Bab 7

Sesampainya Bara di kediaman Osmaro, Bu Lidya yang sudah mendengar kabar bahwa tadi Bara berkelahi, langsung heboh menyambut kedatangan menantu kesayangannya tersebut.

"Aduh Anak mantu kesayangan mama, kenapa berkelahi lagi sih? Dulu kan sudah janji sama almarhumah istrimu untuk tidak berkelahi lagi," ucap mama Lidya khawatir. Ia memegangi wajah Bara, memastikan wajah menantu kesayangannya tersebut masih dalam mode tampan.

Bara sedikit tersentak dari mana ibu mertuanya tahu kalau tadi ia berkelahi, pasalnya dia baru saja sampai. Ia menoleh ke arah om jhon.

"Maafkan saya Tuan muda, tadi saya yang menelepon nyonya besar, saat membawa Si kembar bersembunyi, nona muda kecil yang meminta saya menelepon," jawab om Jhon yang mengerti arti tatapan Bara kepadanya.

Bara mengernyit dan menghela napasnya, sebagai balasan ucapan om Jhon.

"Siapa wanita yang berhasil membuat kamu sampai rela berkelahi karena dia, hem sepertinya mama ketinggalan berita nih," ucap bu Lidya.

"Kakak syantik oma, daddy bantu kakak syantik tadi, kasihan kakak syantik di jahati sama om-om jahat," Nala yang menjawab pertanyaan bu Lidya.

"Kakak syantik siapa? teman daddy?" selidik bu Lidya penasaran.

"Bukan siapa-siapa, hanya seorang gadis, Bara tidak suka melihat kekerasan di depan anak-anak itu saja," timpal Bara tanpa ingin menjelaskan secara detail kepada bu Lidya atau jiwa kepo sang mertua akan muncul ke permukaan.

"Hem, untung wajah gantengmu enggak bonyok Nak, coba kalau sampai bonyok, gimana permaknya. Harus ke negeri oppa-oppa buat benerinnya," lanjut mama Lidya dengan hebohnya. Bara hanya diam dan menghela napasnya pelan. Ia tidak habis pikir kenapa ibu mertuanya bisa seheboh itu orangnya, padahal Olivia orangnya kalem dan anggun, sangat berbeda dengan ibunya.

"Tapi tangan daddy terluka oma," ucap Nala yang kini berada dalam gendongan om jhon.

Sejurus kemudian, bu Lidya melihat ke arah tangan Bara yang terluka.

"Oh ya ampun, jas mahal itu!" ucap bu Lidya. Bara mengerutkan keningnya, mendengar ucapan ibu mertuanya tersebut.

"Lebih mahal tangan dady!" protes Nathan dengan dinginnya.

"Hahaha oma bercanda sayang, emm tapi masih untung. Coba kalau muka daddy kalian yang terluka, akan jadi PR buat kita,"

"PR apa Oma?" tanya Nala dengan polosnya sambil melorot dari gendongan om Jhon lalau menghampiri bu Lidya.

"PR buat kita cari mommy buat kalian jadi susah, hihi," jawab mama Lidya dengan santainya.

"Ooh begitu oma, kalau daddy jelek tidak ada yang mau jadi mommy Nala sama Nathan ya oma?" tanya Nala polos.

"Tetap banyak yang mau, sama uangnya," celetuk Nathan.

"Tapi itu tida baik kalau cuma mau uangnya saja," ucap mama Lidya.

"Tapi cuma suka sama tampannya daddy juga enggak baik oma, harus tulus sayang sama daddy, Nala dan Nathan," sahut Nala.

"Ish, mana ada yang mau kalau lihat hati ayah kalian yang dingin, membeku kayak es Batu. Paling cocok ya karena tampan sama kayanya aja," gumam mama Lidya.

"Ma, cukup!!" tegas Bara, ia menatap bu Lidya tajam. Bu Lidya langsung menutup mulutnya menggunakan tangannya sendiri.

