"Gi... mama... mama mu di temukan bunuh diri di sel nya"
Gia yang mendengar kalimat itu langsung terduduk lemas,om Salman langsung memeluk Gia dan secara otomatis air matanya turun dengan deras, mereka saling memeluk dan menguatkan bohong kalau tidak syok,karena mereka sangat terpukul dengan kejadian ini.
*bisa tolong antar gua dan ponakan gua ke Jakarta?*
Salman mengirimkan pesan itu pada sahabatnya,karena dia tidak yakin bisa membawa kendaraan dengan baik,tak lama pesan terbaca.
*wait* Balas Devan mahendra,sahabat Salman dari masih SMA.
30 menit kemudian Dev sampai di sana dan Gia lah yang membukakan pintu,dia sempat bengong saat melihat Gianna 'wow... very cute...' ucapnya dalam hati.
"udah sampe?" tanya Salman yang berdiri di belakang Gia membuat Dev kembali fokus.
"eh... iya udah... ayo! " ucapnya mengajak sang sahabat.
"Dev... kenalin ini Gianna,keponakan gw! anak dari kakak gua yang perempuan"
"oh..." Dev sedikit terkejut mendengarnya namun dia tetap terlihat biasa, "hai Gianna... saya Devan" ucapnya mengulurkan tangan.
Gia tak menyambut tangan itu, namun dia tersenyum dengan sangat manis,bahkan Dev terpesona dengan senyum itu,bibirnya yang mungil membuat Gia ingin mengecupnya.
"aku gak yakin bisa bawa kendaraan dengan baik saat ini" ucap sang om pada keponakan nya.
"it's oke...aku ambil barang barang aku dulu ya"
"hemm" Salman tersenyum menatap ponakannya yang sudah mulai beranjak dewasa itu.
"God... itu ponakan loe man? gila! imut banget!" mendengar sahabat mengatakan itu, dia langsung menatap dengan sinis.
"jangan macem macem loe! dia gw besarin bukan buat makhluk kaya lu!"
"pelit loe ah... baru mau gw lobiin..."
tidak sampai 5 menit Gia kembali dengan ransel dan tas milik Salman,interaksi antara ponakan dan om nya terlalu lembut dan mesra, mungkin tidak hanya untuk mata sahabatnya,tapi untuk orang lain juga.
*****
perjalanan ke sana memakan waktu yang cukup lama,mereka sesekali bicara dan bercengkrama singkat.
sepanjang perjalanan Devan benar benar kagum dengan cara Gia berbicara dengan Salman,Dev kagum Salman mendidik keponakannya dengan sangat baik.
sahabat nya memang pernah bercerita tentang sang keponakan,namun karena kesibukan masing masing membuat Devan tidak sempat berkunjung,bahkan ketika oma Lily kembali kepada Bapak di surga.
sesampainya di sana Salman langsung menyibukkan diri mengurus keperluan pemakaman sang kakak tersayang,namun ada satu surat yang di temukan bersama sang kakak dan di sana ada kalimat yang menyatakan jika nanti Gia akan ikut mba Ghina dan kalimat itu membuat seluruh badan Om Salman kaku.
"tidak mungkin...ka Ghaida telah memintaku menjaga Gianna" ucap nya dalam hati.
Salman berniat membuang surat tersebut, namun sayang dokter yang memang khusus memeriksa orang orang yang ada di penjara, berulang kali mengatakan tentang surat itu membuat mba Ghina menanyakan maksud nya dan dengan sangat berat hati Salman memberikan surat itu, yang dimana tertulis semua milik ka Ghaida akan jatuh ke tangan Ghina jika Gianna bersama mereka.
kalimat itu sangat memukul untuk Salman,apalagi Gianna yang mendengar apa yang di baca tante nya saat itu, lengkap sudah... padahal sang ibu tahu Gia tidak menyukai wanita itu,namun kedua nya kembali berfokus pada pemakaman Ghaida dengan harapan waktu akan mengubah semua itu,mereka berharap Ghina menolak keras hal itu.
Dev terus berada di sisi sang sahabat, mereka biasa bertiga, Salman, Devan dan Rayen, mereka pun mengenal Ghina dan Ghaida jadi mereka tahu betul kelicikan Ghina dan sang suaminya. Dev juga cukup terkejut dengan dokter yang selalu membahas surat, padahal kalau di pikir itu urusan pihak keluarga dan harusnya tidak ada sangkut paut dengan medis karena dokter hanya mengurus masalah medis.
Rayen ada saat pemakaman,begitu pula dengan Devan yang sebenarnya sangat curiga dengan kakak angkat dari sahabat nya ini,hanya saja dia tahu tempat untuk tidak mengatakannya pada sayang sahabat, namun dia mengatakan pada Rayen sahabat nya yang lain. akhirnya membuat dua orang itu terus berada di sisi Gianna dan Salman,membuat Ghina yang seakan ingin terlihat dekat di depan orang banyak namun gagal.
ibadah dan pemakaman berjalan dengan sangat lancar,mereka kembali ke rumah Ghaida yang ada di ibu kota dan rumah itu sudah batas nama Gianna peninggalan dari sang ibu jauh sebelum dia kembali bersama Bapa di surga. di sana Rayen dan Devan tetap ada di sisi Salman dan keponakan nya agar tidak ada yang menghalalkan segala cara karena mereka tahu kalau asuransi Ghaida tidak kecil, di tambah barang dan investasi yang di tinggalkan.
malam itu juga Ghina langsung meminta untuk bicara dengan Salman,kedua sahabatnya yang dari tadi terus menempel langsung menatap Salman yang kemudian menganggukkan kepala nya.
"kita ga perlu basa basi lagi! biar Gia tinggal bersama kami di sini"
"gak gitu dong mba... ini kan kakak baru saja kita makamkan! kita gak bisa bicarakan itu sekarang, kita harus pikirin Gianna jangan pikirin diri kita sendiri! lagi pula dalam surat kakak Gia harus tinggal sama kalian tanpa paksaan,kasian dia mba! dia masih syok"
"oke... mba tunggu sampai hari ketujuh! setelah itu kita akan bicarakan ini, biar tidak terlalu larut."
Salman dan dua sahabatnya mencoba mencari tahu kebenaran tentang isi surat yang di buat ka Ghaida,menurut pihak kepolisian ka ida memang sudah dua minggu sebelum bunuh diri dikunjungi sepasang suami-istri yang mengaku sebagai saudara dan menurut buku tamu atas nama Anton.
kedua sahabat Salman berusaha membantu meminta rekaman CCTV untuk mengetahui apa yang terjadi,sementara itu Salman berusaha mengulur waktu,ternyata rencana Salman dan kawan kawan tercium Ghina dan sang suami.
di saat Salman lengah,Ghina memanfaatkan untuk mengancam Gia. "Gia... Jika kau ingin om kesayangan mu baik baik saja kau harus menuruti keinginan ku!!"
"aku harus melakukan apa? "
"mudah... kau bilang padanya jika kau ingin tinggal bersama ku"
"jika itu tidak membuat tante tidak melakukan hal buruk pada om Salman,aku akan melakukannya."
"bagus... ini yang aku tunggu!"
Salman semakin khawatir karena ini sudah memasuki hari ke enam,tapi entah kenapa dan bagaimana pencarian sabahat sahabatnya hilang, seperti ada sebuah kesengajaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
martina melati
shrsny ikut om salman aja gpp harta dsumbangkn k panti asuhan ... selain beebuat kebaikan jg posisi aman...
apakah terjamin ikut tante emy? oma aja ogah ikut lho...
2024-05-27
0