Adipati berusaha menelan makanannya, sejak tadi dia berusaha untuk makan. Yah... Adipati berusaha menelan makanannya dengan baik tapi percuma, hanya 3 suap saja yang mampu dia telan, padahal sudah 2 jam dia duduk di restoran ini. Matanya bulak balik menanatap handphonenya, berharap ada sms, email, WA atau apapun dari Juan.
Adipati mengetuk-ngetuk layar handphonenya bimbang antara mau menelepon Juan kembali atau tidak. Baru 5 menit yang lalu dia menelepon Juan menanyakan progress Juan dalam menemukan sosok Taca, tapi tidak diangkatnya. Adipati tahu bila Juan sudah tidak mengangkat teleponnya artinya memang Juan sedang sangat sibuk.
"Maaf, Pak. Apakah makannya tidak enak atau ada bumbu yang salah?" tanya pelayan restoran tersebut, karena tidak biasanya pelanggan setianya itu tidak bersemangat memakan makanan di restoran itu.
'Yang salah hati dan pikiran saya' batin Adipati. "Oh... perut saya sedang tidak enak, Mas. It's oke," jawab Adipati sekenangnya.
Mendengar jawaban Adipati, pelayan itu tersenyum, kemudian meningalkan Adipati kembali sendirian menikmati sepi.
Brtttttt brttttttt
Handphone Adipati bergetar, dengan cepat dan sigap diambilnya handphone tersebut, kemudian diliriknya id di handphonenya.
"Becca."
Adipati langsung menyerngitkan keningnya, bingung untuk apa Becca meneleponnya. Baru seminggu yang lalu Becca bikin perkara di penthousenya, pada saat Adipati sedang perjalanan bisnis. Becca memaksa masuk ke apartemennya tapi Bi Yuli tidak mengijinkannya, sampai satpam apartemennya berusaha mengusir Becca yang marah-marah, memaki Bi Yuli dan menangis meraung-raung di depan pintu penthouse miliknya.
Adipati yang mendengarkan cerita itu langsung bergidik. Yah... Becca adalah Friend With Benefit-nya. Tapi, Becca adalah FWB terlama yang dimilikinya hampir kemanapun dia pergi akan selalu bersama Becca. Cinta ? Pacar ? Nope, tidak pernah ada pengesahan status hubungan antara dirinya dan Becca. Tidak ada rasa cinta sama sekali. He need a sex and She need money, win win solution. Semudah itu hubungannya dengan Becca. (Dia butuh Sex dan dia butuh uang, sama-sama untung)
Dilain pihak Becca tergila-gila pada Adipati semua dilakukannya untuk menyenangkan Adipati. Semua FWB Adipati, Becca singkirkan baik secara halus ataupun paksa. Itulah yang membuat dia selalu bersama Adipati selama 1 tahun ini. Becca berambisi menjadi Mrs. Berutti dengan cara apapun.
Brttttttt Brtttttt
Adipati hanya melirik handphonenya, nama Becca tertulis di layar handphonennya, demi apapun di dunia ini Adipati sedang malas meladeni Becca, seandainya nomer yang tertera bernama Taca mungkin sudah buru-buru Adipati angkat. Adipati langsung mematikan handphonenya, kemudian kembali memaksakan diri untuk memakan makanannya.
"Honey, why you don't pick up my phone ?" berbarengan dengan suara itu, Adipati merasakan gigitan kecil dikupingnya kemudian kecupan singkat di pipinya. (Sayang, kenapa kamu nggak angkat telepon aku?)
"DAMN Becca...!!" teriak Adipati.
"Do you miss me ?" tanya Becca manja sambil duduk dikursi disamping Adipati. (Kamu kangen,aku?)
"No," jawab Adipati ketus. "go away, Becca." (Pergi, Becca)
"Honey, why you so rude to me?" tanya Becca lagi, dia sudah biasa dengan sikap ketus Adipati, Adipati tidak pernah sama sekali bersikap manis atau romantis pada dirinya, koreksi pada semua wanita FWB nya. (Sayang, kenapa kamu sangat kasar sama aku?)
"Nope... pergilah Becca, gue muak sama sifat lo. Maksud lo apa nangis-nangis di penthouse gue, ampe Bi Yuli ketakutan?" tanya Adipati sambil menatap wajah Becca.
Becca yang ditatap dengan sinis oleh Adipati langsung mengkerut, dia takut Adipati marah dan mengblokir kartu kredit miliknya.
"Honey, i just..." (Sayang, aku cuman....)
"You just what ?" (Kamu cuman apa?)
"I'm just.... angry to You. Kamu nggak ijinin aku buat ikut ke Canada, padahal kamu tahu, aku ingin ikut." (Aku cuman marah sama kamu....)
Adipati mengusap wajahnya, demi semua umat manusia di bumi, kenapa bisa dia berurusan dengan mahluk ini. Apa yang ada diotaknya dulu sampai mengijinkan seorang Becca Nata masuk kedalam hidupnya. Wanita manja yang membuat kepalanya pecah. Tidak ada yang istimewa dari wanita disampingnya ini.
