Bab 16

Syafira sedang meluruskan kakinya di teras toko. Ia baru saja selesai membuat macam-macam kue pesanan pelanggannya.

"Minum dulu mbak!" Rani menyodorkan segelas air putih kepada Syafira.

"Terima kasih, capek juga ya Ran. Istirahat dulu Ran," ucap Syafira.

"Mbak Fira itu yang kecapean, mbak udah dari subuh kan berkutat dengan adonan-adonan itu, aku kan jam delapan baru datang tadi," sahut Rani yang ikut selonjoran di lantai depan toko.

"Eh kenapa ikutan duduk di lantai? Duduklah di kursi Ran!"

"Enakan di lantai mbak, sambil ngelurusin kaki. Mumpung enggak ada pembeli juga hihi," Sahut Rani terkekeh.

"Yang ngantar kuenya bu Ratna mau aku atau mbak Fira?" tanya Rani kemudian.

"Biar aku aja Ran," jawab Syafira.

"Lah emang mbak Fira enggak ada kuliah nanti?" tanya Rani.

"Ada nanti jam tiga Ran, masih banyak waktu, masih keburu. Habis ini juga masih ada pesanan bu Winda yang harus aku buat," jelas Syafira. Ia memang sedang berusaha keras untuk mengumpulkan uang. Tidak mengenal waktu dan lelah, apapun dan berapapun yang pelanggan minta ia sanggupi.

"Apa mbak enggak capek, dari kemarin mbak kerja terus, aku perhatiin mbak kurang tidur. Mbak Fira juga harus istirahat, jaga kesehatan mbak," Rani yang tahu bagaimana usaha Syafira merasa kasihan dan khawatir.

"Enggak apa-apa kok Ran, aku strong!" kelakar Syafira yang tak pernah mau menunjukkan rasa sedih dan juga lelahnya.

"Ya udah aku antar kue pesanan bu Ratna dulu ya," Syafira berdiri sambil mengusap-usap celana jeans yang ia pakai.

"Eh mbak itu siapa? Kayak pernah lihat," Rani melihat ada dua anak kecil laki-laki dan perempuan yang masing-masing menggendong tas ransel di punggungnya turun dari taksi. Yang anak perempuan sambil memeluk boneka.

Syafira yang barusan menunduk mengusap celana jeansnya langsung melihat ke arah jalan depan toko.

"Astaga si kembar?" Syafira sedikit terkejut melihat anak-anak yang sebenarnya ia rindukan tersebut. Ia langsung berlari ke arah si kembar.

"Nathan, Nala," Syafira setengah berjongkok di depan si kembar.

"Kakak syantik," ucap Nala, matanya masih sembab sisa menangis.

"Kalian ke sini sama siapa?" Syafira melihat ke arah taksi, mungkin ada seseorang yang akan turun lagi pikirnya.

"Sendiri," jawab Nathan.

Taksi kembali akan melaju,namun Syafira mencegahnya dengan cepat.

"Tunggu pak, saya minta penjelasan Bapak dulu. Kenapa mereka bisa sampai di sini dan di antar oleh Bapak?" Syafira mendekati sopir taksi.

"Saya tidak tahu nona, tadi ada seorang perempuan yang menyuruh saya mengantar mereka ke jalan xxx, tapi mereka berdua meminta saya mengantar ke sini. Kata mereka ini toko bunda mereka. Apa nona bunda mereka?" tanya sopir taksi ragu-ragu. Ia tak yakin jika Syafira yang masih muda sudah memiliki dua anak.

🍃🍃🍃

flash back on

Di dalam taksi, Nala tiba-tiba menangis membuat Nathan kebingungan.

"Kenapa nangis, jangan nangis Nala, jangan takut ada Nathan di sini," Nathan mencoba menenangkan adik kembarnya.

"Tante Sonya jahat Athan, Nala tak suka. Nala enggak mau jadi cinderella yang punya bunda jahat hiks," ucap Nala sesenggukan.

"Sudah jangan menangis, daddy tidak akan menjadikan dia bunda, daddy sayang kita percayalah,"

"Tapi tadi tante Sonya bilang.."

"Nala percaya daddy atau tante Sonya?"

"Daddy," jawab Nala.

"Kalau begitu diamlah, jangan nangis. Aku akan mengajakmu ke suatu tempat," ucap Nathan, ia mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Kemudian memberikannya kepada sopir taksi.

"Paman, tolong antar kami ke alamat itu!" pinta Nathan kepada sopir taksi.

"Tapi..."

"Itu alamat toko kue bunda kami paman," ucap Nathan seolah tahu keraguan dari sopir taksi.

"Baiklah kalau begitu," sahut sopir taksi.

"Athan dapat dari mana alamat itu?" bisik Nala.

