Pras Hilang Ingatan

Taxi melaju kembali meninggalkan perdesaan yang terkesan sunyi dan angker. Seorang gadis yang menjadi penumpang sangat resah, hatinya diliputi rasa was-was dan cemas. Dia memikir lelaki yang terbaring tak sadarkan diri di rumah sakit.

"Ini salahmu!, Risma." batinnya sambil meneteskan air mata, terbersit penyesalan dari wajah manis yang kini kelihatan sangat kusut, maafkan aku Pras, gumam Risma.

"Mbak turunnya di sebelah mana, kiri apa kanan." Driver taxi membuyarkan lamunannya.

"Eh-iya pak. di sini saja pak." Risma menyodorkan uang tiga puluh ribuan.

"Kembaliannya Mbak."

"Tidak usah pak, buat bapak saja."

Risma segera turun dan masuk ke halaman rumah kostnya. dari balik tiang, Risma melihat ada sosok lelaki yang sedang duduk di teras kost.

"Dari mana Ris, dari tadi abang hubungi nomor watshapp tidak aktif." ternya sosok itu kekasih hatinya, kedatangan Risma disambut pertanyaan dari Aldi.

"Eh, bang Aldi, hape aku mati bang" Risma mencari alasan, sebenarnya memang sengaja dimatikan, agar Aldi tidak menghubunginya.

"Abang, dah lama ya nunggu." tanya Risma sebelumn Aldi menyerangnya dengan pertanyaan lain.

"Sepuluh menit!, kita ke rumah sakit yuk." ajak Aldi.

Sebenarnya Risma pingin istirahat, karena dia lelah habis perjalanan jauh, jika menolak ajakan Aldi. Risma takut Aldi curiga.

"Risma mandi dulu ya bang, biar segar."

"Iya!, abang tunggu, jangan lama-lama ya?."

Risma masuk dan keluar lagi membawa segelas teh hangat, kemudian masuk lagi dan mandi. kampung tengahnya dari tadi sudah berontak ingin di isi. dari tadi pagi dia memang belum sempat makan apa-apa.

Selesai mandi Risma mengenakan baju kaos warna krim hadiah dari Aldi, waktu mereka jadian sepuluh bulan yang lalu. Aldi memang lelaki yang royal buat pasangannya, bahkan dia pernah menawarkan untuk membelikan Aparteman dan mobil buat Risma.

"Tidak usah bang, aku tinggal di kost saja biar banyak temannya." ujar Risma kala itu.

"Mobil maukan?." tanya Aldi lagi.

"Tidak bang, aku lebih senang diantar dan dijemput abang, karena aku selalu ingin dekat dengan abang." Risma memang pandai mengambil hati Aldi.

"Abang makin sayang sama kamu." Aldi sangat mengagumi kesederhanaan Risma, belum pernah dia bertemu dengan wanita yang selalu menolak kemewahan, andai saja dia tahu yang sebenarnya, apakah masih ada kekeguman itu?.

"Ris! udah siap belum." terdengar teriakan Aldi dari luar, Risma pun mengakhiri lamunannya.

Bergegas Risma keluar sambil menenteng sepatunya yang belum sempat dipakainya.

"Bang!, makan dulu ya, lapar nih." kata Risma begitu duduk di dalam mobil.

Aldi menganggukkan kepala tanda setuju, ternyata pacarnya yang cantik sedang kelaparan, dia memacu mobil agak laju supaya cepat sampai.

"Makannya, di rumah makan samping rumah sakit aja ya."

"Iya bang."

Risma dan Aldi turun masuk ke rumah makan, kemudian memesan beberapa menu makanan. Risma yang dari tadi sangat lapar, segera mengisi perutnya.

Setelah selesai makan, sepasang kekasih itu, menuju rumah sakit, melangkah melalui koridor rumah sakit, yang terlihat ramai lalu lalang pengunjung.

Aldi dan Risma sampai di UGD. beberapa teman masih setia menunggu Pras.

"Pras sudah sadar, tapi dia seperti hilang ingatan." Pak Antonius menjelaskan ketika Aldi bertanya.

"Amnesia ya pak?."

"Entahlah, setiap kali dia sadar, dia akan berteriak-teriak seperti orang kesurupan dan ketakutan."

