Cerita berlanjut ketika Si kakek mau menceritakan kisah kelam yang dialami keluarganya dulu.
" Itu bermula Saat dulu ,sekitar 30 tahun yang lalu , Saat kami masih belum setua sekarang. Dulu kami tinggal di perkampungan itu, tak jauh dari balai desa, kami memiliki 2 orang anak, anak pertama kami laki-laki bernama Jefri berusia 2 tahun lebih tua dari anak kedua kami. Anak kedua kami perempuan bernama Indri. Saat itu sedang ada acara perkemahan di kampung kami, acaranya begitu meriah dan diadakan secara besar-besaran. Kampung ini begitu antusias , namun aku tak tahu pasti dari mana asal mereka. Suatu hari anak perempuan kami bertemu dengan salah satu peserta kemah , yang merupakan seorang laki-laki Kota yang berwajah bisa dibilang tampan. Namun ia sedikit sombong. Di hari ketiga perkemahan itu, anak Kota itu terungkap ia menyukai indri anak kami, begitu pula dengan Indri yang menyukai anak Kota itu ,tak Ada yang tahu bagaimana awal kedekatan mereka ,yang kami tahu tiba-tiba saja mereka sudah menjalin kasih, berpacaran. Kemudian ,terjadilah kejadian dimana anak Kota itu menghamili Indri anak kami, kami pun marah begitu juga dengan kakaknya (Jefri) ,begitu menyesali ia tak bisa menjaga adiknya." Kata si kakek.
" Lalu apa yang terjadi setelahnya kek?" tanya Johan.
" Setelah jtu terjadi perkelahian antara Jefri dengan anak Kota itu, dan Jefri berhasil mengalahkan anak Kota itu, ketika Jefri memaksa anak Kota itu untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, anak Kota itu menyuruh temannya untuk membantunya membunuh si Jefri ,awalnya mereka hanya ingin memukuli hingga babak belur. Namun malah sampai si Jefri meninggal, Karena kehabisan darah ,Saat itu anak-anak Kota itu semakin ketakutan ,mereka takut Karena telah menghamili dan membunuh, mereka takut orang tua mereka mengetahui perbuatan mereka. Hingga muncul ide gila lainnya dari anak Kota yang menghamili Indri, yaitu membunuh indri sekaligus karena bisa saja Indri melaporkan Karena hanya ia satu-satunya saksi dan merupakan korban kebejatan anak Kota itu. Anak itu bersama teman-temannya lantas membunuh Indri dengan pisau." Kata si kakek sambil meneteskan air mata.
" Maaf kan kami kek, kami tidak bermaksud mengungkit kenangan buruk kek." kata Selly.
" Tidak apa-apa kalian tak perlu meminta maaf, kakek hanya ingin bercerita dan semoga bisa menjadi pembelajaran. Kakek lanjutkan ceritanya ya."
Kemudian si kakek melanjutkan ceritanya,
" anak-anak Kota itu seperti tak memiliki sisi kemanusiaan ,bagaimana tidak demikian. Anak-anak Kota itu membuang mayat Jefri dan Indri begitu saja ke sungai. Hampir tak ada warga ataupun guru-guru mereka yang mengetahui meskipun kekejian itu terjadi, hingga hampir seminggu lamanya ,kakek dan nenek berusaha mencari-cari anak kami Jefri dan Indri, kami bertanya kepada tetangga tapi tak ada yang tahu, ketika kami berusaha mencari anak-anak Kota yang kami tahu sedang dekat dengan anak kami pun tak kami jumpai, dan malah dengar-dengar mereka sudah kembali ke Kota. Kemudian kakek dan nenek melaporkan ini ke Pak lurah, dan Pak lurah berjanji akan menolong kami. Namun belum ada hasil yang pasti." Kata si kakek.
si kakek melanjutkan ," Malah seminggu kejadian itu, tepatnya di malam jumat , para tetangga diteror arwah yang menyerupai Jefri dan Indri. Teror ini bukan hanya terjadi satu malam saja ,tetapi hingga satu bulan lamanya. Setelah kejadian itu, banyak warga yang mendatangi kakek dan nenek meminta penjelasan, tapi kami tak tahu apa-apa tentang ini."
Cindy Kemudian bertanya,
" Lalu kenapa kakek dan nenek seperti dijauhi warga sekitar ? "
Kakek Kemudian menjawab,
" Karena hanya kami yang tak diganggu arwah Jefri dan Indri, menurut keluhan para warga di sini si mereka sering dibuat kaget ketika sore menjelang malam atau maghrib, dan ketika membawa motor serasa ada beban lebih, atau bisa dibilang ikut membonceng. Karena saking banyaknya teror-teror yang dirasakan warga, membuat lingkungan geger dan merasa tak tentram. Akhirnya banyak dari mereka menuduhkan pada kakek dan nenek melakukan ilmu hitam atau jahil karena anak kami hilang, yaa meskipun ada juga yang tak mengolok-olok kami tapi kami sudah tidak tahan dengan ocehan mereka." Kata si kakek.
