Pernikahan Risma

Maya sudah sampai di cafe A, dia mengitarkan pandangannya mencari sosok Bram dan Andreas, dari sudut sebelah kiri ada seorang lelaki melambaikan tangan ke arahnya. Bram dan Andreas sudah ada di sana.

Seorang waiters menyodorkan buku menu, Maya memilih tiga menu untuk dipesannya. Bram mengerutkan kening melihat pesanan Maya.

"Hahaha, aku lagi lapar berat nih." ujar Maya tertawa melihat mimik Bram, Andreas hanya tersenyum tipis.

"Kau pesan apa Dre." tanya Bram sambil menyodorkan buku menu.

"Jus alpukat dingin." jawabnya

"Makanannya apa bang." tanya waiters yang manisnya lumayan sedikit.

"Itu aja." ujar Andreas

" Ntar makannya sama dengan Maya aja." lanjut Andreas sambil melirik Maya, Maya jadi salah tingkah.

Sambil menunggu pesanan, mereka berbincang masalah susuk kantil yang akan mereka ambil dari Risma. Karena waktunya tinggal 24 jam, maka misi mereka kali ini wajib berhasil, jika tidak maka salah satu dari sahabat mereka akan menjadi korban.

Bram menjelas secara detil tugas apa saja yang Maya dan Andreas lakukan.

"Kita satu tim, semoga kerja kita kali ini berhasil." kata Bram mengakhiri penjelasannya.

"Enakkan Andreas, cuman jaga gawang." Maya nyeletuk.

"Ntar kita sama-sama jaga gawang." Guyon Andreas begitu melihat wajah Maya yang ditekuk.

"Jelek tau." Ujar Andreas sambil mencubit hidung Maya. Maya melotot, dan memonyongkan bibirnya sambil membalas cubitan Andreas.

"Sudah.. apa-apa sich kalian, udah tahukan tugasnya masing-masing." Bram melerai pertikaian yang hampir cakar-cakaran (becanda😀😀)

" Okey." ujar Maya, dia memahami tugas yang diberikan Bram kepadanya.

Seorang waiters datang membawa pesanan mereka, benar saja tiga menu yang dipesan Maya, tidak muat masuk ke lambungnya, di bantu sama Andreas saja masih bersisa. dasar Maya, kalau liat menu, matanya langsung lapar, pada hal perutnya biasa-biasa saja.

Selesai makan dan dapat tugas masing-masing, mereka berpisah, Bran dan Andreas kembali ke kost-an, sementara Maya meluncur ke kampus, karena ada tugas kuliah yang harus diselesaikannya.

****

Risma terlihat sangat anggun di dampingi ayah ibunya, kebaya putih yang dikenakannya sangat serasi di tubuhnya. bersanding dengan Aldi yang gagah dan tampan, membuat Risma bak ratu dari kerajaan nabastala.

Pak penghulu dan dua orang saksi telah datang, tinggal beberapa menit lagi Risma akan sah menjadi istri Aldi. Risma sangat gelisah, terlihat dari raut wajahnya. Aldi mengenggam jemarinya untuk menguatkan.

"Ada apa Ris." bisik Aldi ditelinganya saat mereka duduk berdampingan.

"Tidak apa-apa, cuman gugup." jawab Risma tersenyum, sambil memandang Aldi.

Acara di awali dengan pertukaran cincin pengantin, kirana menyarungkan cincin ke calon mantunya Risma, sedang Rosmini menyarungkan cincin ke Aldi.

Selesai prosesi pertukaran cincin pengantin dilanjutkan dengan acara ijab qabul.

Penghulu mengulurkan tangan menyalami Aldi, dan membimbing Aldi mengucapkan ijab qabul.

"Sah." kata pak penghulu.

"Sah!." kata saksi dan diiringi para undangan.

Risma telah resmi menjadi istri Aldi, mendengar kata sah, Rismi menggigil, tubuhnya berkeringat, dia kepanasan di ruang berAC. Berbagai perasaan berkecamuk di hatinya, rasa cemas yang membumbung, seakan meruntuhkan langit-langit di atas tubuhnya, seharusnya dia bahagia hari ini. Yah... bahagia😭

Rosmini memapah tubuh Risma masuk ke kamar ganti, dia akan memakai baju pengantinnya. Risma terlihat sangat lemah dan pucat. Dia meminta izin untuk istirahat sebentar, berbaring beberapa menit, sebelum bersanding di pelaminan.

"Minum dulu nduk." Rosmini menyodorkan gelas berisi teh hangat ke putrinya.

Risma memaksakan bangun, kepalanya terasa sangat berat, apa karena mahkota yang dipakainya. dia meminum air yang diberikan ibunya. sedikit terasa segar, sememtara Aldi dengan sabar menunggunya di luar.

