Bab 14

"Demi anak-anak, Bara akan mencobanya. Mama atur saja acara jalan-jalan dengan wanita itu buat pendekatan dengan anak-anak. Jika ana-anak menyukainya, Bara akan pertimbangkan buat menikah dengannya," ucap Bara, walaupun lidahnya terasa kelu mengeluarkan kata-kata tersebut.

Bu Lidya cukup dengan ucapan Bara. Ia tidak menyangka kalau secepat itu Bara mengambil keputusan. Namun, sejujurnya juga itu yang ia harapkan, lebih cepat lebih baik supaya si kembar segera memiliki orang tua yang lengkap.

"Mama tidak salah dengar kan?" Bu Lidya memastikan bahwa indra pendengarannya masih normal.

"Hem, mama atur saja," jawab Bara.

"Mau siapa? Syafira ya?" tanya bu Lidya antusias.

"Dia masih kecil ma, masa depannya masih panjang. Tidak mungkin Bara menikah dengannya, Bara ingin yang bisa mengurus si kembar," tolak Bara,

"Em, Sonya saja bagaimana? Dia pasti mau,"

"Terserah mama, yang penting si kembar mau menerima, Bara naik dulu," Bara melanjutkan langkah kakinya menuju lantai atas.

"Coba dulu Sonya, kan dia juga udah lama kenal keluarga ini. Masalah anak-anak nanti juga seiring berjalannya waktu pasti bisa terima," gumam bu Lidya. Ia langsung mengambil ponselnya dan menghubungi Sonya.

Sonya yang memang sudah menggilai Bara sejak lama, tentu saja langsung mengiyakan permintaan hu Lidya untuk melakukan kencan dengan Bara.

Setelah menelepon Sonya bu Lidya kembali membaca majalahnya. Tak di pungkiri, dalam hatinya ada rasa sedih, karena posisi Olivia kemungkinan akan segera terganti.

"Maafkan mama Olive, semua demi kebaikan bersama, terutama si kembar," batin bu Lidya.

Bara langsung menuju ke kamar si kembar. Ia mencoba membuka pintu yang ternyata tidak di kunci tersebut.

"Nala kan sudah bilang, Nala tidak mau di ganggu!" teriak Nala tanpa melihat ke arah pintu. Posisinya kini tengah tiduran tengkurap sambil memandangi photo Olivia.

"Bolehkah daddy masuk?" Bara melongok ke dalam. Kepalanya melihat ke dalam, sementara badannya masih sembunyi di balik pintu.

Mendengar suara ayahnya yang bicara, Nala pun menoleh sebentar lalu kembali ke posisi semula. Ia diam, tak mengiyakan ataupun menolak kedatangan Bara. Semarah apapun Nala, ia tidak bisa menolak pahlawannya tersebut. Ya, bagi Nala Bara adalah super hero kebanggaannya.

Pelan-pelan Bara masuk dan berjalan mendekati tempat tidur Nala. Ia kemudian duduk di samping putri kecilnya tersebut.

"Maafkan daddy," ucap Bara lirih.

Nala masih diam untuk beberapa saat.

"Nala kecewa sama daddy," tangis yang ditahan gadis kecil itu pun akhirnya pecah.

"Maaf daddy emang salah, tadi daddy..."

"Sibuk karena pekerjaan kan? Selalu begitu, Nala tak butuh uang daddy, Nala tak butuh mainan mahal!" kesal Nala khas anak-anak.

"Baiklah, gimana kalau daddy tebus kesalahan daddy dengan lusa kita jalan-jalan?" Bara mencoba membujuk Nala.

Nala bangun dan duduk bersila menatap Bara.

"Sungguh? Daddy enggak bohong?" Nala seakan ragu jika Bara akan menepati janjinya kali ini.

"Tentu saja, daddy janji, tapi Nala jangan marah lagi ya? habis ini makan, oke?"

"Horeee! Jalan-jalan!" seru Nala. Wajahnya yang sedari tadi cemberut kini berangsur ceria kembali.

"Ya udah, daddy mau cari Nathan dulu terus mandi," Bara bangkit dari duduknya.

"Daddy jangan marah sama Nathan," ucap Nala, wajahnya tampak mengiba.

"Tidak akan," Bara tersenyum, ia mencium kening Nala.

"Princess, kamu demam?" Bara seketika panik .

"Tidak apa daddy, lusa jadi jalan-jalan kan?" Nala takut kalau Bara akan membatalkan rencana jalan-jalan mereka karena Nala demam.

