.

"Iya om saya tahu. Eh om, serius tanya, kita sebelumnya pernah ketemu ya?di mana?" tanya Syafira.

"Buat apa saya ingat pernah bertemu kamu atau belum. Enggak penting," sahut Bara.

"Astagfirullah, mending diem deh om, enggak usah jawab. Daripada jawab tapi nyakitin,"

"Saya sudah bilang, saya bukan om kamu,"

"Terus saya harus panggil mas? kan bukan kakakku juga,"

"Terserah!"

Syafira memilih diam, ia tak punya selera lagi untuk mengajak Bara bicara. Pun dengan Bara yang hanya diam dan terus melangkah menuju ke arah yang sebelumnya sudah Syafira beritahukan.

🌼🌼🌼

Terpopuler

Comments

Praised94

Praised94

Terima Kasih

2023-10-24

0

AR Althafunisa

AR Althafunisa

mommy...

2023-10-13

0

susi 2020

susi 2020

🤩🤩🤩

2023-09-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 BAB 8
9 Bab 9 (Kado istimewa si kembar)
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12 (Tak semudah itu)
13 Bab 13 (Demi si kembar, Aku akan mencoba)
14 Bab 14
15 Bab 15 ( Si kembar menghilang)
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18 (Datang di saat yang tepat)
19 Bab 19 (Bukan tanpa syarat)
20 Bab 20 (Kamu tahu Bara itu siapa?)
21 Bab 21 (Mengukur baju pengantin)
22 Bab 22 ( Melepas dengan ikhlas)
23 Bab 23 (Meminta restu)
24 Bab 24
25 Bab 25 (Lamaran dadakan 1)
26 Bab 36 (lamaran dadakan 2)
27 Bab 27 ( Otw menjadi nyonya Osmaro)
28 Bab 28 ( Sah menyandang status nyonya Osmaro)
29 Bab 29 (Pesta pernikahan)
30 Bab 30 (Malam pertama...?)
31 Bab 31 ( Nyonya baru)
32 Bab 32 ( Baru awal, perjalanan masih panjang)"
33 Bab 33 (Bukan tidak cinta, tapi belum!)
34 Episode 34 (Kikuk?)
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42 (Pura-pura bahagia tuh butuh tenaga)
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45 (Dedek bayi)
46 Bab 46
47 Bab 47 (Sayang atau Cinta?)
48 Bab 48 (Sisi manja Syafira)
49 Bab 49 (Dedek bayi lagi)
50 Bab 50 ( Masih dedek bayi)
51 Bab 51 (Shock Theraphy)
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59 (Oma pulang)
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Episode 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113 (Puncak kecewa)
114 Bab 114 (Dua hati satu luka)
115 Bab 115 (Side story)
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bb 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bb 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146 (End)
147 Extra part
148 Extra part 1
149 Extra part 2
150 Extra part 3
151 Extra part 4
152 Extra part 5
153 Extra part 6
154 Extra part 7
155 Extra part 8
156 Extra part 9
157 Extra part 10
158 Extra part 11
159 Extra part 12
160 Extra part 13
161 Extra part 14
162 Extra part 15 (End)
163 Novel baru
164 Promo Novel Rega dan Gisel
165 Novel Sebatas Ibu Pengganti
166 One night mistake with calon ipar
167 Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
BAB 8
9
Bab 9 (Kado istimewa si kembar)
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12 (Tak semudah itu)
13
Bab 13 (Demi si kembar, Aku akan mencoba)
14
Bab 14
15
Bab 15 ( Si kembar menghilang)
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18 (Datang di saat yang tepat)
19
Bab 19 (Bukan tanpa syarat)
20
Bab 20 (Kamu tahu Bara itu siapa?)
21
Bab 21 (Mengukur baju pengantin)
22
Bab 22 ( Melepas dengan ikhlas)
23
Bab 23 (Meminta restu)
24
Bab 24
25
Bab 25 (Lamaran dadakan 1)
26
Bab 36 (lamaran dadakan 2)
27
Bab 27 ( Otw menjadi nyonya Osmaro)
28
Bab 28 ( Sah menyandang status nyonya Osmaro)
29
Bab 29 (Pesta pernikahan)
30
Bab 30 (Malam pertama...?)
31
Bab 31 ( Nyonya baru)
32
Bab 32 ( Baru awal, perjalanan masih panjang)"
33
Bab 33 (Bukan tidak cinta, tapi belum!)
34
Episode 34 (Kikuk?)
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42 (Pura-pura bahagia tuh butuh tenaga)
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45 (Dedek bayi)
46
Bab 46
47
Bab 47 (Sayang atau Cinta?)
48
Bab 48 (Sisi manja Syafira)
49
Bab 49 (Dedek bayi lagi)
50
Bab 50 ( Masih dedek bayi)
51
Bab 51 (Shock Theraphy)
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59 (Oma pulang)
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Episode 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113 (Puncak kecewa)
114
Bab 114 (Dua hati satu luka)
115
Bab 115 (Side story)
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bb 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bb 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146 (End)
147
Extra part
148
Extra part 1
149
Extra part 2
150
Extra part 3
151
Extra part 4
152
Extra part 5
153
Extra part 6
154
Extra part 7
155
Extra part 8
156
Extra part 9
157
Extra part 10
158
Extra part 11
159
Extra part 12
160
Extra part 13
161
Extra part 14
162
Extra part 15 (End)
163
Novel baru
164
Promo Novel Rega dan Gisel
165
Novel Sebatas Ibu Pengganti
166
One night mistake with calon ipar
167
Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!