Perlahan Risma ke luar, disambut senyuman manis Aldi, Aldi menggandeng Risma menuju kepelaminan. Nita yang berada di sebelah Bram merasa sedih, matanya berkaca-kaca, walaupun dia sudah mengikhlaskan Aldi memilih Risma, tapi hatinya tetap saja sakit, karena Aldi pernah menjadi orang yang paling dekat dalam hidupnya.

Bram meraih tangan Nita dan menggenggam jemarinya, dia tahu bagaimana perasaan Nita, dia menarik tangan Nita agar menjauh dari situ.

Tiba-tiba Maya masuk dan mendekati dua mempelai, kemudian membisikan sesuatu di telinga Risma. Risma berbicara kepada Maya, seperti memberitahu sesuatu.

Maya beranjak menuju kamar ganti, dan mencari-cari tas berwarna coklat. Nah ini dia tergantung manis di balik cermin, dia membuka tas dan mengambil sederetan kunci, kunci apartement dengan gantungan warna merah dan kunci kamar Risma dengan gantungan berwarna hitam. Maya segera keluar dari ruang ganti sambil mententang kunci apartenent dan kamar Risma.

Maya mencari-cari sosok Bram di antara para undangan. Maya menarik tangan Bram begitu menemukannya di balik para tamu, dia tidak memperdulikan wajah cemberut Nita, karena merasa ditekung. Ah... biarin ntar kalau sudah selesai tugasnya dan Bram baru dijelaskan ke Nita. pikirnya.

"Sekarang kita ke apartemantnya Risma." ujar Maya sambil menyerahkan kunci apartement ke Bram, begitu mereka ke luar dari gedung resepsi.

"Aku, izin ke Nita dulu ya." Bram mau melangkah masuk, tapi dicegah Maya.

"Telpon saja Nitanya, kita tak banyak waktu nih." ucap Maya sambil menyeret Bram masuk ke mobil. Andreas sudah standbay menjadi supir. Akhirnya Bram manut dan merekapun meluncur ke apartemen Risma.

Dua puluh menit perjalanan mereka pun sampai ke apartement Risma.

"Permisi pak, saya mau ke apartement Risma ada sesuatu yang tertinggal." ucap Maya pada Pak Satpam yang selalu siap siaga berjaga.

"Monggo. Non." sambut pak satpam ramah.

Untung saja Maya sudah kenal baik dengan pak Satpam, kalau tidak, pasti dia cerewet tanya itu ini, apalagi melihat Maya membawa dua orang lelaki.

Maya dan Bram masuk langsung ke kamar Risma, sementara Adreas tetap berjaga di depan pintu.

Isi kamar Risma sudah di acak-acak Bram dan Risma, tapi mereka tidak menemukan tanda-tanda keberadaan susuk kantil itu.

"Gimana Ris." tanya Bram sambil membuka laci meja yang terakhir.

"Tidak ada juga." sahut Maya.

"Coba kita cek, di kamar depan." ajak Bram, Maya mengikuti langkah Bram masuk ke kamar utama. mereka mulai mengubrak-abrik isi kamar, tapi tetap tak menemukan apa yang mereka cari. akhirnya mereka memutuskan memeriksa seisi apartement. namun tetap saja gagal.

Risma terduduk lemas di sofa di susul Bram, sudah empat jam mereka di apartement Risma, semua tempat sudah mereka jamah, tapi tak menemukan susuk kantil itu.

"Kita istirahat sebentar, ntar kita cari lagi." kata Maya sambil melunjurkan kakinya.

"Kalian lapar tak." tanya Maya sambil maraih ponselnya, dia bermaksud akan memesan makanan.

"Lapar dan haus." jawab Bram

Maya menesan tiga porsi nasi uduk, tiga gelas teh es, tak pakai lama katanya langsung menutup sambungan telpon dengan si ojol.

Dua puluh menit kemudian si ojol pun datang membawa pesanan Maya, tak menjelang sepuluh menit, nasi uduk beserta prajuritnya pindah keperut mereka. Rasa kenyang malah membuat kantuk. tapi karena pertualangan mereka belum selesai, mereka kembali mencari susuk kantil yang jadi sasaran utama.

Sudah hampir magrib, mereka belum juga menemukan yang dicari, Maya sudah pasrah dan putus asa, resepsi pesta Rismapun pasti sudah usai. Bram, Maya dan Andreas hanya duduk termagu di sofa tanpa berkata-kata.

Mereka dikejutkan dengan deringan ponsel Maya, panggilan masuk dari Risma, angkat tidak ya, Maya dilanda keraguan. Bram memberi isyarat agar Maya menerima telponnya.

"Hallo May, kamu di mana." tanya Risma dari sebrang sana.

