Johan, Iwan, Ahmad, Selly, dan Cindy menurunkan barang-barang bawaan mereka ,mereka kemudian melanjutkan untuk membersihkan kekumuhan di lokasi perkemahan. sementara itu, Johan dan Iwan mulai mendirikan tenda. Kabut mulai turun ,hawa dingin menusuk tulang, menyelimuti adaptasi mereka.
Ahmad yang tak membantu Johan dan Iwan ,ditugaskan untuk menemani Cindy dan Selly untuk mencari kayu bakar serta sumber mata air. Iwan yang sering khawatir berlebihan kemudian membisikan sesuatu pada Johan, beberapa saat setelah Ahmad, Selly dan Cindy pergi mencari air dan kayu bakar.
" Jo, apa tidak apa-apa mereka hanya bertiga ? sementara hanya ada satu laki-laki diantara mereka, aku khawatir akan terjadi kepanikan, apalagi rute yang mereka pilih cukup beresiko di tengah kabut." Tanya Iwan.
Johan terdiam seketika, ia terlihat sedang mengingat sesuatu. Johan mendekati Iwan lalu menepuk pundak seraya berkata.
" Wan ,apa kamu ingat, waktu kita berlima mendaki gunung ,disana kita 3 hari dengan kondisi alam yang kurang lebih sama, berkabut , hawa dingin ,bahkan hampir tak ada sumber air, ketika itu hanya Selly dan kamu yang mengambil air dan kayu bakar, tidak terjadi hal yang ditakutkan bukan ? jadi kamu tenang saja Wan. Percayakan pada teman-teman kita, doakan semoga mereka baik-baik saja." Kata Johan dengan bijak.
Iwan merasa lega mendengar pernyataan Johan ,yang membuatnya sadar bahwa ia tidak sendirian, karena ada teman-temannya di sampingnya.
" Kau benar Jo, saat-saat seperti ini, kita hanya bisa percaya pada mereka, baiklah ayo segera selesaikan pekerjaan kita." Ucap Iwan.
Johan dan Iwan kemudian bergegas menyelesaikan pendirian tenda, dan juga membersihkan sekitar tenda mereka.
Di sisi lainnya , yaitu trio yang mencari kayu bakar dan air ,mereka cukup kesulitan melewati rute yang licin dan terjal.
" Cindy berhati-hatilah, jangan lengah ketika melangkah." Kata Ahmad memperingatkan Cindy.
Cindy memang kadang tergesa-gesa ketika melakukan sesuatu,terutama ketika merasa ketakutan. Ia sering ceroboh ketika terlalu bersemangat dalam mengerjakan sesuatu. Ketika mereka melintas, tiba-tiba saja di dekat pohon besar nan rindang mereka melihat seekor ular.
" Eeh Sell, awas itu ada ular." Teriak Cindy.
Cindy melihat ular tanah di dekat kaki Selly. Selly lantas terkejut karena ia tak menyadari hal itu.
"Aaaaa, hampir saja, untung kamu melihatnya Cin. Terimakasih kalau kamu tidak melihat ular itu ,pasti aku sudah menginjaknya dan mungkin dipatuk." Kata Selly.
Selly Merasa lega,tuhan melindunginya. Ia baru menyadari pentingnya kewaspadaan, serta fokus amat diperlukan.
" Iya sama-sama Sell, tapi kamu harus lebih berhati-hati, bisa jadi ada bahaya yang mengintai kita." Ujar Cindy memperingatkan Selly.
"Cindy benar Sell, hari sudah mulai siang. Ayo segera kita selesaikan ,sebelum waktunya makan siang." Kata Ahmad membenarkan saran dari Cindy yang dilanjutkan pencarian mereka.
Setelah mereka menemukan kayu bakar yang dicari ,dan telah menjumpai sumber mata air ,mereka bergegas kembali menuju tenda, saat sedang dalam perjalanan kembali ke tenda, Ahmad sedikit bercerita pada Cindy dan Selly mengenai benda yang Ahmad lihat baru saja. Ahmad menemukan sebuah benda yang berkilau.
" Cin, Sell, saat aku mengambil air tadi. Aku menemukan benda yang berkilau mirip seperti berlian , ketika aku mau mengambil benda itu, aku ingat pesan dari sopir sekolah untuk berhati-hati. Jadi aku tidak jadi mengambilnya." Ujar Ahmad.
" Syukurlah, kamu tidak mengambil barang itu, ingat ya, kita ini orang asing kita tidak tau apa-apa mengenai tempat ini." Kata Cindy.
Sekembalinya Ahmad ,Cindy ,dan Selly , tenda mereka telah siap, bahkan sudah bersih ,barang bawaan merekapun telah dirapikan oleh johan dan Iwan.
" Syukurlah kalian telah kembali. Aku sedikit mengkhawatirkan kalian." Ujar Iwan.
" Syukurlah ,Cindy ,Selly sini biar aku saja yang membawa kayu bakarnya, kalian istirahatlah sebentar." Kata Johan menambahkan.
