“kenapa, apa kalian sangat bahagia dulu” suara Alex menurun
“tidak aku bahkan tidak pernah berbincang secara intens dengannya”kataku
“sudahlah aku mau tidur lagi” berbaring meluruskan kakiku
Tidak terasa sudah pagi, cahaya matahari yang menembus pepohonan menerpa wajahku saat aku membuka mata wajah Alex sangat dekat denganku, jantungku berdegub kencang tapi lancang sekali dia tidak menjaga jaraknya. Segera aku berusaha melepaskan diri dari pelukan Alex
“kenapa dia bisa ada disampingku” gumamku
Teringat waktu semalam
“aah benar dia menggeser Arya”gumamku lagi
Aku pergi ke tepi sungai untuk membasuh muka dan mengambil air untuk teman – teman, satu persatu dari mereka terbangun Lyta mencariku
“HOOAAM” Liam menggeliat
“iiish kecilkan suaramu” gerutu Lyta dengan mata yang masih tertutup
Lalu Lyta terbangun
“kemana Lisa” kata Lyta
“aku disini” sahutku setelah mengambil air
Menyusul Liam yang terbangun
“eh ini anak kenapa ikutan tidur, harusnya dia kan jaga”Liam melihat Alex
“mungkin dia ketiduran” kataku
Setelah semua terbangun kami mulai merundingkan rencana karena dari sewaktu kami sampai disini belum ada tanda – tanda si Letnan memberi aturan permainan
“bagaimana keadaanmu?” tanyaku pada Arya
“lebih baik” jawbanya
Muka Alex menjadi masam melihatku memperhatikan Arya
“jadi bagaimana sekarang?” tanya Lyta
“entahlah aku rasa kita harus menyusuri hutan
ini siapa tahu ada petunjuk” sahut lesu Alex
“ kau kenapa lex, sakit?” tanya Liam
“tidak, sudahlah ayo berangkat” komando Alex
Kami baru beberaa menit menyusuri hutan ini, tubuhku terasa sangat dingin dan lemas kakiku sudah tidak bisa lagi menopang badanku tubuhku tersungkur kedepan dengan sigap Lyta segera memegangi tubuhku.
“ jangan memaksakan diri” kata Lyta
“maaf” kataku
“Lyta bantu aku naikkan dia ke punggungku” kata Alex
"tidak perlu, Lyta bantu aku berjalan" kata Lisa
Lyta membantu Lisa untuk berjalan , akhirnya aku tumbang juga dan aku melihat Arya seprtinya dia tidak peduli denganku, masih terus menyusuri hutan ini tapi kami belum bertemu siapapun disini mau itu Kroon ataupun distrik lain, tiba – tiba Arya menghentikan langkahnya.
“kenapa”? tanyaku yang masih lemah
“Liam, Arya, Lyta” sahut Alex
Liam, Arya, dan Lyta sudah mengerti kode Alex mereka bersiap dengan senjata masiang - masing, hanya aku yang masih tidak mengerti ada apa sebenarnya
“ada apa ini, apakah ada kroon?” tanyaku
“Lisa kau harus kebelakang bersama Lyta ya” kata Arya
Arya menurunkan aku Lyta membawaku
kebelakang pepohonan, aku disisi kanan pohon dan Lyta di pohon sebelah kiriku, berbicara dengan Lyta melalui earphone karena jarak ku dengan Lyta lumayan agak jauh
“Lyta apakah ada distirk lain?” tanyaku
“ya, kau tetap waspada” Lyta memperingati
Aku menganggukan kepala tanda mengerti
DUAAR… DUAAR suara senapa mulai terdengar aku juga sudah menyiapkan senapan ditangannku, pertarungan semakin mendebarkan aku melihat sekilas seperti ada seseorang dibalik semak semak dibelakang Lyta tapi dia bukan berasal dari distrik camp kami.
Karena fokus ku teralihkan oleh seseorang dibalik semak – semak di belakang Lyta seseorang dari distrik lawan itu mendekatiku tanpa sepengetahuanku dan Lyta juga sibuk menembaki musuh didepan kami.
“AAA..” teriaku tekejut
Musuh menghampitku dengan tanggannya dan menodongkan pistol ke arah kepalaku sontak teman – teman ku marah
“Lisaa” Alex marah
“jangan bergerak Lisa” kata Lyta
Aku memang cengeng air mataku mengalir begitu saja.
