Cindy bergegas menuju ke sungai. Di perjalanan ia mengamati ada jejak kaki yang seperti jejak milik iwan.
"Ah ini seperti jejak kaki iwan, apa dia tersandung , ini ada bekasnya, jangan-jangan..aku harus cepat yah aku harus cepat." ucapnya dalam hati.
Sementara itu, Iwan yang pingsan dan hampir tenggelam , tiba-tiba datang dua orang paruh baya. Tampaknya mereka adalah sepasang suami istri,
" Nek lihatlah Nek sepertinya ada yang tenggelam di Sana" kata si kakek.
Nenek Kemudian terkejut ,
" Mana kek Mana, di sebelah mana orang yang tenggelam? " Tanya si nenek.
" Itu di sebelah Sana , Ayo segera Kita selamatkan Nek." Kata si kakek.
" Iyaiya Ayo kek ,sebelum ia tenggelam." Kakek dan nenek itupun mendekat ke arah sungai, dan segera menolong iwan,
"Nek aku akan turun membantu ,kau pulang saja ke rumah, siapkan air hangat dan makanan untuk anak ini." Seru si kakek sembari menceburkan diri ke sungai.
"Kasian sekali anak ini, mengapa ia bisa pingsan dan hampir tenggelam di sini, aah nanti saja ,aku harus membantu anak muda ini."
Akhirnya nyawa iwan terselamatkan oleh si kakek. Kakek itu Kemudian membawa iwan pulang ke rumahnya yang tak jauh dari sungai tersebut.
Di sisi lain, Johan dan Selly masih terus mengikuti jejak kaki mereka semalam ,
"Johan .. itu dia jo, yang Kita Cari, itu Jo..bivak kita." Kata Selly menunjuk ke arah hutan bambu.
" Iyaiya sell ,itu tempat Kita membuat bivak kemarin, Ayo Ayo Kita kesana."
Johan dan Selly Kemudian mendekati bivak mereka. Namun Setelah sampainya mereka ke bivak tersebut, mereka sangat terkejut. Bivak yang kemarin mereka bangun dengan kokoh di porak-porandakan ,hingga rata dengan tanah. Dahan Dan ranting yang digunakan pada bivak tersebut tercecer di tanah, seperti Ada yang mengamuk.
" Johan..kenapa bivak Kita menjadi seperti ini jo, bukankah semalam meskipun hujan lebat ,bivak ini masih sanggup menahan hujan." tanya selly.
" Aku pun bingung sell, kenapa bisa sampai seperti ini, atau jangan-jangan, makhluk penghuni daerah sekitar sini tak suka dengan kehadiran Kira, tak suka jika Kita membangun bivak, ataupun Tak suka membakar sesuatu di sini." ujar Johan.
" Bisa jadi seperti itu Jo,Kita ini orang asing kan? dan mereka merasa terganggu dengan kehadiran manusia. " Kata selly.
" Iyasudahlah mau bagaimana lagi, Ayo Kita ambil sisa-sisa barang Kita yang tertinggal kemarin, sepertinya masih Ada di sini."
Mereka Kemudian mencari barang-barang bawaan mereka yang tertinggal semalam, Setelah mereka diteror makhluk halus.
" Aku menemukan HT milikmu jo, tapi aku tidak tahu apakah masih bisa digunakan ,ini sepertinya basah karena hujan semalam. "
Selly memberikan HT milik Johan ,
" Terimakasih sell, semoga ini masih bisa digunakan. Aku akan coba menghubungi iwan Dan Cindy. "
Sementara selly terus mencari ,
" Baiklah ,biar aku yang akan mencari barang-barang Kita ,kamu cobalah hubungi mereka."
Tak disangka-sangka HT yang mereka temukan meskipun basah ,masih bisa dipakai, dan terhubung dengan HT yang satunya, yaitu yang dipegang oleh Iwan. Namun ketika Jo memberikan kabar, tak ada yang menjawab ,
" Sell ini berhasil terhubung dengan mereka ,tapi tidak ada jawaban sama sekali, apakah mereka sedang masak untuk sarapan atau meninggalkan HT di tas." Kata Johan yang menduga-duga.
" Tapi jo, bisa saja justru telah terjadi sesuatu dengan mereka. Aku takut jika yang benar justru telah terjadi sesuatu pada mereka. " Kata selly dengan perasaan yang cemas.
" Jangan-jangan yang kamu takutkan benar-benar telah terjadi, kalau begitu ,ayo cepatlah , Kita harus pergi." Kata Johan.
"Tapi Kita akan kemana jo, bukankah Kita tak tau arah ,dan kompasmu sepertinya masih rusak. " tanya selly.
" Kita beruntung sell, Hari ini cerah , ada matahari yang terbit dari Timur dan," Kata Johan.