"Baiklah, baiklah, mama bercanda. Ayo masuk biar mama obati lukanya," ajak bu Lidya.

Tanpa banyak bicara lagi, Bara berjalan melewati ibu mertuanya tersebut menuju ke dalam rumah. Sementara bu Lidya dan yang lainnya hanya mengekorinya di belakang.

Bara hendak langsung menuju ke kamarnya, akan tetapi di cegah oleh bu Lidya. Bara hanya menurut ketika bu Lidya menyuruhnya duduk di sofa ruang tamu, daripada harus mendengar kultum dari oma si kembar tersebut, yang pastinya akan membuat telinganya panas.

Bu Lidya langsung menyuruh ART untuk mengambil kotak P3K.

"Sini, biar mama obati," ucap.hu Lidya setelah ART memberikan kotak P3K.

"Tidak perlu ma, Bara bisa sendiri, ini cuma luka kecil," sahut Bara.

"Jangan keras kepala!" ucap bu Lidya tidak menerima penolakan, dia langsung meraih tangan Bara untuk di obati. Nathan dan Nala melihatnya sambil duduk bersebrangan dengan Bara dan bu Lidya.

"Oma, pelan-pelan," ucap Nala yang melihat sang ayah seperti menahan sakit.

"Tenang aja, daddy kalian ini jagoan, luka seperti ini mah kecil," sahut bu Lidya tersenyum namun sedikit menekan luka pada tangan Bara karena kesal, anak menantunya berkelahi.

"Pelan-pelan ma, sakit," Bara meringis.

"Baguslah kalau masih bisa merasakan sakit, udah jadi bapak-bapak ko bandel, berkelahi biar apa? biar keren? untung aja ada jas mahalmu, kalau tidak kan lukanya pasti lebih parah," omel bu Lidya.

Bara cuek dan tidak menghiraukan omelan bu Lidya. Ia terbiasa menulikan telinganya jika bu Lidya sedang ceramah, jika tidak

"Ma, jangan ngomel terus, nanti keriputnya makin parah loh," tiba-tiba terdengar suara Varel yang baru saja masuk.

Semua orang pun menoleh ke arah Varel kecuali Bara yang acuh.

"Mana ada keriput, mama kan selalu rutin ke salon," cebik bu Lidya.

"Uncle!!" teriak Nala dan langsung melompat ke gendongan Varel.

"Wah incesna uncle, kayaknya harus diet ini, makin berat," canda Varel sambil mencubit hidung Nala.

"Uncle aja yang makin tua, gendong Nala aja keberatan," ledek Nathan yang kini sibuk dengan gadget buatan negeri para oppa-oppa tersebut.

"Benar kata Nathan, umurmu makin tua, tapi masih aja main-main, enggak pernah serius sama wanita. Kapan kamu mau serius dan bawa menantu buat mama Varel, mama semakin tua, mama juga mau cucu," omel mama Lidya.

"Kan ada Nala sama Athan Oma?" Protes Nala.

"Maksud Oma cucu dari uncle sayang," sahut mama Lidya.

Varel menurunkan Nala dan menyuruh Nanny mengajak Nala dan Natha untuk naik ke kamar mereka untuk membersihkan diri. Nala.dan Nathan pun menurut.

"Ada apa kak? kenapa kakak berkelahi?" tanya Varel setelah Nala.dan Nathan tak lagi di sana.

"Ya karena kakakmu sok jagoan, kesal mama. Sukanya bikin mama jantungan,"

"Mama diam dulu, biar kakak yang bicara," sergah Varel.

Bara enggan menjelaskan kepada Varel maupun bu Lidya, ia malah mengambil jasnya dan berdiri, lalu kemudian berjalan menjauhi mereka tanpa bersuara.

"Mau kemana Bara? mama belum selesai mengobati luka kamu!" ucap Bu Lidya sedikit mengeraskan suaranya.

"Istirahat, capek," jawab Bara singkat tanpa menoleh dan tetap meneuskan langkahnya menuju anak tangga.

