#TUMBAL_PART9
Berita kecelakaan Pras menjadi viral di kampus, ada yang mengatakan Pras ngebut dan tabrak lari, ada pula yang bilang Pras di serang binatang buas, hingga wajahnya penuh luka guratan. Polisi belum menemukan penyebab kecelakaan itu.
Risma yang mendengar berita kecelakan Pras, sangat kaget dan shock, dia bergegas menuju ke kelas Aldi, dia mencari sosok kekasihnua itu, tapi tak terlihat. Ke mana kah gerangan lelaki yang selalu mengisi rindu-rindunya.
"Sepertinya pagi ini Aldi belum ada di kampus." kata salah seorang temannya, ketika ditanya Risma.
Gontai langkah Risma, tubuhnya berasa linglung dia tak pernah menyangka akan terjadi begini, tiba-tiba gawainya bergetar, Risma melihat ada beberapa chat masuk, dia menbuka chat dari Aldi.
[abang lagi di rumah sakit, Pras kecelakaan]
[Iya,bang. Rumah sakit mana]
[Harapan bunda, ke sinilah, abang tak bisa jemput]
[Iya, bang. Risma bisa sendiri kok]
[Miss you] Aldi mengakhiri chatnya tidak lupa membubuhkan emoji sun dari jauh.
Baru saja Risma menekan aplikasi Go-jek dan akan memesan Go Car, tiba-tiba ada motor menyelip berhenti di sampingnya, Risma kaget, hampir saja hape di tangan terlepas.
"Maaf!. kalau bikin kanget, mau ikut gak." penyalip itu ternyata si pemuda gondrong Bram.
"Mau nyusul Aldi ke rumah sakitkan?." belum sempat Risma menjawab pertanyaan pertama, Bram bertanya lagi.
Risma hanya mengangguk, diapun setuju naik motor Bram. karena jika naik motor akan lebih mudah menyalip dan menghindari macet.
Di rumah sakit banyak teman kampus Pras, ada juga beberapa orang polisi sedang berbicara dengan pak Antonius. Yaya menangis tertunduk di sebelah Maya.
"Mas Pras. Wajahnya hancur mba, sudah tak bisa dikenali lagi." Yaya sesenggukan.
"Sabar." Risma memeluk adik tingkatnya itu.
Risma hanya bisa melihat Pras dari balik kaca ruang UGD. Wajah pria ganteng itu sudah tak terlihat, karena di balut dengan perban. Apa yang sudah dilakukan embah Roro ke Pras, hingga Pras babak belur begitu. aku harus menemui embah sujo yang dulu mengantarku menemui embah Roro.
Dari kejauhan sepasang mata elang Bram, mengintai dan memperhatikan gerak-gerik Risma, rasa penasarannya membuat dia ingin mengetahui lebih banyak siapa sebenarnya gadis ini.
Risma pamit ke Aldi, Yaya dan Maya dengan alasan ada tugas kuliah yang harus diselesaikan, ketika Aldi menawarkan untuk mengantarnya, Risma menolak.
Bram mengikuti Risma dari jauh, dilihatnya gadis itu naik taxi dan meluncur ke arah Timur, mau ke mana Risma? bukankah tempat tinggalnya ke arah Barat. Bram terus mengikutinya.
Bram kehilangan jejak pas di tikungan simpang tiga, lelaki kekar itu tidak melihat taxi yang ditumpangi Risma, belok kiri atau kanan, cepat sekali menghilangnya.
Bram berhenti dan mengitarkan pandangannya, tiba-tiba meluncur sebuah taxi keluar dari SPBU, yah.. itu taxi yang ditumpangi Risma. Bram kembali mengikutinya dengan tetap menjaga jarak aman agar tidak ketahuan.
Taxi terus melaju melalui jalan menanjak, sebenarnya Risma mau ke mana sich. Pertanyaan demi pertanyaan bermunculan di kepala Bram, taxi mengambil jalur kiri, bukankah ini menuju ke desa seroja, tempat di mana Pras kecelakaan.
Belum sempat Bram berpikir lebih jernih, taxi berhenti tepat di depan gang kecil, tak bisa dilewati mobil. Risma turun berjalan kaki masuk ke dalam.
Sudah ku duga batin Bram, gadis itu pasti menemui Mbah Sujo pengikut nyai Kantil. Perlu apa Risma ke sini.
