"Halo," Juan mengangkat teleponnya.
"Ju, cari dimana Becca sekarang...!" perintah Adipati.
"Hah ? Cari gimana maksudnya ?. Ngak bisa lo chat aja, gitu," Juan benar-benar tak habis pikir, padahal Adipati hanya tingal menelepon Becca dan tanya Becca dimana, Juan yakin 100% Becca dengan senang hati memberitahukannya.
"Juan, cari Becca sekarang. Gue ngak lagi bercanda, Ju. Besok gue ceritain alasannya. Inget carinya diam-diam," Adipati memperingatkan Juan.
Juan yang kebingungan dengan permintaan Adipati, hanya bisa pasrah. Sahabatnya ini memang paling suka menyusahkan hidupnya. "Oke..nanti gue kirim lokasinya."
"Thank's."
Setelah Adipati menutup teleponnya, Adipati langsung menelepon Sherlly. Seperti biasa hanya pada dering pertama Sherlly mengangkat teleponnya.
"Iyah, Pak."
"Sher, handphone saya rusak. Tolong belikan yang baru, terserah kamu merknya apa. Tapi saya mau data-data lama saya sudah ada dihandphone baru saya. Lalu cari dokter kandungan terbaik di Jakarta, buatkan saya janji hari ini, jangan lupa kirim alamatnya. Oke," Adipati berbicara sambil masuk kedalam mobilnya.
"Dokter kandungan buat apa, Pak ?" tanya Sherlly spontan, kemudian langsung merutuki kelancangannya.
"Bukan urusan kamu, Sherlly. Pokoknya tolong urus semuanya. Terima kasih," ujar' Adipati sambil mumutuskan teleponnya.
Adipati langsung menjalankan mobilnya, membelah kemacetan Jakarta di sore hari. Sesaat setelah Adipati melewati lampu merah.
Zreeettttt...
"Yah," jawab Adipati melalui sambungan bluetooth.
"Lokasi udah gue kirim, tinggal lo masukin ke GPS. Loe hutang penjelasan, Di," ujar Juan.
"Oke, thank's," Adipati memutuskan saluran telepon kemudian memasukan lokasi Becca.
"Trun left."
Dan Adipati pun membelokkan mobilnya ke kiri.
•••
"Gimana, Becca. Kapan lo nikah sama, Adipati ?" tanya Cindy teman arisan Becca.
Ternyata Becca saat ini sedang melakukan arisan berlian dengan teman-teman sosialitanya, disebuat rumah makan jepang dengan konsep private.
"Secepatnya dunk, Adipati kan cinta."
"BECCA...!" suara bariton yang sangat keras menghentikan kalimat Becca.
Becca menoleh dan menemukan Adipati di ambang pintu, senyuman Becca langsung mengembang di bibirnya. "Honey... kok kamu bisa ada disini ?".
"IKUT LOE, SEKARANG...!" bentak Adipati sambil menarik tangan Becca kasar. Adipati benar-benar tidak peduli dengan tatapan teman-teman Becca juga tamu-tamu di restoran tersebut. Enought is Enought, Adipati sudah terlalu muak dengan kelakuan Becca.
"Honey, sakit," pekik Becca yang berjalan mengikuti Adipati sampai kedepan mobil Adipati.
"Honey, aku bawa mobil sendiri."
"Bodo amat, mau lo bawa helikopter sekalipun. gue ngak peduli..!" hardik Adipati kesal sambil membuka mobilnya dan melempar tubuh Becca kedalam mobil, lalu menutup pintu mobil dengan keras.
"HONEY..!!" teriak Becca kaget dengan perlakuan kasar Adipati. Selama bersama Adipati, memang Becca selalu menerima perlakuan kasar Adipati, tapi tidak pernah sekasar ini.
"Berisik, diem deh," bentak Adipati kesal. Rasanya ingin di memukuli stir mobilnya. Adipati pun menjalankan mobilnya secara ugal-ugalan, membuat Becca menangis di kursi penumpang.
"Astaga, hon... hon... ARE YOU CRAZY ?" pekik Becca saat Adipati menyalip mobil didepannya dengan kecepatan tinggi tanpa memperhitungkan motor dibagian kanan mobil.
