Masih belum berhasil,cerita berlanjut kembali dengan pertemuan kakek,Selly,dan Iwan dengan seorang pemburu yang keras kepala.
" Kasihan hewan yang kalian buru hanya karena uang, kalian yak peduli dengan alam." Jelas si kakek.
" Begini saja, biarkan aku berburu nanti kalian akan kuberi imbalan , tapi jangan laporkan perbuatanku ini, bagaimana ? Apakah kalian tertarik?" tanya si pemburu.
Ternyata pemburu malah menawarkan kerja sama dengan kakek,Iwan ,dan Selly. Tapi mereka menolak dengan tegas.
" Kami tidak gila, kami tidak akan tertarik dengan tawaran seperti itu. " tegas si kakek.
" Ooo kalian menolak ternyata ,bagaimana akan aku tambah keuntungannya?" tawar si pemburu.
" Seberapa banyak apapun kau menawarkan uang atau apapun ,kami tidak akan tertarik, sudah jelas bukan, kami cinta alam,cinta lingkungan." kata Iwan.
" Memang susah jika mengajak berbisnis dengan orang awam." ucap si pemburu.
" Apa kau sadar yang baru saja kau katakan itu, katakan Hal itu pada dirimu sendiri , kau yang begitu keras kepala dasar batu." sindir Selly.
Selly memang perempuan yang sering ceplas ceplos dan suka berdebat, dan kali ini ia menunjukan sifatnya.
" Bagaimana jika aku tetap menolaknya ,apa yang mau kalian lakukan padaku ,aku memiliki senjata, hahahaha..." kata pemburu diikuti tawa jahat.
" Eits sembarangan, mau ku hajar kamu, sini maju tangan kosong kalau berani." kata Selly dengan suara lantang.
" Aduh selly, kamu ini, biar kakek yang melawannya." kata kakek.
" Kakek tua bisa apa kau ini, sudah sana pulang saja kalian. Tidur siang sana. " kata pemburu dengan tertawa.
Kemudian Kakek Dul mendekati pemburu itu, dan bam bam , Kakek Dul memukul pemburu tersebut. Hanya dengan dua pukulan saja sudah cukup menjatuhkan pemburu itu.
"Wah..wah..waaah..kakek hebat. Makan Itu pemburu. Semoga keras kapalamu melunak setelah dipukul Kakek Dul, hahaha.." ujar Selly dengan nada sindiran diikuti tawa.
" Iyasudah sebaiknya Kita lanjutkan perjalanan Kita , hari sudah siang." ajak si kakek.
Cukup jauh perjalanan mereka kali ini, hingga akhirnya iwan mulai letih.
" Haah..haah..aku sudah tidak kuat lagi..apakah kita masih jauh Sell? " kata iwan dengan wajah yang terlihat sangat lelah.
" Baiklah, kalau begitu...sebaiknya Kita istirahat saja dulu. " ajak si kakek.
" Iwan..iwan..kau ini lemah, sebagai laki-laki kau menyedihkan." ujar Selly.
" Mau bagaimana lagi Selly..maafkan aku."
Mereka beristirahat cukup lama di bawah pohon, tak terasa matahari sudah tepat ada di atas kepala mereka.
Sementara itu, di sisi lain. Johan ,Cindy ,dan Nek Ningsih telah sampai di pondok.
" Akhirnya...Kita sampai juga." kata nenek.
" Kalian beristirahatlah ,nenek akan membuat makanan." tambah nenek.
" Nek biar aku bantu nenek memasak nek." timpal cindy, sambil mengistirahatkan Johan.
" Kamu minum dulu Jo." ucap Cindy.
" Iya, Ayo nak Cindy, Kita ke dapur."
Cindy dan Nek Ningsih Kemudian ke dapur ,sementara itu, Johan berbaring di tempat tidur.
" Sial ini sakit sekali, mereka sedang mencari Ahmad malah aku terbaring di tempat tidur. Benar-benar tidak berguna. Teman macam apa aku ini. " kata Johan mengeluhkan keadaanya.
Cindy dan Nenek Ningsih telah selesai memasak makanan , Cindy membawakan makanan untuk Johan ke kamarnya.
" Cindy, kamu bawa makanan ini untuk Johan, pasti ia sudah lapar menunggu." Kata nenek sambil menyerahkan sepiring nasi dan lauk.
" Baik nek," jawab Cindy menerima piring tersebut.
Kemudian Cindy menuju ke kamar Johan dengan piring di tangannya. Tiba-tiba Cindy masuk ke kamar Johan ,
" Bagaimana keadaanmu Jo? Apakah sudah lebih baik dari sebelumnya?" tanya Cindy.
" Masih belum ada perkembangan Cin, malah sepertinya ini tambah membengkak, memang sudah tidak sesakit sebelumnya sih." jawab Johan.
