Penampilan Risma berubah drastis sejak memakai susuk kantil dari embah Roro, Risma yang berprawakan sedang, berkulit kuning langsat, dengan mata bulat yang indah, rambut terurai sebahu dengan wajah yang melankolis membuat orang tidak bosan memandangnya.
"Selamat pagi neng Risma, cantik benar pagi ini." sapa para lelaki kampus yang mencari perhatian Risma.
Pagi ini sudah berpuluh lelaki menyapanya dengan pujian. Risma hanya membalasnya dengan senyuman dan anggukan, sejatinya Risma bukan gadis yang sombong, dia ramah dan murah senyum, dia tidak berniat melayani keramahan para lelaki lain, karena bukan mereka sasaran Risma tapi tujuan utamanya memakai susuk kantil adalah Aldi.
Kesombongan dan kebrutalan Aldi yang telah menghina Risma di depan teman-teman kampus sungguh sangat menyakiti hati dan perasaan Risma. rasa sakit itu bertahta di palung hati Risma yang paling dalam, hingga menghadirkan sebuah dendam yang tak terpadamkan.
Risma akan membuat Aldi bertekuk lutut, tergila-gila padanya, detik demi detik hidup Aldi hanya dihabiskan untuk memikirkan dia, pasti seisi kampus berdecak kagum kepadanya, bila Aldi jadi pacarnya, Risma tersenyum misterius dengan khayalannya.
Risma mencari-cari Aldi beserta gengnya, biasanya mereka berkumpul di taman belakang kampus, benar saja mereka di sana sambil ngegosip dan makan cemilan.
Risma dengan santuynya sengaja melenggang di depan Aldi, Nita dan gengnya.
"Aduh.. Risma ngapain sich pakai lewat situ lagi." Yaya teman sekelas Risma nyeletok.
"Wah... ini bakalan kiamat nih, liat aja tuh si Nita matanya sudah melolot ke arah Risma." Witra menarik tangan Yaya agar segera menjauh supaya tidak terlibat. seram kalau harus berurusan dengan Aldi dan Nita.
"Hay.. hay... ada apa dengan dandanan perempuan udik." Nita mengejek Risma sambil tertawa. sebenarnya tanpa dandan pun lebih cantikan Risma dari si Nita, Nita aja tuh yang kebanyakan minum kapsul PD. ngakunya gadis paling cantik di kampus, ngaca Nita, ngacaaaa.
"Secantik apapun kamu dandan tetap aja jelek." lanjut Nita sambil mendorong Risma, hampir saja Risma terjatuh kalau tidak di sanggah lengan kekarnya si Aldi.
"Kau tidak apa-apa." kata Aldi
"Tidak bang, terima kasih ya sudah membantuku." Risma tersenyum sambil menatap mata Aldi menusuk ke dalam retinanya, sampai Aldi tak berkedip memandangnya.
"Duh Ris, kamu cantik bangat hari ini, kayak bidadari dari langit." tiba-tiba Aldi memujinya tanpa melepaskan tangannya di bahu Risma.
"Hemmmm, kena kau." batin Risma, Risma semakin menggodanya.
"Abang juga gagah dan paling tampan pagi ini." Risma berbisik di telinganya, membuat debaran jantung Aldi berpacu seakan-akan ingin keluar. ada rasa senang dan bahagia mendengar ucapan Risma. mata Aldi berbinar seketika.
Mendadak Aldi kehilangan akal dan mengecup bibir ranumnya Risma, Risma kaget wajahnya merona merah, dia berusaha menetralkan detak jantungnya yang berantakan, memang inikan yang diinginkan Risma. menaklukkan Aldi dan di tonton seisi kampus.
"Apa-apa nih." Nita menarik tubuh Risma agar menjauh dari Aldi. geng Aldi melongo melihat peristiwa langka ini. Aldi kesambet setan kali, itu pikir mereka.
Aldi menarik dan mendorong Nita dengan kasar hingga terjerembab ke tanah, para gadis kampus yang selama ini tidak suka dengan Nita, tertawa sinis memandangnya. kenapa Aldi mendadak membela Risma, Nita sangat kesal.