Bram melangkah pelan memasuki gang, dia memakai kaca mata hitam dan tutup kepala, dia hanya ingin tahu apa sebenarnya, yang membawa Risma bisa terjerat perjanjian dengan Nyai Kantil.
Bram menyelinap di balik dinding di bawah jendela Mbah Sujo, Bram menajamkan pendengarannya. terdengar suara berat Mbah Sujo.
"Malam tadi Mbah Roro sangat murka." ujar Mbah Sujo membuka suara.
"Lelaki yang kau persembahkan tidak perjaka lagi." Risma terlonjak kaget mendengar keterangan Mbah Sujo.
"Untungnya Mbah Roro memakai tubuhmu malam itu, kalau tidak kau pasti sudah tercabik-cabik." jelas Mbah Sujo.
Risma hanya tertunduk lemah, dia tidak pernah menyangka kalau Pras tidak perjaka lagi, dia tidak tahu apakah tiga purnama berikutnya Mbah Roro akan memaafkannya.
"Saya tidak tahu, bagaimana murkanya Mbah Roro padamu."
"Apa yang harus aku lakukan Mbah."
"Serahkan Aldi padanya."
"Aldi!!... tidak Mbah!, aku akan menukar nyawaku demi Aldi." Apapun yang terjadi Risma tidak akan menyerahkan Aldi.
"Apa kau siap, dicabik-cabik seperti temanmu malam tadi." ujar Mbah sujo sambil menguntal sirih. Mbah Roro akan merasa terbakar, apa bila dia berhubungan intim dengan lelaki yang tidak perjaka lagi, dan butuh tiga korban untuk mengembalikan kecantikannya kembali.
Mbah Roro sangat murka, karena kau telah menipu, dan dia tidak bisa keluar dari tubuhmu, sebelum dia menyelesaikan permainannya, makanya dia melampiaskan kemarahannya dengan mencabik-cabik wajah Pras.
Merinding bulu kuduk Bram mendengar percakapan, Risma dan Mbah Sujo, dia beranjak pergi meninggalkan rumah itu, sebelum Risma keluar dan mengetahui keberadaannya.
Teka teki tentang sinar mata yang aneh dan hawa jahat Risma terjawab sudah, dan dalang dari kecelakaan Pras adalah Risma. Risma harus dihentikan, kalau tidak akan banyak memakan korban.
Bram memacu motornya ke arah perkampungan pesenteren . Dia akan menemui kyai H.Arsad, sampai di sana, Bram pun menceritakan apa yang di dengarnya kepada pak Kyai.
"Kalau sudah terikat perjanjian dengan Nyai Kantil, susah untuk bisa menyelamatkan ke dua." ujar pak Kyai.
"Nyai Kantil akan terus menagih tumbalnya, sampai dia dapat tumbal yang dijanjikan." lanjut pak Kyai.
"Sekarang yang jadi masalah, Risma tidak mau menyerahkan Aldi. Pak, Kyai."
"Itu sebabnya korban akan berjatuhan, karena setiap tiga purnama Nyai Kantil akan menagih tumbal penggantinya, itu berarti Risma harus menyiapkan sepuluh tumbal." pak Kyai mengelus janggotnya yang sudah memutih, dahi berkernyit.
"Astagfirullah." ucap Bram, sepuluh orang, apa satu persatu temannya akan menjadi tumbal, bahkan mungkin dia yang jadi sasaran Risma. Bergedek bulu kuduk Bram membayangkannya.
"Agar terhindar dari kekuatan susuk kantil, jangan sekali-kali menatap matanya." pak Kyai tak habis pikir, jaman sudah semodren ini masih ada yang memakai ilmu begituan.
Bram menyimak semua penjelasan pak Kyai, bagaimana caranya dia memberitahukan keteman-temannya agar menjaga pandangan dengan Risma. sementara Risma punya kekuatan gaib untuk memikat lawan jenisnya. Bram hanya geleng kepala merasa semua di luar nalarnya.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Umi Kulsum
lanjut thor💪💪👍👍
2022-04-18
1
imah umaraya
demi satu laki2 .. 10 tumbal jadi ganti.. 😑
2021-08-24
1
Marleni Sovianti
pakai kacamata hitam lah biar gk menatap mata risma langsung.. 😅😅😅
2021-05-17
1