Menjadi Idola Kampus

#TUMBAL_PART6

Risma menjadi idola kampus, para lelaki bak perlombaan mencari perhatian Risma. Nita geram dan kesal apa sich istimewanya Risma di mata para lelaki itu. Bahkan Aldi pun jadi budyguard Risma. Aldi benar-benar sudah dibutakan oleh Risma.

"Aldi!!...Aldi tunggu." Nita menarik tangan Aldi mencoba menahan langkahnya.

"Hay!..emang kamu siapa, berani-baraninya menarik tanganku." Aldi mencengkram rahang Nita.

Nita meringis kesakitan, cengkraman Aldi tak seberapa, sakit hatinya rasa menggumpal-ngumpal melihat Aldi sudah menganggapnya seperti sampah.

"Sudah bang, ayuk kita pergi, buat apa meladaninya." Risma tersenyum puas melihat mata Nita yang berkaca-kaca.

"Ayuk!.." Aldi melepaskan cengkramannya sambil menepis wajah Nita.

"Ingat!!... Jangan pernah ganggu hubunganku dengan Risma." Aldi menunjuk wajah Nita sambil mengancam.

Nita beranjak pergi, isak tangis membasahi dua pipinya, dipermalukan seperti itu membuat Risma tak punya muka di depan teman-temannya.

"Selamat ya Ris, udah jadian." kata Yaya sambil cipika cipiki, di susul dengan teman-temannya yang lain. Risma memang terkenal baik dan ramah dengan siapapun, hingga dia disenangi semua teman di kampus.

"Makasih." Raut wajah Risma seketika berubah murung, andai saja kalian tahu apa yang sudah kulakukan, pasti kalian akan murka.

"Hay!!.. Hay." Aldi mengibaskan tangannya ke wajah Risma, membuyarkan lamunan Risma.

"Kenapa Ris, kok wajahnya tiba-tiba murung." lanjut Aldi menatap lurus ke titik netra Risma.

"Siapa yang murung." Kata Risma tertawa menutupi kebohongannya.

Tiba-tiba terdengar suara seseorang memanggilnya.

"Risma!!.. pak Antonius udah masuk kelas." seru Witra berlari meninggalkannya.

Aldi meneruskan langkahnya lurus ke depan karena kelas psikolog yang berada di depan, sementara Risma berbelok ke kelas sastra.

Risma tergesa-gesa sedikit berlari, dia tidak bisa membayangkan kalau pak Antonius marah, semua bahasa diksinya akan berserakkan.

"Brakk!. Risma menabrak seorang lelaki yang baru saja ke luar dari ruang prodi, hingga buku yang di bawanya berhamburan di lantai.

"Maaf bang, saya tak sengaja." kata Risma sambil membungkuk ikut memunguti buku yang berserakan.

Seketika wajah mereka beradu, Risma kaget, dia lelaki yang malam itu di kenalkan Maya, yah.. kalau tak salah Bram namanya.

Bram lebih kaget lagi, ketika matanya beradu dengan mata Risma, dia merasa ada kekuatan gaib dari tatapan aneh di mata wanita itu.

Belum sempat Bram menyapanya, Risma menyodorkan buku-buku yang dipungutnya ke Bram, Bram hanya melongo begitu menyadari Risma sudah berlari masuk ke kelas sastra. Dasar wanita aneh, pikir Bram sambil geleng-geleng kepala.

Bram mahasiswa psikolog semester akhir, yang baru saja berkonsultasi dengan pembimbing skripsinya, berniat ke perpustakaan untuk mengembalikan buku-buku yang dipinjamnya.

Wajah Risma melekat di bayangan Bram, Bram melihat ada hawa jahat di wajah lugu dan polosnya. ah.. kenapa aku jadi mikirin gadis tadi ya.

Bram mengingat-ingat kembali, sepertinya dia pernah melihat gadis tadi, yah... dia ingat, malam itu, kalau tidak salah namanya Risma, temannya Maya. kalau begitu Maya pasti kuliah di sini juga. Bram tersenyum membayangkan Maya dengan wajah galaknya.

****

Bram masuk pustaka dan mencari meja paling pojok, dia mencari tempat yang tenang tidak banyak mahasiswa yang lalu lalang. baru saja menekan power laptop, pandangan mata tertunu ke meja pojok di sebelah kiri, seorang gadis yang membelakanginya sedang terisak.

Rasa penasaran Bram membawanya ke hadapan gadis itu.

"Nita? kenapa menangis." Bram keheran tak bisanya gadis sombong ini menangis, kemana geng lebaynya, kok sendirian di sini.

Bram kembali ke mejanya mengambil tissu dan air mineral di dalam tas dan menyodorkannya ke Nita.

Nita mengambil tissu dan mengelap air mata, kemudian meminum air mineral yang diberikan Bram.

