Bab 13 (Demi si kembar, Aku akan mencoba)

Malam harinya setelah menutup toko, Syafira langsung mengantar kue pesanan ke pelanggannya.

Setelah mengantar kue, Syafira langsung pulang ke rumahnya lalu membersihkan diri. Selesai mandi, ia masuk ke dalam kamar sambil merenggangkan otot-ototnya supaya lebih rileks. Di lihatnya jam dinding di kamarnya.

"Jam delapan, belum makan juga. Tapi enggak lapar," gumamnya sendiri.

Tanpa berniat akan malam, Syafira langsung mengambil posisi untuk tidur. Baru saja ia memejamkan matanya belum ada satu menit, ia teringat sesuatu. Syafira mengambil ponselnya dan membuka aplikasi mbah Google. Tangannya mulai mengetik sebuah nama di pencarian. Matanya membulat sempurna ketika ia melihat hasil pencariannya.

Ya, Syafira melihat nama Barata Ken Osmaro di deretan paling atas daftar pengusaha paling sukses dan nomor satu seantero negeri bahkan nomor 1 tingkat Internasional.

"No! Tidak mungkin om duda itu kan? Enggak ada info tentang keluarganyaTapi ini photonya dia, gumamnya saat membuka link tentang Bara.

"Hah setidaknya dia bukan ketua mafia atau sejenisnya. Udahlah, ngapain juga aku mikirin hal ini. Mending tarik selimut, besok masih harus berjuang lagi," Syafira meletakkan ponselnya kembali ke atas nakas. Lalu, di tariknya selimut sampai kakinya saja, tak lupa ia menyalakan musik sebagai teman tidurnya sebelum akhirnya ia benar-benar terlelap.

🌼🌼🌼

Di kediaman Osmaro....

Si kembar tidak henti-hentinya memuji Syafira di depan Bara. Bahkan kedua bocah itu masih saja mengungkit soal Syafira sampai saat ini ketika Bara membacakan dongeng sebelum mereka tidur.

"Ibu tirinya Cinderella jahat ya daddy?" ucap Nala di sela-sela Bara membacakan dongeng.

"Tapi tidak semuanya jahat kan Dad?" tanya Nathan.

"Tentu saja kalau kakak syantik enggak galak," sahut Nala.

"Sudahlah kalian cepat tidur. Ini hanya dongeng, jangan terlalu kalian pikirkan, tidurlah! Besok harus bangun pagi sekolah," ucap Bara.

"Sepertinya aku salah pilih cerita," batin Bara.

"Besok libur Daddy, kan hari Sabtu," jawab Nala.

"Tetap saja, kalian harus tidur. Lihat tuh udah jam sepuluh. Ingat pesan kak Syafira kan, kalian harus nurut, jadi anak baik," ternyata diam-diam Bara memperhatikan apa yang Syafira ucapkan.

"Kalau Nala jadi anak baik, apa kakak Syantik mau jadi bunda selamanya daddy?" tanya Nala dengan polosnya.

"Salah ngomong nih kayaknya," gumam Bara.

"Tentu saja, kalau kalian jadi anak baik, siapapun pasti mau di panggil bunda. Udah ya, sekarang Princess tidur, tuh lihat! Nathan udah tidur pulas,"

"Baiklah daddy, daddy juga istirahat ya, jangan bergadang nanti gantengnya ilang jadi enggak ada yang mau jadi bunda Nala,"

"Ya ya, baiklah. Habis ini daddy tidur. Selamat malam princess," Bara menarik selimut untuk menutupi tubuh Nala. Gadis kecil itu hanya mau kakinya saja yang pakai selimut. Sementara Nathan tidak pernah mau pakai selimut.

"Selamat malam daddy," balas Nala lalu memejamkan matanya.

