“aku sedang mengumpulkan peluru untuk senapanku” jawabku
“apa tapi memisahkan diri seperti ini berbahaya” kata Alif
“aku dan distriku sedang mencari koordinat gerbang, sudah beberapa hari mungkin sudah hampir seminggu kami mencari informasi gerbang itu ada dimana” jelasku
“koordinat xxxx itu letak gerbang hutan ini” Alif memberitahuku
“kenapa kau beri tahu aku?” selidiku
“kenapa aku hanya ingin membantu temanku”jawabnya
“jika kau tidak percaya lalu untuk apa mereka yang kau lihat tadi berlari kearah koordinat itu” lanjutnya
Tiba tiba terdengar suara Lyta yang mencariku, lalu Alif pamit pergi dan berharap kami bisa bertemu lagi
“Lyta aku disini” melambaikan tanganku
“hey kau tidak apa – apa kan?” Lyta
memeriksa kondisiku
“ya aku baik – baik saja” kataku
“tapi arah suara tembakan itu dsini” Lyta memeriksa keliling
“a-aku juga mendegarnya, t-tapi tidak tahu dimana” kataku gugup
Lyta melihatku sepertinya dia tahu aku sedang menyembunyikan sesuatu kemudian aku segera mengalihkan perhatiannya
“Lyta daun apa itu”mencoba mengalihkan permbicaaraan
“ini untuk kaki Rachel yang luka” jawab Lyta datar
Lalu Alex datang
“Lyta ada apa?” tanya Alex
Aku pergi meninggalkan mereka karena menghindari pertanyaan dari Alex dan Lyta, setelah kejadian suara tembakan tadi semua jadi selalu waspada karena hal – hal yang tidak diinginkan terjadi bisa saja muncul. Saat aku datang Arya mengerahkan senapanya padaku
“kau ini aku kira musuh” Arya terkejut
“kenapa pada tegang banget” tanyaku mengusap dada
“emang nya kau tidak mendengar suara tembakan tadi” kata Liam
“o-oh iya aku juga mendengarnya” aku gugup
“dimana Alex dan Lyta?” tanya Liam
“mereka ada dibelakang”jawabku
Lalu aku menghampiri Rachel
“kau terluka ya?” tanyaku
“hm..” singkat Rachel
“kau tidak bisa jalan, kau harus digendong” kataku
“sepertinya iya” kata Rachel
“kau ingin digendong oleh Arya atau Liam?” senyumku
“cih kenapa harus aku?” ketus Arya
“kau suruh saja Alex” lanjutnya
“hm.. kenapa juga kau tidak memasukan nama Alex dalam tawaranmu itu ” kata Liam
“ hm.. Lisa bolehkan kalo aku minta Alex untuk membawaku?” tanya Rachel
“hah, ya t-terserah kenapa juga kau menanyakan itu padaku” kataku
“aku lihat kalian sepertinya memiliki hubungan” kata Rachel
“tidak” jawabku sebal
Aku menghampiri Arya lalu memberitahu koordinasi gerbang hutan ini dan juga masalah Alif tadi tapi Alex datang dan menarik tanganku
“Arya aku sudah tahu koordinasi gerbang hutan ini” bisiku
“hah kau serius, tapi tau darimana?”tanya Arya
“tadi-,” kalimatku terhenti
Alex menarik lenganku
“Lisa kenapa kau berbohong?”Alex marah
“berbohong apa?” jawabku
“suara tembakan tadi datang nya dari kau kan, tapi kau berbohong kepada Lyta dan Aku” kata Alex
“apaan sih aku bilang bukan ya bukan”bentaku
“aku melihat pohon dibelakangmu terdapat sebuah tembakan dan pelurunya masih hangat tadi” kata Alex
“hey hey sudah, Alex kau bisa lebih tenang” lerai Lyta
“dia harus tahu kalau dalam tim tidak bisa menyembunyikan hal apapun yang berkaitan dengan tim” kata Alex
“aku tidak mau salah satu dari kita mati disini” lanjut Alex
Semua terdiam melihat Alex yang sangat marah Karena baru pertama kalinya dia semarah ini
“oke lalu apa yang kau lakukan saat Arya dan Liam terjebak di tengah Kroon hah, kau malah membuka pintu gerbang bukannya menyelamatkan mereka” bentaku
“aku mau menyelamatkan mereka, tapi aku buka gerbang dulu agar kau dan Lyta dapat pergi jika aku tidak kembali bersama yang lainnya” kata Alex
“tidak pernah terucap tentang rencanamu itu” aku menatap Alex
“tidak semua yang ku pikirkan harus ku katakan dulu” jawab Alex
“kalau begitu aku pun sama, tidak semua yang kupikirkan harus ku beritahu padamu”ketus ku
“LISAA” bentak Alex
“aku sudah mendapat koordinatnya jika kalian mau tetap disini terserah aku pergi,” kataku
“urus kekasihmu Rachel yang malang itu” bisiku kepada Alex
Alex emosi dan meninju pohon yang ada disitu
aku pergi meninggalkan yang lainnya, lalu Arya menyusul kemudian Liam, sedangkan Lyta dan Alex masih berdiam diri bersama Rachel, Alex menyuruh Lyta untuk mengobati Rachel kemudian setelah selesai Lyta dan Alex segera menyusul yang lainnya dengan berkomunikasi lewat Liam yang mengirim koordinatnya aku menangis sambil trus berjalan mengikuti koordinasi dari Alif lalu Arya mencoba berbicara denganku
