Pagi harinya, Sonia terbangun saat dia merasakan sepakan-sepakan kecil di kakinya. Sonia mengira itu adalah ulah Jaka, namun dugaannya salah. Sosok yang sedang berusaha membangunkannya adalah satpam di apartemen tersebut.
"Heh, bangun! Dari mana kamu bisa masuk? Dasar orang gila!" Sonia langsung membuka matanya saat satpam itu membentaknya.
Sonia mendudukkan dirinya. Dia menangkup kedua payu daranya dengan telapak tangan. Memandang sosok yang tengah berdiri di hadapannya sambil berkacak pinggang dan membawa pentungan.
"Heh, kamu gak denger? Sekarang pergi dari sini atau saya paksa menyeret kamu." Satpam itu mulai menggenggam tangan Sonia dan akan menariknya untuk keluar.
"Ampun pak, saya bukan orang gila, saya tinggal di sini sama suami saya yang tinggal di sini. Dia sedang marah kepada saya, makanya saya dikunci di luar." Sonia berusaha membela diri.
"C i h, mana ada orang waras yang berkeliaran tanpa memakai baju. Lihat diri anda sendiri sekarang, anda telan jang, mana ada yang percaya kalau anda orang waras." Satpam itu menyangkal perkataan Sonia.
"Bapak bisa panggil suami saya yang di sini kalau tidak percaya."
"Baik akan saya lakukan."
Satpam itu kemudian mengetuk pintu yang ditunjuk Sonia. Tak ada respon akan dibuka, satpam itu mencoba mengetuk pintu itu lagi.
Baru dipercobaan ketiga terdengar suara langkah kaki yang mendekat di balik pintu tersebut. Detik kemudian pintu itu terbuka, menampilkan sosok pria yang terlihat sudah rapi dengan stelan kemeja lengan panjang berwarna biru tua dan celana bahan berwarna hitam. Pandangan Jaka langsung tertuju kepada Sonia.
C i h ternyata ja lang itu masih di sini rupanya. Jaka.
"Mohon maaf Pak telah mengganggu istirahat anda. Saya menemukan wanita ini di depan pintu apartemen anda. Dia mengaku sebagai istri anda. Benarkah yang diucapkan wanita ini?" Saptam itu menjelaskan panjang lebar maksud dan tujuannya.
"Saya tidak kenal, apalagi dia istri saya, itu tidak mungkin. Bawa saja dia keluar dari sini." Ucapan Jaka tidak sepenuhnya salah. Sonia memang sudah ia talak, tapi mana mungkin dia melupakannya.
Dan benar saja, meski mulutnya berkata demikian, namun hati Jaka berkata lain. Dia masih menyayangi Sonia, namun dia segera mengubur dalam-dalam pikiran itu.
"Baiklah saya akan membawa wanita ini keluar." Tanpa aba-aba satpam itu menarik lengan Sonia. Sonia mempererat tangkupan telapak tangannya di payu daranya agar tidak terlepas dan terlihat orang lain. Tangan satunya dia gunakan untuk menutup area va ginanya.
"Pak tolong jangan bawa saya keluar, suami saya hanya sedang marah kepada saya." Sonia memohon supaya dilepaskan, namum satpam itu tak memperdulikannya, dia masih menyeret Sonia sampai di luar gedung 30 lantai itu.
Sampai di luar satpam itu langsung mendorong Sonia sampai Sonia tersungkur di aspal. Tampak luka lecet dikedua lutut dan telapak tangannya.
Sonia menangis sejadi-jadinya. Tak sedikit orang yang melihatnya dengan iba. Namun pandangan orang segera berubah saat.
"Jangan pedulikan dia, dia hanya orang gila yang mengganggu salah satu penghuni apartemen di sini." Ucap Satpam itu. Membuat orang-orang yang tadi mengelilingi mereka membubarkan diri. Takut kalau orang gila itu (Sonia), marah dan bisa-bisa melukai mereka.Satpam itu juga pergi kembali ke Pos Jaga sambil tetap mengawasi pergerakan Sonia.
Kini tinggal Sonia sendiri tengah berlutut di atas aspal yang mulai panas akibat matahari. Aspal yang semakin panas mengharuskan Sonia meninggalkan tempat itu. Dia berjalan tak tau arah. Ingin kembali ke rumah Pak Basuki tetapi dia terlalu malu saat ini, apalagi kondisinya yang tengah bu gil seperti ini. Dan lagi mungkin butuh waktu 3 hari agar dia bisa sampai di rumah Pak Basuki karena dia berjalan kaki.
Sonia berjalan tak tau arah. Tujuannya ke rumah Pak Basuki, tapi dia tak tahu jalannya. Kini dia tersesat. Untung sampai saat ini dia belum menemui seorangpun. Tak tahu akan ditaruh di mana mukanya saat orang lain melihat setiap lekuk tubuh indahnya.
…
Ada yang mau lihat Sonia saat bu gil? Terus aja scroll ke bawah ya. Kalau yang ga mau mending langsung loncat ke chapter berikutnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Cahaya Ramadhani
astagaaaa sedihnyaaa
2021-09-22
1
Louisa Janis
Jahat amat Thor apa orang orang sudah tidak punya rasa Kasih?
2021-06-19
0
Rin's
ko' gak ada yg kasih baju,,orangg warass kemannaa hhheeee
2021-06-06
1