Alex berjalan menghampiri bangku yang tersisa disebelahku dengan sesekali melihatku aku pun berusaha untuk tidak peduli dengan Alex, kami menjadi agak canggung karena pertengkaran tadi “oke salam perjuangan para surviver kalian sudah berada distrik yang sudah ditentukan sekarang bersiaplah untuk menghadapi perjalanan panjang kalian besok, aah sebelumnya aku akan menjelaskan apa yang akan kalian hadapi, tentu sebagian dari kalian semua pasti sudah mengetahuinya walau belum semua yang kalian ketahui, singkat saja kalian akan diuji dan dilepas ke luar camp dengan tujuan melatih dan memperkuat kemampuan kalian, kami memang mengambil keluarga kalian agar kalian termotivasi untuk dapat bertemu kembali dengan mereka caranya kalian harus menempuh jarak yang sangat jauh dan melewati escape juga game yang kami persiapkan. Orangtua kalian akan memantau kalian jadi jangan mengecewakan mereka surviver ” akhirnya Lentnan itu bicara juga walau hanya melalui monitor dia menjelaskan semua, sekarang ini lebih mirip film fiksi ilmiah yang akhirnya terjadi juga.
Setelah pertemuan diruangan itu camp kami diubah menjadi sesuai distrik masing – masing satu ruangan dengan ranjang sesuai anggota tentu saja kamar mandi ada di luar terpisah dengan lelaki, tenda itu hanya tempat tidur dan berdiskusi dengan para anggota distrik masing – masing,
“Lisa jangan terpisah dari rombongan kita ya karena jarak ruangan nya agak jauh dan rumit” Liam memberi peringatan.
“iya aku -,” kalimatku terpotong oleh Alex.
“heh dia tidak akan mendengarkanmu, gadis ini menghilang adalah kegiatan favoritnya” potong Alex.
“sepertinya kalian sudah saling akrab ya” Liam tersenyum.
Kami berjalan menuju lorong dalan tebing ini, sepertinya sangat dalam mereka mengebor sampai mana kenapa tidak ada ujungnya. Selama mencari tenda Lyta tidak banyak bicara aku ingin bicara dengannya tapi sulit karena kami sedang mencari distrik ruangan kami. Setelah beberapa menit berjalan akhirnya kami sampai pada ruangan distrik kami, aku akan bicara dengan Lyta.
KREEK suara pintu terdengar
“Lyta, apa kau Lyta ?” aku tidak bisa basa – basi lagi.
“ kalian juga saling kenal?” Liam Nampak sangat terkejut.
“ kami bukan hanya kenal, dia adalah sahabatku”Lyta menjawab Liam.
Aku menangis dan memeluk Lyta ternyata dia masih mengenaliku tapi kenapa dia bersikap sepert itu saat diruangan pertemuan tadi
.
“kenapa kau bersikap dingin saat di ruangan tadi?” tanyaku.
“aku tidak bisa langsung menyapamu karena jika kita terlihat sangat dekat mungkin kita akan dipisahkan di distrik yang berbeda” jelas Lyta.
“benarkah?” aku memastikan.
Alex memotong percakapanku dengan Lyta.
“sudah nanti saja kalian lanjutkan, aku akan langsung memperkenalkan diri setelah itu kalian satu persatu-“ kalimat Alex terhenti oleh Liam.
"untuk apa, kalian sudah saling kenal bukan?"potog Liam
“perkenalan ini harus agar semua tau posisi masing masing dalam distrik ini” tegas Alex
Entah kenapa dia menjadi sedikit serius sekarang.
“ namaku Alex Nam aku berdarah campuran Korea Pakistan dan aku adalah kapten dalam distrik ini” lanjut Alex.
“yeah dan kau adalah cucu dari komandan”Liam menambahkan.
“lanjutkan Liam” Alex memberi giliran.
“kalian sudah tahu namaku adalah Liam aku hanya anak yang mencoba bertahan hidup disini dulu sekali aku berasal dari Australia” jelas Liam.
Lanjut kepada Lyta
“aku Lyta walau hanya sedikit kemampuanku setidaknya aku tidak akan merepotkan kalian dan aku berasal dari Indonesia”kata Lyta.