"Setelah itu, dia kembali tidak sadarkan diri." lanjut pak Antonius.

Mendengar percakapan Aldi dengan pak Antonius menghadirkan rasa sesal di hati Risma, andai malam itu Risma tidak memilih Pras menjadi tumbalnya, pasti tidak akan terjadi, ah... tapi sudahlah semua sudah terjadi, purcuma juga disesali. Batin Risma sambil menyimak pembicaraan pak Antonius dan Aldi.

Suster tiba-tiba memanggil pak Antonius mengabarkan kalau Pras sadar dan keadaannya stabil, pak dosen itu pun bergegas masuk ke ruang rawat diiringi Aldi.

Risma ikut membuntut di belakang Aldi.

"Pras!, ini Mas." Pak Antonius mengajak Pras berkomunikasi.

Pras mengangkat kepala, kemudian memandang satu persatu orang di depannya. sinar mata bersinar ketika menatap Risma. Risma berlindung di belakang Aldi. dia ketakutan jangan-jangan Pras ingat kalau aku yang telah menyebabkan dia celaka.

Seketika Pras bangun dan menarik tangan Risma, hingga Risma berada di hadapan Pras, sangat dekat, Risma gemetar ketakutan, keringat membasahi sekujur tubuhnya, Pras memandang lekat wajahnya. mengelus pipi dan bibirnya, semua yang melihat sangat tegang, apa kah Risma akan jadi sasaran amukan Pras seperti tadi pagi, dia mengamuk dan memukuli seorang suster. Antonius mulai cemas memikirkan nasib Risma selanjutnya.

"Jangan tinggalkan aku, jangan pergi lagi." tiba-tiba Pras memeluk Risma dan menangis. Seketika hilang rasa takut Risma, mata Risma pun ikut berkaca-kaca, semua yang melihat menjadi lega.

Risma kaget dan bingung berada dalam dekapan Pras, dia memandang ke arah Aldi, Aldi hanya memberi isyarat agar Risma bisa menenangkan Pras.

Pras berbaring kembali setelah Risma mengatakan akan selalu berada di sampingnya. Pras terlihat tenang dan mau minum obat yang diberikan Risma tanpa penolakan seperti tadi, Antonius berterima kasih kepada Risma, karena sudah mau memenuhi permintaan Pras.

Aldi dan Risma pamit pulang setelah Pras tidur nyenyak, luka di sekujur tubuh Pras mulai mengering. Sampai kapan Risma akan pura-pura menjadi kekasih Pras?, andai dia sudah sehat dan yang ada diingatannya hanya Risma?, Bagaimana? Risma memandang Aldi yang duduk di sampingnya sedang serius menyetir mobil.

"Istirahat yang cukup ya." pesan Aldi kepada kekasihnya begitu sampai di kost, dia tahu Risma pasti capek bangat hari ini, kuliah full dan mengurus Pras. Risma menganggukkan kepala dan melambaikan tangan, Aldipun meluncur meninggalkannya.

****

Jam menunjukkan pukul 07.30, Risma masih guling-guling di tempat tidur, rasanya dia ingin seharian di kamar tiduran sampai sore.

Nada dering hape berbunyi, Risma menggapai gawainya, panggilan masuk dari Aldi.

"Hallo." sambut Risma.

"Segera ke rumah sakit, Pras ngamuk lagi, pak Antonius membutuhkanmu untuk menenangkannya."

"Ta-tapi, bang." belum sempat Risma menolak permintaan Aldi, sambungan sudah terputus.

Risma bergegas ke kamar Yaya, dan mengabarkan ke gadis berambut pirang itu kalau kekasihnya dalam masalah lagi. Risma dan Yaya sepakat pergi ke rumah sakit bersama.

Risma dan Yaya berjalan cepat menuju ruang rawat Pras, sampai di situ terlihat pak Antonius sedang menenangkan Pras, tapi Pras malah menamparnya. Risma dan Yaya segera masuk ke ruang rawat, melihat Risma datang. Pras langsung diam dan memeluknya.

"Kamu ke mana, jangan tinggalkan aku." kata Pras mengeratkan pelukannya sambil menangis. melihat Yaya berada dibelakang Risma, tiba-tiba Pras histeris.

