Kepala Adipati berdenyut, sepertinya Adipati membutuhkan Aspirin. Seumur hidup dia tidak menyangka akan dihadapkan dengan posisi seperti ini.
"Honey, sekarang kita nikah," bisik Becca ditelinga Adipati.
"Becca lo, gila."
"Iya, Hon. aku gila, aku gila karena kamu. Aku bakal lakuin apapun buat menjadi Mrs. Berutti, ngerti kamu..!" ujar Becca sambil menekan paha Adipati.
"Astaga," Adipati benar-benar tidak habis pikir. Ternyata Becca bisa segila dan senekat ini. Entah setan apa yang ada dipikiran Becca. Adipati makin mengutukki dirinya sendiri akan kebodohannya, kenapa bisa mengizinkan gadis gila ini masuk kekehidupannya.
Tiba-tiba saja dihadapan Adipati berdiri seorang penghulu. Penghulu tersebut menatap Adipati sambil tersenyum.
"Jadi, ini mempelai lelakinya ?" tanya penghulu bernama Karto tersebut.
"Astaga, Pak. Saya ngak mau nikah, Pak. Cewe ini tuh GILLA," Bentak Adipati kesal.
Mendengar ucapan Adipati, Becca langsung berakting menangis histeris, ditundukkannya kepalanya, tangannya memukul-mukul meja dihadapannya.
"Huhuhuhuhuu... saya hamil, Pak. Dia harus tanggung jawab...!"
"BECCA...LOE SINT*NG ATAU GILA HAH ?" bentak Adipati sambil menguncang badan Becca dengan kasar.
"Eh, Pak. Kasian Mbaknya lagi hamil. Bapak kok kasar, bener-bener laki-laki ngak punya akhlak..!" ujar satpam rumah sakit yang ternyata bernama Zudin.
"Astaga, Pak dia ini gila, halu, Pak. Bapak kalau ngak percaya saya, Bapak telepon dokter Rindu, deh. Dia tadi periksa cewe gila ini. Dan dia itu ngak hamil..!" ujar Adipati gemas, lebih baik dia mati daripada harus nikah dengan Becca.
"Dokter Rindu, yang bagian Obyn ?" tanya Zudin dan langsung dijawab anggukan oleh Adipati.
"Iya, Pak. Saya mending mati daripada nikah sama ini, ondel-ondel..!" ujar Adipati sambil menunjuk Becca yang masih berakting menangis, yang menurut Adipati suaranya lebih mirip suara kucing minta kawin.
Zudin pun mengeluarkan handphonenya, kemudian menelepon dokter rindu. " Dok...".
"Dokter... ini saya Pak Adipati, Dokter masih ingat kan ?" Adipati merebut telepon milik Zudin kesal, kemudian langsung berbicara dengan Dokter Rindu.
"Oh, iyah kenapa, Pak."
"Sebentar, Dok," Adipati langsung mengubah suara handphone tersebut menjadi loudspeaker, supaya bisa didengar oleh semua orang.
"Dok, tadi saya ketempat dokter, kan. Becca tadi wanita yang bareng sama saya, ngak hamil kan,Dok."
"Tidak, Pak Adipati. Bu Becca tidak hamil. Kan Bu Becca pakai KB Spiral, Pak," ujar Dokter Rindu menjelaskan dengan detail.
"Oke, makasih Dok. Selamat siang," Adipati langsung memutuskan sambungan teleponnya dan memberikan handphone tersebut kembali pada pemiliknya.
"Nah.. saya kan sudah bilang, dia ini gila, Pak... !!!" ujar Adipati kesal.
HUAAAAAA.... tangis Becca memecahkan suasana, Becca benar-benar menangis keras, tangisannya memekakkan telinga hingga beberapa orang yang berada diluar pos satpam mendatangi pos, ingin mengetahui apa yang terjadi didalam pos tersebut.
"Astaga, BECCA. OTAK LO BENERAN KONSLET...!!!" maki Adipati kesal.
