Brruuugghh!!!
Subur melesatkan pukulannya kearah Barra hingga lelaki itu terlempar tepat di depan Tania.
Gadis itu menghentikan langkahnya dan menatap laki-laki yang berlumuran darah didepannya.
Barra masih mengingat wajah gadis kecil yang menatapnya sendu, memintanya untuk membunuh Subur di akhir hidupnya.
"Aku sudah menolong mu, dan kau harus membalas kebaikan ku ini dengan membunuh laki-laki itu. Lelaki yang sudah membunuh ibuku dan mencuri keris dan cincin keluarga ku. Kau harus mengambil barang-barang itu darinya karena benda itu sangat berbahaya jika berada di tangan orang-orang jahat. Kembalikan benda-benda itu kepada ayahku Kuncoro," ucap Tania yang kemudian menutup matanya.
Kau....Apakah kau gadis kecil itu, tapi sepertinya bukan karena kau seorang laki-laki, wajah kalian memang mirip tapi kau bukan dia,
Barra menatap lekat kearah Tania. Bagitu juga sebaliknya gadis itu menatap lelaki didepannya dengan seksama.
Wajahnya begitu familiar, sepertinya aku mengenalnya.
Wajah Barra membawa ingatannya kembali mengulang peristiwa delapan tahun silam.
*Flashback
"Aku tahu kau bisa melihatku dan mendengar ku, dan itu berarti kau adalah penolongku," ucap Barra memegangi dadanya
Tania menatap lekat kearahnya dan meneteskan air matanya.
"Jika kau tidak ingin menolongku setidaknya kau harus menyelamatkan batu mirah delima yang akan keluar dari tubuhku, agar tidak dimiliki oleh orang jahat seperti dia," cicit Barra
"Tolong aku, jangan tinggalkan aku, karena hanya kamu yang bisa menolongku, aku janji akan menjadi pelindungmu ataupun budakmu jika kau menolongku," pinta Barra
*flashback off
Tania tersenyum simpul kearah Barra.
"Ternyata kau Gondoruwo itu...." ucap Tania lirih
"Oh, aku kedatangan seorang tamu istimewa lagi rupanya. Siapa kau?, sepertinya wajahmu begitu familiar tapi aku tidak bisa mengingat siapa kamu!" seru Subur mendekatinya
"Delapan tahun tidak ketemu mungkin membuatmu lupa dengan ku Subur. Aku bisa memakluminya, kau sudah tua dan mulai pikun, aku bisa mengerti karena itulah roda kehidupan. Yang muda akan menjadi tua dan yang tua akan segera mati, itulah siklus kehidupan. Kau mungkin lupa dengan aku tapi kau tidak akan lupa dengan cincin ini bukan?" tanya Tania memperlihatkan cincinnya kepada Subur, membuat lelaki tua itu terperanjat melihatnya, begitu juga dengan Barra.
"Apa kau putri Kuncoro?, tapi mustahil bukankah dia sudah mati delapan tahun silam mana mungkin kau bisa bangkit dari kubur," ujar Subur
"Kau benar Aku, aku adalah Tania Putri Kuncoro yang kau bunuh delapan tahun silam. Tapi sayangnya Tuhan masih memberikan aku kesempatan hidup untuk membalaskan dendam atas kematian ibuku padamu," jawab Tania
Apa, dia masih hidup!!, gadis kecil itu masih hidup??.
Barra menatap wajah Tania sekali lagi dengan tatapan tidak percaya.
Ini benar-benar sebuah keajaiban, bagaimana mungkin orang yang sudah mati bisa hidup lagi.
"Ck, Ck, Ck, bagaimana bisa anak kecil yang terkena ajian lebur nyawa bisa selamat. Ku akui ayahmu benar-benar sakti karena bisa menyembuhkan orang yang sudah mati. Walaupun aku gagal membunuh ayahmu hari ini, setidaknya aku bisa membunuhmu untuk menggantikan ayahmu. Kalau dulu kau bisa selamat dari maut, maka aku pastikan kau tidak akan bisa menghindar dari kematian mu anak manis." Subur menatap cincin yang melingkar di jari manis Tania
"Jadi kau yang mencuri cincin itu dariku, baiklah pakailah sepuas mu sebelum aku mengambilnya darimu!" Subur segera menggerakkan tangannya, bersiap melesatkan ajian sakti kearah Tania.
Kau pikir aku akan mati dengan ajian lebur nyawa milikmu, tua bangka!.
Tania segera menangkis ajian lebur nyawa menggunakan cincin saktinya dan membalikkan serangannya kearah Subur.
*Aaarrgghh!!
Lelaki itu mengerang kesakitan, dan tubuhnya terpental menjauh dari Tania.
Lelaki itu tersenyum sinis dan kemudian duduk dan menenelungkupkan tangannya di dada.
Tidak lama kemudian lima mahluk gaib menyeramkan datang dan menyerang Tania.
"Baiklah kalau itu mau kamu, aku juga bisa melawan mereka semua," ujar Tania mengusap cincin saktinya.
