Taca menatap wajah Adipati yang sedang tertidur dihadapannya. Saat ini Taca sedang menelusuri wajah Adipati mengunakan jari tangannya, tidak pernah terpikir dipikirannya kalau dia akan memiliki pacar dengan rupa seperti Adipati. Abah bakal kaget kalau Taca datang bersama Adipati. Imajinasinya melayang jauh. Tanpa Sadar Taca membenamkan kepalanya ke dada Adipati.
"Amore, kamu kenapa dari tadi gerak-gerak terus, sih. Geli tau," ujar Adipati sambil membuka matanya dan mendapati Taca yang sedang membenamkan kepalanya di dada Adipati.
Taca mengangkat kepalanya menatap mata Adipati yang biru, Taca seperti tersihir dengan tatapan mata Adipati. "Di, Amore itu siapa sih ?. Kok Kamu mangil-mangil aku Amore mulu.".
Tawa renyah keluar dari bibir Adipati, mendengar Tawa Adipati, Tanpa sadar Taca mengecup bibir Adipati.
"Hei.."
"Argh... aku gemes sama kamu, geram tau." ujar Taca sambil memegang wajah Adipati dengan kedua tangannya.
Tawa Adipati langsung meledak melihat tingkah Taca, seumur hidupnya belum pernah dia menemukan Wanita dengan sifat seperti Taca. Kebanyakan wanita yang bersamanya berjuang untuk berpenampilan sexy, mengunakan baju-baju mini, bermake up tebal dan berusaha menarik perhatiannya. Berbeda dengan Taca dia apa adanya, tanpa make up tebal dan tampilan sexy, Taca benar-benar mempesona.
"Amore, artinya sayang dalam bahasa itali," ujar Adipati sambil mencawil hidung Taca.
"You, is my Amore, now and forever."
(Kamu adalah sayangku, sekarang dan selamanya)
Muka Taca berubah merah, "Gombal, banget sih, Di. Belajar gombal dimana sih kamu, hah ?" Taca dengan gemas mencubit kedua pipi Adipati kemudian mengecup bibir Adipati lagi, lagi, lagi dan lagi..
"Ta.. Kalau kami kaya gini terus, aku ngak bisa tahan ini," ujar Adipati sambil menahan wajah Taca agar tidak mengecupnya lagi.
"Kamu mau tanggung jawab ?."
Taca tersenyum jahil kemudian menjulurkan lidahnya. "Mau ngak yah ?." Taca langsung menghilang dibalik selimut, dan melakukan sesuatu pada bagian bawah perut Adipati.
"Ta..ca..." Adipati menutup matanya sambil tersenyum senang dengan apa yang dilakukan Taca dibawah sana.
•••
"Senyum mulu lo, Ca..." ujar Kania sambil menyikut lengan Taca.
Taca langsung menunjukkan gigi putihnya kepada Kania, Kania yang melihat cengiran Taca hanya mampu membelakan matanya.
"Beneran, lo kenapa, serem gue sumpah, Taca."
"Bu Taca, ini tolong diselesaikan hari ini yah, berkas berkas-berkasnya, yah," Lukito tiba-tiba memberikan berkas-berkas kepada Taca.
"Oh baik, Pak," ujar Taca sambil tersenyum manis.
"Bahagia banget kayanya, Bu Taca," kata Lukito sambil tersenyum, kemudian berlalu dari hadapan Taca dan Kania.
"Eh.. buset banyak bener, ngak akan selesai sampai makan siang kayanya, Ta," kata Kania sambil menghitung berkas dimeja Taca.
"Ya udah ngak papa, nanti gue makan siang di sini aja," Taca mengambil salah satu berkasnya dan mulai mengerjakan tugasnya.
"Are you sure, Ta ?."
(Kamu yakin,Ta)
"Yes, why ?."
(Iya, kenapa?)
"Hari ini kan, anak-anak pada mau makan di restoran depan kantor yang baru buka. Kita kan dapet vochernya. Bakal kosong ini satu lantai. Elo ngak seram ?."
"Ngak, lah. Mana ada setan siang bolong. Nantu aku bungkusin aja yah. OKE," ujar Taca sambil membentuk tanda Oke dengan jari tangan kanannya.
"Oke."
•••
Taca yang sedang asik dengan laptopnya, tidak sadar rekan kerjanya sudah tidak ada ditempat, kantor benar-benar kosong. Tidak ada orang lain di kantor tersebut.
