"Bi... please jangan ngadi-ngadi deh," tukas Adipati kesal, sambil berjalan masuk kedalam ruang tengah rumah Ayahnya.
"Bibi, nggak ngadi-ngadi Den. Lah wong perempuannya sendiri yang bilang kalau dia tunangan Aden, mana bawa cincin terus bukti-bukti photo berdua sama Aden juga," ujar Bi Zumi yang tidak mau dibilang ngadi-ngadi oleh Adipati.
Adipati menghentikan langkahnya rasanya Dia ingin memuntahkan semua kata-kata kasar dan kebun binatang pada Bi Zumi, tapi masih dia tahan. "Siapa namanya, Bi? Dari kapan dia disini?”
"Dari jam 6 sore, Den. Cantik banget Den. Ininya Gede, hehehe," kekeh Bi Zumi sambil memegang dadanya dan tersenyum jahil kepada Adipati.
"Namanya siapa Bi?"
"Bebek... eh sapa sih bebek. Oh iya, Becca namanya Becca Den.”
Mendengar nama Becca sontak membuat Adipati kesal, amarahnya hampir meledak. Adipati langsung berjalan kearah ruang tamu. Didapatinya Gio Berutti dan Becca sedang berbincang sambil sesekali Adipati mendengar Becca tertawa renyah.
Astaga sumpah demi semua mahluk halus di bumi ini. Dari mana Becca mengetahui alamat rumah masa kecil Adipati? Ingin rasanya Adipati menarik rambut Becca dan mengeretnya keluar dari rumahnya.
"BECCA!?” teriak Adipati kesal bukan kepalang melihat tindakan Becca yang membuat kepalanya sakit.
"Oh... Honey, come join with us," pinta Becca sambil tersenyum manis pada Adipati, tidak ada rasa malu atau bersalah di muka Becca. (Oh, sayang ayo sini gabung dengan kita)
"Ah, Adipati kemarilah nak. Kamu datang terlambat, tunanganmu sudah dari tiga puluh menit yang lalu disini. Kenapa kamu tidak mengabari Papa kalau sudah meminta Becca menjadi calon istrimu?" tanya Gio panjang lebar tidak lupa dengan gerakan tangan yang ekspresif, khas lelaki itali.
Adipati menahan amarahnya, ingin rasanya Dia menendang Becca dari kursi yang saat ini Becca dudukki. Adipati mendekati Becca kemudian mencengkram lengan Becca.
"Auwww... honey, sakit," ujar Becca sambil beranjak berdiri dari duduknya karena tersentak oleh cengkraman Adipati.
"ADIPATI...!!" teriak Gio yang kaget dengan prilaku anaknya. Gio merasa tidak pernah mengajarkan Adipati menjadi pria yang kasar.
"We need to talk," bisik Adipati sambil menyeret Becca menjauh dari Gio. (Kita butuh berbicara)
Dengan cepat Adipati menarik Becca, Dia tidak perduli dengan teriakan Gio yang menyuruhnya untuk tidak kasar kepada Becca. Adipati menyeret Becca masuk kedalam kamarnya, tidak perduli seberapa merontanya Becca dan teriakan Becca yang mengatakan bahwa pergelangan tangannya sakit, Adipati terus menyeretnya.
Adipati melempar Becca ke tempat tidur, kemudian mengunci pintu kamarnya. Lalu, Adipati mengunci Becca dibawah tubuhnya. Becca kaget saat sadar bahwa Adipati ada diatas tubuhnya, bukannya takut Becca malah tersenyum senang, Becca sangat merindukan Adipati diatas tubuhnya. Becca merindukan bercinta dengan Adipati.
"Do it, Hon... I really miss you," desah Becca manja, berharah Adipati bercinta dengan dirinya. (Lakukan sayang, aku benar-benar kangen kamu)
Bukan gairah atau nafsu yang menyerang Adipati, tapi rasa muak dan jijik dengan prilaku Becca yang absurd. Dia mulai mengutuki dirinya sendiri, mengapa dia bisa merhubungan dengan wanita segila Becca. Wanita waras mana yang dikasari malah bergairah dan meminta untuk bercinta.
"SINTING KAMU BECCA," teriak Adipati kesal, dicengkramnya makin keras lengan Becca, Adipati yakin besok lengan Becca akan memar. Dilain pihak gairah Becca malah makin memuncak mendengar teriakan Adipati.
"Honey...do it," rengek Becca lagi sambil mengesek-gesekkan kakinya ke bagian inti Adipati.
Adipati terkejut dengan respon Becca, wanita ini gila..! Adipati langsung melepaskan tangan Becca. Kemudian berjalan menjauhi Becca, Adipati duduk di kursi yang berada dipojok kamarnya, mengatur napasnya dengan baik. Adipati lalu menatap Becca dengan tajam dari kursinya.
Becca yang kebingungan dengan respon Adipati akhirnya duduk di samping kasur. Becca menatap Adipati kesal karena tidak menjamahnya sama sekali. Kekesalan itu makin menjadi saat merasakan tatapan tajam Adipati pada dirinya.