"Kemarin waktu kakak cantik bawa macaroon kan di boxnya ada alamatnya, aku gunting deh. Berguna kan. Jangan nangis lagi. Ntar syantiknya luntur," ucap Nathan.

"Yee! terima kasih Athan. Athan the best!" seru Nala.

"Hem..." sahut Nathan sambil membenarkan posisi duduknya, tangannya ia silangkan di dada.

Flash back off

🍃🍃🍃

Syafira melihat ke arah si kembar, tak tega juga jika dia menyuruh mereka kembali naik taksi dan pulang ke rumah.

"Em iya pak, saya bunda mereka. Bapak boleh pergi sekarang. Tapi lain kali tolong kalau ada anak sekecil ini naik taksi sendirian Bapak jangan mau, iya kalau benar orang tua mereka tahu, kalau tidak bagaimana? Bapak bisa di tuduh penculik. Bapak harus pastikan dulu jangan iya iya saja. Bagaimana kalau orang yang menyuruh Bapak tadi orang jahat. Ini saya berbaik hati tidak melaporkan Bapak ke tempat Bapak bekerja, tapi lain kali tolong lebih perhatikan penumpangnya Pak. O ya, taksinya sudah di bayar?"

"Iya nona, maafkan saya nona. Lain kali saya akan lebih hati-hati lagi. Sudah nona, perempuan tadi sudah membayarnya bahkan lebih," sahut sopir taksi. Ia menghela napas lega, karena Syafira tidak memarahinya, ia juga membenarkan ucapan Syafira, kenapa dia tadi asal mengiyakan saja.

"Ya sudah itu rejeki Bapak, Bapak boleh kembali bekerja. Terima kasih sudah mengantar anak-anak," ucap Syafira.

Taksi pun kembali meninggalkan Syafira dan si kembar. Syafira mengajak Nathan dan Nala ke toko.

"Ran, sepertinya kamu yang harus antar kue ke rumah bu Ratna, biar aku yang stay di sini, sambil buat pesanan bu Winda," Syafira berbicara kepada Rani ketika mereka sampai di teras toko.

"Oke mbak siap!" sahut Rani.

Syafira mengajak si kembar ke dapur.

"Daddy tahu tidak kalian ke sini?" tanya Syafira, di jawab gelengan kepala oleh keduanya.

Kemudian Syafira menyuruh si kembar duduk dan menceritakan apa yang terjadi hingga mereka sampai di sana. Nala pun bercerita kepada Syafira. Syafira menghela napasnya dalam setelah Nala selesai bercerita.

"Benarkah om duda mau menjadikan artis yang enggak punya attitude itu pengganti mommy anak-anak. Kasihan sekali mereka," batin Syafira, ia menatap iba kepada si kembar.

"Adakah makanan? Aku lapar," ucap Nathan dingin seraya memegangi perutnya.

"Mau makan apa? Nanti kakak buatkan," tanya Syafira.

"Apa saja, yang penting bisa di makan," jawab Nathan.

"Nala tidak lapar, Nala mau macaroon saja, kakak syantik punya?"

"Yups punya dong. Kakak ambilin macaroon buat Nala dulu lalu buatin Nathan makanan ya?" Syafira melihat ke arah Nathan.

"Hem," jawab Nathan singkat.

Setelah membuatkan Nathan makanan, Syafira mulai membuat kue pesanan lagi.

"Bolehkah Nala membantu? Nala ingin sekali bisa bikin kue sama mommy, kata daddy kue buatan mommy lezat. Tapi kan mommy tidak mungkin mengajar Nala," sorot mata Nala begitu membuat hati Syafira selalu luluh.

"Baiklah, Nala duduk di sini dulu ya, habiskan dulu macaroonnya, lihat kakak buat yang ini dulu. Nanti baru ikut bantu oke?" Syafira mengangkat Nala dan mendudukkannya di sampingnya. Sementara Nathan sedang asyik menikmati makanan yang di buatkan Syafira.

Meskipun Syafira sedang repot karena ada pesanan kue yang cukup banyak, namun ia tidak merasa terganggu dengan kedatangan si kembar. Justru itu membuat dia semangat. Hanya saja dia kepikiran bagaimana kalau Bara mencari mereka. Ya, pasti duda tampan itu sedang kebingungan mencari anak-anaknya. Mau mengantar mereka dia sedang di buru waktu untuk membuat pesanan. Dia akan menyelesaikan kuenya dulu baru mengantar mereka sambil berangkat kuliah nanti pikirnya.

