Sebelum baca please, pencet tanda 👍🏻
jangan lupa komen juga yah, please... Tinggalkan jejak kalian, nanti aku mampir balik kok ❤️
•••
"Let's the party begin...!" teriak Jules sambil mengangkat gelas tequilanya ke atas. Setelah teriakan Jules berakhir, seketika itu lagu Bangarang by Skrillex menghantam telinga Taca. (Mari kita mulai pestanya.)
Beberapa rekan kerja Taca langsung menggila, lampu-lampu langsung berubah warna dengan cepat. Taca yang sesungguhnya bukanlah anak metropolitan, langsung menyerngitkan matanya dan kaget mendengarkan musik yang membahana.
Tidak banyak yang tahu kalau Taca hanya gadis dari suatu desa kecil di daerah Cisarua Jawa Barat. Dimana Taca yakin 100% bila dia sebutkan nama desanya, kawan-kawannya akan menyerngitkan dahinya.
Karena itu, Taca selalu malas bila ditanya dimana kampung halamannya. Karena dia malas menjelaskan lokasi desanya. Walhasil, bila ada yang bertanya dimana kampung halaman Taca, Taca hanya bilang Bandung.
Taca juga bukan gadis malam, masa kuliahnya dia habiskan dengan belajar. Taca mendapatkan beasiswa full disalah satu Universitas swasta di Bandung. Yang mau tidak mau membuat Taca harus fokus belajar untuk mempertahankan IPK-nya.
Jadi, ini pertama kalinya Taca ke club malam. Pertama kalinya Taca melihat wanita-wanita dan para pria melebur menjadi satu di bawah lampu yang berkelap kelip dan musik yang memekakkan telinga.
Taca cuman bisa menyerngit dan kebingungan. Bingung apa yang harus dilakukan disana. "Ca, elo ngak minum?" tawar Jules yang melihat Taca celingukan.
"Hah... apa Jules? Nggak kedengeran, lo ngomong apaan?” teriak Taca.
"Nih, minum," Jules memberikan segelas Tequila. “minum aja, Ca. Bebeb aku yang bayarin."
Taca dengan cangung mengambil gelas dari tangan Jules. Dengan cepat Taca meneguk minuman tersebut, tanpa tau apa isinya. Seketika rasa panas menjalar di kerongkongan Taca.
"Anjrit, naon ieu ?" jerit Taca yang tanpa sadar mengeluarkan Bahasa ibunya.
(Anjrit, apaan ini ?).
"Apa coba ?" goda Kania yang tiba-tiba saja sudah duduk disamping Taca sambil membawa gelas berisikan margarita.
"Ini, apaan sih Ka? Rasanya aneh banget pahit!?”Taca meringis menatap gelas kosong di tangan kanannya.
Kania mengambil gelas kosong dari tangan Taca, kemudian mencium gelas tersebut. "Ini tequila, Ta."
"Itu pahit, Ta, mending coba ini.” Kania menyodorkan gelas berisikan air berwarna merah. "ini wine lebih enak."
Taca mengambil gelas dari tangan Kania dan mulai mengesapnya sedikit. Merasakannya terlebih dahulu. Dia tidak mau kecolongan seperti tadi.
"Taca, liat itu si Jules," ujar Kania sambil menunjuk Jules yang sedang meliukkan tubuhnya gila-gilaan sambil dikelilingi pria-pria berwajah rupawan. Sesekali Jules mencium salah satu pria yang ada.
"Lah, bukannya Jules udah punya pacar yah? Kok dia masih mesra-mesraan sama orang lain?" tanya Taca polos, yang langsung dijawab oleh tawa Kania.
"Please, Ta. Yang selama ini dibilang cowonya Jules itu cuman Sugar Daddy, Ta," ujar Kania disela tawanya.
"Udah bukan rahasia umum kalau Jules itu simpenan beberapa orang penting dan gosipnya Jules juga simpenan Mr. CEO."
Bruh....
Tanpa sadar Taca menyemburkan winenya "Eh buset... digilir maksudnya ?".
"That's why Jules have a nicknames. Queen Jules hahaha," jawab Kania sambil menuangkan kembali wine ke gelas kosong Taca.
(Itulah, kenapa Jules punya julukkan, Ratu Jules hahaha.)
•••
"Di, elo inget Jules?" tanya Juan.
Adipati yang sedang meminum vodkanya langsung terdiam, berusaha mengingat seseorang bernama Jules.
"Nope."
(Nggak)
"Really, loe ngak inget sama sekali ?" ujar Juan, kaget dengan daya ingat sahabatnya ini.
"Shoud I?”
(Aku harus inget?)
"For God's sake (Demi tuhan)... elo beneran ngak inget? Jules cewe yang elo kencani selama dua bulan. Cewe yang kerja dibagian marketing perusahan kita. Yang lo 'pake' gila-gilaan. Lo bahkan nyekap dia di apartement elo sama dua hari..!"