•••
Iis yang berjalan keluar dari Rumah Sakit kaget melihat banyak orang bergerombol di pos satpam. Rasa penasarannya makin besar saat mendengar suara tangisan yang sangat keras dari dalam pos satpam tersebut. Jiwa keponya meronta-ronta, membuat Iis masuk kedalam kerumunan tersebut untuk melihat apa yang terjadi.
"Ada apaan sih, mbak ?" tanya Iis pada mbak-mbak disebelahnya.
"Itu, Bu. Cowo itu katanya ngehamilin cewe yang nangis disebelahnya. Tapi, tadi pas ditelepon dokter kandungan ternyata cewenya boong. Eh.. sekarang cewenya nangis meraung-raung. Rame loh, Bu. Ngalahin sinetron Kumenangis yang di Indosiar itu loh bu..!" ujar Mbak tersebut bersemangat.
"Haizzz..cewenya gila kali yah, Mbak."
"Stress kayanya, Bu. Liat itu mana bibirnya dimonyong-monyongin gitu lagi, Bu. Mirip Bebek. Hahahahaa..."
Refleks Iis tertawa mendengarkan perkataan wanita disampingnya. Iis melihat wanita yang menangis tersebut dengan seksama. 'Lah, itu mah mbak-mbak yang dulu ngelempar piring di resto. Astaga bener-bener harus di bawa ke Ningsih Tinampih, kayanya.' Iis tertawa didalam hati.
Iis yang merasa sudah cukup untuk melihat atraksi si wanita pelempar piring dihadapannya langsung membalikkan tubuhnya bermaksud untuk pulang ke apartemennya, Tapi...
BRUUK
Hidung Iis langsung menabrak sebuah dada bidang. Tanpa Iis sadari, Iis mencium wangi white musk yang Iis sukai. Dirinya langsung mengadahkan wajahnya untuk melihat siapa yang Dia tabrak, kemudian Iis Hanya bisa mematung melihat wajah orang yang ditabraknya.
"Oh..maaf."
"Saya yang salah, maaf eh.." Iis berusaha untuk menjauh dari tubuh lelaki gagah didepannya, tapi kakinya oleng.
Lelaki tersebut langsung memeluk pinggang Iis dengan cepat. "Hati-hati, Mbak."
Suara lelaki tersebut cukup keras sehingga membuat beberara orang disana menoleh kepadanya.
"JUAN...!! Thank's god, you come here. Si Becca ini bikin kepala aku pecah..!!" Adipati langsung berbahagia melihat Juan.
"Bentar, permisi..." Juan meminta jalan pada orang-orang didepannya, tapi Juan tidak sadar tangannya masih memeluk pinggang Iis dengan erat. Mau tak mau Iis terdorong kedepan dan berjalan mendekati Adipati.
Nafas Iis makin terhenti saat melihat wajah Adipati, mata birunya membuat Iis terkesiap. Mimpi apa dia semalam, bisa dipeluk lelaki gagah dan menatap laki-laki setampan Adipati.
"Juan, Adipati harus nikahin, aku," Rengek Becca tiba-tiba membuat Adipati menghentakkan kakinya sambil mengusap wajahnya.
"Astaga, Becca Loe tuh kalau gila ngak nanggung yah..!!! Aku udah bilang. I don't love you...!!!," kesebaran Adipati benar-benar diuji oleh Becca. Seandainnya otaknya saat ini konslet, mungkin sudah Adipati kubur hidup-hidup Becca.
"Terus kaku suka siapa ? Hah ? Maria, Jinny, Lulu atau Katarine ?" pancing Becca. Becca benar-benar mau tau siapa wanita yang beraninya merebut Adipati dari genggamannya.
Adipati yang tau sifat Becca, tidak mau mengungkapkan siapa wanita yang dicintainya, bisa-bisa, Becca nekat. "Itu bukan urusan lo, Bec.".