Bara mencium kening Nala, kemudian Beralih ke tempat tidur Nathan yang berdempetan dengan tempat tidur Nala tersebut. Dibenarkannya posisi tidur Nathan yang asal-asalan, di ciumnya kening anak lak-lakinya tersebut. Kalau tidak sedang tidur, mana mau Nathan di cium begitu sama Bara.

Bara menghela napas sejenak lalu meninggalkan kedua anak kembarnya.

Keluar dari kamar si kembar, Bara merogoh ponsel yang ada di saku celana piyamanya.

"Bagaimana? Apa kamu sudah menyelidiki latar belakang gadis itu?" tanya Bara kepada seseorang di seberang telepon.

"Baiklah," ucap Bara kemudian. Ia mematikan panggilan lalu pergi ke ruang kerjanya.

Sesampainya diruang kerja, Bara langsung membuka email yang di kirim orang yang baru saja ia telepon.

Melihat informasi yang ia terima, kening Bara mengernyit. Ternyata Syafira masih berusia 20 tahun dan masih menyandang status sebagai seorang mahasiswa.

Ya, Bara meminta salah satu orangnya untuk mencari tahu tentang Syafira. Ia tak ingin kedua anaknya dekat dengan sembarang orang. Mengingat siapa dia, pasti banyak orang yang memiliki niat tidak baik terhadap keluarganya.

Bara kembali menutup laptopnya, ia kembali ke kamarnya. Hari semakin larut, namun ia masih terjaga, seperti ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Ia teringat bagaimana ekspresi kebahagiaan kedua anaknya siang tadi. Ternyata hadiah mewah yang ia berikan tak sebanding dengan kehadirannya dan juga Syafira di acara pesta mereka.

"Sesederhana itu?" gumamnya.

"Apa yang spesial dari gadis itu? Kenapa si kembar bisa semudah itu dekat dan bahkan memanggilnya bunda?" gumamnya lagi, sambil menatap langit yang mendung dari balkon kamarnya.

🌼🌼🌼

Beberapa hari kemudian....

Setelah malam itu, baik Nala maupun Nathan tidak ada yang membahas soal Syafira lagi. Mungkin mereka sudah melupakannya pikir Bara. Mungkin hanya kesukaan yang sesaat, seperti anak-anak pada umumnya yang akan mudah menyukai sesuatu, namun juga cepat melupakannya.

"Pagi daddy!" Nathan dan Nala menyapa Bara yang sudah terlebih dahulu duduk di meja makan sambil membaca koran.

"Pagi boy, princess," balas Bara sambil melipat koran yang ia pegang.

"Mau sarapan apa?" tanya Bara.

"Sandwich! Nasi goreng!" jawab Nathan dan Nala bersamaan.

Dengan telaten, Bara meladeni kedua anaknya. Ia membuatkan sandwich untuk Nathan dan mengambilkan Nasi goreng untuk Nala.

"Telurnya daddy," ucap Nala sambil tangannya menunjuk ke piring yang berisi telur ceplok.

Bara pun mengambilkan telur ceplok untuk Nala.

"Ini, ayo cepat kalian makan. Nanti telat ke sekolah,"

"Hari ini daddy yang antar," tambahnya.

Nathan dan Nala pun semangat menghabiskan sarapan mereka, karena senang akan di antar oleh Bara ke sekolah.

🌼🌼🌼

"Daddy jangan lupa nanti ada acara di sekolah, daddy harus datang Nala mau tampil nanti. Daddy datang tepat waktu, oke?" pesan Nala sebelum turun dari mobil.

"Baiklah, akan daddy usahakan. Ayo turun!" Bara membopong Nala untuk turun dari mobil sedangkan Nathan turun dengan sendirinya.

Tak jauh dari tempat parkir mobilnya, ada beberapa ibu-ibu muda yang juga mengantar anak mereka sekolah saling bisik-bisik sambil melihat ke arah Bara.

"Wah lihat itu, hot duda yang antar anaknya,"

"Ya ampun, calon daddy anakku itu," ucap yang lain.