"Jadi kan daddy? Nala tidak sakit, Nala baik-baik saja, jadi ya daddy?" rengeknya.

Bara tersenyum dan mengusap kepala Nala.

"Iya sayang jadi. Tapi, sekarang Nala harus makan dan minum obat ya biar demamnya cepat turun. Daddy akan suruh bibi buatin makanan buat Nala,"

"Baiklah daddy, Nala nurut. Kata bunda, eh kakak syantik kan Nala harus nurut sama daddy," lagi-lagi Nala menyebut Syafira.

"Nah gitu dong, pintar anak daddy. Udah ya, daddy cari Nathan dulu," Bara benar-benar meninggalkan Nala di kamarnya. Ia menyuruh bibi untuk membuat makanan untuk Nala.

"Nanti antarkan saja ke kamar si kembar, biar saya yang menyuapi mereka," ucap Bara kepada pengasuh anak-anak. Kemudian, ia menuju ke ruang bermain untuk bicara dengan Nathan.

Di lihatnya Nathan sedang duduk termenung sendiri. Anak laki-lakinya tersebut memang kurang ekspresif tidak seperti Nala.

"Boy," sapa Bara seraya menghampiri Nathan.

"Daddy. Maaf Nathan Nakal. Tadi di sekolah Nathan mendorong teman Nathan. Tapi bukan tanpa alasan daddy. Tadi dia mendorong Nala hingga jatuh dan ngatain anak nakal karena enggak ada mommy, katanya tidak ada yang sayang dan peduli sama kita makanya daddy tidak datang tadi. Dia juga yang menabrak Nala sampai es krimnya jatuh daddy, tapi dia menyalahkan Nala. Nathan tidak terima Nala di nakali daddy, Nathan sayang Nala. Kasihan Nala, tadi dia membacakan puisi di atas panggung buat daddy judulnya "Daddyku pahlawanku" tapi daddy tidak hadir, Nala jadi sedih," jelas Nathan panjang lebar.

Nathan selalu mempertanggung jawabkan apapun yang dia lakukan, jika ia salah ia tak segan minta maaf dan tidak keberatan di hukum. Namun jika ia benar, ia akan kukuh dengan pendiriannya.

Lagi-lagi terbesit rasa perih di hati Bara, menyesal kenapa tadi dia tidak datang. Sebenarnya dia sudah cepat menyelesaikan meetingnya tadi. Namun saat di perjalanan tanpa sengaja ia menyerempet seorang ibu-ibu karena ia buru-buru dan ia mengendarai mobilnya sendiri. Sebagai seseorang yang bertanggung jawab, Bara membawa ibu-ibu tersebut ke rumah sakit yang pada akhirnya membuat dia tidak keburu datang ke sekolah dan memutuskan kembali lagi ke kantor setelah menyuruh orangnya untuk mengurus ibu-ibu yang ia serempet tersebut.

"Daddy tahu, anak daddy ini sangat menyayangi adiknya. Ya sudah sekarang kamu ke kamar dan makan bersama Nala. Temani adik kamu, dia demam. Daddy mau bersih-bersih badan dulu," ucap Bara.

"Daddy tidak marah dengan Nathan?" tanya Nathan.

"Tidak, daddy tidak marah. Tapi, setiap perbuatan..."

"Ada konsekuensinya," Nathan memotong ucapan Bara.

"Yups! Dan kamu tahu apa yang harus kamu lakukan?" Bara memang lebih tegas kepada Nathan karena dia anak laki-laki.

"Ya, daddy mau Nathan menghafalkan atau apa?" Nathan menanyakan apa hukuman dari sang ayah yang tentu saja hukuman yang mendidik.

"Nanti daddy pikirkan, sekarang kembali ke kamar dulu. Daddy mau mandi. O ya, lusa daddy ajak kalian jalan-jalan," ucap Bara lalu berkacak pinggang meninggalkan Nathan.

"Ya daddy," sahut Nathan. Ia langsung menuruti perintah Bara untuk menuju ke kamarnya.