Saking fokusnya dengan pekerjaannya Taca tidak sadar ada seseorang yang sedang memperhatikan dirinya dari belakang. Taca benar-benar fokus pada pekerjaannya ditambah dia mengunakan earpods, suara Adam Levine vokalis Maroon 5 yang menyanikan lagu Moves Like Jagger, mengalun ditelinga Taca, sesekali Taca menyanyikan lirik lagunya.
"I don't need to try to control you
Look into my eyes and i'll own you
With them moves like Jagger
I've got the moves like Jagger
I've got the moves like Jagger".
Taca bernyanyi sambil mengerakkan kepalanya kekanan dan kekiri, sambil sesekali melirik berkas disebelah kanannya.
Taca terkesiap saat merasakan ada yang mencabut salah satu earpodsnya. "I am sure 100%, you can moves like Jagger, Amore.",
(Aku yakin kamu 100% kamu bisa menari seperti Jagger,Amore)
"Astaga," pekik Taca sambil melihat siapa yang berbisik ditelinganya tadi.
"Miss you..."
"Adi..kam.."
Belum selesai Taca berbicara, Adipati sudah mencium bibir Taca, mengesap bibirnya. "Adi Ini kantor," Taca berbicara disela ciuman Adipati.
Adipati menghentikan aksinya, kemudian mengecup kening Taca kemudian mengecup bibir Taca lagi. "Bibir kamu tuh candu, Ta," ujar Adipati sambil mengusap bibir Taca mengunakan jempolnya.
"Kamu kenapa bisa disini, Di ?" ujar Taca sambil mendorong Adipati yang berada didepan mukanya, membuat Adipati terduduk di kursi Kania.
Adipati gelagapan mendengarkan pertanyaan Taca, tidak mungkin dia bilang kalau dia bekerja disini. Taca bagian HRD dia kurang lebih akan ingat nama-nama pegawai diperusahaan ini. "Hm.. aku tadi ketemu Juan, terus aku coba nyari kamu, eh ketemu. Mana lagi joget pula.".
"Haizzz... jangan bilang-bilang yah, aku mantan ratu goyang di kampung aku tau. Hahahaa," kata Taca sambil mengerakkan badannya, membuat Adipati gemas dan mengecup bibir Taca kembali.
"Gemas aku sama Kamu, Ta," ujar Adipati sambil menjawil hidung Taca.
"Aw..".
"Kamu ngak makan siang, ini udah jamnya loh. Nanti kamu sakit lagi," Adipati sambil membuka bungkusan, yang ternyata didalamnya ada sushi.
"Ah.. sushi, aku mau. Boleh ?" pinta Taca sambil melihat bungkusan yang dibawa oleh Adipati.
"Aa.." Adipati sambil menyuapi sushi salmon kemulut Taca.
Mata Taca berbinar saat memakan sushi yang disuapkan oleh Adipati. Senyum merekah di bibirnya, sambil sesekali mengacungkan kedua jempolnya ke arah Adipati.
Tawa Adipati meledak, melihat tingkah mengemaskan Taca. Belum pernah ada wanita yang dekat dengannya sepolos ini. Rasanya ingin Adipati membawa Taca ke ruangannya di lantai 10, kemudian melakukan sesuatu yang nakal dengan Taca.
"Enak, mau lagi," ujar Taca sambil berusaha mengintip ada berapa lagi sisa sushinya.
"Ya udah, aku suapin kamu kerjain aja tugas kamu," Adipati sambil menyuapkan sepotong sushi kemulut Taca.
Taca langsung membentuk lambang oke dengan tangan kanannya. Kemudian, melanjutkan pekerjaannya.
"Ta.. Kerjain nanti kan bisa, ngak usah maksain," ujar Adipati lagi, dia tidak tega Taca bekerja lembur seperti ini.
"Ngak papa, kalau aku tunda kasian karyawan di sini, bakal telat gajinya. Kamu tau ngak? Karyawan yang happy, bakal bikin suatu perusahaan lebih baik loh. Apalagi kami ini perusahaan bidang jasa, jadi kita harus kasih yang terbaik buat kliennya," ujar Taca panjang lebar sambil terus mengetik.
Adipati tersenyum mendengarkan penjelasan Taca, Adipati bersyukur memiliki karyawan seperti Taca.
"Ta.. boleh tau kenapa kamu benci sama Adipati Berutti ?" tanya Adipati penasaran, seingatnya dia tidak punya dosa apapun terhadap Taca.