"Daddy, cepat masuk dan pergi," ucap Nala melirik sinis ke arah ibu-ibu muda itu karena ia mendengar omongan mereka.

"Baiklah," jawab Bara ia mengerti maksud Nala.

"Tunggu!" cegah Nala ketika Bara hendak masuk mobil.

Nala mengisyaratkan supaya Bara menunduk. Bara pun mengikuti instruksinya. Nala membenarkan dasi Bara.

"Kebiasaan," cebik Nala, dan Bara pun hanya tersenyum. Kemudian, ia masuk kembali ke mobil. Di bukanya kaca jendela.

"Daddy berangkat, kalian masuklah!"

"Ayo Nala!" ajak Nathan.

"Sarangheo daddy!" Nala membentuk simbol hati dengan ibu jari dan jari telunjuknya, tak lupa mata genitnya.

"Love you too," balas Bara melakukan hal yang sama dengan Nala. Membuat para ibu-ibu muda yang melihatnya histeris.

"Wow, keren sekali tuan Bara. Bayangin deh kita yang di gituin, auto meleleh" ucap salah satu dari mereka.

"Selamat pagu tuan Bara," sapa seorang ibu muda yang kebetulan lewat depan Bara.

"Daddy, go!" kode keras dari Nala.

Bara pun cuek dengan orang yang menyapanya, ia menutup kaca pintu mobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

🌼🌼🌼

Sore harinya....

Bara telah sampai di rumah, ia keluar dari mobil dan menyuruh orang untuk memarkirkan mobilnya.

"Mana anak-anak?" tanya Bara kepada pelayan yang menyambutnya di pintu.

"Itu tuan, nona muda kecil sejak pulang sekolah tadi mengurung diri di kamar. Sedangkan tuan muda kecil berada di tempat bermain sejak tadi. Mereka tidak mau diganggu siapapun," jawab pelayan takut-takut sambil terus menunduk.

Bara langsung masuk tanpa bicara lagi.

Ketika masuk ke ruang tamu, ia melihat bu Lidya sedang duduk sambil membaca majalah.

"Mama di sini?" tanya Bara.

"Tentu saja mama di sini. Kalau bukan mama, siapa lagi yang tadi datang ke sekolah si kembar kalau daddynya sibuk sama pekerjaan. Hari ini seluruh orang tua murid datang, hanya orang tua si kembar yang tidak tampak. Untung mama datang, coba kalau tidak, bagaimana sedihnya si kembar. Kamu sukses membuat mereka kecewa Bara," ucap Bu Lidya. Tampak sekali kekecewaan di raut wajahnya.

Bara memejamkan matanya sejenak lalu mengusap wajahnya. Ia tak menampik tuduhan bu Lidya.

"Maafkan Bara ma, tadi Bara sudah berusaha mempercepat meeting tapi tetap tidak keburu waktu. Ini proyek yang sangat penting. Bara tidak bisa lepas tangan begitu saja," Bara mencoba menjelaskan.

"Lebih penting mana uang atau anak-anakmu?" ucapan bu Lidya terdengar mengintimidasi.

"Ma..." suara Bara tampak lesu mendengar pertanyaan yang bu Lidya lontarkan.

"Jawab Bara! Apakah uang dan perasaanmu lebih penting dari anak-anak!" Sepertinya kali ini bu Lidya benar-benar marah.

"Tentu saja lebih penting anak-anak," jawab Bara tegas.

"Kalau memang lebih penting anak-anak, berhenti egois Bara. Atau mama benar-benar akan membawa mereka tinggal bersama mama!" kalimat bu Lidya berhasil menciutkan hati Bara. Sungguh ia tak sanggup kalau harus jauh dari kedua buah hatinya.

"Maksud mama?"

"Menikahlah lagi, cari istri dan ibu buat mereka. Setidaknya kalau kamu sibuk ada yang mengurus dan memperhatikan mereka," ujar bu Lidya.