"Di rumah Ris, ada apa." jawab Maya berbohong.

"Bisa minta tolong kamu kembali ke apartement aku, ambilkan kotak merah di bawah tempat tidur aku ada laci rahasia, disebelah kiri, ambil kotak merah saja ya. ingat! cuman kotak warna merah." jelas Risma panjang lebar.

"Okey Ris." ucap Maya sambil beranjak masuk ke kamar Maya. Risma pun mengingatkan Maya agar bisa hadir, sebelum Risma mengakhiri telponnya, karena nanti malam para undangan khusus teman-teman kuliah Aldi dan Risma.

Maya menyingkap sprai, benar saja di balik sprai ada laci, Maya pun membukanya. ada dua buah kotak yang satu berwarna merah dan yang satu berwarna hitam.

"Ingat May, hanya kotak berwarna merah." masih terngiang pesan Risma ditelinga Maya.

Risma mengeluarkan kotak merah dan membukanya, di dalamnya tersembul sebuah gelang emas bertahta mutiara dan berlian, cantik sekali, pasti ini gelang turun temurun dari orang tuanya Risma, yang pernah diceritakan Risma kepadanya, yang katanya hanya boleh dipakai oleh pengantin perempuan dari turunan ayah Risma.

Dan kotak warna hitam terlihat sangat unik, membuat hasrat Maya ingin mengetahui isinya. dia menyentuh kotak itu dan membukanya, ternyata isinya hanya sebuah kunci. ada rasa kecewa terpancar di wajah Maya. Dia berharap menemukan susuk kantil di dalam kotak itu, ternyata harapannya salah. Dia memasukkan kembali kotak hitam itu dan membawa ke luar kotak warna merah.

"Ayuk kita pulang, siap-siap kembali ke acara Risma dan Aldi." ujar Maya sambil memasukkan kotak merah itu keranselnya. mereka meninggalkan apartement dengan rasa kecewa. dan akan bertemu kembali di harari hotel jam 20.00.

****

Terpopuler

Comments

Liani.

Liani.

