Bab 3

"Ada apa kak? Apa mama menyuruh kakak untuk menikah lagi?" tanya Varel seolah tahu penyebab kekesalan di wajah Bara.

"Sudahlah, aku tak ingin membahasnya, seperti apapun mama memaksa, aku tidak akan menikah lagi, aku hanya menunggu waktu sampai Olivia menjemputku," desah bara.

Varel tak melanjutkan bicaranya lagi, ia tak ingin membuat kakak iparnya tersebut semakin kesal. Karena jika seorang Bara sudah mengeluarkan taringnya, raja hutan pun akan takut kepadanya.

Varel malah asyik makan kue macaron yang seharusnya ibunya berikan kepada si kembar sambil mengemudikan mobilnya.

Bara hanya melirik sekilas ke arah Varel yang begitu menikmati kue macaron yang dari warna dan aromanya sangat menggoda tersebut.

"Kakak mau?" tawar Varel.

"Tidak,"

"Ini enak banget tahu kak, aku aja kemarin habis banyak, dan ini sebenarnya jatah si kembar, tapi tadi mama lupa membawanya, yasudah aku makan aja. Nih coba!" menyodorkan kepada Bara.

"Tidak, pagi-pagi sudah makan kue seperti itu,"

"Ayolah aaaaak!" Varel memaksa memasukkan kue macaron tersebut kepada Bara.

Raut wajah Bara seketika berubah menyeramkan, Varel yang menyadari kekurang ajarannya langsung menciut nyalinya.

"Sorry kak, habisnya ini macaron lain dari yang lain, aku cuma kakak mencobanya hehehe peace," ucap bara nyengir.

Bara yang awalnya ingin marah, mendadak luluh ketika merasakan enaknya macaron yang sudah terlanjur masuk ke dalam mulutnya tersebut.

"Rasanya lumayan," batin bara.

"Gimana? Enak kan? Ini tokonya padahal kecil, tapi kue-kuenya uenak-uenak, aku baru nemu kemarin, si kembar pasti senang kalau di ajak ke sana. Mereka kan penggila macaron," oceh Varel. Bara tak menanggapinya, dia hanya duduk seperti patung sambil bersedekap di dalam mobil yang sedang menuju ke kantornya tersebut.

Tiba-tiba, Varel mengerem mobil yang ia kemudikan.

"Kenapa mengerem mendadak? Mau membunuhku? " tanya Bara sambil memegangi keningnya karena kejedot.

"Kita hampir menabrak seorang gadis kak," sahut Varel sambil mengelus dadanya lega karena dia mengerem mobilnya tepat waktu.

Seorang gadis cantik yang hampir saja tertabrak tersebut, mendekat ke arah mobil Varel lalu mengetuk-ngetuknya.

Varel membuka kaca mobilnya, ia terdiam karena terpana melihat sosok gadis yang kini sedang merutukinya.

"Kalau tidak bisa menyetir, nggak usah bawa mobil dong! bahaya tau! ini jalan bukan punya nenek moyang Anda, jadi jangan seenaknya saja, bagaimana kalau orang lain celaka karena Anda?" umpat gadis tersebut.

Bara yang melihat adik iparnya hanya bengong saja langsung mengeluarkan sejumlah uang dari dompetnya dan menyerahkan kepada gadis tersebut.

"Ini sebagai ganti rugi!" ucapnya dengan angkuh dan dingin sambil menyodorkan uangnya.

Gadis tersebut terpesona melihat ketampanan Bara. Seakan terhipnotis oleh ketampanan Bara, gadis tersebut melongo, ia mengulurkan tangannya untuk menerima uang tersebut tanpa sadar.

"Cepat jalankan mobilnya Rel," Bara menepuk pundak Varel untuk menyadarkan Varel dari lamunannya.

Gadis tersebut juga tersadar dari lamunannya,

"Tunggu tuan, ini! Saya tidak butuh uang Anda, saya hanya mau Anda lebih hati-hati dalam mengemudi kedepannya, jangan sampai membahayakan nyawa orang lain," ucap gadis tersebut tegas sambil mengembalikan uang yang di berikan oleh Bara dengan cara melemparnya.

