Tania menghentikan motornya di sebuah bangunan tua yang terlihat menyeramkan.
Pandangannya tertuju pada sebuah pohon besar yang ada dihalaman sekolah itu, netranya melihat beberapa makhluk tak kasat mata yang mendiami pohon itu.
"Halo, aku Tania salam kenal semuanya," sapanya sambil melambaikan tangan kearah mereka
"Diih sok kenal," sahut seorang Kunti mendekatinya
"Tak kenal maka tak sayang, makanya harus sok kenal supaya banyak yang sayang," jawab Tania
"Aish, nih anak gak ada takut-takutnya sama sekali, biar ku tunjukkan siapa yang paling menakutkan di sini," Makhluk itu kemudian turun dari atas pohon dan menampakkan dirinya dengan wajah yang paling menyeramkan
*Wusshh!!
"Hmmm, ngapain berdiri disitu menghalangi orang jalan, minggir!!" seru gadis itu tanpa rasa takut sedikitpun padanya
Makhluk itu menatap nyalang kepadanya, mata yang memerah dengan tatapan mematikan tidak membuat Tania ketakutan.
"Jangan melotot, nanti aku colok nih!" ancam Tania
"Nih aku pinjaman sisir buat sisiran, biar rapi tuh rambutnya gak acak-acakan lagi, besok kalau ketemu lagi aku bawain skin care biar muka lo gak pucat, sama obat tetes mata deh biar matanya gak merah lagi," tambah Tania memberikan sisir pada si Kunti
"Sue, seumur-umur baru kali ini gue di pecundangi sama bocah bau kencur, bukannya takut sama gue malah gue dikasih sisir. Rasanya aku gagal jadi makhluk bernama Kuntilanak yang terkenal menyeramkan, uwwaaaa!!"
"Dih cengeng!" celetuk Tania meninggalkan tempat itu
Ia berjalan menuju ruang sekretariat pendaftaran siswa baru.
Tania merasakan banyak energi negatif di dalam bangunan itu, sebagai seorang yang terlahir dengan indera keenam, ia bisa melihat semua makhluk astral yang ada di sana. Tapi semuanya tidak membuat Tania takut, karena ia selalu berpikir selama dia tidak mengganggunya dan saling menghormati dan hidup berdampingan maka mereka juga tidak akan mengganggunya.
"Ngapain ngikutin gue!!, pergi Sono!!" seru Tania ketika seorang hantu anak kecil mengikutinya
"Aku suka sama kamu, dan aku mau ikut sama kamu,"
"Gundulmu, gue gak suka sama Lo, pergi Sono!!" hardik Tania membuat hantu anak kecil itu langsung pergi meninggalkannya
"Selamat pagi, saya Tania mau mendaftar di sekolah ini apa masih bisa?"
"Sebenarnya pendaftaran sudah ditutup sih, tapi karena kamu satu-satunya pendaftar perempuan, kami akan memberikan hak istimewa buat kamu," ucap seorang pria tua memberikan formulir pendaftaran kepadanya
"Terima kasih banyak pak," jawab Tania memasukkan formulirnya
"Eiit, mau kemana!" cegah lelaki itu ketika Tania hendak meninggalkan ruangan itu
"Mau pulang pak, besok aku baru kembali lagi untuk mengembalikan formulir ini bersama syarat-syarat pendaftarannya," jawab Tania
"Gak bisa, pokoknya harus di isi sekarang formulirnya, terus syarat-syaratnya harus diserahkan besok pukul delapan pagi,"
"Ok, pak," Tania segera mengisi formulir pendaftarannya
"Jangan ganggu, balikin pulpen gue atau lo gue bikin mamp*s!!" seru Tania kepada makhluk astral yang coba mengganggunya
Lelaki itu hanya menatap lekat kepada Tania yang dianggapnya aneh karena suka berbicara sendiri.
Anak yang aneh, pantas saja dia mau masuk sini,
Setelah selesai mengisi formulir pendaftaran ia kemudian menyerahkan kertas itu kepada lelaki di depannya.
"Jangan lupa besok jam delapan ya, dan kamu bisa lihat pengumuman penerimaan siswa baru pukul dua siangnya," ucap lelaki itu.
"Baik pak," Tania segera pergi meninggalkan ruangan itu.
