DI MARKAS
Seoarang pengawas yang mengawasi kamera yang ditembak oleh Alex melaporkan kejadian janggal yang ia dapat dari hasil rekaman kameranya, ia menyadari bahwa ada sesuatu yang disembunyikan oleh distirik 4, akhirnya ia membawa rekaman itu lalu menyerahkannya pada Letnan,
Pengawas itu memasuki ruangan
“permisi pak saya mau menyerahkan laporan”
“lapoaran apa"
“kamera 201 di tembak oleh distrik 4”
“bukankah sudah biasa mereka menembaki kamera pengawas”
“tapi ada yang aneh dengan rekamannya pak”
“berikan rekamannya” mengambil rekaman itu dari pengawas
Setelah pengawas itu pergi Letnan melihat rekaman itu berulang – ulang dan benar saja dia melihat Lisa yang kembali sadar setelah terinveksi lalu setelah itu kamera mati karena di tembak oleh Alex
“apakah benar anak ini memiliki imun” bergumam
Untuk memastikan Letnan memerintahkan pengawas kamera lain yang mengawasi hutan itu memberikan rekaman yang terdapat distrik 4 di dalam rekaman kamera lain, tapi ternyata hasilnya sama saja dengan kamera 201 rekaman itu rusak karena di hancurkan oleh salah satu anggota distrik 4, setiap kamera itu mendekati distriknya nampak di detik rekaman terakhir dari seluruh kamera yang mengawasih distrik 4 selalu ada yang menghancurkan kamera – kamera itu.
“apa yang coba kau sembunyikan” Letnan mengusap dagunya
Lalu ia meminta data dari distirik 4 kepada petugas dan mengadakan rapat tertutup dengan dihadiri beberapa orang saja, salah satunya ialah kakek Alex bernama Jun Daud Nam yang berpangkat Komandan opsi penting dalam organisasi ini,
Markas yang tersebar adalah milik organisasi penelitian atas obat dari virus ini, yang dibentuk dalam waktu 5 bulan terakhir saat pandemik virus KV-19 ini bermula dan mulai merebak di seluruh dunia dengan menyebabkan kekacauan yang luar biasa di seluruh belahan dunia, organisasi ini bukan dibentuk oleh pemerintah ataupun politik dunia melainkan organisasi yang didirikan oleh para ilmuan dan perkumpulan dokter seluruh dunia karena berbagai Negara dan organisasai politik di dunia sudah tidak ada, mereka menyerah dalam situasi ini
Akhirnya persatuan dokter dan ilmuan seluruh dunia bergabung dan membentuk sebuah organisasi bernama I.V.V, tidak hanya dokter dan ilmuan, tentara dan pejabat militer yang sudah tidak dipedulikan Negaranya karena sudah menyerah oleh virus ini bergabung dengan organisasi I.V.V, kakek Alex adalah mantan prajurit di Negara nya dulu dia juga pernah memiliki pangkat yang lumayan seram.
Rapat dimulai dengan membuka file data diri dari distrik 4 di layar proyektor
“Alex?” gumam Komandan
“ini adalah data diri dari distrik 4 yang kemungkinan diantara mereka ada anak yang memiliki imun yang kita cari” jelas Letnan
“lalu tunggu apa lagi? Tarik saja mereka dari medan itu” sahut ketua organisasi
“masalahnya kita belum tahu dia benar – benar tahan dari virus yang menginveksinya” kata Letnan
“kenapa begitu, jika mereka dibawa kemari bukankah kita bisa langsung mengidentifikasi virus dan perkemabangan imun nya”
“bukan begitu prof?” lanjut Komandan
“benar, tapi sebelum itu kita memang harus mengawasi dulu dari jauh perkembangan tahap virusnya dengan gejalanya” jawab ketua Ilmuan
“bukankah kau menyebar kamera pengawas Letnan, apa lagi masalahnya?” tanya Ketua organisasi
“masalahnya kamera yang dikirim selalu dihancurkan oleh salah satu anggota di distrik ini” kata Letnan sembari melirik kearah Komandan
“dan ini adalah anak yang selalu menghancurkan kamera pengawas itu, sepertinya anak ini sedang menyembunyikan sesuatu dari kita” lanjut Letnan mempelerihatkan biodata di layar monitor
“kita tarik distrik ini sekarang” perintah Ketua organisasi
“tunggu itu terlalu beresiko tinggi untuk kita yang ada disini” cegah ketua Ilmuan
“kalian semua pengecut, hanya bisanya menyalahakan dan memperalat anak – anak diluar sana” bentak Ketua organisasi
Ketua organisasi I.V.V keluar meninggalkan ruangan disusul oleh Komandan, rapat selesai dan masih belum menemukan titik terang akhirnya Letnan memutuskan untuk mengikuti saran Profesor ketua ilmuan di markas itu untuk melihat perkembangannya sampai mereka berhasil melewati medan dan test diluar sana jika mereka sampai di markas dan hasil pengawasan mereka benar – benar positif ada yang memiliki imun maka mereka harus di eksekusi atau di karantina selama yang dibutuhkan oleh ilmuan disana.