"Lalu apakah Pak rt atau lurah desa ini hanya diam saja?" Tanya Johan.
" Tidak nak, Pak rt maupun Pak lurah mereka salah satu orang yang diam ,tapi Karena mereka didesak oleh para warga ,sehingga Pak lurah ,membuatkan kami pondok di hutan ini atau bisa disebut kami diusir secara halus." Jawab si kakek.
Tak terasa obrolan mereka sampai waktu maghrib , mereka tak dapat kembali ke tenda.
" Aduh Jo..Hari sudah mulai gelap..ini waktunya maghrib..apakah Kita akan kembali ke tenda Kita?" tanya selly.
Tiba-tiba kakek melarang mereka dan mengarahkan untuk menginap di pondok itu ,selagi menunggu teman mereka iwan siuman.
" Kalian menginap saja di sini, ini saran dari kakek ,sebaiknya kalian di sini,waktu maghrib sangat tidak baik kalian bepergian keluar, bisa-bisa kalian dibawa makhluk penghuni hutan ini."
Mendengar pernyataan dari si kakek mereka bertiga pun akhirnya mengurungkan niat untuk kembali ke tenda, dan memutuskan untuk mengikuti saran kakek menginap di pondok mereka.
" Yang dikatakan kakek benar anak-anak, kalian istirahat saja di sini, oiya nenek tahu kalian pasti belum makan bukan?" tanya si nenek.
" Hehehe...iya nek, sebenarnya kami hanya makan tadi siang." ucap Johan disertai senyum kecil.
" Iyaiya Ayo...Ayo..kita makan bersama-sama ,kebetulan nenek baru saja masak ,Ayo Kita makan selagi masih hangat." ajak si nenek.
Tak lama Kemudian, hujan turun dengan derasnya, mereka tengah menikmati makan bersama ,suasana kekeluargaan yang hangat kembali mereka rasakan.
" Nenek..masak nenek ini sangat enak Nek.." kata selly.
" Iya Nek ini benar-benar enak, seperti masakan nenekku dulu ,tapi aku sudah tidak bisa merasakannya lagi semenjak nenek meninggal. " Kata Cindy.
" Benarkah ,syukurlah jika kalian suka dengan masakan nenek, ayo..Ayo..makan yang banyak yaa..biar kenyang ,jadi tidurnya nyenyak. " Kata si nenek.
Ketika mereka makan, tiba-tiba iwan mulai siuman, ia terbangun dan sambil memegangi kepalanya.
" Dimana aku ini, dimana ini..tempat apa ini ,aw kepalaku terasa pening..Ada orang di sini. " Kata iwan sambil memegangi kepalanya.
" Johan yang mendengar itu, Kemudian izin untuk melihat kondisi iwan di kamar.
" Sepertinya teman kalian sudah siuman ," kata si nenek.
" Akan aku periksa sebentar, permisi ya kek ..Nek.." Johan menuju ke kamar iwan.
" Wan..kamu sudah bangun wan.." kata Johan.
" Johan..itu kamu Jo..kamu sudah kembali ternyata, syukurlah...aku merasa lega sekarang, tinggal Ahmad. " ucap lirih iwan.
" Nanti saja bahas kepulanganku, yang terpenting kamu sekarang sudah bangun." Kata Johan sambil memeluk iwan.
" Apa yang terjadi denganku Johan, dan mengapa aku berada di sini, dimana ini,,aku masih hidup kan, aku tidak sedang mimpi kan Jo..Johan."
Johan lantas menenangkan iwan, dan memberinya air minum ,
" Ini minumlah dulu, dan tenangkan dirimu, kamu masih hidup kok wan, dan ini sama sekali bukan mimpi."
Iwan Kemudian mengeluhkan kepalanya yang pusing dan hidungnya yang memerah Setelah kemasukan banyak air ketika tenggelam tadi pagi. Namun iwan masih belum mampu untuk memulihkan kondisinya.
" Kamu tiduran lagi saja ,wan. Akan aku bawakan makanan untukmu." Johan menimpali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Miswati
ngeri euy
2021-04-01
2
Sejahtera
Semangat ^_^
2021-03-23
2
Rena Harianto
saya cuma ngadih lake aja ya thor .mau komen berebut sama jaringan
2021-03-20
2