Adipati langsung tersenyum mendengar penjelasan Juan. Dia mulai mengingat Jules, gadis hypersex yang pernah mengisi ranjang di apartementnya. Sex gila-gilaan yang mereka lakukan masih terpatri diotaknya. Tapi, setelah melakukannya hanya ada perasaan hampa dihati Adipati.
"Gue inget, kenapa? Lo mau sama dia?" tanya Adipati lagi sambil menyebarkan pandangannya kesekitar club. Manik biru matanya langsung menangkap sosok yang membuat darahnya berdesir. Sosok wanita mengunakan dress pendek berwarna merah.
Dress yang lebih cocok dipakai ke office daripada ketempat seperti ini. Tapi, semuanya termaafkan dengan wajah cantik wanita tersebut atau lebih tepatnya buah dada montok yang tampak malu-malu mengintip dari balik belahan bajunya.
Tanpa sadar Adipati menahan napasnya, imajinasinya mengalir liar pada saat melihat wanita tersebut.
"Bumi, pada Adipati," panggil Juan menyadarkan Adipati dari fantasinya. "Loe, dengerin gue ngak? Liat, apaan sih?".
"Hah... iya gimana... Jules ‘kan, kenapa dia?"
"Hadeuh... Jules lagi ulang tahun, tuh dia disana," tunjuk Juan kearah Jules yang sedang asik dengan para lelakinya.
"Loe ngak mau gabung sama mereka?" olok Juan.
"Sinting... kagak lah, gue bosen sama Jules. Basi," ujar Adipati sambil menyalakan rokoknya.
"Gue lebih demen sama cewe itu," tambahnya sambil menunjuk wanita berbaju merah yang sedang duduk di meja sebelah.
"Gila, mata elo tuh yah. Klo liat barang bagus beda. Kenceng sinyalnya." Juan terkekeh.
Adipati hanya tersenyum mendengarkan kicauan Juan dan kembali larut dengan musik yang sangat memekakkan telinga, sambil sesekali melambaikan tangan pada orang-orang yang menyapanya.
Saat ini Adipati ingin diam dibagian bawah club, tidak masuk ke lounge vvip miliknya. Dia sedang ingin berbaur dengan orang-orang biasa versinya. Dia ingin rileks dan mungkin saja dia menemukan calon istri ‘kan.
(Gembleng ya kali nyari istri di club malem *tepok jidat).
•••
Taca yang dari tadi masih kebingungan,mulai menikmati tempat tersebut. Wine yang diberikan oleh Kania benar-benar membantu Taca rileks, bahkan tadi Kania memberikan sesuatu yang membuat dirinya lebih rileks lagi. Tak terasa tubuhnya mulai mengikuti irama lagu yang dimainkan DJ.
Tanpa Taca sadari dia sudah menggerakkan badannya mengikuti irama lagu Beat Down by Angger Dimas. Tangan kanannya masih memegang gelas wine yang sudah kembali terisi penuh. Entah sudah gelas keberapa yang saat ini Taca minum.
Kepala Taca mulai pusing, kesadaran Taca mulai hilang sedikit demi sedikit. Taca berjuang untuk mempertahankan kesadarannya. Tapi, sulit. Tanpa Taca sadari dia ingin kekamar mandi.
'Toilet, aku mau pipis' batin Taca sambil berjalan sempoyongan kearah toilet club tersebut. berjuang untuk berjalan kearah pintu Toilet dan sesampainya dilorong toilet. Taca merasakan pusing yang makin terasa menggedor kepalanya.
Taca menyandarkan badannya ke dinding disamping kanannya. Mengatur napasnya dan berjuang mengembalikan kesadarannya namun nihil. Rasanya semuanya makin berputar.
Makin parahnya Taca merasa sangat panas, iya Taca merasa sangat-sangat panas. Rasanya dia ingin membuka semua bajunya, saking merasa panasnya.
Taca terduduk lemas, Ia berusaha mengipasi badannya, mencoba mendinginkan badannya yang makin terasa panas. Beberapa orang berlalu lalang didepannya, tapi tidak ada satupun yang menolongnya. Jangankan menolongnya, meliriknya pun tak ada.
"ARGHGGG," erang Taca kesal sambil melemparkan sepatunya. Rasa panas membuat Taca hilang akal.
Brukk..
"Maaf, nona bisa lebih berhati-hati dengan sepatumu...”
•••
Terima kasih sudah membaca maaf klo masih banyak typo...
Add ig author yah storyby_gallon
Jangan lupa comment,like and vote yah ❤️❤️ Comment yang banyak, author suka keributan hehehe...
Salam sayang Gallon
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 386 Episodes
Comments
EndRu
siapakah?
2023-10-06
0
Gina Savitri
Kasian taca di kerjain temen2 kantor nya
2023-08-02
0
EndRu
walaah... pemeran cowoknya sudah sangat pengalaman. kasihan ceweknya klo gini
2023-03-18
0