"Terima kasih Bram." walaupun Nita satu kelas dengan Bram, Nita jarang bertegur sapa. karena menurut Nita tak penting bergaul dengan orang-orang rendahan seperti Bram. tapi kali ini Nita salah teman yang selama ini dekat dengannya tidak ada yang setulus Bram.

"Sabar ya Nita, semua masalah pasti ada solusinya." Bram menguatkan Nita dengan sok bijaknya. Bram tidak tega saja melihat gadis yang diam-diam dicintainya bersedih sendirian.

"Kok kamu sendirian, Aldi dan teman-temanmu mana?." Bram bertanya karena tak biasanya mereka tidak bareng.

"Tak usah bahas mereka Bram." Nita menahan supaya Bram tidak meneruskan pertanyaannya.

"Kamu boleh cerita sama aku Nit, agar bebanmu berkurang." lanjut Bram

"Sudahlah Bram, aku mau pulang, mungkin di rumah aku bisa lebih nyaman." kata Nita mengambil tasnya.

"Kamu bawa mobil," pertanyaan Bram dijawab dengan gelengan kepala Nita. Nita yang sekarang bukan Nita yang dulu tajir dan kaya. Nita sekarang sama statusnya dengan Bram karena perusahaan ayahnya bangkrut. mobil, kartu kredit semua fasilitas mewah sudah tidak ada lagi, bahkan sekarang Nita tinggal di rumah kontrakan bersama ibu dan bapaknya yang sakit karena serangan jantung.

"Ku antar ya." kata Bram membuyarkan lamunan Nita.

"Tidak usah Bram, aku pesan ojek online aja." Nita menolak kebaikan Bram.

"Sudah!, ku antar saja, aku juga sekalian mau pulang." kata Bram sedikit memaksa. Nita menganggukkan kepala tanda setuju.

Bram kembali ke mejanya mematikan laptop, memasukkan ke tas. mengembalikan buku-buku yang dipinjamnya, besok masih ada waktu untuk menyelesaikan skripsinya. bisa berduaan mengantar Nita pulang merupakan hal yang diimpikannya empat tahun yang lalu sejak dia jadi mahasiswa di kampus ini.

****

Terpopuler

Comments

Umi Kulsum

Umi Kulsum

ko bram tau ya thor... klo risma punya aura yg tdk baik... pa bram ank indigo kh thor..??

2022-04-18

1

Lilis Komalasari

Lilis Komalasari

Hadeuhhh segitu nya dendam mu risma ,,,,istigfar mpok jgn bersekutu dgn iblis !!

2022-04-16

1

Reza Samsung

Reza Samsung

hanya berharap smg Risma kembali kejln yg benar...

