" Tunggu sebentar, kalian di sini saja..tunggu kakek..kakek akan mencoba menariknya," seru kakek.
" Baik,kek" jawab keduanya.
Kakek terlihat berjalan mendekati pepohonan yang ada di tepi sungai , ia berdiri menghadap pohon ,sebelum itu ia terlihat membaca doa, setelah membaca doa, kakek dul menepuk tanah dan tiba-tiba saja ,ada suara seperti benda yang jatuh tak jauh dari lokasi kakek menepuk tanah.
Dan ternyata yang ditemukan kakek merupakan sebuah petunjuk. Kakek ternyata menemukan jaket yang dipakai oleh Ahmad.
" Selly..iwan..kemarilah." seru kakek.
" Baik kek...ada apa kek ? Sepertinya ada benda yang jatuh dari atas." tanya Iwan.
" Kakek ingin kalian melihat ini..apakah ini milik teman kalian?" tanya kakek sambil menunjukan jaket yang ia pegang.
Sejenak Selly dan Iwan melihat-lihat jaket tersebut,setelah mereka lihat ,mereka yakin Itu jaket milik Ahmad.
" Iyaiya kek ini benar-benar jaket milik Ahmad. " jawab Selly.
" Jadi apakah Ahmad ada di sekitar sini kek?" tanya Iwan.
" Teman kalian dalam bahaya, kakek tidak bohong ,situasinya tidak memihak pada Ahmad..ini baru jaketnya. Yang kakek khawatirkan adalah Ahmad terjebak di dimensi lain,maksud kakek Ahmad dibawa ke dimensi gaib." ungkap kakek.
" Jika tidak bisa kita selamatkan selamanya Ahmad akan menghilang, kemungkinan Ahmad ini dibawa oleh mereka." kata kakek menambahkan.
" Memangnya apa sekiranya alasan mereka membawa Ahmad kek?" tanya Iwan.
" Kemungkinan Ahmad ini gesekan dengan dimensi lain, atau ia memang benar punya kelebihan spesial." jawab kakek.
" Ahmad memang benar punya kemampuan spesial seperti yang dikatakan olehmu kek. Saat itu kami telah melakukan penelitian, dan malam harinya kami bercerita pengalaman ganjil ,dan..yah yang mengalami hanya Ahmad,hingga ia tidak bisa tertidur." timpal Iwan.
Hari sudah sore, langit begitu mendung, mereka pun memutuskan untuk melanjutkan pencarian nanti malam.
" Sebaiknya kita kembali ke pondok dulu, hari sudah sore kita harus beribadah dulu, memohon doa agar diberikan petunjuk ,titik terang dari permasalahan yang kita hadapi ini." ajak si kakek.
" Baiklah kek kami juga sudah mulai lelah. " kata Iwan.
Mereka kembali ke pondok , di perjalanan mereka mulai menyusun rencana untuk penelusuran selanjutnya.
Di langit mulai hujan deras, untunglah mereka telah sampai di pondok dengan selamat.
" Assalamualaikum ,kami pulang ." ucap mereka memberi salam.
" Syukurlah akhirnya kalian semua pulang dengan Selamat. " sambut nenek.
" Kalian pasti lelah bukan ? ayo istirahat minum teh manis hangat buatan nenek, nenek juga sudah masak. " sambungnya.
Mereka pun masuk ke pondok, tak lama kemudian ,hujan lebat disertai angin turun , suasana terlihat mengerikan petir menyambar, angin yang berhembus sangat kencang , pohon seakan bergoyang-goyang, daun-daun beterbangan, udara dingin.
" Untung saja Kita tadi sudah sampai , kalau tidak Kita pasti Tak punya tempat berlindung." kata Iwan.
" Iya wan..aku tak bisa membayangkan di Tengah badai seperti ini, hiii pasti mengerikan ,apalagi jika berlindung di bawah pohon." kata Selly.
" Ayo semua ,Kita makan dulu...syukuri saja, hujan itu kan rahmat tuhan, Ayo..Kita makan ,kakek tahu kalian pasti sudah sangat lapar benar begitu kan Sell..Wan." ajak si kakek.
" Haha..iya kek ,apalagi tadi siang kita kan hanya makan ikan, kenyangnya hanya sebentar." ucap Selly diikuti tertawa kecil.
Mereka pun menikmati makanan di temani hujan lebat di sore hari.
" Setelah kalian selesai makan ,beristirahatlah ,nanti malam kakek akan mencari Ahmad lagi, kakek sudah menemukan beberapa petunjuk yang mengarah ke suatu tempat ."
" Bagaimana keadaan johan cin? " tanya Iwan.
