DUAAR
DUAAR
terdengar suara tembakan di dalam hutan fokus kami teralihkan "jaky, apa yang terjadi?" tanya kye melalui earphonenya, sebelumnya aku juga berfikir kenapa hanya ada 3 orang di hadapan kami sekarang sepertinya 2 yang lainnya bersembunyi di dalam hutan untuk posisi penembak jarak jauh tapi sayangnya keberadaan mereka terendus oleh para Kroon, hening sejenak lalu kye saling menatap dengan temannya juga dengan Alif dalam earphone mereka terdengar suara kegaduhan "sial, dasar orang - orang bodoh" kata Liam, salah satu dari anggota mereka berlari ke arah kami diikuti oleh gerombolan Kroon yang sangat banyak, kami sangat terkejut jumlah mereka bukan main banyak sekali "LARI!" teriak Alex.
Arya menarik lenganku lalu kami berlari secepat mungkin diikuti Lyta dan Rachel sebagai kunci gerbang kami, Alex dan Liam pun menyusul dengan mencoba menembaki Kroon yang ada di belakang bersama dengan Alif dan distriknya dalam situasi ini lawan pun bisa menjadi kawan atau sebaliknya, sungguh menyeramkan melihat Kroon itu berdatangan dari segala sisi hutan ini karena kami berada di lapangan rumput dengan jalanan aspal yang terpotong jalurnya tanpa ada penghalang apapun untuk bersembunyi, membuat suasana semakin menakutkan,
DUAR
DUAR
terdengar suara tembakan dari mereka yang berada di belakangku, Arya, Lyta, dan Rachel "hah,, hah, aku,, sudah - tidak - bisa" langkahku terhenti karena tidak sanggup berlari lagi, " ayo, mereka datang" Lyta menarik lenganku
"kau cepat lari dan buka gerbangnya" perintah Arya pada Rachel , Rachel mengangguk lalu kembali berlari Arya berbalik menghampiriku dan Lyta
" ada apa ? ayolah mereka semakin dekat" kata Arya,
"dia kelelahan" jawab Lyta
" Lisa kuatkan dirimu ayo" Arya kembali berlari dengan menarik lengan Lyta, begitu juga denganku mencoba memaksakan kaki ini walau sudah gemetar tidak kuat berlari lagi, didepan Rachel terlihat sudah mulai kelelahan karena memang jarak gerbang lumayan jauh dari posisi kami sebelumnya, Arya mencoba menembaki Kroon dari arah sisi kana dan Lyta di sisi kiri, "Lyta kau bantu Rachel dan lindungi dia" komando Arya, " tapi-," kalimatnya terpotong "CEPAAT" bentak Arya, Lyta pergi menyusul Rachel.
kini posisiku berada jauh di belakang tertinggal oleh Arya dan Lyta, Alex datang membantuku untuk berlari lalu Liam datang sembari terus menembaki Kroon itu " kau pergi saja bantu Arya, dia tidak mungkin menembaki Kroon dari dua arah secara bersamaan" katanya, Alex menatapku dengan khawatir dia ragu untuk pergi meninggalkanku dengan Liam "tenang saja disini aku di bantu oleh distirik 15" Liam mencoba meyakinkan Alex, aku mengangguk menatap yakin Alex untuk meninggalkanku dengan Liam.
Alex pergi dengan berlari menghampiri Arya,
DUAR
DUAR
"lif bagaimana ini kita sudah kewalahan" Kye melempar senapannya karena sudah kehabisan peluru ia berganti senjata dengan pedang sekarang, "kita harus cepat menyusul distrik 4 mereka memiliki kunci gerbangnya" kata Alif sembari berlari disusul oleh Kye dan Jaky.
aku dan Liam terus berlari Brug, aku terjatuh lemas kakiku sekarang benar benar mati rasa padahal kami sudah lumayan dekat dengan gerbang dan Alex , "sial mereka tidak ada habisnya" Liam mulai kewalahan, "Lisa kau baik baik saja?" Liam memastikan kondisiku padahal kondisinya sekarang juga sangat kesuliatan mengahadapi Kroon itu "maaf Liam, kakiku mati rasa" kataku sembari tersedu menangis
DUAR
DUAR
ada yang menembaki Kroon itu dari belakang kami, ternyata itu Alif dan dua kawannya sekarang mereka berempat mencoba menahan Kroon itu " aarrgh, kita lari saja tinggalkan gadis lemah ini" kata Jaky "yang benar saja kau" sahut Alif
DUAR
DUAR
"kalian pergi saja, aku tidak bisa berdiri lagi" suaraku serak
"Lihat dia saja sudah menyerah, bukankah dia sudah terinveksi itu artinya dia sudah tidak berguna" ketus Jaky
Kye berhenti menebasi Kroon lalu hal yang sangat tak terduga terjadi, ia mendorong Jaky dengan kakinya ke arah kerumunan kroon di sebelah kanan untuk menarik perhatian Kroon selagi kami mekarikan diri,
" menyebalkan sekali orang itu" kata Kye datar
"Alif cepatlah kita harus mengejar distrik 4 yang membawa kunci gerbangnya" perintah Kye
"tapi Lisa dan-," kalimatnya terpotong
Belum selesai Alif bicara ia sudah ditarik paksa oleh Kye mereka pergi meninggalkan aku dan Liam,
"LIAM AKU BILANG PERGI SEKARANG" teriaku
"KAU GILA, AKU MANA BISA MENINGGALKANMU" bentak Liam yang masih sibuk dengan Kroon itu, kini ia berganti senjata dengan pedang penanya
Di gerbang Rachel yang sangat kelelahan membuka pintunya dengan Lyta disana, " berikan lenganmu" kata Lyta. Gerbang ini berbeda dengan sebelumnya gerbang ini dilindungi dengan duri duri besi dan kita dapat melihat kedalam gerbang ini karena memang hanya terbuat dari besi besi tebal dengan celah celah berdurikan besi tajam tanpa di tembok sama sekali juga terdapat barcode scane di sampingnya
"tunggu" Rachel menahan tagannya dari barcode scane
"ada apa?" tanya Lyta
" aku akan menunggu Alex" jawab Rachel
"kau benar , kita harus menunggu mereka" sahut Lyta
Alex dan Arya mulai terlihat mereka berhasil sampai di gerbang, lalu disusul oleh Alif dan Kye, " kenapa kalian belum membuka gerbang nya? " Kye berseru marah " Liam dan Lisa belum sampai kita tidak akan membukanya sampai Lisa dan Liam datang" tegas Lyta
Alex yang melihat Lisa belum sampai di gerbang langsung menyusul Lisa dan Liam ia berlari secepat mungkin
"ALEX" Rachel berusaha berlari menyusul Alex tapi dicegah oleh Arya, Arya mengangkat tubuh Rachel dengan paksa lalu berusaha membuka gerbang tapi Rachel memberontak tidak mau membuka gerbang karena Alex kembali pergi menghampiri Kroon itu.