🌼🌼🌼

💠Selamat membaca, jangan lupa like komen dan votenya...Terima kasih 🙏🙏

Salam hangat author 🤗❤️❤️💠

Terpopuler

Comments

Praised94

Praised94

Terima Kasih 👍💪

2023-10-24

0

La Rahman

La Rahman

pintar banget kamu atan

2023-10-08

1

susi 2020

susi 2020

😘😘😘

2023-09-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 BAB 8
9 Bab 9 (Kado istimewa si kembar)
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12 (Tak semudah itu)
13 Bab 13 (Demi si kembar, Aku akan mencoba)
14 Bab 14
15 Bab 15 ( Si kembar menghilang)
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18 (Datang di saat yang tepat)
19 Bab 19 (Bukan tanpa syarat)
20 Bab 20 (Kamu tahu Bara itu siapa?)
21 Bab 21 (Mengukur baju pengantin)
22 Bab 22 ( Melepas dengan ikhlas)
23 Bab 23 (Meminta restu)
24 Bab 24
25 Bab 25 (Lamaran dadakan 1)
26 Bab 36 (lamaran dadakan 2)
27 Bab 27 ( Otw menjadi nyonya Osmaro)
28 Bab 28 ( Sah menyandang status nyonya Osmaro)
29 Bab 29 (Pesta pernikahan)
30 Bab 30 (Malam pertama...?)
31 Bab 31 ( Nyonya baru)
32 Bab 32 ( Baru awal, perjalanan masih panjang)"
33 Bab 33 (Bukan tidak cinta, tapi belum!)
34 Episode 34 (Kikuk?)
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42 (Pura-pura bahagia tuh butuh tenaga)
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45 (Dedek bayi)
46 Bab 46
47 Bab 47 (Sayang atau Cinta?)
48 Bab 48 (Sisi manja Syafira)
49 Bab 49 (Dedek bayi lagi)
50 Bab 50 ( Masih dedek bayi)
51 Bab 51 (Shock Theraphy)
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59 (Oma pulang)
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Episode 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113 (Puncak kecewa)
114 Bab 114 (Dua hati satu luka)
115 Bab 115 (Side story)
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bb 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bb 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146 (End)
147 Extra part
148 Extra part 1
149 Extra part 2
150 Extra part 3
151 Extra part 4
152 Extra part 5
153 Extra part 6
154 Extra part 7
155 Extra part 8
156 Extra part 9
157 Extra part 10
158 Extra part 11
159 Extra part 12
160 Extra part 13
161 Extra part 14
162 Extra part 15 (End)
163 Novel baru
164 Promo Novel Rega dan Gisel
165 Novel Sebatas Ibu Pengganti
166 One night mistake with calon ipar
167 Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
BAB 8
9
Bab 9 (Kado istimewa si kembar)
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12 (Tak semudah itu)
13
Bab 13 (Demi si kembar, Aku akan mencoba)
14
Bab 14
15
Bab 15 ( Si kembar menghilang)
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18 (Datang di saat yang tepat)
19
Bab 19 (Bukan tanpa syarat)
20
Bab 20 (Kamu tahu Bara itu siapa?)
21
Bab 21 (Mengukur baju pengantin)
22
Bab 22 ( Melepas dengan ikhlas)
23
Bab 23 (Meminta restu)
24
Bab 24
25
Bab 25 (Lamaran dadakan 1)
26
Bab 36 (lamaran dadakan 2)
27
Bab 27 ( Otw menjadi nyonya Osmaro)
28
Bab 28 ( Sah menyandang status nyonya Osmaro)
29
Bab 29 (Pesta pernikahan)
30
Bab 30 (Malam pertama...?)
31
Bab 31 ( Nyonya baru)
32
Bab 32 ( Baru awal, perjalanan masih panjang)"
33
Bab 33 (Bukan tidak cinta, tapi belum!)
34
Episode 34 (Kikuk?)
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42 (Pura-pura bahagia tuh butuh tenaga)
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45 (Dedek bayi)
46
Bab 46
47
Bab 47 (Sayang atau Cinta?)
48
Bab 48 (Sisi manja Syafira)
49
Bab 49 (Dedek bayi lagi)
50
Bab 50 ( Masih dedek bayi)
51
Bab 51 (Shock Theraphy)
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59 (Oma pulang)
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Episode 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113 (Puncak kecewa)
114
Bab 114 (Dua hati satu luka)
115
Bab 115 (Side story)
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bb 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bb 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146 (End)
147
Extra part
148
Extra part 1
149
Extra part 2
150
Extra part 3
151
Extra part 4
152
Extra part 5
153
Extra part 6
154
Extra part 7
155
Extra part 8
156
Extra part 9
157
Extra part 10
158
Extra part 11
159
Extra part 12
160
Extra part 13
161
Extra part 14
162
Extra part 15 (End)
163
Novel baru
164
Promo Novel Rega dan Gisel
165
Novel Sebatas Ibu Pengganti
166
One night mistake with calon ipar
167
Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!