"Darimana aja Lo, cepetan masuk acara sudah mau dimulai," Rangga menarik Barra menuju ke ruang pertemuan
"CK, ck, ck, semuanya membawa peliharaan mereka, pantas saja kau memintaku menemanimu," ucap Barra
"Yah itu salah satu alasanku membawamu kemari, tapi sebenarnya bukan itu alasannya, aku membawamu kemari supaya aku tidak diremehkan oleh mereka yang menganggap dirinya paling sakti dengan membawa danyang atau demit yang siap melindunginya," jawab Rangga
"Aku bisa mengalahkan mereka semua, santuy Lo gak usah takut!" sahut Barra
"Yuhuu!!" Rangga berjalan menuju ke tempat duduk yang sudah disediakan dan mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru ruangan itu.
Sepertinya dia tidak datang lagi, kenapa kau selalu tidak datang guru. Padahal diantara semua dukun yang hadir disini kaulah yang paling sakti. Kesaktian mu sudah teruji dan tidak tertandingi oleh siapapun, tapi kau malah memilih menyembunyikan kekuatanmu . Andai saja guru yang menjadi pemimpin PPI pasti tidak ada penindasan di kalangan paranormal.
"Jangan melamun, lihat ada cewek cantik datang," ucap Barra mengagetkan Rangga
"Mungkin dia salah masuk kali, harusnya dia masuk ruang rapat CEO, bukan malah masuk ruang rapat dukun," celetuk Rangga
"Aku tidak salah masuk kok, pamanku yang memintaku menggantikannya," jawab gadis itu membuat Rangga tercengang
"Baru lihat gue ada dukun secantik dia, dandanannya juga sangat modis bukan seperti dukun wanita lainnya," ucap Barra
"Mungkin dia pakai susuk atau semacamnya, dalam dunia perdukunan itu sudah biasa," bisik Rangga
"Jangan suudzon, kalau Lo dukun sakti harusnya Lo bisa lihat dong orang yang memakainya susuk atau tidak!" cibir perempuan itu
Rangga langsung menoleh kearahnya dan menatapnya.
"Iya, dia natural!" sahut Rangga
"Bahkan aku tahu semua yang ada disini memakai pengasihan, susuk dan sejenisnya kecuali dua orang," ucap gadis itu
"Tentu saja aku juga tahu, kita semua dukun di sini, jadi jangan merasa kalau kamu yang paling sakti disini," jawab Rangga
"Baik, kalau begitu katakan siapa dua orang itu?" tanya gadis itu
"Ki Subur, Aku dan kamu," jawab Rangga
"Cuma ada dua orang bukan tiga, asal kau tahu Ki Subur itu memakai susuk, tapi tidak sembarangan orang bisa melihatnya, karena hanya keluarga Kuncoro yang bisa melihatnya," jawab Gadis itu membuat Rangga dan Barra tercengang
"Ki Subur, keluarga Kuncoro!!" Nama itu seakan membawa ingatannya kembali ke peristiwa delapan tahun silam.
*Tap, tap, tap!!
Seorang lelaki tua berjalan memasuki ruangan itu membuat semua yang ada di sana langsung berdiri untuk menyambutnya.
"Dia...." Barra beranjak dari tempat duduknya mendekati lelaki tua yang baru saja memasuki area pertemuan.
Ia menatap lekat lelaki yang duduk di deretan depan ruang rapat.
Dia!!, tidak salah lagi, dia yang dulu berusaha mengurungku dan berusaha membunuhku untuk mendapatkan batu mirah delima dari jasadku,
*Flashback
Delapan tahun sebelumnya....
"Untuk bisa menandingi Kuncoro dan melepaskan diri dari jerat Raja Jin, kau harus membunuh seorang pangeran Gondoruwo yang terkenal sangat sakti. Aku dengar dia mendiami sebuah salah satu bangunan peninggalan Belanda yang kini di jadikan sebagai sekolah. Kau harus membunuh mahluk itu karena setelah ia mati, maka jasadnya akan berubah menjadi batu mirah delima, dan batu itu yang akan menjadi sumber kekuatanmu untuk mengalahkan Kuncoro dan membunuh Raja Jin,"
"Bagaimana bisa aku mengalahkan pengeran Gondoruwo itu sedangkan kesaktian bukanlah tandingannya. Dia terlalu sakti untuk aku kalahkan," jawab Subur
"Pakai keris sakti milik Kuncoro untuk mengalahkannya,"
"Berarti aku harus mencuri keris itu dari tangan Kuncoro?" tanya Subur
"Benar, sekarang cepatlah pergi, karena malam ini adalah malam bulan purnama dan sekarang adalah saat yang tepat untuk membunuhnya,"
Subur mengangguk dan segera bergegas menuju ke rumah Kuncoro.
Setibanya di rumah itu Subur segera masuk dan menyelinap ke kamar Kuncoro untuk mencuri kerisnya.