jngan " isi kotak hitam td, susuk x 🤔🤔🤔

2021-04-03

0

Raini Sapitri

Raini Sapitri

Lanjut lg yaaaaa baca nya

2021-04-03

0

Yuli Rahayu

Yuli Rahayu

lanjut👍

2021-03-28

0

lihat semua
Episodes
1 Tempat Terkutuk
2 Terjebak
3 Menaklukkan Aldi
4 Perjanjian
5 Tumbal Pertama
6 Menjadi Idola Kampus
7 Mencari Rumah Nita
8 Pras menjadi tumbal
9 Ada Titik Terang
10 Pras Hilang Ingatan
11 Pras di rumah Sakit Jiwa
12 Kerumah Paman Prabu
13 Menginap Di Rumah Paman Prabu
14 Menyusun Rencana
15 Menjelang Pernikahan Risma
16 Pernikahan Risma
17 Prosesi pemotongan kue
18 Susuk kantil
19 Malam Pengantin
20 Risma Terusir
21 Meninggalkan Jakarta
22 Risma kecopetan
23 Kehamilan Risma
24 Di Pabrik
25 Kelahiran Rara
26 Mencari Hadiah
27 ULTAH Rara
28 Ingin Ketemu Ayah
29 Rara Bersimbah Darah
30 Suster Rita
31 Difitnah
32 Perseteruan Risma, Lesti dan Netri
33 Membersihkan Gudang
34 Kamar Misterius
35 Lelaki Berjubah
36 Pesan Risma
37 Mencari Risma
38 Keanehan Di Dalam Gudang
39 Perjanjian pak Agung
40 Risma pingsan
41 Ke Rumah Mbah Sujo
42 Ketakutan Risma
43 Berbaikan dengan Fadli
44 Kegalauan Perasaan Risma
45 Keceriaan Rara
46 Kesembuhan Rara
47 Rahasia Penyakit Rara
48 Menunggu Kabar Fadli
49 Pulang ke Rumah Oma
50 Perseteruan Fadli dan Riko
51 Di Apartement Qizuya
52 Fadli Mabuk
53 Qizuya Hamil
54 Pernikahan Qizuya
55 Fadli Sakit
56 Makan malam Bersama Riko
57 Fadli sudah sehat
58 Kecurigaan Riko
59 Fadli Siap-siap Ngantor Lagi
60 Ke Kantor Naik Motor
61 Makan Siang Bersama Riko
62 Via itu Pacarku
63 Mengikuti Bik Ina
64 Persembahan Pak Agung
65 Tempat Pemujaan
66 Godaan yang Menggiurkan
67 Godaan yang Menggiurkan 𝟐
68 Fadli Trauma
69 Rencana Riko dan Via
70 Di Apartement Riko
71 Perjalanan Riko dan Via
72 Sampai Di Rumah Paman Prabu
73 Via Terluka
74 Kembali ke Apartement
75 Wirda Mengungkap Rahasia Agung
76 Saraswati
77 Mencari Jejak Aldi
78 Penyamaran Risma
79 Dinner
80 Rara masuk rumah sakit.
81 Rahasia Risma Mulai Terungkap
82 Menemani Rara Di Rumah Sakit
83 Pulang Kampung
84 Risma diculik
85 Perkenalan Aldi dan Wirda
86 Ke Rumah Agung
87 Penyekapan Risma
88 Rara Demam
89 Pertemuan yang Tak Terduga
90 Pelaku penculik Risma
91 Fadli Menghilang
92 Perjalanan ke Desa Tasik
93 Sampai Di Desa Tasik
94 Sampai di Rumah Maya
95 Kejutan Buat Maya
96 Dalam Kereta
97 Kejutan buat Andrean
98 Persiapan Penyerangan
99 Permulaan Ritual
100 Detik-detik yang Menegangkan
101 Kematian Agung
102 Fadli dan Qimora
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Tempat Terkutuk
2
Terjebak
3
Menaklukkan Aldi
4
Perjanjian
5
Tumbal Pertama
6
Menjadi Idola Kampus
7
Mencari Rumah Nita
8
Pras menjadi tumbal
9
Ada Titik Terang
10
Pras Hilang Ingatan
11
Pras di rumah Sakit Jiwa
12
Kerumah Paman Prabu
13
Menginap Di Rumah Paman Prabu
14
Menyusun Rencana
15
Menjelang Pernikahan Risma
16
Pernikahan Risma
17
Prosesi pemotongan kue
18
Susuk kantil
19
Malam Pengantin
20
Risma Terusir
21
Meninggalkan Jakarta
22
Risma kecopetan
23
Kehamilan Risma
24
Di Pabrik
25
Kelahiran Rara
26
Mencari Hadiah
27
ULTAH Rara
28
Ingin Ketemu Ayah
29
Rara Bersimbah Darah
30
Suster Rita
31
Difitnah
32
Perseteruan Risma, Lesti dan Netri
33
Membersihkan Gudang
34
Kamar Misterius
35
Lelaki Berjubah
36
Pesan Risma
37
Mencari Risma
38
Keanehan Di Dalam Gudang
39
Perjanjian pak Agung
40
Risma pingsan
41
Ke Rumah Mbah Sujo
42
Ketakutan Risma
43
Berbaikan dengan Fadli
44
Kegalauan Perasaan Risma
45
Keceriaan Rara
46
Kesembuhan Rara
47
Rahasia Penyakit Rara
48
Menunggu Kabar Fadli
49
Pulang ke Rumah Oma
50
Perseteruan Fadli dan Riko
51
Di Apartement Qizuya
52
Fadli Mabuk
53
Qizuya Hamil
54
Pernikahan Qizuya
55
Fadli Sakit
56
Makan malam Bersama Riko
57
Fadli sudah sehat
58
Kecurigaan Riko
59
Fadli Siap-siap Ngantor Lagi
60
Ke Kantor Naik Motor
61
Makan Siang Bersama Riko
62
Via itu Pacarku
63
Mengikuti Bik Ina
64
Persembahan Pak Agung
65
Tempat Pemujaan
66
Godaan yang Menggiurkan
67
Godaan yang Menggiurkan 𝟐
68
Fadli Trauma
69
Rencana Riko dan Via
70
Di Apartement Riko
71
Perjalanan Riko dan Via
72
Sampai Di Rumah Paman Prabu
73
Via Terluka
74
Kembali ke Apartement
75
Wirda Mengungkap Rahasia Agung
76
Saraswati
77
Mencari Jejak Aldi
78
Penyamaran Risma
79
Dinner
80
Rara masuk rumah sakit.
81
Rahasia Risma Mulai Terungkap
82
Menemani Rara Di Rumah Sakit
83
Pulang Kampung
84
Risma diculik
85
Perkenalan Aldi dan Wirda
86
Ke Rumah Agung
87
Penyekapan Risma
88
Rara Demam
89
Pertemuan yang Tak Terduga
90
Pelaku penculik Risma
91
Fadli Menghilang
92
Perjalanan ke Desa Tasik
93
Sampai Di Desa Tasik
94
Sampai di Rumah Maya
95
Kejutan Buat Maya
96
Dalam Kereta
97
Kejutan buat Andrean
98
Persiapan Penyerangan
99
Permulaan Ritual
100
Detik-detik yang Menegangkan
101
Kematian Agung
102
Fadli dan Qimora

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!