"SHUT UP, BECCA..!!."
TITTTTTTTT.... TITTTT.....
Suara klakson dari mobil sekitar mereka yang protes dengan aksi ugal-ugalan Adipati memekakkan telinga Becca.
"ADIPATIIIIII...!! It's not funny at all...!" Becca benar-benar berjuang menahan tangisnya saat melihat angka speedometer dimobil Adipati.
Adipati sama sekali tidak mau mendengar teriakkan, Becca. Diotaknya kali ini, dia ingin mengetahui apakah Becca hamil atau tidak.
Wajah Becca sangat pias, air matanya sudah bercucuran, entah kenapa tiba-tiba dia mengingat Tuhan, mulutnya sudah berkomat kamit mengucapkan doa, meminta perlindungan dari yang kuasa.
Becca yang dari tadi menutup matanya dan berdoa, tersentak kaget saat ada tangan yang menarik dirinya. Refleks Becca membuka matanya dan melihat tangan Adipati yang menarik dirinya keluar dari mobil.
"Hon.. kaki aku ngak bisa berdiri," ujar Becca saat keluar dari mobil Adipati. Kakinya langsung lumpuh, hal tersebut membuat Becca terduduk dijalanan.
Bukannya merasa iba, Adipati malah meningalkan Becca sendirian di parkiran. Ia berjalan kearah meja resepsionis rumah sakit, kemudian meminta beberapa petugas untuk membawakan kursi roda untuk Becca dan membawa Becca ke dekat ruang periksa Dokter Rinda, Dokter rekomendasi dari Sherlly.
Becca hanya dapat menatap bingung, air matanya jatuh satu-satu dari matanya. Dia bingung untuk apa dia dibawa ke rumah sakit oleh Adipati.
•••
"Bagaimana, Dok ?" tanya Adipati cemas.
"Bu Becca sehat, Pak Adipati," jawab Dokter Rinda tenang.
"Bukan itu, apa dia, hamil ?" tanya Adipati sambil menatap Becca.
Becca hanya diam dan menunjukkan ekspresi ketakutan.
"Oh, tidak Ibu Becca tidak hamil. Gimana mau hamil, Pak. Kan, Bu Becca menggunakan KB Spiral, betulkan Bu Becca ?" tanya Dokter Rinda sambil menatap Becca sambil tersenyum.
Becca hanya dapat menganggukkan kepalanya pasrah, dia kaget candaannya tantang dirinya hamil, ditanggapi serius oleh Adipati. Biasanya Adipati tidak akan menanggapi apapun omongannya.
"Astaga, BECCA...!!" Adipati mengusap wajahnya dengan kesal. Rasanya ingin sekali dia mencekik leher Becca.
"Tapi, jika Bapak ingin Bu Becca hamil, bisa mengikuti program, Pak," Dokter Rindu menawarkan program kehamilan.
"Ngak Dok, saya malah bersyukur Becca ngak hamil. Makasih Dok. Selamat sore," Adipati kesal sambil bangkit dari duduknya dan menarik Becca dari kursi.
"Permisi, Dok," ujar Becca cepat.
•••
"Honey.. kamu kenapa sih," pekik Becca sambil melepaskam gengaman tangan Adipati dilengannya.
"Salah aku Apa, Hon."
"Maksud Loe apa, bilang hamil, hah ?" hardik Adipati kesal.
"Aku, bilang hamil biar kamu bales chat aku. 3 minggu, honey... 3 minggu kamu ngak ngabarin aku apa-apa. Semua akses komunikasi aku ke kamu ditutup. I love you, Hon," rajuk Becca sambil menyentuh dada Adipati.
Adipati mengengam tangan Becca geram. "But, i don't love you, Be.. Sorry."
Wajah Becca berubah pias, dia tidak percaya dengan pendengarannya. 'Tidak mungkin, Adipati pasti mencintai aku' batin Becca.
"Aku ngak cinta sama kamu, maaf. Aku mencintai orang lain, Becc. Terima kasih sudah ada disamping aku selama ini. But, sorry Be, i don't love you," Adipati mengubah strateginya. Adipati pikir dengan bersikap lembut pada Becca akan membuat Becca menjauhi dirinya.
Tapi...