"Hay!!, kau perempuan jahat, pergi dari sini." teriak Pras sambil menunjuk Yaya. gadis itu kaget dan menangis bergegas meninggalkan ruangan Pras. Aldi mencoba menenangkan dan mencegahnya pergi.

Yaya merasa sangat sedih melihat orang yang dicintainya, tidak mengenalinya bahkan menganggap Risma jadi kekasihnya. Yaya hanya bisa duduk dan menangis terisak sambil menetralkan emosinya, karena cemburu melihat Pras memeluk Risma, dia juga menyadari kalau itu bukan kehendak Risma. semoga Pras bisa kembali sehat seperti semula, doa Yaya dalam hati.

****

Terpopuler

Comments

Lilis Komalasari

Lilis Komalasari

ampunn n dah akh ,,,rismaaa!!

2022-04-16

1

Liani.

Liani.

untung pra korban tumbal x ga mati.. biasanya tumbal itu mati kn ya 🤔

2021-04-03

0

Raini Sapitri

Raini Sapitri

Karena yg di pikiran dan mata pras adalah risma, yg sdh mereka lakukan di waktu malam kejadian itu

2021-04-02

0

lihat semua
Episodes
1 Tempat Terkutuk
2 Terjebak
3 Menaklukkan Aldi
4 Perjanjian
5 Tumbal Pertama
6 Menjadi Idola Kampus
7 Mencari Rumah Nita
8 Pras menjadi tumbal
9 Ada Titik Terang
10 Pras Hilang Ingatan
11 Pras di rumah Sakit Jiwa
12 Kerumah Paman Prabu
13 Menginap Di Rumah Paman Prabu
14 Menyusun Rencana
15 Menjelang Pernikahan Risma
16 Pernikahan Risma
17 Prosesi pemotongan kue
18 Susuk kantil
19 Malam Pengantin
20 Risma Terusir
21 Meninggalkan Jakarta
22 Risma kecopetan
23 Kehamilan Risma
24 Di Pabrik
25 Kelahiran Rara
26 Mencari Hadiah
27 ULTAH Rara
28 Ingin Ketemu Ayah
29 Rara Bersimbah Darah
30 Suster Rita
31 Difitnah
32 Perseteruan Risma, Lesti dan Netri
33 Membersihkan Gudang
34 Kamar Misterius
35 Lelaki Berjubah
36 Pesan Risma
37 Mencari Risma
38 Keanehan Di Dalam Gudang
39 Perjanjian pak Agung
40 Risma pingsan
41 Ke Rumah Mbah Sujo
42 Ketakutan Risma
43 Berbaikan dengan Fadli
44 Kegalauan Perasaan Risma
45 Keceriaan Rara
46 Kesembuhan Rara
47 Rahasia Penyakit Rara
48 Menunggu Kabar Fadli
49 Pulang ke Rumah Oma
50 Perseteruan Fadli dan Riko
51 Di Apartement Qizuya
52 Fadli Mabuk
53 Qizuya Hamil
54 Pernikahan Qizuya
55 Fadli Sakit
56 Makan malam Bersama Riko
57 Fadli sudah sehat
58 Kecurigaan Riko
59 Fadli Siap-siap Ngantor Lagi
60 Ke Kantor Naik Motor
61 Makan Siang Bersama Riko
62 Via itu Pacarku
63 Mengikuti Bik Ina
64 Persembahan Pak Agung
65 Tempat Pemujaan
66 Godaan yang Menggiurkan
67 Godaan yang Menggiurkan 𝟐
68 Fadli Trauma
69 Rencana Riko dan Via
70 Di Apartement Riko
71 Perjalanan Riko dan Via
72 Sampai Di Rumah Paman Prabu
73 Via Terluka
74 Kembali ke Apartement
75 Wirda Mengungkap Rahasia Agung
76 Saraswati
77 Mencari Jejak Aldi
78 Penyamaran Risma
79 Dinner
80 Rara masuk rumah sakit.
81 Rahasia Risma Mulai Terungkap
82 Menemani Rara Di Rumah Sakit
83 Pulang Kampung
84 Risma diculik