" Terbenam di arah Barat, itu tandanya, Kita harus ke arah yang berlawanan dengan matahari bukan? " Selly menimpali.
" Yah itu yang aku maksud, Ayo segera Kita kembali."
Mereka Kemudian menuju ke arah Barat dengan penuh semangat.
Sementara Cindy , yang telah sampai di sungai, terheran-heran, kenapa Iwan tak terlihat , padahal ia telah menemukan jerigen yang dibawa iwan untuk menampung air.
" Loh ini bukannya jerigen yang dibawa iwan untuk wadah air, tapi ....kemana perginya orang yang membawa ini, apakah Iwan sedang buang air di sekitar sini, sebaiknya aku terus menelusuri sungai ini. " ucap Cindy pada dirinya sendiri.
Waktu terus berjalan, Tak terasa hampir 2 jam Cindy menelusuri sepanjang sungai tersebut. Namun ia tak kunjung menemukan iwan.
Akhirnya ,Cindy memutuskan untuk kembali ke tenda, meskipun perasaannya tak menentu, ia membayangkan ia sekarang sendiri di hutan yang luas, dan baru pernah ia kunjungi , Ia tak tau kemana arah jalan pulang. Dengan kepala tertunduk ,ia mencoba menabahkan hatinya.
" Aku harus bersabar, aku yakin aku bisa menemukan mereka semua, aku yakin ,pasti bisa."
Hari menjelang siang, jam menunjukan pukul 11 , Cindy memutuskan untuk istirahat , memejamkan mata sejenak.
Sementara itu, Johan dan selly akhirnya menemukan titik terang, mereka akhirnya tau kemana harus dituju agar sampai ke tenda.
" Nah ini sell, ini tanda yang sempat aku buat waktu itu bukan?" tanya Johan dengan perasaan lega.
" Tanda ini bukannya oiya, benar ini memang tanda yang sengaja kamu buat agar tak lupa arah jalan pulang ,syukurlah...berarti Kita sudah dekat jo.." kata selly.
" Benar ,Ayo Kita harus cepat ,sebelum matahari di atas kepala Kita harus sampai ke tenda, Ayo sell ,kamu masih semangat kan?" Johan bertanya pada selly yang terlihat mulai kelelahan.
" Aku sedikit lelah jo, tapi ini bukan masalah, Ayo Kita kembali tapi secepat yang aku bisa."
Mereka Kemudian meneruskan perjalanan , dan mereka sampai di lokasi yang pernah menjadi lokasi Penelitian mereka,
" Akhirnya ,sebentar lagi, ini lokasi kedua Kita waktu melakukan penelitian kemarin , apa kamu yakin masih kuat Sell?"
Johan sedikit khawatir, Selly nampak dehidrasi dan lapar, Kemudian Johan menggendong Selly,
" Aku lemas Jo, aku haus aan lapar." Kata selly.
"Aku akan menggendongmu sell, maafkan aku ya jika kesannya tidak sopan."
Selly digendong oleh Johan, sekitar 20 menit kemudian ,mereka akhirnya sampai di perkemahan.
" Sell, Kita sudah sampai, aku akan menurunkanmu." Sambil menurunkan selly.
" Akhirnya...Kita kembali jo." ucap selly dengan suka cita.
Cindy yang sedang tertidur, tiba-tiba terbangun ,mendengar suara keributan di luar , " Siapa di Sana? " tanya Cindy.
" Cindy ,ini aku Cindy, Selly..." Sambil mendekati Cindy.
" Syukurlah kalian akhirnya kembali" memeluk Selly.
" Bagaimana Kondisi kalian ,kenapa beberapa Hari ini kalian tidak kembali ke tenda?" tanya Cindy.
" Ceritanya cukup panjang Cin, yang jelas kami sempat tersesat," kata Johan.
"Iyasudah..simpan cerita itu untuk nanti, sekarang Ayo Kita makan ,tadi pagi aku sudah memasak ,namun aku belum sempat memakannya ." ucap Cindy dengan raut wajah yang menunjukan penyesalan.
"Hei kamu kenapa cin, dan dimana Iwan ,kok aku tidak melihatnya Cin, apa mungkin dia sedang tidur jam segini?" tanya selly.
" Iwan hilang..tadi pagi ketika aku menyuruhnya untuk mengambil air, aku telah menyusulnya, tapi tak ketemu,akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke tenda ,dan niatanku akan mencari kembali, eeeh untunglah kalian sudah kembali." jelas Cindy.
"Jangan menyalahkan dirimu cin, sudahlah Ayo Kita makan dulu..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Anas Badrun
critanya kurang horor....seharusnya sih mereka trauma atau mrasakan takut luar biasa..eh ini mlah makanan mlulu pikiranya......
2021-03-08
2
Feri Ferdian
Lanjut
2021-02-20
3