"apa yang kau lakukan?" Lyta membantu Rachel
" kita harus buka gerbangnya sekarang" kata Arya
"lalu bagaimana dengan Alex, Lisa, dan Liam?"tanya Lyta
Kye menghampiri Arya " benar kita harus segera membuka gerbang ini" Kye memihak Arya
Rachel mendekati Arya"aku yang memegang kunci barcode nya, jadi kalian harus mengikuti apa kataku" tegas Rachel
"Lihatlah mereka semakin banyak saja" sahut Alif yang melihat ku dan Liam dikerumuni oleh Kroon dari kejauhan.
***
MARKAS
Letnan kembali mengadakan pertemuan dengan para petinggi I.V.V "lihatlah mereka, sangat kompetitif dan saling membantu" kata Lentan dengan melihat layar monitor dengan memperlihatkan keadaan Lisa dan yang lainnya melalui kamera pengawas, "bagaimana prof?, apakah gadis imun itu cocok?"tanya Letnan pada ketua Ilmuan
"dia berhasil melewati 2 kali vase perubahan dengan level yang berbeda, tapi gadis ini masih lemah karena efek dari imunitas tubuhnya sendiri" jelas Profesor
"kalian ini terlalu banyak berargumen, sudah kuperintahkan sebelumnya untuj menarik distrik itu, tapi kau selalu saja membantah" tegas Ketua I.V.V , komandan terdiam melihat siaran langsung itu "Alex, kau harus selamat nak" fikir komandan.
"kau sangat tega sekali Letnan, apakah itu putrimu yang menjadi kunci gerbang, ada apa denganmu? " tanya Komando, " ya dia memang putriku, tidak usah mengguruiku komandan anda sendiri tidak becus menjaga anak dan mantu anda hingga cucu anda membenci kakeknya sendiri" satu alis Letnan naik.
BRAAK
"cukup, jadi apa yang kau mau Letnan" ketua I.V.V itu menggebrak meja
" bujuk keluarganya agar mau menyerahkan anak itu dengan tiket ke pualu milik I.V.V" singkat Letnan
"kau mau mengorbankan sebuah keluarga lagi? gadis ini pergi keluar sana memberanikan dirinya hanya untuk kembali berkumpul dengan ayah dan ibunya" protes Komandan
" kau ini kenapa Komandan? kau jadi lembek sekarang, apa karena usiamu yang semakin bertambah?" Letnan mendekat " jika kita bujuk keluarganya kita bisa menambah vaksin untuk kelangsungan hidup manusia, bukankah begitu ketua? kehilangan nyawa satu saja untuk seluruh kelangsungan hidup bukankah tidak masalah?" lanjut Letnan
Ketua terdiam karena berusaha mengambil keputusan terbaik,
"jangan lagi ketua, sudah cukup " bujuk Komandan agar Ketua I.V.V tidak mengindahkan kemauan Letnan
"baiklah" jawab ketua I.V.V
senyum lebar terlihat dari wajah Letnan
"tapi, hanya sebatas menawarkan jika keluarganya menolak maka jangan memaksanya, kita bisa meminta baik baik pada anak yang bersangkutan ataupun keluarganya" lanjut Ketua I.V.V
lalu Ketua meninggalkan ruangan disusul oleh profesor,
Komandan berdiri "aku tidak akan membiarkanmu kali ini" komandan melangkah meninggalkan ruangan.
"benarkah?" sahut Letnan, Komandan menghentikan langkahnya
"kau yakin akan menghalangiku?, Komandan jika kau ingin menebus kesalahanmu sebaiknya jangan halangi aku, berbuat baiklah pada cucumu" sahut Letnan meninggalkan Komandan sendiri diruangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Noejan
😍 Hadir ~
2021-01-09
1
Anonymous
ditunggu episode selanjutnya yaa Thor🙏🏻 semangattt💪🏻
2020-12-01
1