"ARE YOU KIDDING, ME ?????" Sentak Becca sambil mencengkram kemeja Adipati. Becca langsung mendorong Adipati keras, hingga Adipati terjengkang kebelakang dan mendaratkan pantatnya ke lantai rumah sakit.
"DENGER ADIPATI, NGAK ADA YANG BOLEH KAMU CINTAI SELAIN AKU. AKU YANG SELALU ADA DISAMPING KAMU, AKU YANG SELALU MEMENUHI KEBUTUHAN BATIN KAMU. AKU YANG BAKAL JADI ISTRI KAMU. NGERTI KAMU...!!!!" teriak Becca sambil mencengkram baju Adipati.
Teriakkan Becca menarik perhatian orang-orang sekitar, bahkan beberapa satpam rumah sakit mendekati Becca yang sedang duduk berhadapan dengan Adipati.
"Ada apa ini ?" tanya satpam rumah sakit.
Becca langsung menatap satpam tersebut, kemudian ide gila langsung terlintas diotaknya. Becca langsung berteriak. "Laki-laki ini ngak mau tanggung jawab, Pak. Dia sudah hamilin saya huhuhuhuhuuu...".
"Hah..?? Bukan, Pak. Dia ini gila Pak. Dia ngak hamil..!" Adipati langsung melepaskan tangan Becca dan berdiri dengan cepat.
"Bohong, Pak. Dasar laki-laki ngak punya akhlak. Maunya cuman enaknya aja," ujar Becca sambil menangis histeris.
Satpam rumah sakit tersebut merasa terenyuh melihat Becca yang menangis, langsung memegang tangan Adipati.
"Bapak, ikut saya ke pos satpam. Bapak harus tanggung jawab, Pak. Nanti saya panggilkan penghulu, buat nikahin Bapak sama Mbak ini," ujar satpam rumah sakit tersebut.
"Jo, Kamu papah, Mbak itu. Tenang Mbak, Kaka saya penghulu. Saya telepon sekarang, saya bakal paksa Bapak ini nikahin Mbak," ujar satpam rumah sakit tersebut pada rekannya yang bernama Ujo.
Mendengar perkataan satpam tersebut senyum Becca merekah. Bodo amat nikah di pos satpam, yang penting nikah sama Adi, pikir Becca.
"Iya, Pak saya ini udah hamil 2 bulan, Pak. Dia nyuruh saya gugurin, Pak."
"Waduh, dasar laki-laki kurang ajar. Udah, kamu ikut. Jadi laki-laki kok ngak mau tanggung jawab..!!".
"Hah ?? Pak.. saya ngak hamilin dia Pak. Astaga Pak dia itu gila, Pak...!!" tolak Adipati sambil berusaha melepaskan cengkraman Satpam tersebut, tapi nihil usahanya tidak berhasil.
"Alah, muka kaya kamu tuh, muka penjahat kelamin, tau. Tanggung jawab, Pak. Kasian Mbaknya," ujar Satpam Rumah Sakit tersebut.
"Pak.. astaga, Pak...!!!" teriak Adipati kesal, tapi sekeras apapun Adipati mencoba untuk melepaskan dirinya, satpam tersebut makin mencekram lengannya lebih keras lagi.
"PAK ASTAGA...!!!"
•••
SAPA YANG KECELE 🤣🤣🤣🤣, ngaku sapa yang kecele sama kelakuan Miss Becca Nata 🤣.
Becca emang otaknya rada-rada 🤣.
Pokoknya segala cara dihalalkan buat mendapatkan Adipati 🤣🤣. Yang sabar yah Adipati 🙈🙈🙈.
Terima kasih sudah membaca maaf klo masih banyak typo...
Add ig author yah storyby_gallon
Jangan lupa comment,like, kasih bintang, kasih tau juga orang-orang satu kampung buat baca karya author and vote yah ❤️❤️
Comment yang banyak, author suka keributan hehehe...
Salam sayang Gallon
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 386 Episodes
Comments
fiendry🇵🇸
makanya berpikir sebelum bertindak, baru bingung dapatnya
2023-11-07
0
EndRu
becca bebek gila
2023-10-07
0
EndRu
penuh kejutan tiap part-nya . jozzz 🤩🤩🤩
2023-03-18
0