Selagi Masih Pagi

Selly dan johan menikmati sarapan ikan bakar hasil tangkapan dari sungai.

"Jo, ikan ini enak meski tak diberi bumbu apapun ,dan terasa sangat segar dagingnya." Kata selly.

" Itulah perbedaan ikan yang hasil tangkapan baru saja dengan yang sudah didinginkan di lemari pendingin ,apalagi rasa ikan sungai memang lebih lembut daripada ikan di kolam yang diberi pakan pelet. " ujar Johan.

Setelah mereka selesai sarapan, mereka segera membersihkan tempat itu, mematikan bara api dan kembali memulai hari ditemani Pagi cerah.

" Sell ,menurutmu apakah Kita benar-benar telah terlalu jauh masuk ke hutan ini sell? " Tanya Johan.

" Yang aku pikirkan si memang sepertinya Kita sudah jauh ,ditambah semalam Kita malah semakin menyesatkan diri." ucap selly.

" Iya mau bagaimana lagi demi keselamatan Kita ,daripada nanti malah terjadi hal yang tak diinginkan ,malah akan semakin merepotkan Kita." Kata Johan.

Setelah menelusuri sekitaran tempat tersebut mereka menemukan kompas mereka yang terjatuh.

"Aku mulai lelah jo, Kita terus mencari jalan keluar tapi belum juga menemukannya." Kata Selly yang mengeluh.

" Kita semaksimal mungkin terus berusaha sell, jangan dulu mengeluh...tunggu sebentar ,sepertinya aku menginjka sesuatu."

Sambil melihat kakinya, lalu mengangkat sepatu dan..yang ditemukan Johan adalah..

" Wah ini , ini adalah kompas milikku, iya benar ini adalah kompas milikku, Selly lihatlah ini." sembari menunjukan kompasnya yang telah ia temukan ,di rerumputan.

"Jika kompas ini berada di sini, berarti semalam terjatuh ketika Kita berlari ,ataupun ketika aku tergesa-gesa mengajakmu meninggalkan bivak kita," kata johan.

Johan berpikir logis ,berharap ia dapat menemukan jalan pulang.

" Itu juga berarti bivak Kita Tak jauh dari sini jo, bukankah begitu?" tanya selly.

" Iya betul, itu yang aku maksud, Ayo Kita harus bergegas, mungkin inilah Titik terangnya."

Mereka mempercepat Langkah , mencari jejak Langkah kaki mereka semalam ,yang masih terlihat.

Sementara itu, iwan Dan Cindy yang baru saja bangun dari tidur nyenyak.

" Hooaamm, aku merasa badanku begitu nyenyak terlelap, seperti kelelahan saja. Oiya , Cindy ...Cindy..bangun cin..hari sudah Pagi. Cindy..Ayo bangun..Ada sesuatu yang harus Kita lakukan demi menyelamatkan teman-teman Kita." Seru iwan yang terus menerus membangunkan Cindy.

Tak lama Kemudian Cindy pun terbangun,

" Hmm apa sudah Pagi wan? rasanya aku tidur hanya sebentar semalam." Sambil mengusap matanya.

" Lihatlah matahari sudah menampakkan diri, sudah mulai tinggi ,Ayo Kita bergegas untuk masak." Seru Iwan.

"Iyaiya baiklah."

Mereka Kemudian keluar dari tenda, burung berkicau ,udara sejuk dan bersih dan suasana tenang adahal Hal yang mereka berlima sukai.

"Wan udara sejuk,kicauan burung, Pagi yang cerah..ini adalah waktu dan momen favorit Kita berlima bukan? " ujar Cindy.

" Yah ,suasana ini juga yang membuat Kita satu frekuensi , ingatkah kamu ketika awal-awal Kita dipersatukan?" tanya iwan.