Aldi menggenggam tangan Risma dan membawanya pergi menjauh, dia tidak perduli dengan ocehan teman-temannya yang terkaget-kaget, yang ada di pikiran Aldi sekarang dia hanya ingin berduaan dengan Risma.
"Aldi!!... ." Nita berusaha mengejar dan menarik tangan Aldi, dia tidak percaya kalau Aldi membela Risma. Aldi pasti hanya pura-pura saja. mungkin Aldi merencanakan sesuatu untuk mempermalukan gadis udik itu, Nita mencoba menetralkan pikirannya.
Aldi berhenti melangkah dan membalikkan tubuhnya menghadap Nita, sambil memandang tajam ke arah Nita, Aldi berteriak.
"Hay... Hay... Dengar seluruh isi kampus, mulai hari ini saya dan Nita putus!!. Aldi menunjuk wajah Nita dengan marahnya.
"Aldi!!... Aldi!!." teriakan Nita tak digubris sedikitpun, Aldi tetap menggandeng tangan Risma dan pergi menjauh.
Nita menatap kepergian Aldi dan Risma, bakalan suram hidupnya kalau Aldi memutuskannya, selama ini dia pacaran sama Aldi hanya ingin uang dan barang-barang mewah dari Aldi, apalagi sekarang usaha papanya lagi bangkrut. awas saja kau Risma, tunggu pembalasanku batin Nita.
***
Risma bergegas masuk ke kamar kostnya yang berukuran 2 x 3 meter, hanya kamar ini yang bisa disewanya, sesuai dengan kantongnya dan dibayar perbulan.
"Cari kostnya yang bayarnya perbulan aja ya nduk." kata ayahnya
"Iya yah."
"Kalau ngontrak uangnya banyak, ayah tak punya uang, harus jual kerbau dulu, mana ada orang yang mau beli kerbau dadakan." lanjut ayah waktu itu.
Risma duduk di tepi ranjang tua yang dua bulan lalu dikirim ayah dari kampung. sudah enam bulan dia meninggalkan kampung halamannya, untung saja dia dibekali hape sama ayahnya, walaupun bukan hape mahal dan keluaran terbaru, tapi bisalah buat melepas rindu pada ayah ibunya.
Risma merebahkan tubuh letihnya, hari ini matakuliah di kampus benar-benar menguras tenaga dan otaknya. beberapa tugas harus di klarnya minggu ini bahkan ada dua tugas matakuliah yang DL nya dua hari lagi, ah... mendingan minta bantuan bang Aldi saja pikir Risma.
Sejak Aldi jatuh dalam perangkap Risma, apapun kata Risma selalu di turutinya, Aldi benar-benar sudah lupa ingatan di buat Risma, Risma tersenyum puas. ini baru permulaan Aldi. hehehe.
Clilenk... Ada pesan masuk dari gawainya. Risma meraih hapenya ada pesan dari Aldi.
(Selamat sore bidadariku)
[Sore juga] balas Risma
(Ntar malam kita dinner yuk)
[Yuk... denganku, hanya berdua?]
(Iya, hanya kita berdua, abang jemput habis magrib ya)
[Okey] Risma membubuhkan emoji ?wajah memberi ciuman dari jauh
"Yes!! Risma melonjak girang, mendadak rasa bahagia menjalar di hati Risma, Risma membayangkan wajah ganteng dan senyum manis Aldi.
"Risma...sadar Risma, ini hanya permainan." kata batin Risma, benarkah ini hanya permainan, sekedar balas dendam, atau Risma sudah mulai ada hati dengan Aldi.
Risma mulai bimbang dengan perasaannya.
***
Risma sudah dandan cantik, baju warna ungu yang membalut tubuh rampingnya terlihat sangat sexi, rok span selutut dengan warna senada , tas tangan hitam dan sepatu high heels hitam.
Sekali lagi Risma berdiri di depan cermin, memastikan kalau dandanannya sudah sempurna, Risma tersenyum renyah, malam ini dia akam membuat Aldi resmi menjadi pacarnya.
