Mereka Kemudian membahas mengenai kemungkinan menghilangnya Ahmad.
" Mari asumsikan jika yang kamu lihat memang benar-benar ,Ahmad. Tapi apakah ciri-cirinya sama persis wan?" tanya Cindy.
" Aku sangat yakin ,anak yang dibawa makhluk hitam besar itu benar-benar seperti Ahmad yang Kita kenal." Jelas iwan.
Cindy Kemudian mempertanyakan mengenai kemungkinan faktor hilangnya Ahmad ,
" Apakah mungkin wan, Ahmad adalah seseorang yang diinginkan oleh para penghuni di sini? " tanya Cindy.
" Kamu ini, itu sangat tidak logis Cin, Ahmad juga kan baru pertama kalinya menginjakan kakinya di sini, dia anak baru sama seperti Kita." Jawab iwan.
"Tapi wan dari Kita berlima, aku ,kamu ,Johan,selly, dan Ahmad . Mengapa mereka mengincar Ahmad ,dia yang Paling sering melihat atau merasakan aura makhluk penghuni hutan ini wan." Kata Cindy.
Sejenak iwan berpikir ,
" Yang kamu katakan Ada benarnya cin, Karena jika yang mengingkan itu adalah manusia seperti penculik pasti mereka akan membawa Kita semua bukan hanya satu orang saja bukan?" ujar iwan.
"Itu yang Aku maksud wan, dan jika Ahmad tidak diambil makhluk halus, tapi malah ia terjebak di suatu tempat sepertinya kurang masuk akal,seseorang seperti Ahmad yang sangat berhati-hati dan tidak gegabah mengambil keputusan bisa melakukan kecerobohan, apalagi dia hilang ketika siang Hari, saat Kita melakukan penelitian. " kata Cindy .
" Sudahlah cin, besok saja Kita lanjutkan obrolanya ,hari sudah Malam, sebaiknya Kita lanjutkan tidur kita," seru iwan.
"Iyaiya baiklah, tapi jika ada sesuatu jangan gegabah memeriksanya sendirian ,jangan sampai diantara kita ada yang terpisah kembali." tegas cindy.
Mereka Kemudian memutuskan untuk kembali beristirahat ,melanjutkan tidur nyenyak mereka ,sembari memulihkan tenaga.
Sementara ,Johan dan Selly yang masih berdiam diri di gubuk tua itu sama sekali tak bisa memejamkan mata, Setiap detik mereka merasa was-was,
" Sell, jika kamu mau tidur duluan tidur saja ,biar Aku yang berjaga Malam ini. " Kata Johan.
"Jo, Aku sama sekali tak bisa memejamkan mata ,meski mata tertutup perasaanku tetap saja was-was dan pikiranku tak bisa beristirahat. Bagaimana denganmu johan, kamu juga belum tidur sama sekali bukan?" Kata selly.
"Aku pun sama sell, aku masih mengkhawatirkan ,masih was-was dengan keadaan sekitar sini, sepertinya belum Aman ,tak bijak rasanya kalau Kita tak mempedulikan situasi sekarang." jawab Johan.
"Bagaimana jika Kita membuat api unggun Jo," kata Selly.
"Aduh Selly..Selly..bagaimana kamu ini, apa kau Lupa, tadi hujan deras, bagaimana caranya Kita membuat api unggun." Kata Johan dengan menepuk dahinya.
"Oiya maaf maaf aku lupa jo, tadi hujan lebat di luar." Kata selly dengan tertawa kecil.
Obrolan mereka terhenti ,mereka tertidur secara perlahan, dan tak Ada hal-hal yang mencurigakan ataupun yang mengkhawatirkan.
Pagi Hari, matahari kembali menampakkan diri, suara kicauan burung menyelimuti Pagi yang cerah. Johan dan selly terbangun ,
" Sudah Pagi ,apa kamu sudah bangun sell?" tanya Johan pada Selly.
"Hooaam..ini aku baru saja bangun jo," jawab Selly yang masih menguap.
" Ayo sell, Kita mencari bahan makanan yang bisa Kita masak, cepatlah agar segera Kita mencari jalan pulang selagi Pagi." seru Johan.
"Baiklah ayo, tapi Kita akan mencari apa Jo, dan kemana Kita akan mencarinya." tanya Selly.
Kemudian Johan berjalan keluar dari gubuk tua itu.
"Ayolah ,kemana saja dan apa saja yang bisa Kita masak." ucap Johan.
Mereka Kemudian terus menyusuri hutan. Cukup jauh mereka menyusuri hutan hingga akhirnya,
" Sell, apa kamu mendengarnya Ada suara sungai sell, sepertinya tak jauh dari sini, Ayo Kita ke sana." Kata Johan.