" Aku sangat mengingatnya ,ketika itu Johan sering ikut dengan ayahnya, kamu dan Ahmad adalah anggota dari ekstra kurikuler pecinta alam, sedangkan aku dan selly ,memang suka petualangan. Dan Kita kenal awalnya karena pernah satu perkemahan ,dimana waktu itu aku dan selly ,ditolong oleh Johan dan ayahnya, kalian berdua memang sudah lebih dulu mengenenal Johan." Kata Cindy.

" Sulit membayangkan ,ini kali pertama Kita terpisah ketika berkemah. Sudahlah tak Ada gunanya mengenang kenangan, jika Kita hanya terus berdiam diri di sini." ucap iwan.

" Baiklah baiklah ,Wan kamu ambil air ke sungai yang kemarin Kita telusuri , dan kalau tidak repot carilah tambahan bahan makanan dan tanda-tanda mereka bertiga."

Cindy membagi tugas ,iwan bertugas mengambil air sekaligus mencari tanda-tanda teman-teman mereka, sementara Cindy akan tetap di tenda ,memasak sarapan untuk mereka berdua.

Iwan Kemudian mengambil wadah untuk menampung air ,dan bergegas menuju ke sungai. Ketika ia di perjalanan menuju sungai, ia betul-betul menikmati suasana sejuk ,udara di Sana memang sangat bersih, oksigen melimpah.

Tak lama Kemudian iwan sudah melihat sungai yang akan ia tuju. Namun tiba-tiba ,iwan tersandung batu karena ia Tak memperhatikan jalan.

" Aduh..ini gara-gara aku terlalu fokus ke sekitar ,sampai-sampai tak memperhatikan langkah ,lagi pula kenapa bisa batu sebesar itu aku tak menyadarinya, dasar aku ini, mungkin masih ngantuk ." Gumamnya.

Ia membersihkan tangannya yang kotor Kemudian melanjutkan perjalanan. Akhirnya iwan pun sampai di sungai, Kemudian ia mengambil air .

" Wah wah wah..airnya luar biasa..jernih ..ini nih baru namanya sungai ,bukan yang berwarna cokelat dan banyak sampahnya."

Iwan lantas membasuh mukanya,

" Uuuh segaar , serasa ingin menyeburkan diri."

Ketika iwan sedang membasuh muka dan bercermin pada air sungai itu ia sekilas melihat , ada bayangan seseorang yang terlihat berada di bawah pohon di belakangnya,

" Apa, itu bayangan siapa , aku kira aku hanya sendiri , seperti bayangan kakek-kakek yang sudah sangat tua, dengan jenggot yang panjang ,tapi kok wajahnya seperti membusuk."

Kemudian Iwan menoleh ke belakang tapi tidak ada siapa-siapa di Sana.

" Aah mungkin aku yang sedang halu ,banyak pikiran."

Tiba-tiba ketika iwan melanjutkan cuci mukanya ia merasakan seperti di dorong oleh seseorang dan ia pun tercebur ke sungai, sungai itu lumayan dalam , sekitar satu setengah hingga dua meter. Iwan pun hampir tenggelam ,untunglah ia bisa berenak sedikit-sedikit. Ketika iwan hendak menuju ke tepi sungai,ia merasakan ada yang mencegahnya terasa seperti memegangi kaki iwan.

"Aku harus ke tepi ,aku tak bisa renang terlalu lama, tapi apa ini terasa seperti ada yang menjegalku , kakiku..tolong..tolong..Ada yang memegangi kakiku, siapa saja tolong aku,tolooong."

Dengan wajah yang panik, Iwan hampir saja kehabisan tenaga ,dan tak ada yang bisa menolongnya, Iwan lemas tenaganya telah habis ,ia tak mempu lagi memaksakan diri untuk berenang , membuat napasnya menjadi tidak beraturan. Iwan yang sudah pasrah Kemudian pingsan dalam kondiis di dalam air.

Cindy yang masih di tenda merasa khawatir dengan iwan,

" Aduh ..kenapa si dengan iwan ini, disuruh mengambil air ke sungai kok lama sekali sih, apa dia menemukan sesuatu." Kiranya.

