Setelah kekacauan yang mereka timbulkan di pos satpam rumah sakit, sampai mereka semua diusir. Saat ini Iis, Juan, Adipati dan Becca sedang duduk di meja suatu restoran terkenal di Jakarta yang mengusung konsep private. Makanan sudah terhidang dimeja makan, tapi tidak ada satupun yang menyentuh makanan di hadapan mereka berempat.
"Pokoknya, aku maunya nikah sama kamu. Selama pernikahan kamu mau jadiin si Taca itu gundik kamu, aku ngak peduli, kita lakuin open marriage."
Adipati menepuk kepalanya, Juan hanya bisa menahan tawanya sambil mengambil minuman didepannya. Tapi beda dengan Iis..
BYURRRRR
Tiba-tiba wajah Becca terkena Air yang disiramkan oleh Iis. Iis benar-benar tak habis pikir dengan jalan pikiran Becca, nangis Ibu Kartini kayanya mendengar ocehan Becca.
"ELO PAS PEMBAGIAN OTAK, MABAL YAH ?? ATAU SKIP SAKING KONSLETNYA ITU OTAK ?" bentak Iis sebal, otak cewe ini kayanya kurang setengah.
"HOLY ****..!!" maki Becca sadar wajahnya basah oleh ocha dingin. "Siapa sih, Dia ?" hardik Becca kesal.
"Gue..."
"Pacar gue, Dia pacar gue," ujar Juan dingin.
Iis terkejut mendengar pengakuan Juan, rasanya dia ingin membenturkan kepalanya ke tembok. Kenapa dia dikelilingi manusia absurd...!.
"Maksudnya ap..," ucapan Iis terpotong saat Juan tiba-tiba memeluknya dan berbisik.
"Mending, ngikut aja. Becca tuh otaknya rada miring. Kalau kamu bilang bukan pacar saya. Bisa-bisa dia nekat bikin perkara sama kamu," ujar Juan di telinga Iis, kemudian dibalas anggukan oleh Iis.
"Bec.. please, yah. Gue ngak mau nikah sama lo. Astaga..," kapala Adipati rasanya mau pecah denga sikap keras kepala Becca.
"Kenapa, karena kamu suka sama pelakor itu?? Suka sama si Taca jal*ng itu ?" maki Becca kesal sambil mengelap tubuhnya dengan tissue.
BYURRRRRR
Lagi-lagi Iis menyiram Becca dengan air.
"WHAT THE....!!!!" Becca benar-benar marah, dengan cepat tangan Becca menarik rambut Iis dengan keras. Iis yang sudah siap dengan serangan apapun yang akan diluncurkan Becca langsung mendorong Becca dengan keras, membuat Becca terjengkang kebelakang.
"EHHH... OTAK LOE KONSLET ATAU GIMANA SIH ?" bentak Iis kesal, Iis geram dengan perkataan Becca yang menjelek-jelekkan Taca. Padahal Iis tau yang salah tuh Adipati yang nipu Taca. Pokoknya Iis tidak terima Taca dijelek-jelekkin.
"Perlu lo tau yah, Mbak Becca. Taca pas awal-awal pacaran dia ngak tau kalau dia pacaran sama Adipati. Dia sangka nama pacarnya itu Adi Wijaya. Kalau tau dari awal, Taca mana mau pacaran sama sibangsul, ini..!" hardik Iis sambil menunjuk Adipati dengan kesal.
"Jadi jangan lah, Mbak Becca ini ngomong Taca pelakor. Lah emang pacar Mbak Becca aja yang kelakuannya bangsul, petakilan, udah tau punya pacar masih aja, demen sama Taca !" ujar Iis sambil duduk disebelah Juan.
"Kamu emang siapanya, Taca sih ?" tanya Becca penasaran dengan sosok Iis yang ada disana.
"Saya sahabatnya, Mbak Becca. Kemaren pas Mbak Becca bilang Mbak hamil. Taca tuh ampe stress, tuh dia masih diapartemen saya, masih nangis-nangis. Disuruh makan susah, disuruh mandi susah. Disuruh ngapa-ngapain susah bener dah. Kerjaannya nangis sambil melukkin kemeja ini, mahluk astral..!" ujar Iis sambil lagi-lagi menunjuk muka Adipati dengan telunjuk tangan kanannya.
"Taca, di apartemen kamu ?" tanya Adipati langsung.
"Iya, nape ??? Mau apa, lo ? Jangan bikin perkara datang ke apartemen, yah. Taca bener-bener keguncang tau. Sampe dia ngak bisa napas kemaren. Histeris, nangis tidur nangis tidur, gitu mulu kerjaannya," ujar Iis sambil menantap tajam ke mata Adipati.
Entah kenapa Adipati menuruti perkataan Iis, Adipati yang tadinya siap untuk mengambil kunci mobilnya dan mencari Taca. Langsung patuh.
"Ya udah, kalau gitu Taca tingal jauhin pacar gue kan," ujar Becca sambil memeras rambutnya yang basah.
"Siapa yang pacar lo ? gue udah bilang, kita cuman Friend With Benefit (FWB). Ngak lebih..!!!" bentak Adipati kesal, entah harus pakai bahasa apa dia menjelaskan statusnya dengan Becca.
"Tapi, Di..."