“hei Lisa tunggu” Arya memanggil
Aku berhenti
“kenapa?” suaraku serak
“yang dikatakan Alex kurasa ada benarnya” kata Arya
“aku tahu tapi yang menyerangku tadi itu Alif” kata ku
“maksudmu” Arya nampak kebingungan
“Alif itu teman kita kan”kata ku
“apa dia masih hidup” Arya tercengang
“tadinya aku ingin memberitahumu soal ini tapi Alex menarik lenganku tadi, jadi aku merahasiakan ini karena Alif tidak sengaja bertemu denganku dan dia tidak menembaku dia sengaja membuat tembakan itu meleset” jelasku dengan suara bergetar
Aku menangis lagi karena sangat bingung dan juga khawatir dengan distriku juga kawanku Arya menenangkanku lalu Alex datang dengan menggendong Rachel dia berjalan dan menerobos aku yang sedang berbicara dengan Arya
“kau ini kenapa?” Arya sebal kepada Alex
“sudahlah” kataku
Dan setelah sekian lama kami didalam hutan akhirnya kami melihat hamparan padang rumput yang sangat luas juga ada aliran hilir sungai disana,
“wah ternyata hutannya habis disini” kata Lyta
“sayang sekali tempat seindah ini dijadikan tempat untuk bertempur”kataku
Kami memandang sejenak padang rumput hijau ini, ketika sedang menikmati pemandangan alam yang indah dimata aku mendengar Alex yang sedang menggendong Rachel bertanya lembut pada Rachel tentang kondisinya. Hancur semua moodku padahal aku juga merasa kondisi ku tidak begitu baik setelah terinveksioleh kroon itu aku sering sekali merasa lemas dan pusing serta jantungku yang selalu tiba – tiba berdetak lebih kencang dari biasanya Arya yang melihat raut wajahku mengerti akan perasaan ku melihat Alex dan Rachel
“kau baik baik saja?” tanya Arya
“hm..” singkatku
KWEEERK
KWERRRK
Sepertinya mereka mulai mengendus keberadaan kami entah darimana datangnya gerombolan kroon itu, merek berlarian dari arah hutan
“cepat masuk ke hutan” komando Alex
“tunggu – tunggu bukannya lebih baik ke
padang rumput” kata Lyta
“tidak ada waktu cepat lariii” kata Liam
Ketika sedang mencoba kabur dari kroon tubuhku mengalami gejala aneh ini lagi dengan sakit di dada dan pusing yang amat sangat, aku berusaha agar tidak membuat anggotanya lainnya khawatir dan malah menjadi beban mereka apalagi dengan serangan kroon sekarang, kami mengambil posisi menyerang dengan pepohonan sebagai tameng kami satu dua kroon itu datang Lyta menarik pelatuk senapanya DUAAR tepat di kepalanya lalu disusul oleh tembakan Arya.
Aku mencoba menembaki kroon itu tapi dada ku semakin sakit jantungku berderbar kencang tubuhku mengeluarkan keriangat dingin. Lyta yang sadar kondisiku bertanya tentang keadaaanku aku berusaha tersenyum unutuk menenangkannya tapi percuma saja rasa sakit ini sangat menyiksa, tubuhku mulai menunjukan perubahan kuliku menjadi pucat pasih lalu aku tergeletak tak sadarkan diri
“LISAAA” teriak Lyta panik
Semua menengok mendengar teriakan Lyta karena posisi kami cukup berjauhan
mengikuti pepohonan yang kami jadikan tameng
“ada apa Lyta ?”Arya bertanya melalui earphone
“Lisaa pingsan aku harus bagaimana?” Lyta panik
“apa,, pingsan” sahut Alex
“aku akan kesana” kata Arya
Lalu Arya bergegas menghampiri posisiku Lyta dan Liam melindungi kami dari serangan kroon dengan menembak mereka yang mendekati kami Alex yang kesal hanya bisa mengepalkan tangan karena dia tidak bisa menolongku dia harus menjaga kunci gerbang kami yaitu Rachel,
Arya menggendongku pergi menjauh menuju posisi Lyta kami bergegas setelah kroon itu sudah habis ditembaki oleh Lyta dan Liam setidaknya itu yang kami kira, tapi pada saat kami akan pergi ada lebih banyak gerombolan kroon disana entah apa yang mengundang mereka mendekati kami, akhirnya kami memilih untuk berlari sekuat mungkin
lalu kami menemukan sebuah rumah kayu lama. Tidak punya waktu lagi KWEER KWERRK suara mneyeramkan itu semakin mendekat kami masuk kedalam rumah kayu itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Uwwiit
next
2020-10-27
1
Noejan
Hadirr hadirr 🙋
Sdh boomlike, next💓
2020-10-26
1