2021-05-20

4

lihat semua
Episodes
1 Tempat Terkutuk
2 Terjebak
3 Menaklukkan Aldi
4 Perjanjian
5 Tumbal Pertama
6 Menjadi Idola Kampus
7 Mencari Rumah Nita
8 Pras menjadi tumbal
9 Ada Titik Terang
10 Pras Hilang Ingatan
11 Pras di rumah Sakit Jiwa
12 Kerumah Paman Prabu
13 Menginap Di Rumah Paman Prabu
14 Menyusun Rencana
15 Menjelang Pernikahan Risma
16 Pernikahan Risma
17 Prosesi pemotongan kue
18 Susuk kantil
19 Malam Pengantin
20 Risma Terusir
21 Meninggalkan Jakarta
22 Risma kecopetan
23 Kehamilan Risma
24 Di Pabrik
25 Kelahiran Rara
26 Mencari Hadiah
27 ULTAH Rara
28 Ingin Ketemu Ayah
29 Rara Bersimbah Darah
30 Suster Rita
31 Difitnah
32 Perseteruan Risma, Lesti dan Netri
33 Membersihkan Gudang
34 Kamar Misterius
35 Lelaki Berjubah
36 Pesan Risma
37 Mencari Risma
38 Keanehan Di Dalam Gudang
39 Perjanjian pak Agung
40 Risma pingsan
41 Ke Rumah Mbah Sujo
42 Ketakutan Risma
43 Berbaikan dengan Fadli
44 Kegalauan Perasaan Risma
45 Keceriaan Rara
46 Kesembuhan Rara
47 Rahasia Penyakit Rara
48 Menunggu Kabar Fadli
49 Pulang ke Rumah Oma
50 Perseteruan Fadli dan Riko
51 Di Apartement Qizuya
52 Fadli Mabuk
53 Qizuya Hamil
54 Pernikahan Qizuya
55 Fadli Sakit
56 Makan malam Bersama Riko
57 Fadli sudah sehat
58 Kecurigaan Riko
59 Fadli Siap-siap Ngantor Lagi
60 Ke Kantor Naik Motor
61 Makan Siang Bersama Riko
62 Via itu Pacarku
63 Mengikuti Bik Ina
64 Persembahan Pak Agung
65 Tempat Pemujaan
66 Godaan yang Menggiurkan
67 Godaan yang Menggiurkan 𝟐
68 Fadli Trauma
69 Rencana Riko dan Via
70 Di Apartement Riko
71 Perjalanan Riko dan Via
72 Sampai Di Rumah Paman Prabu
73 Via Terluka
74 Kembali ke Apartement
75 Wirda Mengungkap Rahasia Agung
76 Saraswati
77 Mencari Jejak Aldi
78 Penyamaran Risma
79 Dinner
80 Rara masuk rumah sakit.
81 Rahasia Risma Mulai Terungkap
82 Menemani Rara Di Rumah Sakit
83 Pulang Kampung
84 Risma diculik
85 Perkenalan Aldi dan Wirda
86 Ke Rumah Agung
87 Penyekapan Risma
88 Rara Demam
89 Pertemuan yang Tak Terduga
90 Pelaku penculik Risma
91 Fadli Menghilang
92 Perjalanan ke Desa Tasik
93 Sampai Di Desa Tasik
94 Sampai di Rumah Maya
95 Kejutan Buat Maya
96 Dalam Kereta
97 Kejutan buat Andrean
98 Persiapan Penyerangan
99 Permulaan Ritual
100 Detik-detik yang Menegangkan
101 Kematian Agung
102 Fadli dan Qimora
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Tempat Terkutuk
2
Terjebak
3
Menaklukkan Aldi
4
Perjanjian
5
Tumbal Pertama
6
Menjadi Idola Kampus
7
Mencari Rumah Nita
8
Pras menjadi tumbal
9
Ada Titik Terang
10
Pras Hilang Ingatan
11
Pras di rumah Sakit Jiwa
12
Kerumah Paman Prabu
13
Menginap Di Rumah Paman Prabu
14
Menyusun Rencana
15
Menjelang Pernikahan Risma
16
Pernikahan Risma
17
Prosesi pemotongan kue
18
Susuk kantil
19
Malam Pengantin
20
Risma Terusir
21
Meninggalkan Jakarta
22
Risma kecopetan
23
Kehamilan Risma
24
Di Pabrik
25
Kelahiran Rara
26
Mencari Hadiah
27
ULTAH Rara
28
Ingin Ketemu Ayah
29
Rara Bersimbah Darah
30
Suster Rita
31
Difitnah
32
Perseteruan Risma, Lesti dan Netri
33
Membersihkan Gudang
34
Kamar Misterius
35
Lelaki Berjubah
36
Pesan Risma
37
Mencari Risma
38
Keanehan Di Dalam Gudang
39
Perjanjian pak Agung
40
Risma pingsan
41
Ke Rumah Mbah Sujo
42
Ketakutan Risma
43
Berbaikan dengan Fadli
44
Kegalauan Perasaan Risma
45
Keceriaan Rara
46
Kesembuhan Rara
47
Rahasia Penyakit Rara
48
Menunggu Kabar Fadli
49
Pulang ke Rumah Oma
50
Perseteruan Fadli dan Riko
51
Di Apartement Qizuya
52
Fadli Mabuk
53
Qizuya Hamil
54
Pernikahan Qizuya
55
Fadli Sakit
56
Makan malam Bersama Riko
57
Fadli sudah sehat
58
Kecurigaan Riko
59
Fadli Siap-siap Ngantor Lagi
60
Ke Kantor Naik Motor
61
Makan Siang Bersama Riko
62
Via itu Pacarku
63
Mengikuti Bik Ina
64
Persembahan Pak Agung
65
Tempat Pemujaan
66
Godaan yang Menggiurkan
67
Godaan yang Menggiurkan 𝟐
68
Fadli Trauma
69
Rencana Riko dan Via
70
Di Apartement Riko
71
Perjalanan Riko dan Via
72
Sampai Di Rumah Paman Prabu
73
Via Terluka
74
Kembali ke Apartement
75
Wirda Mengungkap Rahasia Agung
76
Saraswati
77
Mencari Jejak Aldi
78
Penyamaran Risma
79
Dinner
80
Rara masuk rumah sakit.
81
Rahasia Risma Mulai Terungkap
82
Menemani Rara Di Rumah Sakit
83
Pulang Kampung
84
Risma diculik
85
Perkenalan Aldi dan Wirda
86
Ke Rumah Agung
87
Penyekapan Risma
88
Rara Demam
89
Pertemuan yang Tak Terduga
90
Pelaku penculik Risma
91
Fadli Menghilang
92
Perjalanan ke Desa Tasik
93
Sampai Di Desa Tasik
94
Sampai di Rumah Maya
95
Kejutan Buat Maya
96
Dalam Kereta
97
Kejutan buat Andrean
98
Persiapan Penyerangan
99
Permulaan Ritual
100
Detik-detik yang Menegangkan
101
Kematian Agung
102
Fadli dan Qimora

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!