"Iya Aku juga mendengarnya jo,Ayo Ayo semoga Kita mendapatkan ikan, atau apapun." Selly menimpali.
Mereka menemukan sebuah sungai yang arusnya tak terlalu deras, dan lumayan dangkal, mereka melihat ada beberapa ikan berukuran sedang di sungai tersebut.
"Jo ...Jo..Lihat Jo..Ada ikannya ,bagaimana Kita akan mengambilnya Jo.." tanya Selly.
"Eeee begini saja Sell, Aku akan turun langsung ke sungai itu, Aku akan menangkapnya dengan tangan kosong." ucap Johan dengan percaya diri.
"Haaa kamu yakin ,apa kamu bisa setahuku kamu itu anak rumahan ,dan hanya sesekali kamu ikut ayahmu ke hutan," kata selly sambil tertawa.
" Kamu ini belum tahu kemampuanku jangan dulu menertawakanku ,Kita lihat saja apa Aku dapat banyak atau tidak ,oke."
Kemudian Johan melepas bajunya ,dan segera menyeburkan diri ke sungai, tak butuh waktu lama bagi Johan untuk mendapatkan ikan ,
"Lihat sell lihatlah ini Salah satu keahlianku hehe baru sebentar sudah dapat ikan ." Sambil menunjukan ikan yang didapatnya pada Selly.
" Wah wah wah kamu memang hebat Jo, ikannya juga lumayan besar, kenyang pasti Kita nanti ini." ujar selly.
Johan Kemudian melanjutkan penangkapan ikannya ,ketika Johan tengah fokus mencari ikan, Selly seperti melihat syal yang berada di pohon bambu, tak jauh dari lokasi Johan menangkap ikan.
"Johan..Johan..Aku kesana sebentar ya Jo,sepertinya Aku menemukan syal." Kata Selly.
Johan hanya mengangguk , menyuruhnya untuk berhati-hati ,
" Baik, tapi berhati-hatilah dan segera kembali kesini." seru Johan.
Selly Kemudian mendekati syal yang tersangkut di pohon bambu itu, setelah ia mengambil Kemudian ia memegang syal tersebut ,ia merasa yakin itu adalah syal yang sering dipakai Ahmad bahkan ketika mereka melakukan penelitian di hutan itu, Ahmad turut serta membawa syal tersebut, selly kemudian bergegas kembali kepada Johan.
"Johan..Johan..Aku menemukan ini," sembari menunjukan syal yang ia pegang.
Johan terkejut,
" Ah itu Kan syal yang biasa dipakai oleh Ahmad bukan, syal kesayangan Ahmad dari dulu. " Kata Johan.
"Iya benar Aku juga yakin ini memang syal Johan, dicium dari bau parfum yang menempel di syal ini juga persis bau parfum Ahmad. " ujar Selly.
"Benarkah, kalau begitu Ayo Kita kembali,Aku sudah mendapatkan cukup banyak ikan di sini ,setidaknya bisa mengganjal perut dan mengisi tenaga."
Johan Kemudian naik ,dan ia bersama selly kembali ke gubuk tua. Di gubuk tua itu mereka membakar ikan hasil tangkapan , sembari membicarakan syal yang baru saja ditemukan oleh selly.
"Sell kamu menjumpai syal ini dimana? " Tanya johan.
"Aku menjumpai syal ini tersangkut batang pohon bambu, tak jauh dari lokasi kamu mencari ikan jo," jawab selly.
" Aku memiliki firasat buruk sell, jangan-jangan Ahmad dibawa atau diculik oleh makhluk penghuni sini."
Johan yang kenal betul Ahmad memiliki ikatan batin yang erat dengan Ahmad, tak jarang pula mereka memahami satu sama lain meski hanya berdasarkan firasat.
" Kamu jangan berbicara seperti itu Jo, aku jadi membayangkan yang tidak-tidak." ucap lirih selly.
" Bukan apa-apa sell ,tapi memang dari beberapa Hari kemarin ,Ahmad mengalami hal-hal yang di luar nalar manusia, bisa jadi itu petunjuk yang membuktikan mereka menginginkan Ahmad. " Kata Johan.
" Aku tidak tahu pasti mengenai Hal itu, tapi Aku berharap Ahmad akan baik-baik saja ya Jo, Aku juga berharap Kita bisa segera berkumpul dengan yang lainnya, Cindy dan iwan mereka juga pasti mengkhawatirkan Kita sama seperti mereka mengkhawatirkan Ahmad . " Kata selly.
" Sudahlah Ayo Kita bergegas sarapan ,setelah itu Kita coba Cari jalan keluar dari sini sell." Seru johan.
Mereka menikmati sarapan ikan bakar hasil tangkapan dari sungai Dan BERSAMBUNG ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Miswati
sip thor
2021-04-01
2
Feri Ferdian
Lanjut bor
2021-02-20
3