Tahun ini ada pendaftar perempuan di sekolah ini, pasti akan banyak kejadian aneh yang akan terjadi di sekolah ini,
**************
"Selamat siang suhu, lama tak jumpa apa kabar?" tanya Rangga sumringah
"Baik Ran, ngomong-ngomong kemana aja kami beberapa bulan ini tidak kelihatan?" tanya Kuncoro
"Aku dari Singosari Malang, menemani sahabatku di sana, baru Minggu kemarin aku kembali ke Jakarta, dan langsung ingin menemui suhu karena ada sesuatu yang harus aku sampaikan pada anda,"
"Jangan bilang kamu akan mengajakku dalam rapat dadakan pengurus persatuan paranormal se Indonesa,"
"Benar suhu, Mbah Ngadimin yang memintaku mengajak anda, dan menyampaikan surat ini," Rangga memberikan sebuah surat kepada Kuncoro
"Sudah berkali-kali aku mengatakan jika aku tidak tertarik untuk menjadi pengurus PPI (Persatuan Paranormal Inndonesa, alah satu organisasi yang menaungi paranormal seluruh Indonesia,),"
"Tapi kami membutuhkan anda suhu, sebagai pengganti Mbah Tejo yang sudah wafat, karena tidak ada satupun kandidat lainnya yang bisa menandingi kekuatan anda,"
"Aku tidak mau,"
"Kenapa suhu, apa karena Mbah Jaler?" tanya Rangga
"Sudahlah, kamu tidak perlu tahu kenapa, yang jelas aku tidak mau ikut,"
"Aku mohon suhu bisa datang ke sana dua hari lagi," Rangga kemudian berpamitan pulang, ketika ia berjalan menuju ke gerbang rumah itu, ia berpapasan dengan Tania.
"Kamu pasti Tania, tidak disangka kamu sudah besar sekarang," ucap Rangga
"Jangan sok kenal," sahut Tania
"Tentu saja aku kenal kamu, aku yang sering mandiin kamu saat kamu kecil," bisik Rangga membuat wajah Tania memerah
"Satu lagi, aku ini adalah calon suami kamu, jadi kamu harus sopan ya sama sama aku," ucap Rangga tersenyum simpul padanya
"Jangan ngarep!" jawab Tania menjulurkan lidahnya membuat Rangga terkekeh melihatnya
Tania menghela nafas panjang dan kemudian menatap intens kearah Rangga .
Kamu pasti bisa menyelamatkannya Tania, kamu bisa!!
Tiba-tiba Tania melihat seseorang yang sedang terkapar di depannya bersama seorang pemuda yang tidak asing baginya.
"Aish, sepertinya kedatangan mu ke sini hanya akan membawa bencana untuk ayahku, jadi kalau bisa jangan dekat-dekat ayahku, dan jangan temui lagi ayahku," ucap Tania
"Memangnya kenapa?" tanya Rangga
"Ayahku akan berada dalam bahaya jika bersamamu, kau tidak perlu tahu alasannya kenapa," sahut Tania
"Apa kau bisa melihat kejadian masa depan?" tanya Rangga
"Yuhuu, kecuali masa depan kamu, aku belum bisa membacanya, karena masa depanmu begitu suram," ucap Tania sambil terkekeh
"Sue Lo!!" seru Rangga, kemudian pergi meninggalkannya
"Ka Rangga!!" seru Tania menghampiri lelaki itu
"Udah ingat nama gue?" tanya Rangga mengacak-acak rambut Tania
"Tentu saja, siapa lagi dukun paling jail tapi paling sayang sama Tania," gadis itu kemudian memeluknya erat
"Kamu benar Tania, sekarang kamu sudah besar dan cantik, kelas berapa kamu?" tanya Rangga
"Baru mau masuk STM, besok pengumumannya. Doain aku diterima ya ka,"
"So pasti, bila perlu Kaka bikin kertas pengumuman itu, hasilnya cuma kamu yang diterima di sana," jawab Rangga
"Jangan dong, kasian yang lainnya,"
"Iya, Tania sayang, yaudah Kaka pulang dulu, besok Kaka balik lagi,"
"Iya, Tania tunggu jam tujuh, kalau gak datang Tania gak mau jadi calon istri Kaka," jawab gadis itu
"Dasar, tadi sok-sokan nolak Kaka, sekarang malah Lo yang ngarep. Biasalah gak ada yang bisa menolak pesona dukun ganteng kaya gue," sahut Rangga tersenyum kearahnya
"Diih, kegeeran!!" seru Tania berjalan meninggalkan Rangga
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Ai Hodijah
ini ceritant perkuntian dan perdukunan ya?
ragu-ragu mau lanjut
2023-04-12
0
Yuli Eka Puji R
🤣😂😂😂🤣 kaya anakku lihat kaki tengkorak yg hampir nginjak aq malah di tantangin kata anakku nihh kakiku lebih kuat katanya🤧🤧
2022-11-07
1
Bunga Jasmine
takut.. takut.. juga nih bacanya...
2022-08-18
1