"Ada yang salah, Hon? Apa aku kurang sexy malam ini?" tanya Becca sambil sedikit membuka kancing kemeja bagian atas miliknya.
"Otak lo yang salah Becca," jawab Adipati kesal.
"Maksudnya?"
"Tadi siang gue udah bilang, tingalin gue sendiri. Hubungan FWB kita udah berakhir. Ngerti ?".
"ADIPATI AKU INI TUNANGAN KAMU!? AKU BUKAN FWB KAMU!?” teriak Becca keras.
“Papa udah nyetujuin hubungan kita, bahkan Papa bilang kita bisa menikah secepatnya, Papa ingin gendong cucu secepatnya, Hon," pekik Becca sambil berjalan mendekati Adipati yang masih saja menatap Becca tajam.
"Becca, lakukan apapun yang lo mau, tapi jangan harap gue nikahin lo. Hubungan kita hanya simbiosis mutualisme. Gue butuh sex dan lo butuh uang. Sama-sama untung, kan?".
"Maksud kamu, aku wanita bayaran,PSK?"
"More and less, Becca. So... keluar dari kehidupan gue SEKARANG!?” ujar Adipati sambil menjambak rambut Becca yang dari tadi sudah bersimpuh dikakinya.
"Auwww...sakit."
"Kalau loe masih bikin perkara. Bukan cuman rasa sakit ini aja yang bakal elo rasain, Becca..!!!" ancam Adipati sambil menarik rambut Becca lebih keras lagi, kemudian mendorong tubuh Becca menjauh dari dirinya.
Adipati berjalan mendekati pintu kamarnya, sebelum Ia membuka pintunya dia menoleh untuk melihat keadaan Becca yang sedang menangis tersedu-sedu sambil membenahi rambut dan bajunya. "Becca, please go home and leave me alone," pinta Adipati dengan sedikit lembut, ada rasa tidak tega juga melihat Becca yang menangis.
(Becca, tolong pulang kerumah dan tingalin aku.)
Becca hanya terdiam mendengarkan permintaan Adipati, ada rasa sakit didadanya. Becca menantap nanar punggung Adipati yang keluar dari ruangan itu, kemudian menutup pintunya meninggalkan Becca sendirian.
•••
"Adipati, kenapa kamu seret Becca? Sudah tidak sabar memberikan Papi cucu, hah?" canda Gio sambil tersenyum pada Adipati.
Hah... rasanya Adipati ingin mencekik leher Becca, rasa kesalnya benar-benar membuat Adipati ingin mengumpat. 'Sinting emang Becca.'
"Dia bukan tunangan aku, Pi," ujar Adipati kesal, rasanya dia ingin berteriak keras memaki semua orang di rumah itu.
"Cosa intendi ?" Gio yang kaget tanpa sadar mengeluarka bahasa Ibunya.
(Maksud kamu, apa?).
Haaa... Adipati menghela napas mendengar pertanyaan Ayahnya. Rasanya dia ingin marah-marah tapi ditahannya, Adipati tau Ayahnya tidak bersalah, Ayahnya hanya ingin Adipati menikah dan berbahagia. "Becca hanya teman tidurku, Pa... nggak ada perasaan apapun. non c'è amore tra becca e me.”
(Tidak ada rasa cinta antara Becca dan Aku.)
"Oh.. ok, Quindi quella donna è pazza dicendo di essere il tuo fidanzato ?" Gio menatap anak semata wayangnya. Gio mengerti dengan wajah setampan itu, bukan hal yang mustahil bila Becca melakukan tindakan berpura-pura menjadi tunangan anaknya.
( jadi wanita itu gila. Mengatakan bahwa dia tunanganmu?)
"S..sì."
(iya.)
Terdengar helaan nafas Gio. Gio benar-benar menyayangi Adipati, dia hanya ingin Adipati menemukan kebahagaiannya, seperti dirinya yang menemukan kebahagiannya bersama istrinya.
"Adipati, bawa Becca pulang, jangan suruh dia kemari lagi, terkecuali kalau memang kamu benar-benar mau menikahinya. Ingat hanya bawa wanita yang benar-benar mau kamu nikahi kerumah ini. Ingat itu Adipati!?” ancam Gio sambil menatap tajam Adipati.
"Baiklah, Papa."
•••
Nah kan... Becca bikin perkara sih jadi ngamuk tuh Adipati-nya wkwkwkkw
Siap buat next episode ? Lalalalalaaa....
Terima kasih sudah membaca maaf klo masih banyak typo...
Add ig author yah storyby_gallon
Jangan lupa comment,like and vote yah ❤️❤️ Comment yang banyak, author suka keributan hehehe...
Salam sayang Gallon
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 386 Episodes
Comments
EndRu
papa gio ngerti. syukurlah
2023-10-06
0
EndRu
ijin bener bener nekat Bebek eh becca hahaha bibi ada ada aja
2023-03-18
0
Ghaly
bknkah honyy itu artinya madu...lah kalo manggilnya cuma "hon" aja itu berarti "mad" dong🤣🤣🤣.namanya Aditiya di panggil si bebek "mad"🤣🤣🤣🤣
2022-07-18
0