" Ayo makan dulu ,biar cepat sembuh Jo." ajak Cindy sambil menyuapi Johan.
" Terimakasih Cindy, maaf telah merepotkanmu , gara-gara aku dipatuk ular aku jadi tidak berguna, bahkan hanya sekedar mencari Ahmad ,aku malah menjadi beban kalian semua. " ucap lirih Johan.
" Diamlah, dan cepat buka mulutmu." Cindy menyuapi johan.
Di bawah pohon , Selly ,Iwan ,dan kakek masih beristirahat, perut yang mulai lapar tapi mereka belum menemukan apapun, bahkan sekedar jejak kaki. Pada akhirnya mereka,
" Ayo Kita kembali dulu ke pondok ,Kita isi perut Kita.. Setelah makan Siang Kita lanjutkan." ajak si kakek pada Selly dan Iwan untuk kembali.
" Tetapi aku sudah tidak kuat untuk berjalan kek, bagaimana ?" kata Iwan.
" Kalau begitu ,Kita cari makanan di sekitar sini saja bagaimana?" tanya si kakek menawarkan.
" Aku setuju kek, seakan-akan kita ini sedang survival ,tersesat di hutan,pasti sangat menantang. " ujar Selly.
" Kamu ini memang berbeda ya Sell, pemikiranmu penuh dengan ide-ide gila, entah apa yang kamu makan." sindir Iwan.
"Kamu ini anak rumahan, jadi belum tau dimana kesenangannya Wan." balas Selly.
" Kalian ini ,selalu saja berdebat, Ayo Kita cepat cari makanan..sepertinya Kita sudah dekat dengan sungai kecil yang pernah kita bicarakan sebelumnya." kata kakek.
Mereka pun memutuskan untuk makan siang dengan mencari bahan makanan di alam, dengan mencari ikan di sungai. Kali ini kakek dul yang turun ke sungai untuk menangkap ikan, Selly dan Iwan bertugas untuk membersihkan kotoran ikannya nanti.
Tak butuh waktu lama bagi Kakek Dul untuk menangkap ikan, hanya sekitar 15 menit saja Kakek Dul mendapat cukup banyak ikan, sekitar 8 ikan berukuran lumayan besar.
" Sekarang Iwan...Selly..kalian bersihkan kotoran ikan-ikan ini, kakek akan mencari kayu bakar untuk membuat api. Iwan dan Selly Kemudian membersihkan ikan-ikan tersebut. Ketika sedang membersihkan ikan-ikan tersebut , iwan mengalami kejanggalan yang ia lihat dengan mata kepalanya sendiri. Iwan melihat Lagi-lagi ada kepala yang muncul ke permukaan air, Serta tangan dengan kuku panjang yang terlihat seperti ingin menarik Iwan ke dalam air. Iwan pun kaget ,dan melangkah mundur ,
" Aaaaargh apa itu, astaga..aku melihatnya lagi dan lagi." kata Iwan dengan suara lantang.
" Ada apa wan, apa yang kamu lihat memangnya? ceritakan padaku." tanya selly.
" Anu sell..Itu...di dalam air..tadi aku melihat penampakan kepala dengan rambut panjang, serta tangan hitam lengkap dengan kuku yang sangat panjang hampir menarikku ke dalam air." jawab iwan.
" Apa kamu sedang halusinasi Wan? ini kan siang hari memangnya ada penampakan di siang hari ya?" kata Selly.
" Tapi Itu benar adanya Selly..Selly dengar, penampakan itu juga yang membuatku tenggelam dan hampir mati Selly." kata Iwan menanggapi Selly yang tidak percaya pada ucapannya.
" Jadi kamu serius wan? aku Kira kamu hanya berusaha menakut-nakuti aku loh Wan." ucap Selly.
" Maaf Wan maaf aku tidak tahu." Selly menambahkan.
" Iyaiya tidak apa-apa sebaiknya...Kita percepat..Kita selesaikan ini lalu Kita kembali ke kakek." ajak iwan.
Selly dan iwan mempercepat pekerjaan membersihkan ikan-ikan tersebut, dan bergegas kembali.
Ketika mereka kembali ke kakek, api yang dibuat kakek sudah siap.
" Tadi Ada apa wan? Kakek tadi seperti mendengarmu berteriak apakah yang terjadi selama kalian membersihkan ikan-ikan itu?" tanya si kakek.
" Itu kek..tadi...aku melihat penampakan yang sama persis dengan waktu Itu, ketika aku tenggelam dan hampir mati di sungai kek." Jawab iwan.
" Jangan-jangan Itu...berbahaya, kalian jangan terlalu jauh dengan kakek mengerti!" Seru kakek.
" Sebaiknya ayo Kita bakar ikannya " tambah kakek...BERSAMBUNG ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Feri Ferdian
Next!!
2021-02-26
3