"STOP.. Becca terserah lo deh. Gue udah nyerah," ujar Adipati sambil bangkit dari duduknya dan pergi keluar dari ruangan tersebut, bisa gila dia lama-lama disana.
"Honey..tunggu," rengek Becca, Becca langsung berdiri dan berlari menyusul Adipati yang sudah keluar dari ruangan tersebut, meningalkan Juan dan Iis.
"Astaga.. otak si Becca tebuat dari apaan sih ? Kok bebal gitu ?" tanya Iis pada Juan.
Juan yang dari tadi cuman menjadi penonton sambil memakan sushi dihadapannya hanya bisa nyengir kuda. "Mau ?".
"Astaga..." Iis benar-benar bingung dengan kelakuan Juan, yang mampu makan dengan tenang sambil melihat drama picisan tadi.
"Ya udah sini, saya juga lapar !!" ujar Iis sambil mengambil makanan yang ditawarkan Juan.
•••
"Ta..." panggil Iis saat memasuki apartemennya sambil membawa kantong makanan.
"Ta.." panggil Iis lagi sambil mencari dimana Taca berada.
"Ya..ampun, Taca. Bangun..!!"
Iis yang kaget melihat Taca yang berbaring beralaskan karpet diruang tvnya langsung menguncangkan badan Taca. "Bangun...!!"
"Hm.. Is, udah pulang ?" tanya Taca sambil mengucek matanya. "Bawa makanan, ngak ? Aku lapar.".
Iis hanya bisa mengelengkan kepalanya melihat Taca. Penampilannya awut-auwutan, matanya bengkak parah, berkat menangis seharian.
"Itu, aku bawa makanan, banyak banget."
"Wow..sushi...!!" mata Taca berbinar melihat makanan kesukaannya. Taca lalu mengeluarkan semua sushi yang ada.
"Suka ?"
"Ehem..." jawab Taca sambil memakan salmon sushi.
"Makan yang banyak, tenang itu semua yang bayar Adipati."
"Omo... hukk hukk hukk..." tiba-tiba Taca tersedak, diambilnya air minum didepannya kemudian meminumnya dengan cepat.
"Hah... cinta deritanya tiada akhir...hahahaa..." ujar Iis sambil duduk didepan Taca.
"Beneran, Is..!!" ujar Taca.
"Suer.. ngak bohong," kemudian Iis pun menceritakan semuanya, tidak ada yang dikurangi sama sekali. Bahkan Iis menceritakan ke dablekan Becca, keseriusan Adipati pada Taca dan kegagahan Juan.
Taca yang mendengarkan cerita Iis langsung terdiam lama, mengutukki dirinya karena kebodohannya. Tau Becca ngak hamil kan buat apa dia nangis-nangis kaya orang kelilit utang 10 milyar. Taca langsung menbenturkan kepalanya berkali-kali kemeja makan Iis.
"Kenapa, Ta ?."
"Beg*.. beg*...beg*... astaga Iis. Kok aku bego banget yah. Trus buat apa aku nangis kaya orang kelilit hutang 10 milyar gini," maki Taca sambil menatap lantai.
"Pengalaman, Ta. Ingat pengalaman adalah guru terbaik," Iis berfilosofi sambil menyomot sushi didepannya.
"Tapi, kamu yakin, Adipati ngak sama kaya..."
"Ryan ?"
Taca langsung menutup kupingnya saat mendengar nama Ryan. Napasnya langsung sesak, kepalanya sakit bukan main. Taca langsung menutup matanya kemudian menghitung sampai 10, tangan kanannya memegang dadanya sendiri untuk mencari detak jantungnya. Perlahan tapi pasti, detak jantung Taca kembali normal begitu pula dengan napasnya.
"Ta.. kamu harus udah bisa ikhlas sama peristiwa itu. Kasian Tasya, Ta. Kejadiannya udah 8 tahun yang lalu,loh," pinta Iis, Iis sedih bila melihat Taca kembali mengingat kejadian kelam 8 tahun yang lalu.
Taca membuka matanya, lalu menatap Iis kemudian tersenyum manis, mencoba untuk melupakan kejadian kelam tersebut. Kejadian yang menjungkir balikkan kehidupannya.
"Aku, lagi usaha kok. Makin sini aku makin bisa ngeikhlaskan semuanya," ujar Taca pada Iis. "Jadi, kata kamu Adipati ngak sama kaya R-y-a-n ?" tanya Taca penuh harap.
"Moga beda yah,Ta. Will see...".
(Moga beda yah,Ta. Kita liat)
•••
Kasian Becca, padahal pas diguyur air sekalian dikasih sabun biar mandi 🤣🤣🤣....
Terima kasih sudah membaca maaf klo masih banyak typo...
Add ig author yah storyby_gallon
Jangan lupa comment,like, kasih bintang, kasih tau juga orang-orang satu kampung buat baca karya author and vote yah ❤️❤️
Comment yang banyak, author suka keributan hehehe...
Salam sayang Gallon
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 386 Episodes
Comments
EndRu
penasaran kenaoa dulu sama Ryan? ada peristiwa apaan
2023-03-18
0
Jeng Anna
Lumayanlah hemat air kaga usah mandi lagi 😀
2022-09-12
0
another Aquarian
Astajim.. Ngakak guling-guling aku tuhhh 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2022-02-25
0