Tak sadar ,tangan Cindy memegang wajan panas yang sedang ia gunakan untuk memasak,

" Aw aw aw..panas ..panas ...aduh panasnya, kenapa ini , apa telah terjadi sesuatu pada iwan. Jangan-jangan ini merupakan pertanda, firasat burukku telah terjadi sesuatu pada iwan. "

Cindy Kemudian mematikan api, ia Kemudian mengangkat masakannya itu ,menyimpannya di tenda. Ia Kemudian bersiap-siap untuk menyusul iwan menuju ke sungai.

"Akan ku simpan makanan ini untuk nanti, Saat ini yang terpenting adalah ,aku harus segera menyusul iwan ke sungai, aku takut terjadi sesuatu padanya ."

Cindy membawa peralatan untuk berjaga-jaga, ia juga membawa tasnya , Cindy bergegas menuju ke sungai.

Di perjalanan ia mengamati ada jejak kaki yang seperti jejak milik iwan.

"Ah ini seperti jejak kaki iwan, apa dia tersandung , ini ada bekasnya, jangan-jangan..aku harus cepat yah aku harus cepat." Ucapnya dalam hati.

Terpopuler

Comments

Miswati

Miswati

ditunggu terus

2021-04-01

2

Sejahtera

Sejahtera

Semangat Kakak menulis ceritanya ^_^

2021-03-22

2

Feri Ferdian

Feri Ferdian

Lanjut waa

2021-02-20

3

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Hari pertama : Waktunya adaptasi
3 Di tengah hujan lebat
4 Hari kedua : Pesan tersembunyi
5 Orang yang terpilih
6 Hari semakin gelap, Awas !
7 Mereka Dalam Bahaya
8 Hari ketiga : Mencari Titik Terang
9 Selagi Masih Pagi
10 Orang yang Berhati Baik
11 Berkumpul ,misi pencarian dimulai
12 Mungkinkah telah terjadi sesuatu?
13 Di balik kisah kelam
14 Di Malam Itu...
15 Sambutan Selamat Datang
16 Hari Keempat : Benang Merah
17 Mencari Jejak
18 Pertemuan yang Tak terduga
19 Sedikit Celah
20 Petunjuk ini mengarah pada suatu tempat
21 Mari Kita Mulai
22 Gerbang Gaib
23 Hari Kelima : Pergi ,Selamatkan Diri
24 Mereka Kembali Dengan Kepala Tegak
25 Serpihan Terkumpul Kembali
26 Jiwa yang Terguncang
27 Hari keenam : Lembaran Baru
28 Mengungkap rahasia yang tertidur
29 Rintangan Menghadang
30 Pengalaman Buruk
31 Malam yang dingin
32 Cara mereka berinteraksi
33 Salam Kenal
34 Hari Ketujuh : Survival Act
35 Survival Act 2
36 Cerita Malam Ini
37 Di Tengah Kepanikan
38 Hari Kedelapan : Survival Act 3
39 Perpecahan
40 Firasat Kuat Sahabat
41 Tidak, bukan itu yang diharapkan
42 Hari kesembilan : Survival Act 4
43 Mereka kembali di waktu yang tepat
44 Hip-Hip Hooray
45 Hantu Air
46 Lebam
47 Sarang Misterius
48 Strike!
49 Fatamorgana
50 Pembawa Malapetaka
51 Pembawa Malapetaka 2
52 Hari kesepuluh : Layaknya Ilha da Queimada Grande
53 Survival Act 5
54 Kedok dari Misi Sebenarnya
55 Survival Act 6 : Ayo Tangkap Biawak
56 Nikmat mana lagi yang kau dustakan
57 Layu
58 Teka-Teki Pencarian
59 Terhimpit dalam goa yang sempit 1
60 Terhimpit dalam goa yang sempit 2
61 Terhimpit dalam goa yang sempit 3
62 Terhimpit dalam goa yang sempit 4
63 Terhimpit dalam goa yang sempit 5
64 Terhimpit dalam goa yang sempit 6
65 Terhimpit dalam goa yang sempit 7
66 Terhimpit dalam goa yang sempit 8
67 Terhimpit dalam goa yang sempit 9
68 Terhimpit dalam goa yang sempit 10
69 Terhimpit dalam goa yang sempit 11
70 Terhimpit dalam goa yang sempit 12
71 Hari kesebelas : Katak adalah isi perut kita
72 Penyakit terpendam Cindy
73 Kuatkan dirimu, sahabatku
74 Antara hidup dan mati
75 Antara Hidup dan Mati 2
76 Kesempatan Kedua
77 Makna kata perjuangan
78 Sebuah pesan menyentuh
79 22 jam terjebak dalam pusaran mimpi
Episodes