"Disuruh nikah lagi enggak mau, kalau ada istri kan enak kalau lagi capek, ada yang perhatiin, ada yang urusin," gumam bu Lidya menggerutu. Bukannya ia ingin Bara melupakan Olivia anaknya, akan tetapi ia tak tega melihat Bara yang terus menyendiri dan sesekali bu Lidya secara diam-diam memergokinya terlihat sedih sambil menatap photo mendiang istrinya.

Bu Lidya ingin Bara bangkit dan memulai hidup baru dengan seorang wanita. Belum lagi mengingat si kembar yang masih sangat membutuhkan sosok seorang ibu. Hal itu membuat bu Lidya sering merasa sedih juga, meskipun ia juga tak memperlihatkannya.

"Hub dasar makhluk Tuhan paling bawel," gumam Varel.

"Apa kamu bilang?" bu Lidya menjewer telinga Varel.

"Aduh aduh! Aku bilang kenapa mama selalu saja menekan kakak buat menikah lagi, ini anak mama yang satu ini aja belum pernah merasakannya, tapi mama malah sibuk nyari buat kak Bara yang belum bisa move on dari kak Olive," Varel mengalihkan pembicaraan.

"Alah kamu aja yang enggak niat aja cari istri makanya enggak dapat-dapat, padahal yang antri juga banyak, tapi cuma kamu jadikan mantan, dasar playboy cap kadal!" balas bu Lidya.

"Masalahnya mereka semua hanya bikin rusuh ma, kebanyakan matre dan belum ada yang bisa membuat jantung Varel benar-benar deg-degan," bela Varel.

"Mati dong kalau engga deg-degan," cebik bu Lidya.

"Astaga mama, huh susah ngomong sama cewek tua!" ucap Varel sambil berkacak pinggang meninggalkan sang mama.

"Mau kemana kamu?" tanya Bu Lidya.

"Mau menemui kak Bara, gara-gara mama, aku sampai lupa mau ngomongin pekerjaan sama kakak," jawab Varel.

bu Lidya berdecak, ia berdiri dan membuat langkah seribu mendahului Varel. Dengan sengaja ia menyenggol lengan Varel

"Astaga!" seru varel saat hu Lidya menyenggol lengannya.

"Enggak yakin mantunya nanti akan bertahan kalau mertuanya model begini," gumam Varel becanda.

Bu Lidya mendengarnya dan menoleh.

"Apa kamu bilang?"

"I love you mama," balas Varel tersenyum.

"Ck.Dasar!" decak bu Lidya, tersenyum sambil melanjutkan langkahnya.

Varel hanya tersenyum dan meneruskan langkahnya di belakang bu Lidya untuk mencari Bara. Suasana ruang tamu yang tadinya cukup heboh pun kini menjadi hening seketika

🌼🌼🌼

💠Selamat membaca..Jangan lupa, like, komen dan pencet ❤️, terima kasih.