"Bec, udahlah Adipati ngak suka sama lo, dia udah punya pacar. Jangan bikin perkara lah, Bec. Loe malu-maluin keluarga Nata," ujar Juan mengingatkan status sosial Becca.
"Ngak, ya udah kalau Adipati, ngak mau nikahin, aku," Becca tiba-tiba menarik tangan penghulu yang kebingungan.
"Pak, nikahin aku sama dia. Sekarang...!" perintah Becca sambil menunjuk muka Juan.
Tawa Adipati meledak seketika itu juga, Adipati sudah tidak paham dengan jalan pikiran Becca. Entah kenapa dulu dia bisa bertahan dengan Becca, mungkin karena service Becca diranjang ? 🤦🏻♀️ .
"Hah, Kok jadi gue ?" tanpa sadar Juan mengeratkan pelukkannya dipinggang Iis, membuat Iis kebingungan.
"Udah, Ju. Demi gue. Biarkan gue bahagia sama Taca. Lo nikahin dah si Becca" Adipati sambil menahan Tawa.
"TACA..!!" teriak Becca dan Iis berbarengan.
Iis berteriak karena kaget ternyata, lelaki bermata biru dihadapannya adalah kekasih Taca yang diceritakan oleh Taca kemarin. Sedangkan Becca berteriak, karena berhasil mendapatkan nama wanita yang membuat Adipati menjauhinya.
"Jadi, pelakor itu namanya TACA ?" jerit Becca sambil berbalik menatap Adipati.
Wajah Adipati kelu, 'sial, banyak banget akal Becca buat mendapatkan keinginannya.'. Adipati menatap Becca. "Bec, Please. Kita ngak pacaran hubungan kita sebatas FWB. gue udah nemuin wanita yang gue cinta sepenuh hati. Namanya Taca Safina Trina, maaf, kalau gue nyakitin elo. Tapi, please jauhin gue Becca Nata," pinta Adipati baik-baik.
Becca terdiam mendengarkan perkataan Adipati, belum pernah Adipati berkata semanis ini padanya. Seumur hidup mereka bersama, Adipati sangat kasar, tidak pernah mereka berbincang, yang ada hanya permainan diatas ranjang.
Becca kemudian mendekatkan dirinya ke arah Adipati, kemudian merapihkan jas yang dikenakan Adipati dengan mengunakan tangannya. "Manis, banget kamu, Hon. Ok, Kalau itu yang kamu mau. Kamu bisa pacaran sama Taca. Aku ngak papa. Tapi."
Senyum Adipati mengembang diwajahnya mendengar perkataan Becca.
"Tapi.. Kamu nikahi aku. Terus jadikan Taca Gun.dik.mu," ujar Becca sambil tersenyum manis kearah Adipati.
"What the ...." belum sempat Adipati menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba Adipati melihat seorang wanita menjambak rambut Becca sambil berteriak.
"OTAK LOE KONSLET, HAH ?"
Ternyata Iis sudah lepas dari pelukkan Juan, dan dengan cepat menjambak rambut Becca, hal tersebut membuat riuh suasana di pos satpam Rumah Sakit tersebut.
•••
Tiba-tiba pingin salto baca part ini 🤣🤣🤣🤣.
Sabar para pembaca memang Becca ini settingan otaknya beda sendiri. Jd rada-rada harus di setrum dulu 🙈🙈 .
Terima kasih sudah membaca maaf klo masih banyak typo...
Add ig author yah storyby_gallon
Jangan lupa comment,like, kasih bintang, kasih tau juga orang-orang satu kampung buat baca karya author and vote yah ❤️❤️
Comment yang banyak, author suka keributan hehehe...
Salam sayang Gallon
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 386 Episodes
Comments
EndRu
ganas Banget kamu Lis hahaha 😍😍😍
2023-10-07
0
Ida Teguh
aku padamu laaahh ceu Iis wkwkwk 😂😂
2023-07-28
0
EndRu
somplak sumpah hhhaa
2023-03-18
0