“tenang Lisa” Liam menenangkan
“kalian harus menukar gadis yang bersama kalian jika mau dia selamat” menodongkan pistol kepadaku
“gasdis? Siapa?” tanya Liam
“Lyta maksudnya” tebak Arya
“hah jangan pura – pura tidak tahu kalian, untuk apa wanita jelek seperti dia” melihat kearah Lyta
“waktu kalian hanya sampai besok sore” lanjutnya
“iish sialan” Lyta hendak menembak
“LYTAA” cegah Alex
“masih ada Lisa jika dia tertembak bagaimana” lanjut Alex
Lyta tidak jadi menembak
Lalu distirk dua yang menyerang kami pergi dengan membawaku sebagai tawanan, Alex, Arya, Lyta dan Liam bingung harus bagaimana. Lyta menangis karena khawatir denganku sedangkan Alex mukanya memerah menahan emosinya Arya dan Liam mencoba mencerna apa yang dimaksud dengan distrik dua untuk penukaranku dengan gadis yang kami bawa
“ sebenarnya maskud mereka apa?” kata Liam
“entahlah” Arya tidak bisa berpikir
Swiing tiba tiba datang kamera pengawas yang ternyata menyampaikan informasi dari Lentan sialan itu
“ selamat surviver kalian sudah lolos dari kota sebelumnya, tugas kalian sekarang adalah mengantarkan gadis yang kami sebarkan di dalam hutan ini mereka adalah sample yang kami lepas di hutan ini, hanya terdapat 30 orang gadis disini jika kalian tidak dapat menemukan nya atau gadis milik kalian mati maka kalian tidak akan bisa keluar dari gerbang hutan ini karena gerbang akan terbuka dengan barkode yang ada di lengan sang gadis jika dia mati sandi itu juga akan non aktif secara otomatis , Selamaat berjuaang” jelas Letnan
DUAAR kamera itu ditembak oleh Lyta, semua kaget melihat Lyta semarah itu, setelah mengetahui informasi itu Alex mendapat ide bagaiamana cara membebaskan Lisa karena sudah tidak ada waktu lagi
“kalian mendekat aku punya rencana”
komando Alex
“benarkah, apa itu?” Liam antusias
“kita akan pergi ke koordinat ini besok siang, aku tugaskan Lyta dan Liam untuk mengalihkan perhatian mereka agar mereka semua meninggalkan Lisa sendiri setelah itu aku dan Arya akan menyelundup menyelamatkan Lisa” Alex menjelaskan
“tapi kita belum tahu medan di koordinat ini seperti apa?” tanya Lyta
“unutuk itu aku yang akan memikirkan bagaimana cara menyelundup ke tempat Lisa” jelas Arya
“kalian alihkan saja perhatian mereka” lanjut
Alex
“baik” semua menyetujui
Disisi lain aku sedang disiksa oleh mereka, mereka mempunyai Kroon yang mereka ikat entah untuk apa Kroon itu aku di sembunyikan di gudah kayu yang sudah rapuh bersama Kroon ini
“masuuk” mendorong tubuhku
Bruug terjatuh ke tanah lalu aku mengadah dan Kroon itu tepat di depan wajahku
“AAAAAAA” teriaku
“Hahahaha” anggota distrik dua tertawa
KWEERK…KWEEERK suara Kroon itu menggerung, dia tidak bisa mencabikku karena terikat dileher
“lepaskan aku PENJAHAT” bentaku
“oooh sudah berani kau ya” sahut salah satu anggota distrik itu
“sudahlah tinggalkan saja dia, jey kau jaga dia disini ya” perintah anggota distrik itu
“yaap” jawab jey
Aku dijaga oleh satu orang anggota distrik dua bernama Jey dia sangat menyebalkan selalu menyentuh ku
“menjauh kau sialan” bentaku mendorong Jey
Plaak, aku ditampar oleh Jey bibirku berdarah aku hanya bisa menatap tajam matanya karena semua alat senjataku mereka ambil
KWEEERK… Kroon itu menggerung lagi
“diam kau makhluk menjijikan” kata Jey pada Kroon
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Uwwiit
Mampir kembalii😍Semangatt💪
Salam dari "When i am happy?"💙
2020-10-13
1
Rahmat Supriatna
seruu beet 😍 next thor
2020-10-13
0
Ra
mantab, semakin seru. Ditunggu kelanjutannya thor❤
2020-10-13
0