Johan dan selly menelusuri hingga jauh ke dalam hutan, banyak pohon-pohon besar dengan semak belukar . Namun mereka juga belum menjumpai tanda-tanda keberadaan Ahmad .
" Jo..Jo..apa kamu yakin ,Ahmad akan pergi sejauh ini, di depan Sana banyak tanah berlumpur . Sedangkan disini semak belukar dengan pohon-pohon besar. Mungkinkah Ahmad di sekitar sini?" tanya selly.
" Yang kamu katakan ada benarnya juga sell,di tambah di sini banyak nyamuk." kata Johan.
" Coba kamu hitung berapa lama sejak penelitian Kita tadi hingga kini, yakinkah Ahmad bisa tahan dengan nyamuk yang begitu banyak." ucap selly.
Ketika mereka sedang berbincang tiba-tiba Johan melihat tampak dari kejauhan ada seorang anak yang berdiri di dekat semak belukar ,anak itu hanya terdiam berdiri menghadap ke atas pohon.
"Eh sel..sel..coba sekarang kamu lihat ke arah sana..aku melihat seperti anak laki-laki yang sedang berdiri.." kata Johan.
" Mana..mana.. Jo ,kamu ngga bercanda kan jo." ujar Selly.
"Aku serius sell, Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri."
Johan berusaha meyakinkan selly.
"Jo..jo..Johan ..aku juga melihatnya ,ayo kita dekati ,cepat. "
Selly berlari menuju anak itu ," Selly ..tunggu sell,jangan gegabah ..selly ..oy ..tunggu."
Johan memperingatkan Selly. Namun Selly tak memperdulikannya dan terus mengejar, Johan pun akhirnya mengejar selly.
Setelah Selly sampai pada anak itu, ternyata anak itu menghilang ,tanpa bekas maupun jejak.
"Selly ,Kan sudah kuperingatkan untuk tidak gegabah, jangan terburu-buru." kata Johan.
"Jo..Johan ,tadi bukannya kamu juga melihatnya sendiri Kan, tapi ini tanpa bekas, tanpa jejak sama sekali." ujar selly dengan penuh kebingungan.
"Iya aku paham ,tadi Aku juga melihatnya ,tapi ini sudah terlalu jauh Sell, setidaknya Kita harus memberitahu Iwan dan Cindy juga." Terang Johan pada Selly.
Selly Kemudian mencoba menghubungi Cindy menggunakan HT yang dipegang Johan.
"Jo ,Aku pinjam sebentar HT nya Aku ingin berbicara dengan Cindy sebentar ."
Johan memberikan HT nya,setelah selly mencoba menyambungkan dengan Cindy ternyata koneksi mereka terputus, Selly mulai panik ,apalagi Hari sudah semakin sore.
Di samping itu, iwan dan Cindy mulai kembali pencarian Ahmad di tepi sungai. Namun hasilnya nihil. Mereka bahkan hampir putus asa,
" wan..bagaimana ini? Kita belum menemukan tanda-tanda Ahmad ,mungkinkah Johan Dan Selly, sudah lebih dulu menemukan Ahmad?" tanya Cindy pada iwan.
"Sepertinya belum cin, kalaupun sudah mereka pasti telah menghubungi Kita melalui HT ,seperti yang kamu Lihat ,mereka belum menghubungi kita Kan?" Jawab iwan.
"Iya juga sii, tapi wan lalu bagaimana dengan Kita? ,Apakah Kita harus kembali sekarang?" Tanya lagi cindy.
"Kita tunggu sebentar lagi,jika tak dapat hasil Kita kembali dulu ,besok baru Kita lanjutkan pencarian Kita." Kata iwan.
Hari semakin sore, jam menunjukan pukul 5 sore, baik iwan dan Cindy maupun Johan dan Selly belum Ada yang menemukan Ahmad.
Di posisi Johan Dan Selly, mereka masih kebingungan karena HT mereka mati, mereka memutuskan untuk kembali ke tenda. Namun kompas yang mereka bawa justru tiba-tiba mati, Johan pun semakin bingung ,apalagi Selly yang begitu panik mengetahui kejadian tersebut.
"Sell..sell..gawat sell gawaat..aduh bagaimana ini sell?" Kata Johan Dengan panik.
"Ada apa Jo, Ada masalah apa ?" tanya Selly.
"Kompas yang Aku bawa ,justru tidak bisa berfungsi, entah kenapa." Kata Johan.
"Aduuh jo, bagaimana dong Kita harus apa ,sudah jam 5 lebih, Mana langit mendung ,lihatlah kabut mulai turun jo,"
Selly mengeluh ,ia tertunduk lesu, pikirannya mulai mengarah ke negatif akan terjadi sesuatu pada mereka ,apalagi mereka tak bisa berkomunikasi dengan iwan dan Cindy.