Varel ingin menjelaskan dan meminta maaf kepada gadis tersebut, namun Bara menyuruh Varel untuk segera melajukan mobilnya dan Varel tidak bisa membantah, karena memang mereka ada rapat penting dan harus segera sampai ke kantor secepatnya.

" Dasar cewek bar-bar!" gumam Bara.

"Tahu gini, tadi aku nggak berangkat sama kamu Rel, sekalinya bareng, sial!" umpat Bara.

"Sorry kak, sorry. Lagian tuh muka biasa aja dong, jangan terlalu kaku dan menyeramkan kalau di depan para wanita, apalagi gadis secantik tadi," ucap Varel.

Bara tak menanggapinya. Ya, begitulah Bara, terlalu sulit untuk di sentuh, kaku dan irit bicara terhadap orang lain, apalagi dengan makhluk yang bernama perempuan, berbeda ketika ia berhadapan dengan kedua buah hatinya.

" Kalau begini terus, kapan si kembar bisa punya mommy," gumam Bara.

"Jalankan saja mobilnya, jangan banyak bicara!" ucap Bara tegas.

" Dasar orang kaya sombong! di pikir dengan uang semuanya beres apa, untung ganteng woi dasar!" teriak gadis tersebut, sambil memperhatikan mobil yang ditumpangi Bara dan Varel berlalu meninggalkannya.

Tiba-tiba, ponsel ponsel gadis tersebut berdering. Ia meraba-raba ke dalam tasnya dan mengambil ponselnya.

"Dokter Rendra?" gumamnya, gadis tersebut langsung mengangkat panggilannya, ia takut jika sesuatu yang buruk terjadi kepada adiknya yang sedang di rawat di rumah sakit dan dalam keadaan koma.

"Halo dokter Rendra, apa terjadi sesuatu terhadap adik saya?" tanyanya cemas.

" Tidak Syafira, adik kamu masih dalam keadaan sama, belum ada perubahan,"Jawab dokter bernama Rendra tersebut.

" Terus, kenapa Anda menelepon saya? Apakah untuk menagih biaya rumah sakit adik saya? Tolong beri saya sedikit waktu dok, saya akan membayarnya, saya usahakan secepatnya," ucap gadis yang ternyata bernama Syafira tersebut.

" Oh tidak Fira, bukan begitu, kalau maslah biaya kamu tidak usah khawatir, saya akan membantu kamu. Maksud saya menelepon kamu adalah saya ingin mengajak kamu makan siang, apakah nanti siang kamu ada waktu?"

" Maaf dok, siang nanti, sehabis kuliah saya harus ke toko, ada pesanan yang harus saya selesaikan siang ini, dan Rani tidak bisa menyelesaikannya sendiri," balas Fira. Rani Adalah tetangganya yang bekerja membantunya di toko.

" Baiklah kalau begitu lain kali saja, " ucap dokter Rendra kecewa, karena untuk kesekian kalinya gadis pujaan hatinya tersebut menolak untuk di ajak jalan atau sekedar makan siang.

Syafira segera menutup teleponnya, dan langsung ia masukkan kembali ponselnya ke dalam tas, tangannya melambai-lambai menghentikan angkot yang lewat untuk menuju ke kampusnya.

"Maafkan saya dokter Rendra, saya tidak bisa membalas perasaan Anda kepada saya, untuk uang perawatan Adel, akan saya ganti cepat atau lambat," batin Syafira yang baru saja mendaratkan pantatnya di dalam angkot tersebut.

Syafira menghela napasnya kasar, satu bulan terkahir ini, beban hidup yang harus ia jalani terasa sangat berat. Sekitar satu bulan yang lalu, ayah dan juga adik perempuan satu-satunya mengalami kecelakaan saat sang ayah hendak mengantar adiknya yang bernama Adelia ke sekolah. Nyawa ayahnya tidak tertolong sementara sang adik koma hingga sekarang belum juga tersadar dari komanya.

Ayahnya meninggalkan hutang yang cukup besar, ia meminjam uang kepada seorang rentenir dengan jaminan rumah dan juga toko kue kecil yang menjadi penopang hidup mereka.