“namaku Lisa asalku dari Indonesia, aku tidak berniat untuk melakukan hal konyol ini tapi aku mempunyai tujuan untuk mencari tahu apa yang terjadi dan dimana keluarga ku” aku menatap Alex dengan tajam.
“namaku Arya sebelumnya aku bertugas di garda depan camp ini aku juga berasal dari Indonesia” jelas Arya.
Aku pikir dia tidak bisa bicara ternyata dia memang pendiam sepertinya, bukan hanya aku saja yang berpikir Arya ini orang yang sangat dingin.
“waah apakan ini alasanmu diam tidak banyak bicara” Liam mengambil topik secara acak.
“kenapa memangnya? Aku bertanya.
“karena suara nya sangat gagah dan keren bukan” Lyta menjawab sambil tersenyum kecil.
“besok kita akan kembali berkumpul sebelum berangkat keluar camp” Alex memotong pembicaraan menjelaskan jadwal besok.
“sebaiknya kalian istirahat sekarang” lanjut Alex.
Setelah acara perkenalan selesai kami langsung naik ke atas ranjang masing masing dan Liam adalah orang yang paling cepat tertidur.
Rasanya baru beberapa menit aku tertidur Lyta sudah membangunkan ku.
“Lisa ayo bangun kita harus pergi ke ruang pertemuan bukan” menggoyangkan tubuhku
“hmm…” mataku masih tertutup.
Alex atau harus aku panggil dia kapten dia menyuruh Lyta menyingkir dan membuatku terbangun rasanya ingin sekali aku menghajar manusia satu ini.
“menyingkir” kata Alex.
“apa yang akan kau lakukan kapten” Tanya Lyta.
“kau tidak akan bisa membuatnya bangun jika dengan hanya mengguncangkan tubuhnya” jawab Alex.
Alex mendekatkan wajahnya dengan wajahku dia membisikan sesuatu.
“jika kau tidak bangun aku akan -,” bisikan Alex terhenti oleh ku.
Tanganku refleks mengirim pukulan ke wajah Alex namun berhasil ditangkis olehnya.
“cepat bangun”Alex masih memegang tanganku.
jaga jaga aku memukulnya lagi
Kami semua berkumpul aku, Lyta, dan Alex menjadi orang terakhir yang datang ke ruang pertemuan ini Liam dan Arya sudah berada disana dengan duduk dimeja masing – masing. Ada yang berbeda dengan ruangan ini sebelumnya, kursi yang sebelumnya tidak menyatu seperti ini sekarang hanya ada satu kursi yang terpisah empat kursi lain menyatu di bagi menjadi dua bagian dan juga tertera nama masing – masing dari anggota distrik disebelahku ada Arya yang sudah duduk sedari tadi.
“kalian lama sekali” Liam mengeluh
“maaf tadi aku kesiangan” aku merasa tidak enak.
Setelah semua duduk Alex yang sudah duduk di depan kami akan segera memberi arahan sebagai kapten.
“langsung ke intinya saja kalian kini dibagi menjadi dua bagian Lyta dan Liam adalah sisi pertahanan sedangkan Lisa dan Arya akan menjadi pengintai dan pemberi kode arahan jika situasi aman atau berbahaya juga-,” kalimat Alex tehenti.
“maaf aku menyela tapi kau masukan aku kedalam bagian pengintai sedangkan aku biasa berada dalam pertahanan” protes Arya.
“kenapa, apa kau kini mau memberi tahu kami bahwa kau tidak pandai mengintai?” ketus Alex.
“aku hanya ingin tahu kenapa kau tidak menempatkan Lyta dengan Lisa?” tanya Arya.
“jika aku menempatkan mereka dalam satu bagian mereka akan sibuk bergosip dan menceritakan hal yang tidak penting” jawab Alex.
“apa kau bilang” aku geram.
“sudahlah kalian terima saja jangan banyak membantah aku juga pusing, walau kalian bertugas mengintai kalian juga bisa menjadi fleksibel disini karena kita tidak tahu apa yang di siapkan oleh letnan” Alex mengomel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
👍👍👍🐾🐾🐾🐾
2020-10-13
0