"Kamu tenang Sell ,Karena mau hujan ,sebaiknya Kita membuat bivak untuk berteduh sementara itu,kamu membuat api." Perintah Johan.
"Bagaimana dengan bahan makanannya jo? " tanya selly.
"Kamu tenang saja ,Aku sedikit memebawa perbekalan tadi dari tenda, cukup untuk kita, selain itu Aku juga membawa korek api, Serta senter." Kata iwan.
Johan Kemudian membuat bivak dari dahan dan ranting pohon seadanya, mereka terpaksa membuat bivak karena sudah mulai gerimis. Sedangkan selly membuat masakan dari perbekalan minim Johan. Di sisi lain, iwan dan Cindy memutuskan untuk kembali ke tenda,
"Cindy sebaiknya Kita kembali ke tenda dulu saja, jangan menunggu Johan, apalagi Hari sudah semakin sore Dan hujan sebentar lagi akan turun." Kata iwan.
"Iya Ayo wan ,Kita kembali saja ke tenda, Kita juga belum makan."
Iwan dan Cindy Kemudian kembali ke tenda. Hujan mulai turun, iwan dan Cindy telah sampai di perkemahan namun mereka tak melihat Johan ataupun selly yang mereka kira sudah kembali ke tenda.
Di sisi bersebrangan ,Johan dan Selly sedang makan untuk mengisi tenaga setelah seharian berkeliling mencari Ahmad ,berteduh di bivak darurat di Tengah hutan dengan hujan lebat yang mengguyur, mereka semakin was-was dan khawatir dengan keselamatan ,apalagi kabut begitu tebal, sehingga mereka tak bisa melihat dengan jelas arah jalan pulang. Iwan dan Cindy pun memasak di tenda, mereka mengkhawatirkan Johan dan Selly yang belum makan. Namun mereka juga khawatir pada Ahmad yang belum ditemukan.
"Cindy, menurutmu apakah Johan dan selly, sudah makan ? Mereka belum Ada kabar bahkan hingga hujan turun, tapi yang lebih mengkhawatirkan dan mengganggu pikiranku yaa keberadaan Ahmad." Kata iwan yang curhat pada Cindy.
"Aku paham perasaanmu wan, Aku pun berpikiran hal yang sama denganmu, Aku menghwatirkan mereka semua." ucap Cindy.
Johan dan iwan pun berharap hujan segera reda ,agar mereka bisa segera kembali ke perkemahan. Dingin ,gelap ,sunyi, hanya mereka berdua duduk di tempat yang baru pernah mereka kunjungi.
"Bagaimana ini Johan ,hari sudah gelap, meskipun kita bisa makan Aku masih belum tenang sebelum bisa berkumpul dengan yang lainnya ,dan apakah iwan dan Cindy baik-baik saja,mereka tidak memberikan kabar sama sekali dari tadi siang." Kata selly.
"Aku harap mereka baik-baik saja. Namun Aku juga khawatir Karena iwan terkadang justru penakut. Firasatku mereka telah kembali ke perkemahan ,dan sedang menunggu kabar dari kita. Namun Kita tak bisa dihubungi." Ujar Johan.
Hari sudah gelap, Johan dan selly tak ingin memaksakan diri untuk kembali ke perkemahan,Karena khawatir mereka akan semakin tersesat.
Ketika Selly mulai tidur terlelap bersandar ke pohon,Johan berjaga-jaga ,menyalakan api unggun. Tiba-tiba terdengar bunyi kerikil yang dibenturkan ,disertai suara minta tolong ,Johan yang mendengar Hal tersebut,segera membangunkan selly.
"Sell..Selly..bangun sell, Ada sesuatu di luar,bangunlah." Kata Johan.
"Aku mendengar suara kerikil yang dibenturkan Dengan bath besar berulang Kali, dan ada suara yang meminta tolong. Sebenarnya Aku begitu penasaran, bagaimana menurutmu ?" Imbuhnya.
"Johan, Aku mohon jangan ,jangan mendekati sumber suara itu, Aku khawatir itu seperti fatamorgana ,ketika Siang harinya Kita juga mengalaminya Kan, yang membuat Kita tersesat sampai ke sini." Kata selly.
Kemudian dari luar bivak nampak seperti bayangan hitam besar yang memiliki cakar. Mereka Hanya melihat sekilas Karena senter yang juga menyala dari dalam bivak. Mereka Hanya berdoa Dan berharap mereka selamat.
BERSAMBUNG ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Miswati
semangat thor
2021-04-01
2
Mamanya Hafisah
mulai horor nya
2021-02-27
3
Feri Ferdian
Lanjut
2021-02-20
3