Kemudian mereka semua beristirahat ,untuk sekedar duduk sejenak melepaskan penat. Dilanjutkan beribadah dan makan siang.
Jam menunjukan pukul 1 siang, mereka semua telah beribadah dan makan ,mereka kemudian memutuskan untuk mulai mendiskusikan rencana penelitian mereka.
"Jadi mulai dari mana penelitian kita ini ? " Buka Selly.
" Sesuai yang kita bahas kemarin ,sebelum berangkat kesini. Kita akan mengamati satwa-satwa yang menghuni hutan ini." Jawab Johan.
" Apakah kita harus membagi menjadi kelompok kecil ? hutan ini begitu luas bukan." Kata Cindy menambahkan.
" Aku setuju dengan Cindy. Namun apakah itu tidak membahayakan kita, apalagi yang sedikit paham dengan hutan ini hanya Johan. Selain dia ,kita ini orang baru." Sanggah Iwan.
" Yang dikatakan Iwan ada benarnya ,aku berpikiran bagaimana jika kita bekerja sebagai sebuah kesatuan kelompok. Namun memiliki spesifikasi tugas yang berbeda." Ujar Ahmad memberi saran untuk menjadi solusi yang perlu dipertimbangkan.
Mereka setuju dengan pendapat Ahmad. Kemudian Ahmad menjelaskan pendapatnya mengenai pembagian tugas dalam kelompok tersebut.
" Jadi begini, karena Johan yang paham dan bisa mengingat dengan baik jalan pulang. Maka Johan nantinya akan menjadi penunjuk jalan,sekaligus ketua kelompok yang nantinya bisa membantu setiap pekerjaan anggotanya. Kemudian Iwan dan Cindy, karena Iwan memiliki karakter berpikir kritis ,sedangkan Cindy yang teliti namun sering tergesa-gesa ,kalian akan cocok untuk mencatat semua objek atau satwa yang nantinya Kita jumpai di habitatnya." Ujar Ahmad.
" Sedangkan aku dan Selly, akan membawa peralatan yang mungkin bisa saja sewaktu-waktu dibutuhkan,serta membuat kesimpulan dan laporan. Namun kami juga akan saling bekerjasama dengan Iwan dan Cindy." Imbuhnya.
" Kamu memang bijak Mad. Baiklah sebelum kita memulai kegiatan kita hari ini, mari kita awali dengan berdoa. Semoga kita selamat, dijauhkan dari bahaya." Ajak Johan.
Mereka Kemudian mengambil perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan ,dan mengambil rute untuk masuk lebih jauh ke tengah hutan. Johan memimpin kelompok tersebut sembari memperingatkan teman-temannya agar pikirannya tak kosong.
Mereka berjalan sejauh 1 km dari lokasi perkemahan selama 1 jam dengan medan yang cukup sulit. Di perjalanan mereka menjumpai satwa-satwa yang sangat jarang dijumpai di perkampungan, bahkan banyak yang belum mereka tau nama dari tiap satwa-satwa tersebut. Iwan dan Cindy yang memiliki hobi menyukai satwa pun hanya bisa menuliskan ciri-ciri fisik karena belum mengetahui namanya.
Tiba-tiba ketika mereka masih melakukan penelitian, salah satu diantara mereka yaitu Ahmad melihat sekelebatan berwarna hitam di tengah hutan yang diselimuti kabut, hingga akhirnya dia hampir saja terdiam dengan pikiran kosong.
"Ahmad..Ahmad..Hei kenapa kamu, jangan melamun." Tegur Johan.
Seketika Ahmad tersadar setelah mendengar teguran Johan.
" Maaf maaf ,Jo. aku tadi melihat sekelebatan hitam di balik pohon besar itu." Kata Ahmad lirih.
Johan kemudian mendekati Ahmad dan membisikan sesuatu padanya,
" Nanti kita bicarakan setelah penelitian ini selesai. Aku tadi merasakannya. Namun akan mengacaukan fokus keseluruhan tim jika kita membahas tentang ini,simpan untuk nanti." Bisik Johan.
Mereka Kemudian melanjutkan perjalanan sembari menganalisis habitat alami dari para satwa.
Jam menunjukan pukul 3 ,mereka memutuskan untuk mengakhiri penelitian dan akan melanjutkannya di hari esok. Dengan perut yang lapar ,dan tenaga sisa ,Serta pikiran yang sudah tidak bisa berpikir jernih mereka kembali ke tenda.
Sesampainya di tenda ,mereka kemudian membagi tugas ,laki-laki untuk mempersiapkan kayu bakar dan mencari air ,sementara perempuan mengolah bahan makanan. Mereka bergegas untuk masak dan makan serta beribadah karena hari mulai sore,langit mulai mendung, kabut tebal turun ,disertai hawa dingin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Miswati
🔥 lanjutkan
2021-04-01
2
Feri Ferdian
Lanjut thor
2021-02-20
3
anggita
kemah🏕🏕
2021-02-16
3