85 Perkenalan Aldi dan Wirda
86 Ke Rumah Agung
87 Penyekapan Risma
88 Rara Demam
89 Pertemuan yang Tak Terduga
90 Pelaku penculik Risma
91 Fadli Menghilang
92 Perjalanan ke Desa Tasik
93 Sampai Di Desa Tasik
94 Sampai di Rumah Maya
95 Kejutan Buat Maya
96 Dalam Kereta
97 Kejutan buat Andrean
98 Persiapan Penyerangan
99 Permulaan Ritual
100 Detik-detik yang Menegangkan
101 Kematian Agung
102 Fadli dan Qimora
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Tempat Terkutuk
2
Terjebak
3
Menaklukkan Aldi
4
Perjanjian
5
Tumbal Pertama
6
Menjadi Idola Kampus
7
Mencari Rumah Nita
8
Pras menjadi tumbal
9
Ada Titik Terang
10
Pras Hilang Ingatan
11
Pras di rumah Sakit Jiwa
12
Kerumah Paman Prabu
13
Menginap Di Rumah Paman Prabu
14
Menyusun Rencana
15
Menjelang Pernikahan Risma
16
Pernikahan Risma
17
Prosesi pemotongan kue
18
Susuk kantil
19
Malam Pengantin
20
Risma Terusir
21
Meninggalkan Jakarta
22
Risma kecopetan
23
Kehamilan Risma
24
Di Pabrik
25
Kelahiran Rara
26
Mencari Hadiah
27
ULTAH Rara
28
Ingin Ketemu Ayah
29
Rara Bersimbah Darah
30
Suster Rita
31
Difitnah
32
Perseteruan Risma, Lesti dan Netri
33
Membersihkan Gudang
34
Kamar Misterius
35
Lelaki Berjubah
36
Pesan Risma
37
Mencari Risma
38
Keanehan Di Dalam Gudang
39
Perjanjian pak Agung
40
Risma pingsan
41
Ke Rumah Mbah Sujo
42
Ketakutan Risma
43
Berbaikan dengan Fadli
44
Kegalauan Perasaan Risma
45
Keceriaan Rara
46
Kesembuhan Rara
47
Rahasia Penyakit Rara
48
Menunggu Kabar Fadli
49
Pulang ke Rumah Oma
50
Perseteruan Fadli dan Riko
51
Di Apartement Qizuya
52
Fadli Mabuk
53
Qizuya Hamil
54
Pernikahan Qizuya
55
Fadli Sakit
56
Makan malam Bersama Riko
57
Fadli sudah sehat
58
Kecurigaan Riko
59
Fadli Siap-siap Ngantor Lagi
60
Ke Kantor Naik Motor
61
Makan Siang Bersama Riko
62
Via itu Pacarku
63
Mengikuti Bik Ina
64
Persembahan Pak Agung
65
Tempat Pemujaan
66
Godaan yang Menggiurkan
67
Godaan yang Menggiurkan 𝟐
68
Fadli Trauma
69
Rencana Riko dan Via
70
Di Apartement Riko
71
Perjalanan Riko dan Via
72
Sampai Di Rumah Paman Prabu
73
Via Terluka
74
Kembali ke Apartement
75
Wirda Mengungkap Rahasia Agung
76
Saraswati
77
Mencari Jejak Aldi
78
Penyamaran Risma
79
Dinner
80
Rara masuk rumah sakit.
81
Rahasia Risma Mulai Terungkap
82
Menemani Rara Di Rumah Sakit
83
Pulang Kampung
84
Risma diculik
85
Perkenalan Aldi dan Wirda
86
Ke Rumah Agung
87
Penyekapan Risma
88
Rara Demam
89
Pertemuan yang Tak Terduga
90
Pelaku penculik Risma
91
Fadli Menghilang
92
Perjalanan ke Desa Tasik
93
Sampai Di Desa Tasik
94
Sampai di Rumah Maya
95
Kejutan Buat Maya
96
Dalam Kereta
97
Kejutan buat Andrean
98
Persiapan Penyerangan
99
Permulaan Ritual
100
Detik-detik yang Menegangkan
101
Kematian Agung
102
Fadli dan Qimora

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!