🌼🌼🌼

Terpopuler

Comments

Praised94

Praised94

👍👍👍👍👍

2023-10-24

0

AR Althafunisa

AR Althafunisa

kau salah pilih Baraaa... Sonia mah wanita sosialita yang ada anak-anakmu kagak di urusin 🤣

2023-10-13

0

susi 2020

susi 2020

🤩🤩🤩😍

2023-09-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 BAB 8
9 Bab 9 (Kado istimewa si kembar)
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12 (Tak semudah itu)
13 Bab 13 (Demi si kembar, Aku akan mencoba)
14 Bab 14
15 Bab 15 ( Si kembar menghilang)
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18 (Datang di saat yang tepat)
19 Bab 19 (Bukan tanpa syarat)
20 Bab 20 (Kamu tahu Bara itu siapa?)
21 Bab 21 (Mengukur baju pengantin)
22 Bab 22 ( Melepas dengan ikhlas)
23 Bab 23 (Meminta restu)
24 Bab 24
25 Bab 25 (Lamaran dadakan 1)
26 Bab 36 (lamaran dadakan 2)
27 Bab 27 ( Otw menjadi nyonya Osmaro)
28 Bab 28 ( Sah menyandang status nyonya Osmaro)
29 Bab 29 (Pesta pernikahan)
30 Bab 30 (Malam pertama...?)
31 Bab 31 ( Nyonya baru)
32 Bab 32 ( Baru awal, perjalanan masih panjang)"
33 Bab 33 (Bukan tidak cinta, tapi belum!)
34 Episode 34 (Kikuk?)
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42 (Pura-pura bahagia tuh butuh tenaga)
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45 (Dedek bayi)
46 Bab 46
47 Bab 47 (Sayang atau Cinta?)
48 Bab 48 (Sisi manja Syafira)
49 Bab 49 (Dedek bayi lagi)
50 Bab 50 ( Masih dedek bayi)
51 Bab 51 (Shock Theraphy)
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59 (Oma pulang)
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Episode 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113 (Puncak kecewa)
114 Bab 114 (Dua hati satu luka)
115 Bab 115 (Side story)
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bb 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bb 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146 (End)
147 Extra part
148 Extra part 1
149 Extra part 2
150 Extra part 3
151 Extra part 4
152 Extra part 5
153 Extra part 6
154 Extra part 7
155 Extra part 8
156 Extra part 9
157 Extra part 10
158 Extra part 11
159 Extra part 12
160 Extra part 13
161 Extra part 14
162 Extra part 15 (End)
163 Novel baru
164 Promo Novel Rega dan Gisel
165 Novel Sebatas Ibu Pengganti
166 One night mistake with calon ipar
167 Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
BAB 8
9
Bab 9 (Kado istimewa si kembar)
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12 (Tak semudah itu)
13
Bab 13 (Demi si kembar, Aku akan mencoba)
14
Bab 14
15
Bab 15 ( Si kembar menghilang)
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18 (Datang di saat yang tepat)
19
Bab 19 (Bukan tanpa syarat)
20
Bab 20 (Kamu tahu Bara itu siapa?)
21
Bab 21 (Mengukur baju pengantin)
22
Bab 22 ( Melepas dengan ikhlas)
23
Bab 23 (Meminta restu)
24
Bab 24
25
Bab 25 (Lamaran dadakan 1)
26
Bab 36 (lamaran dadakan 2)
27
Bab 27 ( Otw menjadi nyonya Osmaro)
28
Bab 28 ( Sah menyandang status nyonya Osmaro)
29
Bab 29 (Pesta pernikahan)
30
Bab 30 (Malam pertama...?)
31
Bab 31 ( Nyonya baru)
32
Bab 32 ( Baru awal, perjalanan masih panjang)"
33
Bab 33 (Bukan tidak cinta, tapi belum!)
34
Episode 34 (Kikuk?)
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42 (Pura-pura bahagia tuh butuh tenaga)
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45 (Dedek bayi)
46
Bab 46
47
Bab 47 (Sayang atau Cinta?)
48
Bab 48 (Sisi manja Syafira)
49
Bab 49 (Dedek bayi lagi)
50
Bab 50 ( Masih dedek bayi)
51
Bab 51 (Shock Theraphy)
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59 (Oma pulang)
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Episode 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113 (Puncak kecewa)
114
Bab 114 (Dua hati satu luka)
115
Bab 115 (Side story)
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bb 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bb 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146 (End)
147
Extra part
148
Extra part 1
149
Extra part 2
150
Extra part 3
151
Extra part 4
152
Extra part 5
153
Extra part 6
154
Extra part 7
155
Extra part 8
156
Extra part 9
157
Extra part 10
158
Extra part 11
159
Extra part 12
160
Extra part 13
161
Extra part 14
162
Extra part 15 (End)
163
Novel baru
164
Promo Novel Rega dan Gisel
165
Novel Sebatas Ibu Pengganti
166
One night mistake with calon ipar
167
Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!