Jika rumah dan toko kuenya disita, ia tak tahu lagi harus tinggal dan membiayai hidupnya dari mana. Sebenarnya ada cara lain supaya rumah dan toko kuenya tetap menjadi miliknya, dan hutangnya lunas, yaitu dengan menjadi istri ke empat sang rentenir, tentu saja Syafira tidak mau.

Toko kue yang baru ia buka kembali sekitar dua minggu yang lalu setelah kematian sang ayah tersebut hanya mampu untuk membiayai makannya, dan membayar satu-satunya karyawan yang bekerja padanya. Lalu bagaimana ia harus mengumpulkan uang untuk biaya perawatan sang adik di rumah sakit? Beruntung, ada dokter Rendra yang mau menolongnya dengan menanggung biaya rumah sakit sang adik yang tidak sedikit jumlahnya tersebut. Namun, Syafira menganggapnya sebagai hutang yang harus ia bayar. Meskipun dokter Rendra tidak mengharapakan uangnya di bayar kembali, karena dia menyukai Syafira sejak lama. Namun, Syafira tidak bisa membalas perasaan dokter tampan tersebut karena kedua orang tua dokter Rendra tidak menyukai Syafira yang hanya anak dari orang biasa. Jika mereka tahu Dokter Rendra membantunya, pasti mereka akan semakin tidak menyukai Syafira.

Syafira sendiri mengenal Rendra sudah cukup lama, karena dokter Rendra adalah kakak dari Mia, sahabat Syafira sejak SMA.

Syafira bingung, darimana ia bisa mendapatkan uang untuk menyelesaikan semua masalahnya tersebut.

"Non, sudah sampai non!" Suara sopir angkot membuyarkan lamunan Syafira. Ia segera membayar angkotnya dan turun.

Syafira memasuki kampus yang sudah dua tahun ini menjadi tempatnya menimba ilmu tersebut. Ia mendapat beasiswa penuh sampai lulus nanti karena kecerdasannya. Sehingga ia tidak perlu pusing memikirkan biaya kuliahnya lagi.

"Fira!" teriak Shinta, salah satu sahabat Syafira.

"Aduh Shin, pelankan sedikit suaramu, kayak di hutan aja," ucap Syafira sambil memegangi telinganya.

"Hehe, eh aku lihat tadi kamu turun dari angkot? Si william kemana?" tanya Shinta.

"William lagi ngambek, nggak mau nganterin ke kampus, jadi ya ngangkot deh," sahut Syafira.

Shinta hanya ber-oh-ria mendengarnya.

"Mia belum datang Shin?" tanya Syafira.

"Belum, tadi sih katanya lagi di jalan, ke kantin dulu yuk, belum sarapan nih aku," ajak Shinta.

"Belum dua kali kan?"

"Hehe tahu aja, ayuk ah cus!" menarik tangan Syafira, Syafira hanya pasrah mengikutinya.

🌼🌼🌼

Visual

Bara (Barata Ken Osmaro)

Syafira (Syafira Maharani)

💠Jangan lupa like, komen dan votenya. Serta pencet ❤️.

Jangan lua juga baca novel author yang satunya, yang berjudul "my husband is My presdir : jodoh wasiat kakek"

Terima kasih🙏🙏🙏, salam hangat author❤️❤️💠

Terpopuler

Comments

Liiee

Liiee

beli di toko shafira ya😅

2024-03-03

0

Hyuga Namikaze

Hyuga Namikaze

mik thongraya sma mookda narinrak aww kok author sini banyak seneng artis thailand ya