Dan ternyata selama ini Alex yang menghancurkan kamera pengawas di sekitar mereka tanpa sepengetahuan anggota distrik lain, ia melakukan itu bertujuan agar distriknya terutama Lisa tidak tereksekusi pada saat sampai di markas nanti. Tapi Alex tidak tahu bahwa Letnan orang yang sangat teliti sehingga dia dapat mengetahui apa yang terjadi dengan distriknya, Alex melindungi teman – temannya tanpa sepengetahuan mereka
***
Braak Liam mendobrak pintu rumah itu
“hey hati – hati jika pintunya rusak bagaimana?” bentak Lyta
“apa pedulimu dengan pintu nya” geram Liam
Braak
Braak
“ AAAARRG bisa tidak lebih cepat” Arya marah
“kau kira mudah mendobrak pintu sendirian” kata Liam
Sekali lagi Liam mendobrak pintu Bruug akhirnya terbuka juga dan terlihat kroon kroon itu berlarian mencari kami, kami segera masuk dan menutupi pintu rumah ini Arya meletakkan tubuhku di lantai, mereka panik melihatku semakin pucat pasih dengan urat – urat pembuluh darahku yang semakin nampak dikulit. Lyta menangis melihat kondisiku yang kritis Liam juga mulai mempertanyakan kenapa aku bisa menjadi seperti sekarang Liam menarik baju Arya dia marah dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi,
“apa yang sebenarnya terjadi hah” menarik baju Arya
“aku juga diancam oleh Alex dia yang memerintahkanku untuk tetap diam dan tidak memberitahu kalian tentang Lisa” bentak Arya
melepaskan cengkraman Liam
“kenapa lex?” tanya Lyta
Alex yang sedari tadi terdiam disampingku tidak menjawab
“lex kau sendiri yang memarahinya tadi karena sudah menyembunyikan sesuatu, tapi kau sendiri juga menyebunyikan sesuatu dari kami lex” suara Lyta meninggi
“aku tidak bisa” kata Alex dengan suara lirih
“kenapa?” tanya Lyta
Tubuhku mulai kejang – kejang seperti menahan sakit semua semakin panik Arya mulai marah karena tidak didengar oleh Alex saat menyuruhnya untuk meninggalkanku pada saat pertama kali terinveksi semua semakin kacau belum lagi kroon di luar sana yang kapan saja dapat mengetahui keberadaan kami disini.
Semua menjauh dari tubuh Lisa kecuali Alex
Liam menarik tangan Lyta “ Lyta menjauh”
Lyta memberontak tidak ingin jauh dariku dia mulai menangis melihatku akan berubah menjadi kroon, Arya menghampiri Alex
Bruug
Arya memukul Alex hingga jatuh ke lantai
“sudah kubilang tinggalkan dia sejak awal” bentak Arya
“dari awal aku sudah katakan jika kalian ingin pergi tanpa Lisa aku akan tetap bersama nya”
Bruug
balas memukul Arya
“ kalian BERHETI” Liam melerai
Rachel mencoba menenangkan Lyta
“Alex ceritakan apa yang terjadi sebenarnya tolong, kita tidak bisa terus bertengkar seperti ini, suara kita bisa terdengar oleh kroon diluar” kata Liam
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Noejan
mantap lanjut lanjut
tetap semangat menulis!
2020-11-08
1