" Kondisinya masih belum membaik, Setelah makan siang ia langsung tidur, sampai sekarang ia masih tidur Saat aku melihat ke kamarnya. " jawab Cindy.
" Nenek yakin dalam beberapa hari lagi Johan akan sembuh. Tadi lukanya masih membengkak untunglah ia sudah diberi pertolongan pertama. " imbuh nenek.
" Kita doakan saja demi kesembuhan johan." seru kakek.
Setelah mereka semua selesai, mereka menuju ke kamar masing-masing, kecuali Iwan dan kakek. Mereka tampak sedang mengobrol perihal penelusuran mereka tadi.
" Sebenarnya kalau Iwan boleh tau kek, apa yang kakek ketahui mengenai petunjuk keberadaan Ahmad kek?" tanya Iwan.
" Heeeh...kakek sebenarnya geram Dengan ulah mereka Wan, mengapa mereka mengambil yang tidak berdosa." jawab kakek.
" Maksudnya mereka ini siapa kek?" tanya lagi Iwan.
" Maksudnya penghuni daerah tadi Wan. Mereka menculik Ahmad ,sebagai tanda-tandanya adalah interaksi mereka ,dan memang hanya ditujukan pada Ahmad. Makanya diantara kalian berlima ini hanya Ahmad yang tau. " jelas kakek.
" Padahal mungkin saja Ahmad ini kan baru pertama kalinya ke sini, dan dia tidak Ada sangkut pautnya dengan tindakan keji orang kota yang dulu membunuh anak-anak kakek." tambahnya.
" Aku sebenarnya tidak tahu pasti tentang kemampuan yang dimiliki Ahmad ,yang aku ketahui dia sering merenung dan seperti mendengar hal yang aku kira dia halusinasi." kata Iwan.
" Nanti Malam jika tidak hujan Kita jadi pergi." Kata kakek.
" Kenapa harus malam-malam kek, kenapa tidak Pagi lagi saja ,aku malah takut jika Kita mengalami kejadian seperti yang dialami Johan pagi tadi." ujar Iwan.
" Karena saat-saat malam itulah, mereka mau menampakkan diri, seperti yang pernah kamu lihat waktu itu Wan. Tapi memang paling hanya beberapa saja yang bisa melihatnya jika dalam suatu rombongan terdiri dari banyak orang, hanya satu atau dua yang dapat melihatnya." terang kakek.
" Oooo jadi begitu ya kek, aku malah baru mengetahuinya ,sejatinya aku penakut meskipun aku laki-laki kalau urusan malam atau berjalan di jalan yang gelap, aku pasti takut apalagi sendirian. Bahkan dengan Selly saja jika dibandingkan, Selly lebih berani dibandingkan aku." ujar Iwan dengan raut wajah yang malu.
" Tidak apa-apa Wan, kita manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tak Ada yang perlu dikhawatirkan. Dan jangan membandingkan dirimu dengan orang lain ,karena bulan dan matahari saja tidak bisa dibandingkan ,semua akan ada waktunya untuk bersinar." kata kakek.
" Iya kek, terimakasih untuk sarannya." kata Iwan.
Hari berganti menjadi malam, hujan telah berhenti sejak tadi, udara begitu dingin, mereka semua bangun tidur dan tenaga mereka telah terisi kembali. Mereka pun bersiap-siap untuk berangkat .
" Wan..jadi kalian akan tetap berangkat Malam ini? bahkan setelah hujan deras tadi sore? " tanya Johan pada Iwan.
" Iya wan, aku optimis Kita bisa menemukan Ahmad malam ini, doakan kami ya Jo." jawab Iwan.
" Aku sebetulnya ingin sekali ikut penelusuran malam ini tapi sepertinya kakiku ini masih belum bisa membawaku bergerak,masih bengkak dan seluruh kakiku merasa kaku." kata Johan.
" Tak apa Jo, kau bantu kami dengan doa saja, dan istirahatlah jangan sampai kau membuat kami repot denganmu." seru Iwan.
" Iya baiklah ,kalian berhati-hatilah , ini bawa kompasku dan juga senter kepala ini ,barang Kali ini bisa dipakai nantinya." kata Johan sambil mengulurkan peralatan yang biasa ia gunakan.
" Terimakasih jo, ini akan sangat-sangat membantu, sampai nanti." kata Iwan meninggalkan Johan di kamar.
Mereka berkumpul sebelum mereka berangkat, penelusuran Malam ini ,mereka hanya berempat , keempat orang itu Kakek Dul, Iwan, Selly, serta Cindy yang kali ini ikut . BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Miswati
pantau terus
2021-04-01
2
Sejahtera
Semangat Kakak
2021-03-26
2
Feri Ferdian
Next!!!!
2021-02-26
3