2024-01-18

0

Praised94

Praised94

Terima Kasih

2023-10-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 BAB 8
9 Bab 9 (Kado istimewa si kembar)
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12 (Tak semudah itu)
13 Bab 13 (Demi si kembar, Aku akan mencoba)
14 Bab 14
15 Bab 15 ( Si kembar menghilang)
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18 (Datang di saat yang tepat)
19 Bab 19 (Bukan tanpa syarat)
20 Bab 20 (Kamu tahu Bara itu siapa?)
21 Bab 21 (Mengukur baju pengantin)
22 Bab 22 ( Melepas dengan ikhlas)
23 Bab 23 (Meminta restu)
24 Bab 24
25 Bab 25 (Lamaran dadakan 1)
26 Bab 36 (lamaran dadakan 2)
27 Bab 27 ( Otw menjadi nyonya Osmaro)
28 Bab 28 ( Sah menyandang status nyonya Osmaro)
29 Bab 29 (Pesta pernikahan)
30 Bab 30 (Malam pertama...?)
31 Bab 31 ( Nyonya baru)
32 Bab 32 ( Baru awal, perjalanan masih panjang)"
33 Bab 33 (Bukan tidak cinta, tapi belum!)
34 Episode 34 (Kikuk?)
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42 (Pura-pura bahagia tuh butuh tenaga)
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45 (Dedek bayi)
46 Bab 46
47 Bab 47 (Sayang atau Cinta?)
48 Bab 48 (Sisi manja Syafira)
49 Bab 49 (Dedek bayi lagi)
50 Bab 50 ( Masih dedek bayi)
51 Bab 51 (Shock Theraphy)
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59 (Oma pulang)
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Episode 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113 (Puncak kecewa)
114 Bab 114 (Dua hati satu luka)
115 Bab 115 (Side story)
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bb 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bb 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146 (End)
147 Extra part
148 Extra part 1
149 Extra part 2
150 Extra part 3
151 Extra part 4
152 Extra part 5
153 Extra part 6
154 Extra part 7
155 Extra part 8
156 Extra part 9
157 Extra part 10
158 Extra part 11
159 Extra part 12
160 Extra part 13
161 Extra part 14
162 Extra part 15 (End)
163 Novel baru
164 Promo Novel Rega dan Gisel
165 Novel Sebatas Ibu Pengganti
166 One night mistake with calon ipar
167 Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
BAB 8
9
Bab 9 (Kado istimewa si kembar)
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12 (Tak semudah itu)
13
Bab 13 (Demi si kembar, Aku akan mencoba)
14
Bab 14
15
Bab 15 ( Si kembar menghilang)
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18 (Datang di saat yang tepat)
19
Bab 19 (Bukan tanpa syarat)
20
Bab 20 (Kamu tahu Bara itu siapa?)
21
Bab 21 (Mengukur baju pengantin)
22
Bab 22 ( Melepas dengan ikhlas)
23
Bab 23 (Meminta restu)
24
Bab 24
25
Bab 25 (Lamaran dadakan 1)
26
Bab 36 (lamaran dadakan 2)
27
Bab 27 ( Otw menjadi nyonya Osmaro)
28
Bab 28 ( Sah menyandang status nyonya Osmaro)
29
Bab 29 (Pesta pernikahan)
30
Bab 30 (Malam pertama...?)
31
Bab 31 ( Nyonya baru)
32
Bab 32 ( Baru awal, perjalanan masih panjang)"
33
Bab 33 (Bukan tidak cinta, tapi belum!)
34
Episode 34 (Kikuk?)
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42 (Pura-pura bahagia tuh butuh tenaga)
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45 (Dedek bayi)
46
Bab 46
47
Bab 47 (Sayang atau Cinta?)
48
Bab 48 (Sisi manja Syafira)
49
Bab 49 (Dedek bayi lagi)
50
Bab 50 ( Masih dedek bayi)
51
Bab 51 (Shock Theraphy)
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59 (Oma pulang)
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Episode 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113 (Puncak kecewa)
114
Bab 114 (Dua hati satu luka)
115
Bab 115 (Side story)
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bb 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bb 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146 (End)
147
Extra part
148
Extra part 1
149
Extra part 2
150
Extra part 3
151
Extra part 4
152
Extra part 5
153
Extra part 6
154
Extra part 7
155
Extra part 8
156
Extra part 9
157
Extra part 10
158
Extra part 11
159
Extra part 12
160
Extra part 13
161
Extra part 14
162
Extra part 15 (End)
163
Novel baru
164
Promo Novel Rega dan Gisel
165
Novel Sebatas Ibu Pengganti
166
One night mistake with calon ipar
167
Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!