Updated 79 Episodes

1
PROLOG
2
Hari pertama : Waktunya adaptasi
3
Di tengah hujan lebat
4
Hari kedua : Pesan tersembunyi
5
Orang yang terpilih
6
Hari semakin gelap, Awas !
7
Mereka Dalam Bahaya
8
Hari ketiga : Mencari Titik Terang
9
Selagi Masih Pagi
10
Orang yang Berhati Baik
11
Berkumpul ,misi pencarian dimulai
12
Mungkinkah telah terjadi sesuatu?
13
Di balik kisah kelam
14
Di Malam Itu...
15
Sambutan Selamat Datang
16
Hari Keempat : Benang Merah
17
Mencari Jejak
18
Pertemuan yang Tak terduga
19
Sedikit Celah
20
Petunjuk ini mengarah pada suatu tempat
21
Mari Kita Mulai
22
Gerbang Gaib
23
Hari Kelima : Pergi ,Selamatkan Diri
24
Mereka Kembali Dengan Kepala Tegak
25
Serpihan Terkumpul Kembali
26
Jiwa yang Terguncang
27
Hari keenam : Lembaran Baru
28
Mengungkap rahasia yang tertidur
29
Rintangan Menghadang
30
Pengalaman Buruk
31
Malam yang dingin
32
Cara mereka berinteraksi
33
Salam Kenal
34
Hari Ketujuh : Survival Act
35
Survival Act 2
36
Cerita Malam Ini
37
Di Tengah Kepanikan
38
Hari Kedelapan : Survival Act 3
39
Perpecahan
40
Firasat Kuat Sahabat
41
Tidak, bukan itu yang diharapkan
42
Hari kesembilan : Survival Act 4
43
Mereka kembali di waktu yang tepat
44
Hip-Hip Hooray
45
Hantu Air
46
Lebam
47
Sarang Misterius
48
Strike!
49
Fatamorgana
50
Pembawa Malapetaka
51
Pembawa Malapetaka 2
52
Hari kesepuluh : Layaknya Ilha da Queimada Grande
53
Survival Act 5
54
Kedok dari Misi Sebenarnya
55
Survival Act 6 : Ayo Tangkap Biawak
56
Nikmat mana lagi yang kau dustakan
57
Layu
58
Teka-Teki Pencarian
59
Terhimpit dalam goa yang sempit 1
60
Terhimpit dalam goa yang sempit 2
61
Terhimpit dalam goa yang sempit 3
62
Terhimpit dalam goa yang sempit 4
63
Terhimpit dalam goa yang sempit 5
64
Terhimpit dalam goa yang sempit 6
65
Terhimpit dalam goa yang sempit 7
66
Terhimpit dalam goa yang sempit 8
67
Terhimpit dalam goa yang sempit 9
68
Terhimpit dalam goa yang sempit 10
69
Terhimpit dalam goa yang sempit 11
70
Terhimpit dalam goa yang sempit 12
71
Hari kesebelas : Katak adalah isi perut kita
72
Penyakit terpendam Cindy
73
Kuatkan dirimu, sahabatku
74
Antara hidup dan mati
75
Antara Hidup dan Mati 2
76
Kesempatan Kedua
77
Makna kata perjuangan
78
Sebuah pesan menyentuh
79
22 jam terjebak dalam pusaran mimpi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!