“oke semua yang sudah berkumpul silahkan masuk setelah di beri penanda sesuai kelompok atau keluarga kalian” arahan komandan itu,
ada apa ini apa yang sedang terjadi aku melihat adik dan orangtuaku akan menaiki pesawat
“AYAAAH, MAMAAH aku disini” teriaku sembari melambaikan tanganku.
“stop it “ pria itu lagi lagi mengikutiku.
“iissh apa yang kau mau brengsek, kau sudah membohongiku kan iya kan?”tanyaku dengan air mata yang tak bisa ku bendung lagi.
“Alex namaku Alex oke, nanti aku jelaskan tapi bisa kau sedikit tenang?” jelasnya.
“tidaak” Alex berteriak yang ternyata adiku menerobos ke kerumunan itu.
“ARFAAA, apa yang kau lakukan?” teriaku.
Akhirnya adikku benar – benar menghampiri orangtua kami sepertinya Arfa memberitahu bahwa aku juga ada disana karena melihat ayah ku yang melambaikan tangan ke arah ku, entah apa yang dilakukan ayah dia seperti berbicara dengan penjaga lalu ayah ku ditahan oleh penjaga lainnya.
“bagus sekarang apa yang harus aku katakan pada si tua menyebalkan itu” gumam Alex yang berada di belakangku.
“ada apa ini, Alex kenapa dengan ayahku?” aku menatap Alex mungkin akhirnya dia mengerti aku benar – benar khawatir.
“ aku tahu kau cemas begitu juga aku sekarang,-” Alex menatap petugas yang sedang berbicara kepada ayahku.
“ayo sekarang kau ikut aku dan tolong jangan menghilang terus” ketus Alex.
ekspersinya gampang sekali berubah dia melotoiku sekarang padahal beberapa menit yang lalu aku tahu dia sangat cemas.
Sepertinya Arfa akan diangkut dalam evakuasi itu entah apa yang ayah katakan mamah juga menangis disebelah nya. Aku, Alex, ayah, dan mamah walau kami berada di satu ruangan tapi aku dan Alex berada jauh dari ayah dan mamah.
“Alex sebenarnya ada apa? Bukankan aku seharusnya bisa ikut dengan orangtuaku? Bisiku kepada Alex yang sedari tadi wajahnya sangat masam.
“haaa… yah nanti juga kau akan tahu, seandainya kau diam dan menuruti apa kataku aku tidak akan bertemu dengan pria tua itu? Dia sangat sebal denganku.
Setelah beberapa menit orangtuaku berbicara dengan komandan evakuasi itu, ayahku melangkah menghampiriku, aku berlari dan memeluk ayahku sayang ibuku hanya menangis dari jauh memperhatikan padahal aku juga ingin memeluknya.
“ayah apa kau baik baik saja?” pelukku erat.
“ayah baik nak, terimkasih karena kamu sudah berhasil selamat dan menjaga adikmu” suara ayah bergetar menahan rindu dan tangis.
“ kita akan kemana sekarang?”
tanyaku
“nak maaf maafkan ayah,-“ ayahku terdiam tidak melanjutkan kata katanya.
“maaf Kenapa ayah kita sudah bertemu sekarang” senyumku berusaha menenangkan ayah.
“ iya kita sudah bertemu tapi aku harus berpisah lagi denganmu nak ?” kali ini ayah menjatuhkan air mata di pipinya.
“apa? Kenapa ?”
tanyaku.
Beberapa penjaga menghampiriku dan ayah mereka seolah memberi peringatan pada ayah untuk segera berangkat, komandan evakuasi juga menghampiri ayah.
“biar aku yang menjelaskan apa yang terjadi, kau bisa segera naik ke pesawat” perintah komandan pada ayahku.
Semenjak aku ikut dengan Alex aku awalnya tidak mengerti apa yang Alex katakan lalu Alex memberi ku semacam earphone dia bilang itu alat transletor. Berhubung wabah ini menyebar keseluruh dunia jadi aku juga tidak tahu sekarang berada di Negara apa dan untungnya mereka memiliki alat canggih dengan transletor seperti earphone yang dapat menerjemahkan bahasa orang orang ini, ya fungsinya hampir mirip dengan translet yang ada di google hanya ini berbentuk earphone dan mengunakan via suara pada earphone tersebut.