Setelah Beberapa menit kemudian, muncul tiga sosok makhluk gaib dari batu cincin itu.
"Sekarang kalian harus bekerja untukku, bunuh makhluk-makhluk laknat itu!" perintah Tania
"Baik!" jawab mereka kompak
Makhluk-makhluk itu langsung merangsek maju melawan para demit peliharaan Ki Subur.
Tania berjalan maju mendekati Subur dan melesatkan tendangannya kearah pria tua itu, hingga Subur sempoyongan.
Gadis itu kembali melesatkan tendangnanya ke arah Subur.
*Jraasshhh!!
Subur berhasil mengoyak lengan Tania menggunakan keris saktinya.
"Awww!!" gadis itu segera memegangi tangannya untuk menghentikan pendarahan hebat di lengannya
"Ku akui selain kau cerdik, kau juga lumayan sakti. Semoga kau masih bisa menyelamatkan nyawamu sendiri, kali ini aku tidak mau gagal seperti delapan tahun yang lalu. Setidaknya ini akan membuat ayahmu mencari ku dan mempermudah diriku untuk membunuhnya. Karena aku tidak akan kesulitan lagi mencari tempat persembunyiannya!" seru Subur kembali melesatkan kerisnya kearah Tania.
*Jraasshhh!!
Barra segera melesatkan kilatan ungu kearah Subur hingga lelaki tua itu jatuh tersungkur ke tanah.
Ia kemudian membawa Tania pergi meninggalkan tempat itu.
**Wuuushh!!!
Barra membaringkan tubuh Tania yang tidak sadarkan diri keatas ranjangnya. Ia merobek lengan bajunya untuk mengikat luka di lengan gadis itu.
Sepertinya aku harus membawanya ke rumah sakit, kalau dia tetap disini pasti ia akan banyak kehilangan darah dan mati.
Tanpa berpikir panjang Barra segera merubah wujudnya menjadi Rangga dan membawa Tania menuju ke rumah sakit.
Ia terus menatap lekat gadis itu sambil mengusap lembut rambutnya.
"Ternyata kau masih hidup, wajahmu sudah berubah hingga membuatku nyaris tidak mengenalimu lagi. Maaf aku belum bisa memenuhi janjiku untuk membunuh Ki Subur, dan mengembalikan keris sakti milik ayahmu," ucap Barra lirih
"Aku tahu kau tidak akan bisa mengalahkan Subur selama dukun laknat itu masih memiliki keris Samber nyawa. Oleh kerena itu aku bertahan hidup sampai sekarang untuk membunuhnya. Kau tidak perlu lagi mengejarnya ataupun membunuhnya, biarkan aku saja yang melakukannya sendiri. Kau tidak usah khawatir karena aku adalah Tania Putri Kuncoro seorang gadis istimewa yang memiliki kekuatan supranatural untuk melawan makhluk gaib dan dukun jahat seperti Subur," jawab Tania
"Tapi aku sudah berjanji padamu Tania, dan asal kau tahu aku adalah Bara si Gondoruwo yang pantang mengingkari janjinya," sahut Barra
"Aku tahu, dan mulai sekarang perjanjian itu sudah aku hapus. Jadi kau bisa bebas sekarang tanpa harus terikat janji denganku," jawab Tania
"Apa kau yakin dengan ucapan mu?" tanya Barra
"Hmmm, nanti aku pikir-pikir lagi. Btw thanks ya sudah membawa aku ke rumah sakit. Tapi ayah pasti akan sedih jika aku pulang dengan keadaan luka seperti ini." Tania mengambil ponselnya untuk menelpon Rain, namun Barra mencegahnya.
"Aku akan mengantarmu pulang, kau tidak usah menelpon lelaki lain selama aku ada bersamamu," ucap Barra membuat Tania tercengang
"Wew, memangnya siapa kau berani-beraninya melarang aku dekat dengan lelaki lain," jawab Tania
"Karena kau adalah calon istriku, jadi mulai sekarang kau tidak boleh dekat-dekat dengan lelaki lain jika aku sedang bersamamu,"
"Diih, siapa juga yang mau jadi istri makhluk astral sepertimu," cibir Tania
"Mungkin kau lupa tapi aku masih ingat semuanya, dulu aku sudah berjanji padamu untuk menjaga dan melindungi mu. Aku juga bersedia menjadikan dirimu sebagai istriku karena kau sudah menyelamatkan nyawaku," jawab Barra
"Akh, kan aku sudah bilang mulai sekarang perjanjian itu sudah tidak berlaku lagi, jadi aku bebas, kau juga bebas," jawab Tania
"Apa kau yakin?" tanya Barra membuat Tania bingung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Yuli Eka Puji R
jangan" arya anak tania sm bara terus anak barra sm ros jd apa thor 🤔
2022-11-08
0
bucin_nya lee donghae
si wowo satu ini suka ya sama manusia gk suka sesa makhluk astral
2022-04-22
1
Arninyon
dasar bar bar wowo bucin.. 🤣🤣
2021-09-30
2