Mendengarkan pertanyaan Adipati membuat Taca menghentikan pekerjaannya dan menatap Adipati dengan Tajam.
"Adipati Berutti itu mungkin baik dalam melakukan bisnis, berteman dll. Tapi dia itu mata keranjang, pacarnya banyak, suka nyakitin perempuan. LAKI LAKI KAYA GITU MENDING DIKEBIRI AJA, ADI...!!" hardik Taca sambil mengepalkan tangannya.
Tanpa sadar pikiran Taca melayang kesuatu peristiwa yang pernah terjadi pada masa remaja, peristiwa yang telah dia kubur dalam-dalam. Peristiwa yang membuatnya memutuskan untuk berkuliah di Bandung. Menjauh dari kampungnya. Peristiwa yang membuatnya membenci laki-laki sejenis Adipati Berutti.
"Pokoknya aki ngak suka, aku ngak mau berurusan sama dia. Gosipnya dia tuh jadiin Jules simpanannya, terus punya pacar namanya Becaa, pokoknya banyak deh pacarnya. Cowo ngak punya Akhlak...!" maki Taca lagi.
Adipati yang mendengar penjelasan Taca hanya bisa menelan salivanya, kemudian, mengutuki perbuatannya dimasa lalu. 'Astaga seburuk itu aku dimata Taca ?' batin Adipati sambil mengaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Tapi kan, kamu ngak kenal dia. Kalau dia berubah gimana? Kalau misal dia jatuh cinta sama seorang wanita, terus insyaf ?" ujar Adipati, berusaha untuk memperbaikki citranya dihadapan Taca.
"Ya syukur. Bagus kalau orang itu tobat. Tapi, intinya aku ngak mau deh deket-deket. Pusing, laki-laki jenis gitu harus di baygon kayanya. Biar mamp*s ...!!" ujar Taca lagi sambil mencomot sushi yang tersisa. Taca sebenarnya tidak membenci Adipati Berutti. Tapi sosok Adipati sangat mengingatkan Taca pada seseorang yang dibencinya.
"Kenapa sih, nanya-nanya. Nama kamu Adi Wijaya kan. Bukan Adipati Berutti ?, ribet amat ngurusin kehidupan Adipati Berutti...!" selidik Taca kesal.
"Hah...ngak aku cuman penasaran aja.". Adipati berusaha untuk membohongi Taca.
"Udah, ah. Ngapain ngomongin orang lain. Males tau," Taca mengerucutkan bibirnya, sambil membereskan berkas-berkas yang sudah dikerjakan Taca.
"Ta..."
"Iyah.." jawab Taca.
Adipati memegang wajah Taca dengan kedua tangannya. Jempol Adipati mengusap bibir Taca sebelum mencium bibir Taca.
"Ingat ini. Siapapun aku, apapun yang terjadi. aku cuman cinta sama kamu. Aku cuman sayang sama kamu. I wish I could turn back the clock. I'd find you sooner and love you longer, Taca Safina Trina," Adipati kembali mencium Taca dengan lembut, mengesap manisnya bibir Taca yang sudah menjadi candu untuk Adipati.
(Aku berharap bisa memutar balikkan waktu, dan menemukanmu lebih cepat dan mencintaimu lebih lama, Taca Safina Trina)
•••
Arghhhhh... romantis amat bang Adipati, author jadi malu 🙈🙈🙈🙈.
Udah uwu belum nih.. atau kurang uwu..??? Butuh yang lebih uwu lagi ???
Oke siap klo kata bang Adipati "Your wish is my command..!"
Ayo cepet follow Ig nya Author buat liat visual2nya
Ig \= storyby_gallon
Terima kasih sudah membaca maaf klo masih banyak typo...
Add ig author yah storyby_gallon
Jangan lupa comment,like, kasih bintang,
kasih tau juga orang-orang satu kampung buat baca karya author and vote yah ❤️❤️
Comment yang banyak, author suka keributan hehehe...
Salam sayang Gallon
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 386 Episodes
Comments
fiendry🇵🇸
sekali jatuh cinta langsung bucin 🤭🤭🤭
2023-11-07
0
fiendry🇵🇸
langsung mahir ya Taca 🤭🤭🤭
2023-11-07
0
EndRu
klo play boy udah nemuin cintanya pasti nyesel dengan masa lalunya
2023-10-07
0