"Mbak... Mbak Risma, ada tamu tuh." Yaya penghuni tetangga kamar sebelah memanggil sambil mengetuk-ngetuk pintu.
"Masuk, tak dikunci kok." sahut Risma.
"Waw!! cantik banget, mau ke mana mbak." Yaya heran saja tak biasanya Risma dandan secantik ini.
"Mau mgedet ya." Yaya tersenyum menggoda Risma.
"Anak kecil di larang kepo." Risma keluar meninggalkan Yaya yang masih terkesima melihat kecantikannya.
"Salam ya sama si abang yang di luar." Yaya meledek sambil memonyokkan bibir.
Melihat Risma datang, Aldi keluar dan membukakan pintu mobil.
"Silahkan tuan putri." kata Aldi sambil memasang senyum manisnya. yang membuat Risma klepak-klepak kegirangan.
"Dinner di mana mau Ris." Aldi bertanya begitu sudah di mobil.
"Terserah aja bang."
"Serius abang yang tentukan tempatnya." Aldi menggoda Risma dengan lirikan.
Risma tersipu, rona merah pipinya, membuat dia makin cantik, tiba-tiba debaran jantung Aldi berpacu kencang, disentuhnya jemari Risma, ada perasaan hangat menjalar keseluruh tubuhnya. Risma tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, dia bergelayut manja di lengan Aldi, membuat suhu tubuh Aldi melebihi angka normal.
Aldi memarkir mobilnya di cafe Clara, cafe mewah dan terkenal dengan kuliner-kuliner viral dari Thailand, mango sticky rice yang merupakan perpaduan ketan putih, mangga, dan santan. mempunyai cita rasanya yang sangat menggiurkan dengan dominasi rasa manis. Aldi sudah memesan tempat khusus untuk dinner berdua Risma.
Risma terkesima, melihat ruangan yang begitu romantis, hanya ada satu meja, dua kursi dengan penerangan lilin dan di kelilingi bunga-bunga sakura dengan warna lembut, begitu Risma duduk, ada suara musik syahdu mengiringi makan malam mereka.
Seorang Waiter menghampiri mereka menyerahkan sebuah kotak berwarna merah dan setanggai bunga mawar merah.
Aldi dengan tersenyum sumbringah memandang tak berkedip wajah Risma, Risma benar-benar cantik malam ini.
"Maukah jadi pacarku?."kata Aldi menyerahkan bunga mawar.
Risma hanya mengangguk tanda setuju, kemudian Aldi membuka kotak berwarna merah, sebentuk cincin berlian dengan anggunnya bertahta di situ
"Maukah menikah denganku." sambil berjongkok Aldi meminta Risma mengulurkan jarinya.
Risma dengan perasaan bimbang hanya terpaku memandang Aldi, tiba-tiba ada suara bisikan yang menggema di ruangan itu.
"Terimalah Risma, jadikan dia tumbal pertamamu." suara itu menggema berulang-ulang.
"Tidak!!." kata Risma sambil berdiri dan berlari meninggalkan Aldi, Aldi mendadak kaget hanya memandang kepergian Risma, beberapa detik kemudian kesadaran Aldi pulih, diapun mengejar Risma, tapi terlambat Risma sudah masuk ke dalam taxi dan pergi.
Dengan perasaan yang tak karuan Aldi memandang taxi yang membawa Risma semakin jauh, mungkin Risma hanya belum siap ku ajak nikah batin Aldi, Aldi masuk ke mobilnya dan menyusul Risma ke kosnya.
Risma menjadi resah, niat balas dendamnya seketika sirna, Risma sudah jatuh cinta dengan Aldi, mana mungkin dia menyerahkan Aldi menjadi tumbal, tapi bagaimana perjanjiannya dengan embah Roro.
***
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Yuyun Yuningsih
lagian knapa juga harus ada tumbal ris.
pake pelet aja
2023-08-25
0
Sutik Mujiati
sudah orang gk punya gk in get sama ayahnya Demi kuliahnya sampai jual kerbau gk punya otak De si risma
2021-09-07
1
wini nurwulan
mainannya gituan sich... jadi tumbal tumbalan deh
2021-07-08
1