"Ayah!!" seru Tania yang baru saja sampai di rumahnya
"Sayang, kamu kenapa sudah pulang sekolah, bukankah kamu harusnya pulang jam dua belas. Sekarang masih jam sepuluh, apa kamu sakit?" tanya seorang wanita menatapnya sendu
"Aku sakit ibu, aku gak kuat terus-terusan diejek oleh teman-teman ku. Hatiku sakit makanya aku putuskan untuk bolos dari sekolah. Aku ingin minta bantuan kepada ayah untuk menyantet mereka semua yang sudah menyakiti aku, hiks, hiks," ucap Tania tersedu-sedu
"Sayang, setiap manusia yang hidup di muka bumi ini pasti memiliki masalah. Semuanya sudah Allah berikan sesuai kemampuan manusia itu sendiri. Makanya kamu jangan sedih lagi atau merasa paling menderita di dunia ini, karena diluar sana masih banyak yang jauh lebih menderita dan menyedihkan dari pada dirimu. Jadilah gadis yang kuat, tangguh dan tidak cengeng serta baik hati tentunya. Jadilah Tania yang selalu ceria dan pemaaf, jangan jadi pendendam karena dendam hanya akan menyakiti dirimu sendiri," hibur Maryati
"Aku sudah jadi orang yang baik dan sabar selama ini, bahkan Tania sudah memaafkan semua orang yang sering mengolok-olok aku, tapi tetap saja mereka itu selalu mengulangi perbuatannya itu lagi dan lagi, seakan aku ini hanya dianggap hantu saja, oleh mereka. Mereka tidak pernah menganggap aku ada, itu lah yang membuat aku kesal pada mereka dan ingin menyantetnya," jawab Tania
"Jangan dong, kamu tunggu disini sebentar, Ibu akan mengambilkan kamu makanan kesukaan mu," Maryati segera menuju ke dapur untuk mengambil makanan untuk putri kesayangannya.
Wanita itu menghentikan langkahnya ketika mendengar suara aneh di dalam kamarnya.
Siapa yang didalam kamarku, bukankah suamiku sedang pergi, terus siapa laki-laki itu.
Ia melihat bayangan seseorang sedang mencari sesuatu di kamarnya. Maryati berjalan pelan-pelan menuju ke kamarnya, untuk memastikan siapa yang ada di sana.
"Siapa kamu, beraninya mengambil sesuatu yang bukan milikmu!" seru Maryati membuat Subur kaget karena aksinya dipergoki oleh istri Kuncoro, ia yang ketakutan segera menusuk wanita itu menggunakan keris Kuncoro yang ada di dekatnya.
"Aaarrgghh!!"
Mendengar suara jeritan ibunya Tania segera berlari menyusul wanita itu ke kamarnya. Ia berdiri di depan pintu dan matanya membulat seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.Tania menatap lekat kearah laki-laki yang sedang menusuk ibunya.
"Ibu!!" ucapnya sedih
"Lari!, pergi dari sini!!" seru Maryati menahan Ki Subur agar tidak melukai putrinya, Tania langsung berlari meninggalkan rumahnya mencari pertolongan.
Subur segera mengejar anak kecil itu menggunakan motornya, sementara itu Tania kecil bersembunyi disebuah gudang tua yang tidak terlalu jauh dari rumahnya.
Sepertinya anak itu bersembunyi disini, tapi biarlah toh dia tidak akan bisa kembali ke rumahnya.
Subur tersenyum sinis setelah melepaskan makhluk peliharaannya untuk membunuh Tania.
"Bunuh anak itu, dan jangan biarkan dia pergi dari sini!" titah Subur
"Baik Tuan," makhluk itu segera mengendus-endus mencari keberadaan Tania
Gadis itu berjalan keluar mengikuti Subur, tapi langkahnya terhenti ketika sesosok makhluk tinggi besar berbulu menghadangnya.
"Kau harus mati di tanganku anak kecil!" seru makhluk itu
"Aku tidak ada urusan denganmu, jadi pergilah," jawab Tania
"Kau adalah ancaman untuk tuanku jadi kau harus mati ditangan ku, agar tidak menyulitkannya di kemudian hari,"
"Bunuh saja aku, kalau kau bisa," tantang Tania
Gadis itu segera mengambil sebuah sebuah cincin dari tasnya dan kemudian memakainya.
"Kau memiliki cincin sakti lebur nyowo!!" Makhluk itu beringsut mundur menjauh dari Tania
"Pergilah, aku tidak ada urusan dengan mu, jadi aku akan mengampuni mu kali ini." tukas Tania
"Sekali lagi pergi dan menyingkirlah dari jalan ku atau kau akan menyesal," ancam gadis itu
"Aku tidak takut dengan gadis kecil seperti dirimu, walaupun kau memiliki cincin sakti itu tidak akan membuat aku gentar!" jawab mahluk itu sombong
Tania yang mulai geram kemudian menggigit tangannya hingga berdarah, dan meneteskan darahnya ke batu cincinnya hingga cincin itu bersinar hingga membuat makhluk astral itu tersedot masuk kedalamnya.
"Sudah ku bilang pergi tapi kau tidak mau, jadi terimalah hukuman mu sekarang!" Tania segera mengusap cincin itu hingga cahayanya pad am dan memasukkannya kembali ke dalam tasnya.
Aku harus membunuh lelaki yang sudah membunuh ibuku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Tole Tole
penasaran Sy dg Tania gimana visualnya
2022-09-01
1
bucin_nya lee donghae
alur ceritanua maju mundur maju mundur cantik cantik,.🤣🤣
pertama mampir di pernikahan gaib,.lanjut pernikahan gaib 2,aku bukan ken arok trs meluncur kemari
2022-04-20
3
Sa O Dah
jjur saya sedikit pusing sama ceritanya seperti gk nyambung.
2022-01-22
1