“tunggu, apa lagi sekarang, Kau kakek tua mau memisahkan ku dengan orangtuaku lagi?”nada biacaraku agak tinggi karena aku kesal.
“bawa dia ke pesawat” perintah komandan evakuasi kepada penjaga untuk membawa ayahku segera.
“TIDAAK..” bentakku.
Alex menarik lenganku lalu memeluk ku yang berusaha menahan agar aku tidak mengejar kedua orangtuaku yang dipaksa naik ke pesawat lagi. Aku meronta – ronta tapi tenaga Alex sangat besar dia bahkan tidak goyang sedikit pun walau aku meronta sekuat tenaga.
“tenangkan dirimu gadis kecil” suara serak komandan.
“diam kau, kau tidak bisa memerintahku” bentaku.
“sebaiknya kau diam dulu, dia akan menjelaskan semuanya” bujuk Alex.
Akhirnya aku berhenti berontak, Alex melepas ku dari pelukannya yang menyebalkan.
“oke, Alex kenapa kau tidak melapor saat membawa sample baru keadalam camp?”suara itu nampak sebal kepada Alex.
“aku memang mau lapor, tapi gadis ini menghilang aku pikir dia sudah pegi dari camp”jelas Alex dengan santai.
“ALASAAN” bentak komandan tua itu.
“haah-,” komandan itu menghela napas
“sebenarnya kalian ini apa? dan Siapa? “ Tanya ku
****
Hening sekali di ruangan ini suasana menjadi tegang terlihat dari wajah pak tua itu alias komandan menyebalkan dan juga wajah Alex yang gampang sekali berubah ekspresi sekarang wajahnya menunjukan ekspresi tegang.
“ kau akan -,” Alex mencoba menjelaskan tapi dipotong oleh komandan.
“ diam kau-,” ketus komandan.
Wajah Alex Nampak sangat kesal dengan pak tua itu.
“ siapa namamu nak” tanya komandan
kenapa pak tua ini malah bertanya bukannya menjelaskan kepadaku apa yang terjadi.
“namaku Lisa”
jawabku singkat.
“aah Lisa jadi kau memang akan dipisahkan dari orangtua mu karena semua anak seumuran mu juga harus tinggal disini" jelasnya.
“maksudmu tinggal disini, kenapa aku dan anak yang lain harus tinggal disini?” tanyaku.
“bukan aku yang akan menjelaskan” komandan itu berbalik dan meninggalkan ruangan.
Bukan dia yang menjelaskan lantas siapa lagi, aku benar benar marah , bingung, aku keluar menuju gerbang masuk saat pertama kali aku datang, Alex mengejarku kali ini dia tidak menarik lenganku dia hanya berbicara denganku.
“mau kemana kau” Tanya Alex.
“jangan mengikutiku pergi sana” aku melanjutkan langkahku.
Disini banyak sekali penjaga bagaimana bisa aku keluar dari sini, malam sudah hampir tiba aku berpikir lebih baik disini dulu untuk beberapa hari kemudian aku akan menyusun rencana keluar dari sini.
Malam semakin larut aku memandang langit tenda sembari memikirkan cara keluar dari sini, aku merasa aneh dengan tempat ini tapi aku harus keluar tenda ini terlebih dahulu, aku membutuhkan peta jalur menuju tempat evakuasi tadi. Besok akan ku cari peta itu dengan memanfaatkan Alex si pria aneh itu, sebenarnya apa hubungannya dengan kakek komandan itu.
Jangan - jangan dia bawahannya komandan terserah saja aku akan memanfaatkan kondisi dan situasi besok, aku tidak bisa tidur sekarang jadi ku putuskan untuk keluar tenda dan melihat kondisi sekitar.
sepi sekali di luar sini, sepetinya tadi sore mereka sangat ramai di luar sini, apa karena akan ada penjemputan kapal tadi, aku jadi ingat dengan orangtuaku, akhirnya aku kembali ke tenda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
👍👍
2020-10-13
1
Ranti Skmaa Anggraeni
dtnggu episode 3 nya kaa❤️
2020-10-06
1