"Ma, harus Bara katakan berapa kali? Bara tidak mungkin menikah lagi. Bara hanya mencintai Olivia. Selama ini anak-anak juga baik-baik saja tanpa mommy mereka,"

"Baik-baik saja menurut kamu, bukan menurut mereka. Betapa mereka selalu melihat iri ke teman-temannya yang memiliki seorang ibu. Mama sedih, sakit melihatnya Bara. Kamu jangan pura-pura tidak tahu itu. Kamu pasti juga melihat dan bisa merasakannya bukan...

Yang sedih atas kepergian Olivia bukan hanya kamu, tapi mama juga Bara. Mama juga kehilangan, sangat kehilangan! Bukan mama menyuruh kamu melupakan Olivia dan berhenti mencintainya, bukan! Tapi lihatlah anak-anak, mengertilah keinginan mereka. Mereka sudah cukup mengerti kamu selama ini Bara, sekarang saatnya kamu yang mengerti mereka. Menikahlah lagi Nak. Lanjutkan hidup kamu yang masih panjang bersama anak-anak. Jangan hanya terpaku dengan masa lalu. Mama ikhlas jika kamu menikah lagi. Biar Oliva juga tenang di sana jika anak-anak bahagia," ucap bu Lidya panjang lebar.

Bara terdiam. Mungkinkah selama ini dia terlalu egois dengan hanya mementingkan perasaannya sendiri tanpa memikirkan perasaan kedua buah hatinya. Dia yang hanya memikirkan rasa sakit di hatinya karena di tinggal istrinya.

"Naiklah, bersihkan diri dan temui anak-anak. Nala tak mau keluar dari kamar sejak tadi. Nathan juga menyendiri. Ia bahkan tadi berantem dengan temannya karena membela Nala," ucap bu Lidya kemudian karena Bara masih terdiam.

Deg! hati Bara seperti di tinju, betapa ia tak bergunanya ia sebagai seorang ayah, sesalnya.

"Bara ke atas dulu ma," pamitnya kemudian.

"Hem..." bu Lidya mengangguk.

"Pikirkan baik-baik ucapan mama tadi Bara. Olivia juga pasti ingin kamu move on," ucap bu Lidya.

Lagi-lagi Bara diam, dia melewati bu Lidya menuju ke tangga. Namun, langkah kakinya berhenti ketika ia baru menginjak beberapa anak tangga. Ia menoleh ke arah bu Lidya.

"Demi anak-anak, Bara akan mencobanya. Mama atur saja acara jalan-jalan dengan wanita itu buat pendekatan dengan anak-anak. Jika ana-anak menyukainya, Bara akan pertimbangkan buat menikah dengannya," ucap Bara, walaupun lidahnya terasa kelu mengeluarkan kata-kata tersebut.

🌼🌼🌼

💠Selamat membaca kesayangan author 🤗 jangan lupa tinggalkan jejak berupa like, komen ataupun vote...terima kasih 🙏🙏

Salam hangat author 🤗❤️❤️ 💠

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

sebagai seorang ayah, Bara sangat egois.. hanya memikirkan luka hatinya dan menyepelekan perasaan ank²nya