"Becca."
"Yes, honey ?" jawab Becca manja.
"Kartu kredit gue masih di Loe kan?" tanya Adipati dan langsung di jawab anggukan oleh Becca.
"Gunting aja atau buang ke tempat sampah. gue udah telepon sekertaris gue buat blokir itu kartu. Dan please Becca LEAVE ME ALONE...!." (Becca tinggalkan aku sendiri.)
Mendengar kata-kata Adipati mata Becca membulat, bibirnya terbuka karena kaget.
" What do you mean, HONEY ???." (Apa maksud kamu, sayang)
"Don't see me anymore. We're done, Becca." ujar Adipati sambil melap bibirnya mengunakan serbet yang ada, kemudian pergi meningalkan Becca yang masih kaget dengan keputusan Adipati.
(Jangan temui aku lagi, kita selesai, Becca)
PRANGGGGG
"JANGAN GILA KAMU ADIPATI, JANGAN HARAP AKU MAU NINGALIN KAMU....!!!" teriak Becca histeris.
Adipati hanya melirik Becca, kemudian melongos pergi meninggalkan Becca yang sedang ditenangkan oleh beberapa pelayan di sana.
•••
PRANGGGGG....
Suara gaduh menghentikan langkah Taca dan Iis. Mereka langsung melirik sumber suara yang ternyata ada di dalam sebuah Restoran yang cukup terkenal di sana. Kekepoan Taca dan Iis membuat mereka memanjangkan lehernya untuk melihat ada apa gerangan didalam sana.
"Kunaon eta, alah eta tingali gelas dibaledogkeun, Ta... gusti eta awewe kunaon jiga nu gelo ih... kudu dibawa ka Ningsih Tinampih jigana, Ta," cerocos Iis sambil terus melihat amukan wanita di dalam restoran tersebut.
( kenapa itu, itu liat gelas dilempar, Ta.. Ya tuhan itu perempuan kenapa, kaya orang gila... harus dibawa ke Ningsih Tinampih kayanya,Ta.)
Pelayan disamping mereka langsung tersenyum mendengarkan cara bicara Iis yang mengingatkannya kepada pelawak Sule. "Mbak.. maaf, mau coba menu direstoran Kami?" tanya pelayan tersebut.
"Boleh, Mbak. Boleh saya liat menunya ?" tanya Taca sambil mengambil buku menu yang besar, saking besarnya mampu menutupi wajah Taca.
"Maneh lapar deui?" tanya Iis sambil terus mengawasi wanita didalam restoran tersebut yang masih melempar semua piring yang ada dihadapannya.
(Kamu lapar lagi ?)
"Yupz," jawab Taca sekedarnya sambil menyodorkan buku menu kearah Iis, hal itu membuat Taca dan Iis berbagi buku menu sambil membelakangi mesin kasir.
Tanpa mereka sadari ada sesosok pria yang mendatangi kasir. "Mbak, kerusakan itu semua biar saya yang bayar, biarkan saja dia lempar semua piring atau gelas atau apaun yang ada. Nanti saya yang bayar," ujar lelaki tersebut dan langsung dijawab anggukan oleh petugas kasir.
Suara pria tersebut mengagetkan indra pendengaran Taca, entah kenapa dia seperti ingat suara tersebut. Bahkan lebih parahnya dia seperti rindu suara tersebut. Taca mulai mengingat-ngingat dimana dia mendengar suara tersebut.
Lelaki itu berjalan melewati Taca dengan cepat, mungkin karena risih dengan wanita didalam resto yang masih berteriak-teriak. Saat pria tersebut melewati Taca, indra penciuman Taca mulai mencium wangi kayu dan hutan. Wangi yang pernah Taca cium dari kemeja lelaki yang mengambil keperawanannya kemarin. Taca langsung menolekkan wajahnya untuk melihat pria tersebut......
•••
Ayooo bakal ketemu ngak nih ? Adipati bakal ngeh ngak nih Taca ada disampingnya ?.
Ayoooooooo.... gimana gimana ? Hahahahaa
Ditunggu besok yah buat cerita selanjutanya...
Eh jangan lupa comment banyak-banyak author suka keributan masalahnya ❤️
Terima kasih sudah membaca maaf klo masih banyak typo...
Add ig author yah storyby_gallon
Jangan lupa comment,like and vote yah ❤️❤️ Comment yang banyak, author suka keributan hehehe...
Salam sayang Gallon
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 386 Episodes
Comments
EndRu
nyesel loh enggak nyapa
2023-10-06
0
EndRu
lhaah .. ga diketemuin nih ceritanya
2023-03-18
0
💓🌹Nai_Zalfa🌹😘💓
harusnya tuh gk usah tanggung jawab Ama kerusakan nya biar jadi pelajaran,ntar jadinya besar kepada dan berbuat seenaknya gara2 ada yg nanggung.
oh iya thor itu bahasanya gk usah di campur2 Napa biarpun ada artinya, jadi kesannya tuh ngulang baca.
2022-06-06
0