Salam hangat author 🤗❤️❤️💠

Terpopuler

Comments

Praised94

Praised94

Nitip lapak dulu

2023-10-24

0

Murniati Alfath

Murniati Alfath

seru...mu lanjut baca

2023-10-12

0

Neni marheningsih

Neni marheningsih

punya mertua kaya mama Lidya asyik kayannya bawelnya baik sih perhatian

2023-10-01

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 BAB 8
9 Bab 9 (Kado istimewa si kembar)
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12 (Tak semudah itu)
13 Bab 13 (Demi si kembar, Aku akan mencoba)
14 Bab 14
15 Bab 15 ( Si kembar menghilang)
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18 (Datang di saat yang tepat)
19 Bab 19 (Bukan tanpa syarat)
20 Bab 20 (Kamu tahu Bara itu siapa?)
21 Bab 21 (Mengukur baju pengantin)
22 Bab 22 ( Melepas dengan ikhlas)
23 Bab 23 (Meminta restu)
24 Bab 24
25 Bab 25 (Lamaran dadakan 1)
26 Bab 36 (lamaran dadakan 2)
27 Bab 27 ( Otw menjadi nyonya Osmaro)
28 Bab 28 ( Sah menyandang status nyonya Osmaro)
29 Bab 29 (Pesta pernikahan)
30 Bab 30 (Malam pertama...?)
31 Bab 31 ( Nyonya baru)
32 Bab 32 ( Baru awal, perjalanan masih panjang)"
33 Bab 33 (Bukan tidak cinta, tapi belum!)
34 Episode 34 (Kikuk?)
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42 (Pura-pura bahagia tuh butuh tenaga)
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45 (Dedek bayi)
46 Bab 46
47 Bab 47 (Sayang atau Cinta?)
48 Bab 48 (Sisi manja Syafira)
49 Bab 49 (Dedek bayi lagi)
50 Bab 50 ( Masih dedek bayi)
51 Bab 51 (Shock Theraphy)
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59 (Oma pulang)
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Episode 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113 (Puncak kecewa)
114 Bab 114 (Dua hati satu luka)
115 Bab 115 (Side story)
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bb 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bb 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146 (End)
147 Extra part
148 Extra part 1
149 Extra part 2
150 Extra part 3
151 Extra part 4
152 Extra part 5
153 Extra part 6
154 Extra part 7
155 Extra part 8
156 Extra part 9
157 Extra part 10
158 Extra part 11
159 Extra part 12
160 Extra part 13
161 Extra part 14
162 Extra part 15 (End)
163 Novel baru
164 Promo Novel Rega dan Gisel
165 Novel Sebatas Ibu Pengganti
166 One night mistake with calon ipar
167 Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
BAB 8
9
Bab 9 (Kado istimewa si kembar)
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12 (Tak semudah itu)
13
Bab 13 (Demi si kembar, Aku akan mencoba)
14
Bab 14
15
Bab 15 ( Si kembar menghilang)
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18 (Datang di saat yang tepat)
19
Bab 19 (Bukan tanpa syarat)
20
Bab 20 (Kamu tahu Bara itu siapa?)
21
Bab 21 (Mengukur baju pengantin)
22
Bab 22 ( Melepas dengan ikhlas)
23
Bab 23 (Meminta restu)
24
Bab 24
25
Bab 25 (Lamaran dadakan 1)
26
Bab 36 (lamaran dadakan 2)
27
Bab 27 ( Otw menjadi nyonya Osmaro)
28
Bab 28 ( Sah menyandang status nyonya Osmaro)
29
Bab 29 (Pesta pernikahan)
30
Bab 30 (Malam pertama...?)
31
Bab 31 ( Nyonya baru)
32
Bab 32 ( Baru awal, perjalanan masih panjang)"
33
Bab 33 (Bukan tidak cinta, tapi belum!)
34
Episode 34 (Kikuk?)
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42 (Pura-pura bahagia tuh butuh tenaga)
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45 (Dedek bayi)
46
Bab 46
47
Bab 47 (Sayang atau Cinta?)
48
Bab 48 (Sisi manja Syafira)
49
Bab 49 (Dedek bayi lagi)
50
Bab 50 ( Masih dedek bayi)
51
Bab 51 (Shock Theraphy)
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59 (Oma pulang)
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Episode 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113 (Puncak kecewa)
114
Bab 114 (Dua hati satu luka)
115
Bab 115 (Side story)
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bb 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bb 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146 (End)
147
Extra part
148
Extra part 1
149
Extra part 2
150
Extra part 3
151
Extra part 4
152
Extra part 5
153
Extra part 6
154
Extra part 7
155
Extra part 8
156
Extra part 9
157
Extra part 10
158
Extra part 11
159
Extra part 12
160
Extra part 13
161
Extra part 14
162
Extra part 15 (End)
163
Novel baru
164
Promo Novel Rega dan Gisel
165
Novel Sebatas Ibu Pengganti
166
One night mistake with calon ipar
167
Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!