2024-04-16

0

Praised94

Praised94

nitip lapak dulu 👍

2023-10-24

0

susi 2020

susi 2020

🤩🤩😍

2023-09-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 BAB 8
9 Bab 9 (Kado istimewa si kembar)
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12 (Tak semudah itu)
13 Bab 13 (Demi si kembar, Aku akan mencoba)
14 Bab 14
15 Bab 15 ( Si kembar menghilang)
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18 (Datang di saat yang tepat)
19 Bab 19 (Bukan tanpa syarat)
20 Bab 20 (Kamu tahu Bara itu siapa?)
21 Bab 21 (Mengukur baju pengantin)
22 Bab 22 ( Melepas dengan ikhlas)
23 Bab 23 (Meminta restu)
24 Bab 24
25 Bab 25 (Lamaran dadakan 1)
26 Bab 36 (lamaran dadakan 2)
27 Bab 27 ( Otw menjadi nyonya Osmaro)
28 Bab 28 ( Sah menyandang status nyonya Osmaro)
29 Bab 29 (Pesta pernikahan)
30 Bab 30 (Malam pertama...?)
31 Bab 31 ( Nyonya baru)
32 Bab 32 ( Baru awal, perjalanan masih panjang)"
33 Bab 33 (Bukan tidak cinta, tapi belum!)
34 Episode 34 (Kikuk?)
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42 (Pura-pura bahagia tuh butuh tenaga)
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45 (Dedek bayi)
46 Bab 46
47 Bab 47 (Sayang atau Cinta?)
48 Bab 48 (Sisi manja Syafira)
49 Bab 49 (Dedek bayi lagi)
50 Bab 50 ( Masih dedek bayi)
51 Bab 51 (Shock Theraphy)
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59 (Oma pulang)
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Episode 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113 (Puncak kecewa)
114 Bab 114 (Dua hati satu luka)
115 Bab 115 (Side story)
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bb 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bb 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146 (End)
147 Extra part
148 Extra part 1
149 Extra part 2
150 Extra part 3
151 Extra part 4
152 Extra part 5
153 Extra part 6
154 Extra part 7
155 Extra part 8
156 Extra part 9
157 Extra part 10
158 Extra part 11
159 Extra part 12
160 Extra part 13
161 Extra part 14
162 Extra part 15 (End)
163 Novel baru
164 Promo Novel Rega dan Gisel
165 Novel Sebatas Ibu Pengganti
166 One night mistake with calon ipar
167 Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
BAB 8
9
Bab 9 (Kado istimewa si kembar)
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12 (Tak semudah itu)
13
Bab 13 (Demi si kembar, Aku akan mencoba)
14
Bab 14
15
Bab 15 ( Si kembar menghilang)
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18 (Datang di saat yang tepat)
19
Bab 19 (Bukan tanpa syarat)
20
Bab 20 (Kamu tahu Bara itu siapa?)
21
Bab 21 (Mengukur baju pengantin)
22
Bab 22 ( Melepas dengan ikhlas)
23
Bab 23 (Meminta restu)
24
Bab 24
25
Bab 25 (Lamaran dadakan 1)
26
Bab 36 (lamaran dadakan 2)
27
Bab 27 ( Otw menjadi nyonya Osmaro)
28
Bab 28 ( Sah menyandang status nyonya Osmaro)
29
Bab 29 (Pesta pernikahan)
30
Bab 30 (Malam pertama...?)
31
Bab 31 ( Nyonya baru)
32
Bab 32 ( Baru awal, perjalanan masih panjang)"
33
Bab 33 (Bukan tidak cinta, tapi belum!)
34
Episode 34 (Kikuk?)
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42 (Pura-pura bahagia tuh butuh tenaga)
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45 (Dedek bayi)
46
Bab 46
47
Bab 47 (Sayang atau Cinta?)
48
Bab 48 (Sisi manja Syafira)
49
Bab 49 (Dedek bayi lagi)
50
Bab 50 ( Masih dedek bayi)
51
Bab 51 (Shock Theraphy)
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59 (Oma pulang)
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Episode 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113 (Puncak kecewa)
114
Bab 114 (Dua hati satu luka)
115
Bab 115 (Side story)
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bb 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bb 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146 (End)
147
Extra part
148
Extra part 1
149
Extra part 2
150
Extra part 3
151
Extra part 4
152
Extra part 5
153
Extra part 6
154
Extra part 7
155
Extra part 8
156
Extra part 9
157
Extra part 10
158
Extra part 11
159
Extra part 12
160
Extra part 13
161
Extra part 14
162
Extra part 15 (End)
163
Novel baru
164
Promo Novel Rega dan Gisel
165
Novel Sebatas Ibu Pengganti
166
One night mistake with calon ipar
167
Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!